Anda di halaman 1dari 10

Ketika menyalin dari papan atau papan transparansi, siswa mendengar

dan mencari kata-kata isyarat atau frase-frase yang mengidentifikasikan


ide pokok, menyalinnya dalam margin dan menggarisbawahinya. Siswa
juga mendengar detail-detailnya, dan menulisnya 1 inchi dari margin
dengan sebuah dash (-) di depan di setiap detail. Siswa mendengar
pertanyaan-pertanyaan guru atau siswa yang mereka kira dapat
menginformasikan pemahaman mereka dan menulisnya walaupun tidak
sesuai dengan ide pokok. Siswa juga mereka mencatat jawaban-jawaban
yang ada di ide pokok. Dua langkah terakhir dapat dilakukan di rumah
atau di ruang belajar. Hal pertama yang dilakukan siswa adalah siswa
membaca ide pokok di sebuah dalam lembaran yang sebelumnya
dikosongkan. Siswa mencatat halaman teks yang relevan halaman teks
yang relevan dalam margin sehingga mereka dapat merujuk ke teks di
lain waktu jika memang dibutuhkan. Cobalah memposting langkahlangkah CALL UP dengan jelas in kelasmu. Saat anda mengajar, model
berbagai langkah sementara secara eksplisit memberitahukan siswa anda
mengenai apa yang anda melakukan dan mengapa. Contoh kasusnya, Pak
Sauter mengajar bab sistem pernapasan di kelasnya. Dia menulis sistem
pernapasan di papan tulis dan mengarahkan siswanya untuk menulis ide
pokok dari bab tersebut, sistem pernapasan. Kemudian Pak Sauter
menyuruh mereka untuk menambah rincian bagian sistem pernapasan
(contohnya, hidung, paru-paru, mulut dan batang tenggorokan) di catatan
mereka. Pak Sauter mengemukakan pertanyaan-pertanyaan penting yang
berkaitan dengan bab yang ia ajarkan, sepeti, Apa yang dimaksud
dengan bronkus? Kemudian ia menyuruh siswanya untuk menulis
pertanyaan tersebut di buku catatan mereka. Di akhir sesi pebelajaran,
Pak Sauter menyuruh siswanya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut untuk PR, pekerjaan rumah.
ANOTES
Tetap terorganisisr adalah sebuah tantangan bagi seluruh siswa,
khususnya bagi siswa ABK. Dapat meresum catatan pada suatu waktu dan
menggunakannya untuk belajar sebelum tes adalah salah satu bagian dari
trik untuk menjadi pencatat yang ulung/ sukses. ANOTES adalah strategi
berbasis penelitian yang berguna untuk merevisi catatan dengan tujuan
menyusunnya untuk persiapan menjelang tes. Berikut langkah-langkah
ANOTES :
A
Ask yourself wheter you have a date and topic (tanyakan
pada dirimu sendiri
apakah kamu memiliki tanggal dan topik)

N
Name the main ideas and details (namai ide pokoknya dan
rincian-rinciannya)
O
Observe ideas also in the text (amati ide/ gagasan yang ada
di dalam teks)
T
Try margin noting and use the SAND strategy (cobalah
catatan margin dan
gunakan strategi SAND )
E
Examine for omissions or unclear ideas (periksalah gagasan
yang hilang/
yang tidak jelas)
S

Summarize key point (simpulkan poin pentingnya)

Pada langkah pertama, siswa menyaring catatan mereka terhadap sebuah


gagasan utama yang telah disebutkan beberapa kali atau mengingat
kembali apa yang telah guru katakan mengenai pelajaran tersebut.
Kemudian siswa menstabilo/ menggaris bawahi di buku catatan mereka
seluruh ide pokok dan kalimat-kalimat penjelas yang mendukung ide
pokok. Begitu pula ide pokok yang ada yang ada di teks. Selanjutnya
siswa menggunakan strategi SAND untuk menyusun catatan mereka
secara visual. Berikut langkah-langkah SAND :

