Fisiologi kehamilan
SYARAT KEHAMILAN
Harus ada :
o
o
o
Ovum
Spermatozoa
Ovum
Pembuahan
PEMBUAHAN
Pembuahan (fertilisasi) adalah : penyatuan ovum (oosit sekunder) dan
spermatozoa yang biasanya berlangsung di ampula tuba
Proses pembuahan memerlukan waktu sekitar 24 jam
Pembuahan meliputi :
Penetrasi spermatozoa ke dalam ovum
Fusi spermatozoa dan ovum
Fusi materi genetic
Koitus jutaan spermatozoa (40 150 juta) di fornik vagina & sekitar
porsio berapa ratus ribu masuk kavum uteri dan tuba beberapa ratus
sampai di bagian ampula tuba.
Hanya satu spermatozoa yang punya kemampuan (capacitation) untuk
membuahi (DNA
di nukleus dan melepaskan hialuronidase
menembus dinding ovum)
Waktu tempuh spermatozoa ke ovum : 30 menit
Spermatozoa dapat bertahan hidup 48 72 jam
Ovum yang dilepas ovarium dilingkari zona pellusida, di luar oleh sel-sel
korona radiata (didalamnya ada ruang perivitelina = tempat benda-benda
kutub) menuju ampulla tuba sel-sel korona radiata berkurang ovum
hanya dilingkari oleh zona pellusida saat berada dekat perbatasan ampulla
dan ismus tuba (tempat pembuahan terjadi)
Spermatozoa dengan kapasitasi menembus zona pellusida masuk ke
vitellus (sitoplasma ovum yang kekuning-kuningan) sesudah itu zona
pellusida mengalami perubahan dan tidak dapat dilintasi lagi (mencegah
ovum dibuahi > 1 spermatozoa)
Selanjutnya terjadi proses pematangan kedua ovum (metafase anafase
telofase)
Kedua pronuklei (spermatozoa & ovum) dengan kromosom haploid
membentuk zigot (44 kromosom otosom + 2 kromosom kelamin; XY
laki-laki & XX perempuan)
Beberapa jam setelah pembuahan pembelahan zigot 3 hari menjadi
morula disalurkan ke pars ismika & pars intertisialis kavum uteri
(dengan bantuan getaran silia permukaan sel tuba & kontraksi tuba)
NIDASI
Di kavum uteri (hari ke-4) : hasil konsepsi mencapai stadium blastula =
blastokista = mudigah
Blastokista terdiri dari bagian luar (trofoblas berkembang menjadi
plasenta) dan bagian dalam (massa inner cell berkembang menjadi
janin)
Sel-sel kecil dinding blastokista (trofoblas) masuk ke endometrium
(masa sekresi dengan sel desidua) = nidasi luka desidua menutup
kembali (desidua punya kemampuan menghancurkan dan mencairkan
jaringan endometrium)
Sejak trofoblas terbentuk hormon hCG (human chorionic gonadotropin)
dihasilkan hormon yang memastikan endometrium akan menerima
proses implantasi embrio
Trofoblas tumbuh dua lapis (sitotrofoblas = dalam, sinsisiotrofoblas = luar)
Nidasi terjadi (umumnya) di depan atau belakang uterus dekat fundus
uteri
Lapisan desidua :
yang meliputi hasil konsepsi ke arah kavum uteri disebut desidua
kapsularis
Yang terletak antara hasil konsepsi dan dinding uterus disebut
desidua basalis tempat plasenta dibentuk
Yang meliputi dinding uterus disebut desidua parietalis
PLASENTASI
Plasentasi adalah : proses pembentukan struktur dan jenis plasenta
Plasentasi dimulai setelah nidasi embrio ke dalam endometrium
Pada manusia plasentasi berlangsung hingga 12 18 minggu pasca
fertilisasi
2 minggu pasca fertilisasi trofoblas penetrasi ke pembuluh darah
endometrium sinus intertrofoblastik (ruang-ruang berisi darah maternal
dari pembuluh darah yang dihancurkan) berlanjut ruang interviller
villi koriales terapung-apung di antar ruang interviller
3 minggu pasca fertilisasi sirkulasi darah janin dini dapat dideteksi dan
dimulai pembentukan villi korialis
Villi korealis adalah jonjot-jonjot yang menyelubungi hasil konsepsi
(berpangkal pada korion)
Korion adalah chorionic membrane yang berasal dari sel-sel mesodermal
yang tumbuh di sekitar embrio dan melapisi sebelah dalam trofoblas
Vilii korialis tumbuh menjadi suatu massa jaringan = plasenta
Plasenta dibentuk di desidua basalis
Villi korialis yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh dan
bercabang-cabang = korion frondosum
Darah ibu dan janin dipisahkan oleh dinding pembuluh darah janin dan
lapisan korion (= plasenta jenis hemokorial)
Sel-sel desidua yang tidak dapat dihancurkan oleh trofoblas membentuk
lapisan fibrinoid = lapisan Nitabuch
Ketika melahirkan, plasenta terlepas dari endometrium pada lapisan
Nitabuch ini
Kuret terlalu dalam jonjot plasenta tumbuh di antara otot miometrium
(plasenta akreta) atau menembus otot miometrium (plasenta perkreta)
ruptura uteri spontan
Fungsi plasenta
Terdapat dalam ruang yang diliputi oleh selaput janin (lapisan amnion dan
korion)
Dihasilkan melalui (transudasi plasma ibu & produksi urin janin)
Sirkulasi cairan amnion : 500 ml / jam
Volume (hamil cukup bulan) : 1000 1500 ml
> 2000 ml = hidramnion
< 500 ml = oligohidramnion
Warna putih, agak keruh, bau khas (agak amis) dan manis
Berat jenis : 1,008
Terdiri dari : 98 % air, sisa : garam anorganik dan bahan organik (rambut
lanugo, sel-sel epitel dan verniks kaseosa)
Protein rata-rata 2,6 % per liter (sebagian albumin)
Terdapat lesitin dan sfingomielin (penting untuk mengetahui paru siap
berfungsi