Anda di halaman 1dari 4

BAB I Pendahuluan

2013

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Potensi sumber daya minyak dan gas nasional saat ini masih cukup besar,
terakumulasi dalam 60 cekungan sedimen (basin) yang tersebar di hampir seluruh
wilayah Indonesia (Gambar I.1). Dari 60 cekungan tersebut, 38 cekungan sudah
dilakukan kegiatan eksplorasi dan sisanya sama sekali belum dilakukan eksplorasi.
Dari cekungan yang telah dieksplorasi, 16 cekungan sudah memproduksi
hidrokarbon, 9 cekungan belum diproduksi walaupun telah diketemukan kandungan
hidrokarbon, sedangkan 15 cekungan sisanya belum diketemukan kandungan
hidrokarbon. Kondisi di atas menunjukkan bahwa peluang kegiatan eksplorasi di
Indonesia masih terbuka lebar, terutama dari 22 cekungan yang belum pernah
dilakukan kegiatan eksplorasi dan sebagian besar berlokasi di laut dalam (deep sea)
terutama di Indonesia bagian Timur (ESDM, 2011). Cekungan Onin Selatan
memang salah satu wilayah eksplorasi menarik di Indonesia Timur. Hal ini
disebabkan blok ini dikelilingi oleh cekungan yang terbukti (Cekungan Bintuni dan
Salawati) mengandung hidrokarbon. Sehingga kajian-kajian kondisi geologi terbaru
mengenai cekungan Indonesia Timur khususnya blok penelitian ini sangatlah
bermanfaat dalam membantu proses eksplorasi minyak dan gas pada daerah tersebut.

Gambar I.1. Perbandingan eksplorasi dan jumlah cadangan hidrokarbon antara Indonesia
Barat dengan Indonesia Timur (Satyana, 2013)

BAB I Pendahuluan

2013

Menurut Peck & Soulhoul (1986) menyatakan bahwa cekungan ini dahulunya
dihasilkan oleh interaksi Lempeng Asia dan Australia. Pada perkembangan tektonik
selanjutnya, Satyana (2008) mengemukakan bahwa Lempeng Pasifik dan Banda ikut
mempengaruhi cekungan ini. Interaksi banyak lempeng disana yang berubah-ubah
secara waktu geologi tentu akan menghasilkan rekaman proses struktur geologi yang
begitu kompleks pula. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya berbagai macam
model interpretasi yang dihasilkan para ahli diantaranya Pairault (2003); Riadini
(2010) dimana akhirnya Pairault dan Riadini menyimpulkan bahwa pada bagian
timur Seram struktur geologi yang berkembang berupa sesar naik yang juga
merupakan reaktivasi dari sesar-sesar turun yang membentuk graben purba pada
Paleozoikum-Mesozoikum. Sementara diagram akhir yang dibuat Hill (2005)
menggambarkan suatu model struktur geologi yang berbeda pula. Pada bagian timur
Hill memang menggambarkan adanya sesar turun yang membentuk komplek graben
purba pada Paleozoikum-Mesozoikum tetapi pada bagian atas terdapat lapisan yang
tidak terganggu. Pada bagian barat keduanya sepakat bahwa terjadi perkembangan
sesar anjak dengan bidang gelincir (detachment) yang melampar ke arah barat.
Beragam model struktur geologi inilah yang pada akhirnya menimbulkan suatu
kesimpulan yang berbeda pula yang masih menjadi suatu kontroversi pada Palung
Seram apakah termasuk suatu palung subduksi, zona pemendekan intra-lempeng,
zona sesar geser atau hanya sekedar model foredeep Pairault (2003).
Keunikan fenomena geologi yang terdapat didaerah ini menyebabkan daerah
ini cukup menarik untuk dijadikan bahan penelitian. Kelengkapan rekaman
stratigrafi regional, peta struktur geologi regional, serta data seismik 2D diharapkan
mampu memberikan penjelasan mengenai hal apa yang terjadi sejak Paleozoik.
I.2. Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian ini adalah melakukan kajian struktur geologi bawah
permukaan berdasarkan data seismik dua dimensi (2D).
Tujuan Penelitian adalah mengenali dan mengidentifikasi struktur geologi
daerah penelitian berdasarkan data seismik 2D dan informasi regional dari berbagai
referensi sehingga akan dihasilkan suatu peta struktur geologi daerah penelitian.
Kemudian, hasil interpretasi akan memberikan gambaran mengenai model-model
jebakan struktural (structural trap) yang berpotensi mengandung hidrokarbon pada
daerah tersebut.
2