Star, yaitu siswa memberi tanda bintang pada gagasan/ ide yang
penting
Arrange, yaitu siswa membuat dan mengatur panah untuk
menyambungkan antar gagasan
Number, yaitu menomori titik kunci secara urut
Devise, yaitu merancang atau membuat singkatan-singkatan dan
menulisnya disebelah item tersebut
Siswa kemudian membaca kembali catatan-catatan tersebut untuk
menemukan informasi yang hilang dan gagasan/ ide yang tidak jelas.
Pada langkah terakhir, siswa menulis seluruh ide/ pokok-pokok bacaan
dalam sebuah atau 2 buah kalimat seketika itu juga mengikuti catatan.
Kebanyakan siswa bakal membutuhkan model dan pembimbing untuk
mempelajari strategi ini. Cek catatan yang dijadwalkan secara rutin juga
sangat membantu, yang mana guru secara acak memilih catatan dari
beberapa siswa dan memberikan umpan balik mengenai seberapa baik
mereka menampilkan strategi ANOTES. Pemberian poin bonus kepada
siswa untuk keefektifan penggunaan strategi ini adalah cara yang bagus
untuk mendorong siswa-siswa andaagar mereka menggunakan strategi
tersebut dengan benar. Tentu, menerima nilai yang lebih tinggi karena

memiliki catatan yang lebih baik untuk belajar bisa menjadi motivasi yang
paling kuat dalam penggunaan strategi.
Seperti yang telah kami katakan, untuk mempelajari strategi mencatat ini
atau strategi mencatat lainnya, siswa butuh preskill agar dapat
menunjukkan perbedaan antara ide pokok dan kalimat penjelas. Beberapa
siswa memilih kata kunci yang mewakili ide pokok, namun beberapa
mencoba menulis semuanya dan perlu diajarkan secara langsung
bagaimana membedakan antara ide okok dengan kalimat penjelas.
Contohnya, Pak Abeles banyak siswa di kelas sejarahnya yang tidak dapat
mengidentifikasi ide pokok pada pelajarannya. Petema, dia menjelaskan
perbedaan antara ide pokok dan kalimat penjelas, ide pokok adalah hal
pokok atau inti keseluruhan isi paragraf sedang kalimat penjelas adalah
kalimat yang mendukung ide pokok. Selama beberapa pekan ia berhenti
setelah mengajarkan suatu materi dan meletakkan 3 buah informasi di
papan tulis, 1 kalimat utama/ ide pokok yang 2 kalimat penjelas.
Kemudian Pak Abeles bertanya kepada siswa-siswanya yang mana yang
termasuk ide pokok, dan mengapa. Ketika siswa-siswanya mengerjakan
latihan tersebut dengan baik, Pak Abeles menulis ide pokok mereka
sendiri selama 1 sesi pembelajaran, yang dibahas satu kelas, dan kemudia
dia memberikan koreksi seperlunya.
Untuk mencatat yang efektif, siswa juga harus bisa menyimpulkan materi
pembelajaran dengan kata-kata mereka sendiri. berikut strategi yang
efektif untuk menulis simpulan (Sheinker & Sheinker, 1989, p. 135) :
1. Seleksi/ saring pada tiap bagian (atau dengarkan sesi pada saat
pembelajaran)
2. Daftarlah titik-titik poinnya
3. Gabungkan poin-poin yang berhubungan dalam kalimat tunggal
4. Coretlah pada poin yang paling penting
5. Baca lagi daftar-daftarnya
6. Gabungkan dan berilah coretan untuk meringkas poin-poinnya
7. Nomori angka yang bersisa pada urutan matematik
8. Tulislah poin-poin di dalam paragraf dengan format numbering.
Siswa sebaiknya juga belajar strategi untuk mempelajari catatan mereka,
seperti menutupi satu kolom dan mencoba untuk mengatakan apa yang
ada di dalam kolom, dan kemudian membuka kolom dan membandingkan
respon-respon mereka ke informasi yang sebenarnya. Walaupun beberapa
siswa dapat menguasai strategi belajar ini hanya dengan penjelasan lisan,
namun ada siswa lainnya yang membutuhkan dukungan lebih, mungkin
dalam bentuk demonstrasi dan dipandu dengan pembimbing. Strategistrategi belajar untuk menghadapi tes dijelaskan di chapter 11.
STRATEGI MENULIS

Bidang lain yang membutuhkan kebebasan siswa adalah menulis dan


mengoreksi naskah/ bacaan. Beberapa strategi berbasis penelitian sangat
berguna untuk membantu siswa dalam bidang ini.
POWER
Salah satu strategi yang membantu siswa mempersiapkan semua langkah
dalam proses menulis adalah POWER (Englert et al., 1988). Proses
tersebut melibatkan penggunaan pertanyaan pada diri sendiri (self
questioning), penyusun grafis, dan editing rekan dengan langkah-langkah
berikut :
P

Planning (merencakan)

Oraganizing (mempersiapkan)

Writing (menulis)

Editing (mengedit)

Revising (merevisi)

Strategi POWER tersebut mengajarkan siswa 4 struktur pengorganisasian


yang berbeda untuk menulis karangan : cerita, perbandingan/
pertentangan, eksposisi, dan masalah/ solusi (Englert et al., 1988). Ketika
menlis cerita, siswa menggunakan unsur poin kunci, Siapa? Kapan?
Dimana? Apa yang terjadi? Bagaimana hal tersebut bisa berakhir?, untuk
mempersiapkan karangan mereka. Stuktur perbandingan/ pertentangan
meliputi informasi tentang subjek apa
yang sedang dibandingkan
(contohnya pribumi Amerika dan pendatang), pada karakteristik apa dari
subjek yang sedang dibandingkan (melihat dari negeri), dan bagaimana
subjek sama/ berbeda dalam kaitannya dengan karakteristik tersebut
(pribumi Amerika berbagi tanah, pendatang memiliki tanah). Karangan
eksposisi meliputi penjelasan bagaimana melakukan sesuatu, seperti
penjelasan cara mengganti ban. Dalam struktur karangan masalah/ solusi,
sebuah masalah diidentifikasi (contohnya membutuhkan waktu lama
untuk mengadakan perjalanan dari timur ke arat pada awal tahun 1800an
di US), penyebab masalah tersebut dijelaskan (satu-satunya jalan menuju
timur ke barat dengan kereta pos), dan dan solusi dinyatakan (jalan
antarbenua telah dibuat)
Untuk tahap perencanaan, siswa fokus pada karyanya, tujuan,
pengetahuan dasar yang diperlukan untuk menulis makalah/ karangan.
Pada tahap persiapan, siswa memutuskan pola urutan yang sesuai karya/
karangan mereka (contoh karangan cerita, karangan perbandingan dan
pertentangan) dan kemudian menyelesaikan panduan pola untuk

membantu mereka mempersiapkan gagasannya. Panduan pola adalah


desain grafis organizer untuk membantu anak-anak mengatur karangan
mereka. Sebuah sampel panduan pola untuk karangan pebandingan/
pertentangan ditunjukkan pada gambar 10.8. Perhatikan kata-kata yang
tidak di dalam kotak-seperti both same, in contrast to, similiarly, and
however-adalah kata kunci yang sering digunakan dalam membuat
karangan perbandingan. Kata-kata tadi membantu siswa membuat
transisi untuk membuat kalimat. Contoh pada gambar 10.8, 2 macammacam pizza di bandingkan dan dibedakan. Siswa dapat menulis, Kerak
dalam piring dan pizza biasa adalah sama dan sama-sama dibuat dari
tepung putih. Hal tersebut yang membedakan pizza-pizza tersebut adalah
ketebalannya, dalam piring pizza kerak lebih tebal.
Pada tahap menulis, guru mendemonstrasikan dan berpikir keras untuk
menunjukkan kepada siswa bagaimana mengambil informasi yang
dikumpulkan pada langkah perencanaan dan persiapan dan menghasilkan
konsep pertama. Contohnya, kamu dapat menyusun sebuah essay
membandingkan 2 jenis pizza dengan menggunakan OHP, berpikir
keraslah saat menulis. Anda dapat melibatkan siswa dengan bertanya,
bagaimana topik kalimat yang baik itu? Apakah ini contoh topik kalimat
yang baik? Bagaimana kamu berpikir cara untuk mengakhiri topik
tersebut? Mengapa? Anda juga dapat menyuruh siswa menulis karangan
dengan anda.
Tahap editing mengajarkan siswa untuk mengkritik tulisan mereka sendiri
dan untuk pembetulan dan bimbingan yaitu sebuah keterampilan penting
untuk mengevaluasi diri. Editing adalah 2 tahap proses yang melibatkan
siswa mengevaluasi karangan mereka sendiri dan editan teman mereka.
Dalam evaluasi diri, siswa membaca kembali dan mengevaluasi konsepkonsep mereka, memberi tanda bintang pada bagian yang mereka sukai
dan memberikan tanda tanya di margin pada bagian yang menurut
mereka belum jelas. Pada tahap akhir, siswa memikirkan 2 pertanyaan
untuk bertanya kepada teman editor mereka. Contohnya, Jorge bertanya
kepada teman editornya apaka ia sudah menggunakan huruf kapital dan
tanda baca yang benar. Ia juga memperhatikan apakah karangannya
sudah cukup panjang dan ia juga meminta saran bagaimana untuk
menambahkan informasi. Beberapa tahapan/ langkah yang diikuti untuk
teman editing. Pertama, penulis membaca karangan kepada seorang
teman editor sementara editor mendengarkan. Kemudian teman editor
memberi simpulan dari karangan tadi. Selanjutnya teman editor
mengevaluasi karangan tersebut, berbagi dengan penulis analisis ciri
utama dari tulisan yang mungkin memandu revisi atau mengarah pada
perbaikan. Contohnya, teman editor memberi saran kepada penulis untuk
menambah kata kunci atau mengatur kembali karangannya supaya jelas.

