Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian
Kondisi abnormal dari hemodinamik, dimana menurut WHO tekanan sistolik > 140
mmHg dan atau tekanan diastolic > 90 mmHg (untuk usia < 60 tahun) dan tekanan
sistolik > 160 mmHg dan atau tekanan diastolic > 95 mmHg (untuk usia > 60). (Asuhan
keperawatan; maternitas, anak, bedah dan penyakit dalam : 2011).
Hipertensi merupakan kenaikan intermiten atau berlarut larut dalam tekanan darah
diastolic maupun sistolik, yang muncul dalam dua tipe utama, yaitu hipertensi esensial
(juga disebut sebagai hipertensi primer atau idopatik, yang merupakan hipertensi yang
paling umum) dan hipertensi sekunder yang disebabkan oleh penyakit ginal atau
penyebab lain yang bisa diidentifikasi). Hipertensi ganas merupakan bentuk hipertensi
yang parah dan timbul sangat mendadak dan umum terjadi dalam kedua tipe hipertensi.
(Nursing: memahami Berbagai Macam Penyakit : 2011).
B. Etiologi
1. Hipertensi idopatik ; 95 % yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.
Kemungkinan ada predisposisi genetic yang menimbulkan perubahan perubahan :
eskresi natrium dan air oleh ginjal, kepekaan baroreseptor, respon vascular dan sekresi
rennin.
2. Hipertensi sekunder : 5 % yaitu hipertensi yang lainnya timbul sekunder dari proses
penyakit lain sperti ginjal. (Asuhan Keperawatan : Maternitas, Anak, Bedah, dan
Penyakit Dalam : 2011).
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi dalam 2 golongan yaitu :
1. Hipertensi primer/esensial tidak diketahui penyebabnya, biasanya dihubungkan
dengan faktor keturunan dan lingkungan.
2. Hipertensi sekunder penyebab pada umumnya dapat diketahui secara pasti,
seperti : gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal.
C. Faktor Predisposisi / Pencetus
(Nursing: Memahami Berbagai Macam Penyakit: 2011)
1. Penuaan
2. Riwayat keluarga
3. Asupan lemak jenuh atau natrium yang tinggi
4. Resistensi insulin
5. Obesitas
6. Ras (paling sering menyerang orang kulit hitam)
7. Gaya hidup
8. Stress
9. Merokok
D.

Tanda dan Gejala


Sakit kepala dan pusing (bagian belakang) terutama bila bangun tidur.
Nggliyer (Bhs. Jawa), terasa melayang.
Rasa berat ditengkuk atau leher.

Kadang mimisan.
Emosi yang tidak stabil, mudah tersinggung.
Telinga berdenging.
Sukar tidur.
Mata berkunang-kunang.
Rasa mual atau muntah.
Gelisah

E. Komplikasi
Efek pada organ :
1. Otak
Pemekaran pembuluh darah
Perdarahan
Kematian sel otak : stroke
2. Ginjal
Malam banyak kencing
Kerusakan sel ginjal
Gagal ginjal
3. Jantung
Membesar
Sesak nafas (dyspnoe)
Cepat lelah
Gagal jantung
F.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Cara pencegahan dan perawatan hipertensi


Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (cegah kegemukan).
Batasi pemakaian garam.
Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada faktor keturunan
hipertensi dalam keluarga.
Tidak merokok.
Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.
Hindari minum kopi yang berlebihan.
Batasi makanan.
Mempertahankan gizi (diet yang sehat seimbang).
Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah mencapai 40 tahun.

G. Pengkajian
Klasifikasi atau Derajat Hipertensi
The Join National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High Pressure.
(komite deteksi, evaluasi, dan pengobatan hipertensi). Mengklasifikasikan hipertensi
dalam tabel di bawah ini :
Tabel Stadium Hipertensi
Kategori

Sistolik (Atas)

Diastolik (Bawah)

Normal tinggi (perbatasan )

130-190

85-89

Stadium I Ringan

140-159

90-99

Stadium 2 Sedang

160-179

100-109

Stadium 3 Berat

180-209

110-119

Stadium 4 Sangat Berat

210

120

H. Diagnosa Keperawatan
Resiko cedera
Terkait dengan
: fungsi internal regulasi biokimia (efek hipertensi dan penuaan)
Mendefinisikan karateristik : hipotensi orostatic, kelemahan, penglihatan menurun
Kriteria hasil : ketidakhadiran dari trauma atau cedera, tekanan darah kembali Dan
dipertahankan pada penentuan awal untuk usia dan terapi
intervensi
Rasional
Menilai perubahan terhadap penglihatan Pengurangan lairan darah ke retina akibat
yang berangsur angsur kabur
hipertensi yang panjang
Observasi dan minta klien melaporkan tanda Penurunan mendadak TD terjadi dengan
tanda pusing, ingin pingsan
cepat, akibat perubahan cepat keposisi
berdiri. Penurunan curah jantung dan aliran
darah ke otak berkurang.
Menilai fungsi mental dan kerusakan memori