BAB I Pendahuluan

2013

I.3. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai informasi ilmiah mengenai evolusi dan model struktur geologi yang
berkembang pada daerah penelitian yang mana masih banyak sekali
perdebatan mengenai hal tersebut
2. Sebagai informasi tambahan yang dapat digunakan untuk kepentingan
akademis mengenai geologi Cekungan Onin Selatan dan sekitarnya.
I.4. Lokasi
Lokasi penelitian berada di Cekungan Onin Selatan yang terletak pada
1320BT-1320 40BT , 30 LS-40LS (Gambar I.2).

Gambar I.2. Daerah Penelitian Syafron (2011) yang ditandai dengan blok merah

I.5. Peneliti Terdahulu


Penelitian ini didasarkan pada data seismik dua dimensi yang telah mengalami
beberapa proses tertentu dari PT. Sumasarana, selain itu data sekunder lain berupa
data geologi regional daerah Papua Barat, Seram, dan Misool yang lebih difokuskan
pada kajian struktur geologi.
3

BAB I Pendahuluan

2013

Adapun peneliti terdahulu yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah :
1. Froidevaux (1974) dengan judul Geology of Misool Island (Irian Jaya).

Batuan tertua yang tersingkap (Keskain Beds) terdiri dari suatu seri setebal
6000 ft yang terlipatkan intensif dengan flysch fasies.
2. Letouzey et al. (1983) dengan judul Structure of the North Banda-Molucca

Area From Multichannel Seismic Reflection Data. Daerah penelitian bukan


hanya didasari kerak samudra tetapi sangatlah kompleks.
3. Pieters et al. (1983) dengan judul The Stratigraphy of Western Irian Jaya.

Kepala Burung bagian tengah dan selatan mempunyai basement endapan


turbidit termetamorfosakan berumur Silur-Devon.
4. Peck & Soulhol (1986) dengan judul Pre-Tertiary Tensional Periods and

Their Effects on the Petroleum Potential of Eastern Indonesia. Tektonik


pemekaran (rifting) mendominasi pada Paleozoik-Awal Mesozoik.
5. Pairault (2003) dengan judul Structural Styles and Tectonic Evolution of the

Seram Trough. Sistem sesar anjak (thrust system) merupakan model struktur
geologi yang berkembang pada daerah penelitian.
6. Hill (2005) dengan judul Tectonics and Regional Structure of Seram and the

Banda Arc. Model struktural-tektonik Seram mengindikasikan adanya


thrusting dari dua arah yang berbeda.
7. Syafron (2011) dengan judul Evaluation of the Mesozoic Stratigraphy of the

Misool Island and Implications for Petroleum Exploration in the Birds Head
Region, West Papua,Indonesia. Interval batuan induk (source rock) paling
prospek pada Area Misool adalah shale hitam Formasi Yefbie yang berumur
Yura Awal-Tengah.
I.6. Batasan Masalah
Penelitian ini difokuskan pada studi interpretasi struktur geologi di Lepas
Pantai Onin, Palung Seram berdasarkan data seismik 2D yang merupakan data
primer dari penelitian ini. Dalam proses penelitian dikarenakan tidak adanya data
sumur, maka pemilihan lapisan mana yang akan di picking akan dilakukan dengan
cara membandingkan karakter-karakter seismik Pairault (2003) yang mana telah
dikontrol oleh data sumur kemudian dicari ekuivalensinya dengan Formasi pada
Zona Misool (Syafron, 2011).

Anda mungkin juga menyukai