Anda di halaman 1dari 21

COMBINASI LINAGLIPTIN DAN METFORMIN

UNTUK PENGOBATAN DM TIPE 2

Oleh:
Nuning La Udin
(2010-83-036)

Diabetes mellitus tipe 2 adalah penyakit


progresif dengan terapi seumur hidup.
Banyak dari pasien DM tidak bisa
mempertahankan kadar normoglikemik
hanya dengan menggunakan metformin.
Penambahan dipeptidil peptidase-4
inhibitor, linagliptin, terbukti
bermanfaat,cenderung rendah
hipoglikemia (single pil combination (SPC))

Di Amerika Serikat, single pil


combination ( SPC ) dari linagliptin /
metformin tersedia dalam tiga sediaan
dan diberikan dua kali sehari: 2.5/500
mg, 2.5/850 mg, dan 2.5/1000 mg
dengan SPC.

Diabetes mellitus tipe 2 (DMT2) merupakan


penyakit multifaktorial yang meliputi:
penurunan sekresi insulin pankreas,
peningkatan resistensi insulin perifer,
peningkatan produksi glukosa hepatik,
gangguan lipolisis, kekurangan incretin
gastrointestinal / resistensi,
hyperglucagonemia sel-,
peningkatan reabsorbsi glukosa ginjal,

Mekanisme, metabolisme dan


farmakokinetik metformin dan linagliptin
Linagliptin menghambat enzim DPP-4
memperpanjang waktu paruh, incretins
usus yaitu GLP-1 insulin dependent
meningkat
Metformin penghambatan
glukoneogenesis hepatik dan
meningkatkan sensitifitas insulin perifer.

STUDI FARMAKOKINETIK DAN


PARMAKODINAMIK LINAGLIPTIN/METFORMIN
ATAU KOMBINASI KEDUANYA

Studi Crossover 16 orang laki-laki,


didapatkan penggunaan kombinasi
kedua obat tersebut tidak memiliki efek
farmakodinamik dan farmakokinetik yang
relevan dan didapatkan paparan
bioekuivalensi dan inhibisi DPP-4 serupa
antara linagliptin 2,5mg dan linagliptin 5
mg.


LINAGLIPTIN SEBAGAI TAMBAHAN UNTUK METFORMIN DIBANDINGKAN DENGAN PLASEBO

dose-ranging study , 333 pasien secara


acak linagliptin (1, 5 atau 10 mg QD),
plasebo, atau glimepiride (1 3 mg QD)
selama 12 minggu. Placebo
menurunkan HbA1c sebanyak 0,73%
dan linagliptin 5 - 10 mg sebanyak
0.67%, 0.9% untuk glimepiride.

Studi placebo terkontrol secara acak


selama 24 minggu pada pasien yang
tidak cukup terkontrol kadar gulanya
dengan metformin (1500 mg /
hari),menunjukan penambahan
linagliptin 5 mg secara statistic dan
klinis menurunkan kadar HbA1c
(0,64%), glukosa darah puasa (1,2
Mmol) dan glukosa 2 jam postprandial
(3,7 mmol / L)

Ross et al menyebutkan keamanan dan


efikasi dari linagliptin 2,5 mg BID =
efikasi dan keamanan linagliptin 5 mg
QD ketika ditambahkan metformin BID
(dosis maksimum 1500 mg / hari).
491 pasien dengan DM Tipe 2 dan
pasien yang control glukosa darah tidak
adekuat. Setelah 12 minggu, rata-rata
plasebo-penurunan HbA1c adalah
-0,74% untuk linagliptin 2,5 mg BID dan
-0,80% untuk linagliptin 5 mg QD,
dengan selisih keduanya sebesar
0,06%.

LINAGLIPTIN DITAMBAHKAN DENGAN METFORMIN DIBANDINGKAN


DENGAN SU.

Penurunan kadar HbA1c yaitu linagliptin,


0,16%, glimepiride, 0,36% dan
memenuhi kriteria non-inferioritas.
Hipoglikemia terjadi pada 58 dari 776
(7%) pasien yang diberikan linagliptin
5mg serta 280 dari 775 (36%) pasien
yang diberikan SU, dengan nilai P <
0,0001.

Efek samping kardiovaskular terjadi


pada 12 pasien yang diberikan
linagliptin dan 26 pasien yang
diberikan SU dengan IP = 95%, CI
0,23-0,91

KOMBINASI INISIAL LINAGLIPTIN DAN


METFORMIN

Dalam sebuah penelitian selama 24


minggu, pada 791 pasien, yang dibagi
secara acak dan diberikan salah satu dari
enam rejimen pengobatan antara lain (1)
linagliptin 2,5 mg ditambah metformin
500 BID mg, (2) linagliptin 2,5 mg BID
ditambah metformin 1000 mg BID, (3)
metformin 1000 mg BID, (4) metformin
500 mg BID, (5) linagliptin 5 mg QD, atau
(6) plasebo

KOMBINASI INISIAL LINAGLIPTIN DAN METFORMIN

Hasil dari penelitian tersebut didapatkan


penurunan HbA1c antara lain 1,7%
(Linagliptin + dosis tinggi metformin),
1,3% (linagliptin + Dosis rendah
metformin), 1,2% (dosis tinggi
metformin), 0,8% (Dosis rendah
metformin), dan 0,6% (linagliptin).


TRIPEL KOMBINASI DENGAN LINAGLIPTIN DAN METFORMIN

Sebuah Studi selama 24 minggu pada


pasien dengan DMT2 tidak cukup
terkontrol dengan metformin dan SU,
penambahan linagliptin secara signifikan
meningkatkan kontrol glikemik (dikoreksi:
HbA1c, 0,62%; FPG, 0,7 mmol / L).

Hipoglikemia simtomatik terjadi pada


masing-masing 16,7% dan 10,3% dari
kelompok linagliptin dan kelompok
plasebo; hipoglikemia berat dilaporkan di
2,7% dan 4,8% dari pasien dengan
hipoglikemia.

TEMPAT SPCS PADA TERAPI

Ketidakpatuhan terhadap pengobatan jangka


panjang adalah salah satu penyebab utama
peningkatan morbiditas, mortalitas, dan
peningkatan biaya. Peningkatan kepatuhan
dengan penggunaan SPC telah dibuktikan
dalam sejumlah studi klinis.
analisis retrospektif kohort dari klaim resep di
Italia, kepatuhan lebih baik pada pasien yang
diresepkan SPC dibandingkan dengan pasien
yang diresepkan monoterapi atau LPCs.

Dua meta-analyses membandingkan


kepatuhan terhadap pengobatan,
kepuasan pasien, dan biaya SPC
dibandingkan LPCs menunjukkan bahwa,
penggunaan SPC menurunkan HbA1c
secara signifikan dan peningkatan
kepatuhan pasien dibandingkan LPCs
( 10% sampai 13%) dan pasien yang
beralih ke SPC (3,5% menjadi 12,4%).

keuntungan dari linagliptin / metformin


SPC adalah punurunan kadar HbA1c
yang lebih besar dibandingkan
monoterapi.

Uji klinis acak dari linagliptin digunakan


bersama dengan metformin
menunjukkan perbaikan yang signifikan
pada HbA1c dan FPG dibandingkan
dengan pemberian monoterapi, dengan
rendah risiko hipoglikemia dan netralitas
berat badan. SPC linagliptin / metformin,
seperti SPCs lain, didasarkan pada uji
coba kombinasi serta studi bioekivalensi.

DANKE .^__^

Anda mungkin juga menyukai