Kemudian teman editor dan penulis bertukar pikiran cara memperbaiki


karangannya.
Sebuah strategi berbasis penelitian yang disebut TAG dapat membantu
siswa dengan temanny dalam proses mengedit karangan (Carlson &
Henning, 1993; Macarthur & Stoddart, 1990). Berikut 3 langkah sederhana
TAG :
T

Tell what you like (katakan apa yang kamu suka)

Ask questions (bertanyalah)

Give suggestion (berilah saran)

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, siswa perlu disiapkan model dan
pemandu latihan untuk melakukan langkah-langkah sebelumnya untuk
melakukannya secara mandiri.
Pada tahap revisi, siswa memutuskan perubahan yang akan dibuat
dengan menggunakan evaluasi dari dirinya sendiri dan dari feedback yang
diberikan teman. Englert dan Colleagues (1998) menyarankan kepada
guru yang menjadi model bahwa bagaimana menyisipkan atau mengubah
urutan informasi, sambil memberikan alasan untuk setiap perubahan.
Semua modifikasi dibuat secara langsung pada konsep pertama. Terakhir,
disarankan guru dan siswa mengadakan pertemuan, dan perubahanperubahan dalam mekanisme menulis. Setelah mengadakan pertemuan
tersebut, rancangan/ konsep terakhir dibuat di lembaran-lembaran kertas
yang bersih.
COPS
Ketika siswa harus mengoreksi karangan mereka secara mendiri, mereka
bisa menggunakan sebuah strategi yang disebut COPS (Alley, 1988). Pada
strategi COPS, siswa bertanya pada dirinya sendiri seperti berikut :
C
Capitalize, sudahkah huruf diawal kalimat saya tulis dengan
huruh kapital?
O

Overall appereance, bagaimana tampilan keseluruhan


paper saya? Sudahkah saya membuat beberapa tulisan
tangan, margin, atau kesalahan?

P
Punctution,
dengan benar ?
S

sudahkah

saya

menggunakan

tanda

baca

Spelled,
apakah
kata-kata
yang
digunaka
sudah
menggunakan ejaan yang benar? Dapatkah aku membacanya
dengan benar atau saya harus menggunakan kamus?

Walaupun COPS kelihatannya efektif, namun siswa membutuhkan


kemampuan dasar untuk menggunakan strategi ini dengan benar.
Sebelum mengajarkan COPS, pertimbangkan beberapa pertanyaan berikut
ini : dapatkah siswa memperbaiki ejaan yang salah? Apakah siswa
mengetahui aturan dalam menggunakan huruf kapital dan tanda baca?
Dapatkah mereka mengaplikasikan aturan tersebut? Dapatkah siswa
menggunakan kamus? Jika tidak ada jawaban untuk pertanyaanpertanyaan tersebut, ajarkanlah secara langsung keterampilanketerampilan tadi sebelum mengajarkan siswa strategi COPS.
STOP & LIST, SPACE AND DARE
Beberapa strategi tambahan dapat digunakan untuk membantu siswa
dengan berbagai aspek dari ekspresi menulis. Troia, Graham, and Harris
(1999) menggunakan strategi STOP & LIST, SPACE AND DARE untuk
mengajarkan cara menulis cerita dan menulis kalimat persuasif kepada
siswa dengan kesulitan belajar.
STOP & LIST diperkenalkan untuk membantu siswa merencanakan tulisan
mereka. Pada langkah STOP, siswa berhenti memikirkan tujuan dari
menulis. Sedang pada langkah LIST, siswa mendata gagasan-gagasan
mereka dan meletakannya dalam satu rangkaian.
Strategi SPACE menekankan pada 5 poin penting ketika menulis cerita :
S

Setting (pengaturan)

Problem (masalah)

Actions (tindakan)

Consequence (akibat)

Emotions (emosi)

Ketika hendak mengajarkan strategi SPACE, gunakan langkah-langkah


berikut ini, yang sukses digunakan oleh Troia dan Graham (2002).
Sampaikan sebuah contoh dari setiap unsur cerita (contoh, masalah;
tindakan yang diambil untuk menyelesaikan masalah; akibat, atau apa
yang terjadi ketika seseorang bertindak untuk menyelesaikan masalah)
dari sampel cerita. Kemudian, bacalah cerita baru bersama siswa-siswa
anda dan dan mengidentifikasi unsur-unsur yang sama dalam cerita-cerita
tersebut. Selanjutnya, mintalah siswa untuk mengidentifikasi unsur-unsur
dalam satu cerita atau lebih sampai mereka dapat menampilkan tugas
tersebut tanpa ada kesalahan. Pada tahap akhir, mintalah siswa untuk
menceritakan sebuah cerita berdasar gambar dan catatlah masing-masing
elemen yang termasuk dalam cerita tersebut. Sekali siswa dapat

mengerjakannya, mereka siap untuk mulai menulis cerita original dibawah


arahan guru.
DARE adalah strategi yang didesain untuk mengajarkan bentuk berbeda
dalam menulis: persuasif, essai. DARE menitikberatkan pada 4 langkah
penting :
D

Develop, mengembangkan sebuah kalimat topik

Add, menambahkan kalimat penjelas/ rincian-rincian

Reject, menolak argumen yang berlawanan

End. Mengakhiri dengan sebuah simpulan

DEFENDS
DEFENDS (Ellis & Lenz, 1987) adalah strategi lain yang disusun untuk
membantu siswa menulis karangan/ kalimat persuasif :
D

Decide, memutuskan pada posisi yang tepat

Examine, periksalah posisi dari argumen di dalamnya

Form, membentuk daftar


masing-masing argumen.

Expose, bedahlah posisi di paragraf pertama

N
Note,
mendukung
D
S

catatlah

setiap

poin-poin

argumen

yang

dan

menjelaskan

poin-poin

yang

Drive, pastikan posisi berada di akhir kalimat


Seacrh, carilah kesalahan dan koreksilah

Ketika mengajarkan mengajarkan strategi ini pertama kali kepada siswa,


motivasilah siswa untuk belajar DEFENDS dengan menyuruh mereka
menulis topik yang familiar menurut mereka. Cobalah untuk menulis
tulisan konteks yang otentik seperti menyuruh siswa menulis surat kepada
editor koran atau kepada perusahaan, mengajukan pengaduan.
LEARNING SPELLING WORDS
Sebuah strategi pembelajaran dapat membantu siswa belajar mengeja
kata yang tidak diketahui (Graham & Freeman, 1986). Siswa dibutuhkan
untuk melaksanakan 5 langkah berikut :
1. Ucapkan katanya
2. Tulis dan ucapkan katanya

3. Periksa katanya
4. Lacaklah dan ucapkan kata
5. Tulislah kata-kata tersebut dari ingatan dan periksa ejaan anda
Strategi-Strategi
Dalam
Memperbaiki Tulisan Siswa

Menggunakan

Teknologi

Untuk

MENGGUNAKAN INTERNET
Internet dapat meningkatkan proses menulis seluruh siswa anda,
termasuk siswa ABK. Smith, Boone, and Higgins (1998) telah
mendeskripsikan perbedaan cara internet dapat mengembangkan cara
menulis (lihat gambar 10.9). mereka percaya jika internet untuk menulis
dapat menimbulkan banyak hasil yang positif disamping hasil tulisan
menjadi lebih baik. Berikut yang termasuk hasilnya :
1. Siswa tidak lagi terbatas pada komunitas atau perpustakaan sekolah
untuk informasi dan ide-ide
2. Siswa dapat mengembangkan pikiran/ ide yang lebih baik dari
penelitian karena mereka menjelajah internet untuk mencari
informasi.
3. Siswa dapat belajar bagaimana melokasikan informasi lebih efisien
dengan menggunakan mesin pecarian, web, seperti Yhooligans!
4. Siswa dapat belajar mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
dan membuat penilaian tentang akurasinya.
5. Siswa dapat belajar pentingnya aspek menulis yang tidak sering
dibahas secara luas atau jelas di sekolah, seperti hukum hak cipta,
plagiat, dan pembatasan penerbitan.
6. Siswa dapat belajar untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi
frustrasi karena masalah pengalaman, seperti lola ketika
menggunakan internet.
MEREVISI ESSAI
Strategi ini menggunakan pengolah kata untuk merevisi essai (Graham &
Harris, 1987). Siswa menginstruksikan pada dirinya sendiri dengan
menggunakan 6 langkah berikut :
1. Bacalah essai anda
2. Temukan kalimat yang menceritakan kepada anda apa yang kamu
percaya
3. Tambahkan 2 alasan mengapa kamu mempercayainya
4. SCAN each sentence :
S
does it make Sense? (masuk akalkah kalimatnya?)
C
is it Connected to your belief? (apakah kalimat tersebut
nyambung dengan keyakinan anda?)
A
Can you Add more? (dapatkah anda menambah lebih?)

Note errors (catatlah kesalahan-kesalahnnya)

Anda mungkin juga menyukai