Anda di halaman 1dari 34

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR

ASAM URAT PADA MAHASISWA PRAKTIKUM BIOKIMIA


KLINIK SHIFT C1

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS


PADJADJARAN

Disusun Oleh :

Inna Muthmainnah

260110120151

Annisa Eka Fitrianti

260110120152

Panji Dwipa Rendra

260110120153

Desi Rohadatul A.

260110120155

Hanifa Nuraini

Gabriella Rosalina

260110120156
260110120157

OVERVIEW
Latar
Belakang

Tujuan
Penelitian

Rumusan
Penelitian

Manfaat
Penelitian

Subjek
Penelitian

Lokasi dan
Waktu
Penelitian

Metode
Penelitian

Hasil dan
Pembahas
an

Kesimpula
n dan
Saran

Latar Belakang

Prevalensi hiperurisemia di Indonesia sekitar


29% dan sering terjadi pada suku Minahasa,
Toraja dan Batak (Muniroh et al., 2010).
Prevalensi peningkatan asam urat pada
remaja obese di Kota Tomohon adalah sebesar
35 %. Sementara di Bandungan, Jawa Tengah,
prevalensi pada kelompok usia muda, yaitu
antara 15-45 tahun,sebesar 0,8%; meliputi
pria 1,7% dan wanita 0,05% (Manampiring dan
Bodhy, 2010).

Latar Belakang
Penelitian prospektif oleh Akram et al
menyimpulkan adanya hubungan yang positif
antara obesitas dengan hiperurisemia.
Terindikasikan dengan jelas bahwa indeks
massa tubuh memiliki korelasi dengan
konsentrasi asam urat dalam darah. (Akram et
al., 2011).
Hensen dan Putra menyimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara
obesitas dengan hiperurisemia (Hensen,
2007).

Latar Belakang
Faktor risiko yang dapat menyebabkan orang
terserang penyakit asam urat adalah usia, asupan
senyawa purin berlebihan, konsumsi alkohol
berlebih, kegemukan (obesitas), hipertensi dan
penyakit jantung, obat-obatan tertentu (terutama
diuretika), gangguan fungsi ginjal, dan olah raga
aktivitas
(Andry
dkk, 2009).
Indeksatau
Massa
Tubuh fisik
(IMT),
merupakan
salah satu
parameter yang paling banyak digunakan dalam
menentukan kriteria proporsi tubuh seseorang.
Indeks Massa Tubuh berkorelasi kuat dengan jumlah
total lemak tubuh pada manusia yang mana dapat
menggambarkan status berat badan seseorang
(Shamley, 2005).

PEMBENTUKAN ASAM
URAT

PARAMETER KADAR ASAM URAT


DARAH
Kadar asam urat dapat diketahui melalui
hasil pemeriksaan darah. Nilai rujukan
kadar asam urat darah pada laki-laki
yaitu 3,6-8,2 mg/dL sedangkan pada
perempuan yaitu 2,3-6,1 mg/dL
(E.Spicher Jack Smith W, 1994)

Body Mass Index


BMI adalah singkatan
dariBody Mass Index, yang
merupakan ukuran yang
digunakan untuk menilai
proporsionalitas
perbandingan antara tinggi
dan berat seseorang.

BMI = Berat
Badan / (Tinggi
Badan * Tinggi
Badan)

TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui hubungan indeks massa
tubuh terhadap kadar asam urat pada
mahasiswa praktikum biokimia klinik shift C1
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran.
RUMUSAN PENELITIAN
Bagaimana hubungan indeks massa tubuh
terhadap kadar asam urat pada mahasiswa
praktikum biokimia klinik shift C1 Fakultas Farmasi
Universitas Padjadjaran?

MANFAAT PENELITIAN
Memperoleh pengetahuan mengenai
hubungan yang ada antara indeks massa
tubuh terhadap kadar asam urat pada
mahasiswa praktikum biokimia klinik
shift C1 Fakultas Farmasi Universitas
Padjadjaran
Mengetahui efek yang akan terjadi pada
kadar asam urat mahasiswa praktikum
biokimia klinik shift C1 Fakultas Farmasi
Universitas Padjadjaran ketika indeks
massa tubuh tidak ideal

SUBJEK PENELITIAN

Mahasiswa Program
Studi Sarjana Fakultas
Farmasi Universitas
Padjadjaran angkatan
2012, shift C1 Praktikum
Biokimia Klinik

KRITERIA SUBJEK PENELITIAN

Kriteria
inklusi

Kriteria
Eksklusi

Praktikan Laboratorium Biokimia Klinik hari Rabu


pukul 10.00-13.00 Fakultas Farmasi Universitas
Padjadjaran

Praktikan yang tidak bersedia diambil sampel


darahnya.
Praktikan yang serumnya hilang
Praktikan yang sedang mengkonsumsi obat
kortikosteroid

LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Laboratorium Biokimia
Klinik Fakultas Farmasi
Universitas
Padjadjaran,
Jatinangor pada bulan
Maret 2015.

METODE PENELITIAN
Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan subjek penelitian untuk menentukan
indeks massa tubuh.

Pengambilan sampel darah kemudian


disentrifugasi untuk mendapatkan
serumnya.
Pengukuran kadar asam urat menggunakan
spektrofotometri pada panjang gelombang 546
nm dengan metode kolorimetri.

Analisis data secara statistik


menggunakan Korelasi Spearman

Pengambilan Sampel Darah

Sampel darah
diambil dari
koresponden

Sampel darah yang


telah didapatkan
kemudian diambil
sebanyak 3 ml dan
dimasukkan ke
dalam tube

Dilakukan
sentrifugasi
hingga
terbentuk 2
lapisan

Dimasukkan ke
dalam tabung
Ependorf yang
baru dan
disimpan pada
suhu 4 C

Diambil
supernatan
(mengandung
serum)

Penetapan Kadar Asam Urat


Digunakan
Reagen
Instrumen...

Disiapkan 31
Kuvet

Dilakukan
penetapan
kadar dengan
melalui
pehitungan
absorbansi
pada panjang
gelombang
546 nm

Konversi hasi
absorbansi
menjadi
kadar asam
urat

Blanko

Standar

Sampel

R (Reagen)

1 mL

1 mL

1 mL

Standar

20 L

Serum

20 L

HASIL DAN PEMBAHASAN


Klasifikasi kadar asam urat

Untuk Perempuan
1 = < 2,6 mg/dL
2 = 2,6-6,0 mg
3 = > 6,0 mg/dL

Untuk Laki-laki
1 = < 3,5 mg/dL
2 = 3,5-7,2 mg
3 = > 7,2 mg/dL

KLASIFIKASI INDEKS MASSA TUBUH

1 = Underweight
2 = Normal
3 = Pre-Obese
4 = Obese

DATA INDEKS MASSA TUBUH

DATA NILAI ABSORBANSI DAN KADAR ASAM URAT

Ket :

: diatas normal
: sampel hilang

Kadar Normal: P: 2,6 6,0 mg/dL


L : 3,5 7,2 mg/dL

HASIL ANALISIS DATA MENGGUNAKAN STATISTIKA

Menggunakan Korelasi Spearman

Variabel Independen : Indeks Massa Tubuh


Variabel Dependen : Kadar Asam Urat

Hipotesa :
H0 : tidak ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan kadar
asam urat pada mahasiswa praktikum biokimia klinik shift c1
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
H1 : ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan kadar asam
urat ada mahasiswa praktikum biokimia klinik shift c1 Fakultas
Farmasi Universitas Padjadjaran

HASIL ANALISIS DATA MENGGUNAKAN STATISTIKA

Keputusan : tolak Ho jika Sig. <

BATAS NILAI KRITIS UNTUK UJI KORELASI


BERDASARKAN KOEFISIEN KORELASI RANK

HASIL ANALISIS DATA MENGGUNAKAN STATISTIKA

Karakteristik Responden

Responden dalam
penelitian ini berjumlah
30 orang yang berusia
antara 20-21 tahun.
Paling banyak berjenis
kelamin perempuan
sebanyak 23 orang
(76,67%).

Indeks Massa Tubuh pada mahasiswa praktikum biokimia


klinik shift C1 Fakultas Farmasi UNPAD

Laki Laki

Perempuan

IMT
(Kg/m2)

Frekuensi

Persentase

Frekuensi

Persentase

<18,5

14,28

4,54

18,5-

85,71

18

81,81

24,9
25,0-

13,63

29,9
>30

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa dari


22 responden perempuan, sebanyak 16 orang (72,72%)
memiliki kadar asam urat normal yang berada pada
rentang 2,6-6,0 mg/dL dan 6 orang (27,27%) memiliki
kadar asam urat diatas normal yang berada pada
rentang diatas 6,0 mg/dL
Sedangkan dari 7 responden laki-laki, sebanyak 4 orang
(57,14%) memiliki kadar asam urat normal yang berada
pada rentang 3,5-7,2 mg/dL. dan 3 orang (75%)
memiliki kadar asam urat diatas normal yang berada
pada rentang diatas 7,2 mg/dL.
Rata rata kadar asam urat darah dari 29 responden
perempuan dan laki laki adalah 5,654 mg/dL,
sehingga kadar asam urat praktikan biokimia klinik shift
C1 dalam kategori normal.

Kadar Asam Urat pada mahasiswa praktikum biokimia klinik shift C1 Fakultas Farmasi UNPAD

Kadar Asam Urat pada mahasiswa praktikum


biokimia klinik shift C1 Fakultas Farmasi UNPAD

Menurut Dincer et al.,(2002),


sebelum menopause kadar asam
urat pada perempuan cenderung
menetap karena adanya hormon
estrogen yang menyebabkan
peningkatan eksresi asam urat
melalui ginjal, sedangkan kadar
hormon estrogen akan menurun
pada saat menopause sehingga
kadar asam urat akan meningkat.

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan


kadar asam urat darah pada mahasiswa
praktikum biokimia klinik shift C1
Fakultas Farmasi UNPAD

Hasil uji korelasi Spearman, didapatkan hasil


bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara Indeks Massa Tubuh (IMT)
dengan kadar asam urat darah.
Hasil penelitian tersebut dipengaruhi oleh
beberapa
hal
diantaranya
yaitu
umur
responden, IMT sebagian besar normal, kadar
asam urat sebagian besar normal, dan
aktivitas.

KESIMPULAN

Nilai sig : 0,529

Nilai : 0,05

Koefisien
Koefisien Korelasi : 0,122

N = 29

Sig. >
0,529 > 0,05

korelasi <
r tabel
0,122 < 0,306

Maka kesimpulannya adalah Ho diterima, yang menandakan tidak


ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan kadar asam urat
pada mahasiswa praktikum biokimia klinik shift c1 Fakultas Farmasi
Universitas Padjadjaran

SARAN
Saran dari penelitian ini diantaranya adalah :
Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilakukan
penelitian serupa dengan menggunakan
pendekatan dan metode penelitian yang berbeda
untuk memperoleh hasil yang lebih valid.
Dari hasil penelitian ini diharapkan akan ada
penelitian lanjutan untuk mengetahui faktorfaktor lain yang berpengaruh terhadap kejadian
hiperurisemia.

DAFTAR PUSTAKA
Andry, Saryono, dan Upoyo, A. S. (2009). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar
Asam Urat pada Pekerja Kantor di Desa Karang Turi, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes.
The Soedirman Journal of Nursing, 4(1), 26-31.
Destyana R, Saryono, Mursiyam. 2009. Hubungan Antara Indeks Masa Tubuh dengan Tekanan
Darah dan Golongan Darah di Kelurahan Mersi Kecamatan Purwokerto Timur. The Soedirman
Journal of Nursing, 4(2), 54-60.
Efendi Ferry, Makhfudli, 2009, Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam
Keperawatan, Salemba Medika. Jakarta.
Hayani, M., dan Widyaningsih, W. 2011. Efek Ekstrak Etanol Herba Putri Malu (Mimosa pudica,
L) sebagai Penurun Kadar Asam Urat Serum Mencit Jantan Galur Swiss. Tersedia di
http://eprints.uad.ac.id/1428/1/05_Ibu_Wahyu-Efek_Ekstrak.pdf [diakses tanggal 5 Maret 2015].
Karimba, A., Kaligis, S., dan Purwanto, D. (2013). Gambaran Kadar Asam Urat pada Mahasiswa
Angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas SAM Ratulangi dengan Indeks Massa Tubuh
23 kg/m2. Jurnal e-Biomedik, 1(1), 122-128.
Koretz, Ronald L. 1981. The American Journal of Clinical Nutrition : Hypouricemia-a transient
biochemical phenomenon of total parenteral nutrition. American Society for Clinical Nutrition :
USA.
Kumalasari, T. S., Saryono, & Purnawan, I. (2009). Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar
Asam Urat Darah pada Penduduk Desa Banjaranyar Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas.
The Soedirman Journal of Nursing, 4(3), 119-124.
Monangin, Prilly, Manampiring,Aaltje, dan Kepel, Billy. 2013. Prevalensi Hiperurisemia pada
Remaja Obes di SMK Negeri 1 Bitung.Jurnal e-Biomedik (eBM), (1) 3, 1090-1095.
Nugroho Wahyudi, Linda Silvana Evi, 1992, Perawatan lanjut usia, EGC. Jakarta
Purnama, A. 2007. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dengan Fleksibilitas Lumbal.
http://eprints.undip.ac.id/22217/1/aditya_P.pdf [diakses tanggal 6 Maret 2015].
Speicher, E. Carl dan Smith, Jack W. 1994.Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif : Choosing
Effective Laboratory Tests.Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Tamher S., Noorkasiani, 2009, Kesehatan Usia Lanjut dgn Pendekatan Asuhan
Keperawatan, Salemba Medika. Jakarta

SEKIAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai