Anda di halaman 1dari 49

ELEKTROKARDIOGRAFI

OLEH
DR. REZA TANDEAN
MHSc.,Sp.Ok.

EKG
Definisi
Adalah hasil pencatatan dari fluktuasi
potensial listrik selama siklus jantung. Alat
yang dipakai disebut elektrokardiograf.
Kegiatan listrik yang dicatat ialah proses
depolarisasi dan repolarisasi dari bagian2
jantung.

KETELITIAN

1. Pemeriksaan ditempat yang nyaman


2. Kontak antara kulit & elektroda (gel)
3. Voltase 1 mV defleksi 1 cm.
4. Harus diberi grounded pada mesin EKG

Jenis-jenis sandapan EKG


1. 3 buah bipoler sandapan standard (I, II
dan III).
2. 3 buah unipoler sandapan ekstremitas
(aVR, aVL dan aVF).
3. 6 buah unipoler sandapan dada (V1 - V6)

Sandapan standard bipoler


Sandapan I : Menggambarkan perbedaan potensial
antara lengan kanan (RA) dan lengan kiri (LA).
LA lebih positif dari pada RA.
Sandapan II : Menggambarkan perbedaan
potensial antara lengan kanan dan tungkai kiri
(LL). LL lebih positif dari pada RA.
Sandapan III : Menggambarkan perbedaan
potensial antara lengan kiri dan tungkai kir. LL
lebih positif dari pada LA.

Sandapan ekstremitas unipoler


1. Sandapan aVR adalah sandapan lengan

kanan yang diperkuat.


2. Sandapan aVL adalah sandapan lengan

kiri yang diperkuat.


3. Sandapan aVF adalah sandapan tungkai

kiri yang diperkuat.

Sandapan dada unipoler


Ini diperoleh dengan merekam potensial jantung di 6 titik
di dada, yaitu :
Sandapan V1 : sela iga IV garis sternal kanan.
Sandapan V2 : sela iga IV garis sternal kiri
Sandapan V3 : antara V2 dan V4
Sandapan V4 : sela iga V di garis medioklavikularis kiri
Sandapan V5 : Setinggi V4 di garis aksilaris anterior kiri
Sandapan V6 : setinggi V4 di garis aksilaris media kiri

Keterangan gambar EKG

Gelombang P
- Selalu positif di II dan negatif di aVR
- Tinggi kurang dari 3 mm (2,5 mm)
- Lebar kurang dari 3 mm (o,11 detik).
- Menandakan aktifitas atrium

HIPERTROFI ATRIUM
A. ATRIUM KIRI

- BENTUK BIFASIK P.

- BIASANYA TERJADI PADA LEAD

I DAN II, JUGA V 1

- DISEBUT P MITRALE
B. ATRIUM KANAN.

TERJADI PADA PENYAKIT PARU

KRONIS, GELOMBANG P PEAK & TALL

HIPERTOFI ATRIUM
B. ATRIUM KANAN
- GELOMBANG P TALL & PEAK

PADA LEAD II, III DAN aVF

HIPERTROFI VENTRIKEL

TANDA2 :
1. GEL. R TINGGI
2. INTERVAL QRS MELEBAR
3. PERPANJANGAN VAT
4. SEGMEN ST DEPRESI
5. GEL. T TERBALIK

Keterangan gambar EKG

Gelombang QRS.
- Menggambarkan aktifitas depolarisasi
ventrikel.
- Lebarnya normal rata2 0,08 detik
- Selama masa ini depol ventrikel & repol.
Atrium terjadi bersamaan.

Keterangan gambar EKG

Gelombang T
- Menggambarkan fase repolarisasi
ventrikel.
- Arahnya sesuai dengan kompleks QRS
Gelombang U.
- Asal usulnya tidak diketahui
- Paling jelas di V1 dan V4
- Tidak harus ada.

Keterangan gambar EKG

Interval PR.
- Jarak antara permulaan P sampai dengan
permulaan QRS.
- Normal : 0,12 - 0,20 detik
- Bila PR < 0,12, berarti hantaran dipercepat
- Bila PR > 0,20, berarti terjadi blok di AV

Keterangan gambar EKG

Interval QT.
- Permulaan Q s.d. akhir gel. T
- Menggambarkan depol.& repol. Ventrikel
Interval ST.
- QT dikurangi QRS
- Menggambarkan repol. ventrikel

Keterangan gambar EKG

Ventricular activation time (VAT).


- Menggambarkan waktu yang diperlukan
oleh impuls untuk menyebar dari
endokardium sampai ke epikardium.
Titik J
- Titik permulaan segmen ST
- Normal isoelektris. +1 atau -1 dianggap
normal.

Menghitung frekuensi jantung


1. Bila irama jantung teratur.

Kecepatan EKG adalah 25 mm/detik,

berarti satu kotak kertas EKG yang

paling kecil sesuai dengan 0,04 detik.

Dalam satu menit terdapat 1500 kotak.

Misal P-P atau R-R interval 20 kotak.

Maka frekuensi ialah :

a. 1500 : 20 = 75 per menit

b. 20 X 0,04 = 0,8 detik. Dalam 1 menit = 60 : 0,8 = 75

Menghitung frekuensi jantung


2. Bila irama jantung tidak teratur
Hitunglah interval P-P atau R-R selama
suatu jangka waktu tertentu, misal 10
detik terdapat 20 gelombang P atau R.
Maka frekuensinya ialah :

60/10 X 20 = 120 per menit

Menghitung frekuensi jantung

Cara praktis.
Tentukan satu P-P atau R-R interval, bila :
- jaraknya 1 kotak sedang, frek. 300/menit
- jaraknya 2 kotak sedang, frek. 150/menit
- jaraknya 3 kotak sedang, ferk. 100/menit
- jaraknya 4 kotak sedang, frek. 75/menit
- jaraknya 5 kotak sedang, frek. 60/menit
- jaraknya 6 kotak sedang, frek. 50/menit

Vektor jantung

Terdapat 3 vektor jantung :


1 Vektor depolarisasi atrium (vektor P)
2. Vektor depolarisasi ventrikel (vektor
QRS)
3. Vektor repolarisasi ventrikel (vektor T).
Umumnya arah vektor QRS yang
terpenting..

Menghitung arah vektor pada bidang


frontal.
Lihat pada sandapan standar I dan III.
Hitung jumlah aljabar gelombang R dan S pada
sandapan I dan III. Hasil penjumlahan tadi
diletakkan pada Triaxial Reverence System (lihat
gambar). Pada titik2 tsb. Dibuat garis2 tegak lurus
sehingga terdapat titik potongnya. Dari titik
potong tadi ditarik garis ke titik pusat. Garis tsb.
Adalah vektor QRS rata2. Dapat dibaca arah
vektor tadi normal atau tidak.

Aritmia
Disebabkan 2 faktor :
1. Gangguan pembentukan impuls. Misal

ekstra sistole atau premature beats, yang

berasal dari fokus ektopik.


2. Gangguan penghantaran impuls. Misal :

- Blok ( Blok SA, AV, intraventrikuler =


Bundle Branch Block BBB).

- Hantaran yang dipercepat.

Analisa EKG

1. Syarat teknis harus dipenuhi.


Kecepatannya dan voltasenya.
2. Berapa frekuensinya
3. Apakah irama sinus (P diikuti QRS)
4. Bagaimana Gel. P nya
5. Bagaimana interval PR dan QRS
6. Bagaimana vektor QRS
7. Apakah QRS pada prekordial normal
8. Bagaimana segmen ST & gel. T
9. Kalau diatas semua normal, maka EKG nya normal

Bunyi jantung
I. Bunyi jantung I di :
- Ruang interkostal IV, garis sternal kiri
(katup trikuspidal).
- Ruang interkostal V, di garis medioklavikuler kiri (katup mitral).
II. Bunyi jantung II di
- Ruang interkostal II garis sternal kanan (aorta)
- Ruang interkostal II garis sternal kiri
(a. pulmonalis).

Bunyi jantung
III. Bunyi jantung III di :
Sepertiga fase diastole permulaan,
kadang2 terdengar pada dewasa muda,
disebabkan karena darah yang masuk
menerpa dinding ventrikel.
IV. Bunyi jantung IV :
Kadang2 terdengar tepat sebelum bunyi
jantung I. Terjadi karena kontraksi atrium pada
saat pengisian ventrikel.

Bising jantung
1. Stenosis, yaitu katup jantung membuka
tidak sempurna.
- Katup semilunar (AS, PS)--- Bising
sistolik
- Katup AV (MS, TS) Bising diastolik
2. Insufisiensi, katup menutup tidak baik
- Katup semilunar (AI, PI) Bising diatolik
- Katup AV (MI, TI) Bising sistolik

Splitting bunyi jantung II


Sebab2 :
Pada waktu inspirasi terjadi pengembangan
dada, sehingga darah lebih banyak masuk
kedalam atrium kanan dan ventrikel kanan,
sehingga fase ejeksi ventrikel kanan
bertambah panjang. Akibatnya penutupan
katup pulmonal akan lebih lambat dari
katup aorta.

Anda mungkin juga menyukai