Mengelola obat anti hipertensi dan obat


tambahan seperti yang ditentukan
Ajarkan klien/ lakukan pertahanan jalur yang
jelas, cahaya yang cukup, penggunaan alat
bantu, tongkat atau walker
Membantu kebutuhan ADLs pasien bila
diperlukan
Ajarkan dan anjurkan pasien untuk merubah
posisi perlahan lahan untuk berdiri,
monitoring blood pressure dan mencoba
berdiri 3-4 menit

Pengurangan aliran darah ke otak dipengaruhi


pemikiran dan ketergantungan dalam obat
(anti hipertensi) dan ketidak patuhan dalam
berobat.
Menurunkan dan mengatur TD secara
bertahap
Mengurangi atau mencegah trauma dari
menabrak benda, jatuh atau kurangnya rem
tangan
Menyediakan perawatan diri untuk pasien
yang tidak mampu mencapai perawatan
sendiri
Mencegah terjadinya orthostatic hypotension,
lemah dan pusing pada usia lanjut karena
aliran darah ke otak dipengaruhi tekanan
sistolik

Informasi, Instruksi dan demonstrasi


intervensi
Perpindahan dengan tongkat atau walker
Monitor dan mengajarkan memeriksa denyut
nadi dan tekanan darah pada lengan yang
sama dan posisi berdiri dan pelaporan TD
dgn ketinggian lebih dari 170 mmHg sistolik
dan diastolik 100 mmHg. Mengajarkan cara
membaca
Gunakan ikat pinggang
Lakukan latihan sehari-hari

Rasional
melayani bantuan untuk meningkatkan
stabilitas saat berjalan dan mencegah jatuh
Monitor response tekanan darah terhadap
terapi dan mencatat perkembangan

Mencegah darah meggumpul di perut atau


ekstrimitas bawah
Ketidakefektifan penurunan pembuluh darah
vena dan aliran darah ke jantung
mengakibatkan hipotensi ortotunistik.

Discharge atau Evaluasi Pemeliharaan


Tidak ada jatuh atau cedera yang berhubungan dengan ketajaman visual atau hipotensi
ortostatik.
administrasi Benar antihipertensi dengan BP dipertahankan pada penentuan awal,
penggunaan alat bantu seperti kalender, kotak pil dengan kompartemen.
Gejala ortostatik yang minimal atau tidak ada posisi hipotensi saat asumsi berdiri.
Berpartisipasi dalam pemenuhan ADL dan aktivitas latihan atau program rehabilitasi.
Ketidakpatuhan terhadap regimen terapeutik
Terkait dengan: keyakinan kesehatan (penolakan untuk memodifikasi pratices kesehatan dan
menerima regimen medis)
Mendefinisikan karakteristik: ketidakmampuan untuk mencapai tujuan menstabilkan BP,
gagal untuk menjaga janji, kegagalan untuk kemajuan dalam pencapaian rejimen medis.
Kriteria Hasil
Kepatuhan dengan makanan, obat-obatan dan program aktivitas dengan pencapaian hasil
yang diinginkan.
Intervensi
Rasional
Menilai pengaruh budaya pada keyakinan
Fasilitates kepatuhan ketika dimasukkan ke
kesehatan, alasan untuk ketidakpatuhan
dalam rencana pengajaran
(ekonomi, kecemasan, harga diri)
Akui persepsi mengenai penyakit dan
pengobatan
Akui persepsi mengenai penyakit dan
Memungkinkan untuk mengklarifikasi
pengobatan
informasi yang salah dan agar tidak terjadi
kesalahpahaman.
Beri informasi pada klien tentang tindakan
Agar klien dapat mengerti terhadap tindakan
yang akan dilakukan dengan bahasa yang
yang dilakukan
mudah dimengerti.

Bantu klien untuk merencanakan atau


menentukan tentang pengobatan yang cocok
atau sesuai dengan keyakinan dan gaya
hidupnya
Mendorong klien untuk memantau BP sendiri
dan berat badan, mengatur pola makan serta
menganbil obat sendiri
Informasi, instruksi dan demonstrasi
Intervensi
Mencatat infirmasi tentang perkembgangan
klien untuk dilaporkan kepada dokter atau
tenaga medis lainnya (ahli gizi).
Anjurkan kepada keluarga klien untuk
menjaga/menasehati klien agar tidak
merokok, menggontrol berat badan, dan
olahraga

Jika rencana yang ditentukan oleh klien dan


keluarga realistis dapat dipakai dalam
melaksanakan terapi dan dapat meningkatkan
kepatuhan klien.
Melatih klien untuk mandiri

Rasional
Un tuk membandingkan dengan terapi
sebelumnya.
Memberikan kontribusi kepada keluarga
klien dalam mendukung terapi yang telah
diberikan terhadap klien dalam mencegah
faktor-faktor yang dapat menyebabkan
penyakit jantung.

Implementasi dan Evaluasi


Mengikuti rencana untuk mengendalikan BP
Melaporkan tingkat keberhasilan terapi medis
Melaporkan tindakan yang sesuai atau rencana tindak lanjut setelah tujuan tercapai.
Kurang pengetahuan
Terkait dengan: kurangnya informasi atau paparan informasi (proses penyakit dan risiko
penyakit kardiovaskular, pembatasan natrium diet, penurunan berat badan, administrasi
pengobatan)
Mendefinisikan karakteristik: verbalisasi masalah, akurat tindak lanjut dari instruksi,
permintaan informasi
kriteria Hasil
Pengetahuan yang sesuai dari rejimen medis diresepkan untuk mengontrol hipertensi dengan
pengurangan bertahap BP untuk rentang yang ditentukan.
intervensi
Rasional
Menilai pengetahuan tentang penyebab /
Mencegah pengulangan informasi,
faktor risiko yang berhubungan dengan
mempromosikan kepatuhan perawatan yang
penyakit dan metode untuk mengontrol dan
diperlukan untuk mempertahankan BP stabil
menstabilkan
Beri Infrom pada klien tentang potensial
hipertensi berkelanjutan mengakibatkan
untuk penyakit kardiovaskular CVA, gagal
penyakit kardiovaskular, perubahan fisiologis
ginjal, CAD dan efek ke organ vital dengan
dalam hormon, fungsi ginjal, jantung
Hipertensi
Memberikan penjelasan dan informasi dalam Mengurangi potensi ketidaksesuaian dari
bahasa yang jelas dan sederhana yang dapat
rejimen medis yang berkaitan dengan
dimengerti, memberikan informasi dalam
kemampuan kognitif untuk memahami

jumlah yang terbatas daripada dalam jumlah


yang besar dalam suatu kesempatan.
Membantu dalam merencanakan diit yang
rendah sodium, lemak, diet kolesterol, diet
penurunan jika kelebihan berat badan atau
merujuk ke ahli gizi untuk bantuan
Anjurkan program latihan isotonik harian
untuk menyertakan berjalan, berenang,
bersepeda, hindari latihan isometrik, seperti
angkat berat.
Menginformasikan administrasi yang tepat,
termasuk dosis, frekuensi, metode
pengambilan, efek samping dan apa yang
harus melaporkan, hasil yang diharapkan dari
obat
Beri informasi untuk menghindari obatobatan yang dijual bebas tanpa resep dokter
Laporkan sakit kepala, kehilangan memori,
mual, muntah, tremor
Membuayt janji dengan dokter untuk
menentukan rencana tindak lanjut

Membantu mengurangi tekanan darah, retensi


cairan

Meningkatkan berat badan dan penurunan


tekanan darah, meningkatkan sirkulasi

Memastikan bahwa dosis tidak melewati atau


melebihi / menurun atau dihentikan BP tetapi
menstabilkan

Dapat menunjukkan dengan obat yang


diresepkan
Mengidentifikasi BP tak terkendali
Diperlukan untuk pemantauan diet, olahraga,
dan terapi obat-obatan dan kebutuhan akan
penyesuaian

Implementasi dan Evaluasi


Laporan pengetahuan administrasi pengobatan, efek samping untuk melaporkan
Rencana tiga dey menu sodim rendah, kalori, makanan lemak dan kolesterol, laporan
makanan apa untuk memasukkan dan apa makanan yang harus dihindari
Berat dalam parameter dasar, penurunan berat badan dari 1 lb / minggu sampai awal
mencapai
Tidak adanya gejala keracunan obat
IO rasio dalam rentang dasar
isotonik latihan harian selama 20-30 menit atau 3 kali / minggu sebagai ditoleransi
Batas alkohol, kafein inteke
Praktek teknik relaksasi setiap hari dan ketika hadir stres

DAFTAR PUSTAKA

Wolters Kluwer Health Lippincott Wiliams & Wilkins . 2011. Nursing : Memahami Berbagai
Macam Penyakit. Indeks. Jakarta.
Taufan Nugroho.2011. Asuhan Keperawatan : Maternitas, Anak, bedah, dan Penyakit Dalam.
Nuha Medika. Yogyakarta.
Martha & Kelly. 2010. Nanda Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi. Digna Pustaka.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai