PENDAHULUAN
I 1 Latar Belakang
Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan pergeseran mekanisme
kontrol yang mengatur kelangsungan hidup, proliferasi, dan diferensiasi sel
(Katzung, 2010). Pengobatan kanker tidak menyembuhkan tetapi hanya
bersifat paliatif terhadap gejala, pencegahan komplikasi,support psikologik dan
perpanjangan hidup yang berarti. Salah satu pengobatan kanker yang
dikembangkan yaitu menggunakan konsep kemoterapi yaitu penggunaan
preparat antineoplastik sebagai upaya untuk membunuh sel-sel tumor dengan
mengganggu fungsi dan reproduksi selular.
Obat antikanker adalah obat yang diberikan dengan tujuan membunuh selsel kanker dengan obat-obatan atau dengan bahan kimia yang dapat
menghentikan siklus kehidupan sel kanker dan juga dapat menghambat dan
menghancurkan inti sel untuk membelah diri. Tetapi ada beberapa obat anti
kanker yang bekerja tidak selektif, dimana obat ini tidak hanya membunuh selsel kanker tetapi juga sel-sel lain yang ada di dalam tubuh kita. Berdasarkan hal
tersebut, dibuatlah sediaan nanopartikel dalam bentuk tablet ODT sebagai obat
anti kanker yang diharapkan kerja obat tersebut lebih selektif dan efisien.
Nanopartikel dapat meningkatkan kelarutan suatu senyawa serta dapat
meningkatkan absorpsi obat (Prusty dan Sahu, 2009). Sistem nanopartikel
memberikan manfaat yaitu dapat menurunkan kebutuhan dosis dan pemberian
obat yang lebih efisien, serta toksisitas lebih rendah. Nanopartikel telah
dipergunakan sebagai salah satu pendekatan fisika untuk mengubah dan
meningkatkan farmakokinetik dan farmakodinamik dari berbagai jenis molekul
obat. Hartig et al. melaporkan bahwa nanopartikel dapat berpenetrasi di antara
pembuluh kapiler dan sel di dalam tubuh sehingga obat dapat lebih tepat
sasaran. Nanopartikel dapat meningkatkan kelarutan suatu senyawa serta dapat
meningkatkan absorpsi obat (Prusty dan Sahu, 2009). Sistem nanopartikel
memberikan manfaat yaitu dapat menurunkan kebutuhan dosis dan pemberian
obat yang lebih efisien, serta toksisitas lebih rendah. Sistem penghantaran
nanopartikel membutuhkan suatu polimer, dendrimer merupakan polimer yang
sangat berpotensi menghasilkan penghantaran nanopartikel. Salah satunya
dendrimer PAMAM, yang dapat digunakan sebagai peningkat kelarutan dari
obat hidrofobik. Dendrimer PAMAM merupakan polimer monodisperse
dengan banyak cabang. Bentuk molekul ini dapat dimanfaatkan sebagai alat
untuk penghantaran obat karena kemampuannya untuk menghasilkan kompleks
melalui enkapsulasi molecular, interaksi kovalen dan non kovalen. Pembuatan
sediaan ODT nanopartikel ekstrak buah Mahkota Dewa dengan pembawa
dendrimer diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan efek anti kanker
payudara dari ekstrak tersebut.
Rute pemberian obat secara oral adalah rute paling umum dan nyaman
digunakan oleh pasien. Tablet merupakan bentuk sediaan yang paling disukai
karena mudah diproduksi, mudah pengemasan begitu juga penggunaannya. Salah
satu jenis sediaan tablet yang memiliki keuntungan lebih yaitu Orally
Disintegration Tablet (ODT). Dalam kasus terapi tertentu, ODT merupakan obat
pilihan untuk mendapatkan konsentrasi sistemik yang tinggi secara cepat atau
high drug loading. ODT menawarkan kemudahan bagi pasien yang mengalami
kesulitan menelan (dysphagia) terutama pasien pediatri dan geriatri.
Zat aktif yang akan dibuat nanopartikel yaitu ekstrak kloroform buah
Mahkota Dewa yang mengandung phalerin dan galic acid sebagai senyawa
antikanker. Penelitian yang dilakukan oleh Nunuk Aries Nurulita dan Agus
Siswanto tahun 2007 menunjukkan bahwa ekstrak kloroform buah Mahkota Dewa
memiliki nilai LC50 sebesar 103,03 g/ml. Dapat dikatakan bahwa tanaman
P.macrocarpa mempunyai aktivitas antikanker terhadap sel kanker payudara
T47D melalui efek sitotosik dan penghambatan proliferasi sel,sehingga dapat
menghambat perkembangan kanker. Berdasarkan hal tersebut, dikembangkanlah
formulasi sediaaan tablet ODT nanopartikel ekstrak kloroform buah Mahkota
Dewa dengan menggunakan polimer dendrimer diharapkan dapat meningkatkan
absorpsi zat aktif dan selektif terhadap sel kanker payudara serta mudah dalam
penggunaan.
I.2 Rumusan Masalah
1.Bagaimana preparasi sediaan tablet ODT nanopartikel ekstrak kloroform
buah Mahkota Dewa dengan menggunakan polimer dendrimer PAMAM?
2 Bagaimana sifat fisikokimia dari nanopartikel ekstrak kloroform buah
Mahkota Dewa yang dihasilkan?
3 Bagaimana evaluasi dari tablet ODT nanopartikel ekstrak kloroform
buah Mahkota Dewa dengan menggunakan polimer dendrimer PAMAM
yang dihasilkan?
I 3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan formulasi tablet
ODT nanopartikel ekstrak kloroform buah Mahkota Dewa dengan menggunakan
polimer dendrimer. Secara khusus, penelitian ini bertujuan :
1 Untuk mengetahui preparasi preparasi sediaan tablet ODT nanopartikel ekstrak
kloroform buah Mahkota Dewa dengan menggunakan polimer dendrimer
PAMAM.
2 Untuk mengetahui sifat fisikokimia dari nanopartikel ekstrak kloroform buah
Mahkota Dewa yang dihasilkan.
3 Untuk mengetahui evaluasi dari tablet ODT nanopartikel ekstrak kloroform
buah Mahkota Dewa dengan menggunakan polimer dendrimer PAMAM yang
dihasilkan.
I 4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
BAB III
METODOLOGI
1. Alat
Pada penelitian ini digunakan alat-alat yaitu Particle Analyzer Delsa Nano
C, ultrasentrifugasi, Spektrofotometer UV-VIS, alat pengaduk, corong, kertas
saring, rotary evaporator, erlenmeyer, gelas piala, gelas ukur, sudip, ayakan,
oven, alat destilat, drum drier, disc mill, cawan porselin, labu ukur, alat-alat gelas,
hardness tester, friability tester, disintegration tester, dan neraca analitik.
2. Bahan
Pada penelitian ini digunakan bahan baku ekstrak kloroform buah
Mahkota Dewa. Bahan kimia yang digunakan adalah polimer Dendrimer
PAMAM, larutan dapar TES 0,01 M (pH 7,4), Nitrogen cair, etanol,
pragelatinisasi pati singkong ftalat (PPSFt), avicel PH 102, laktosa anhidrat,
manitol, dan aspartam.
3. Cara Penelitian
3.1 Rancangan Penelitian
Metodologi penelitian ini menggunakan metode eksperimental, meliputi
penyiapan sampel buah buah Mahkota Dewa, pembuatan ekstrak kloroform buah
Mahkota Dewa dengan metode maserasi, pembuatan nanopartikel, pembuatan
Orally Disintergration Tablet ekstrak kloroform buah Mahkota Dewa, evaluasi
nanopartikel seperti bentuk, morfologi, ukuran partikel, distribusi partikel, indeks
polidispersitas, potensial zeta, efisiensi penjerapan dan drug loading dan evaluasi
ODT seperti evaluasi tablet seperti uji penampilan fisik, uji keseragaman bobot,
uji kekerasan, uji kerapuhan, uji waktu hancur, dan uji waktu pembasahan.
3. 2 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini meliputi variable bebas dan variable terikat. Variabel
bebasnya adalah sediaan ODT nanopartikel antikanker Payudara ekstrak
kloroform buah Mahkota Dewa sedangkan variable terikatnya adalah mutu dan
kualitas nanopartikel dan sediaan ODT yang yang dihasilkan dari proses evaluasi.
3.2 Lokasi dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Januari 2015 sampai Maret 2015
bertempat di Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura.
3.3 Formulasi
Orally Disintegration Tablet (ODT) ekstrak kloroform buah Mahkota
Dewa dibuat dengan menggunakan metode kempa langsung. Ekstrak kloroform
buah Mahkota Dewa digunakan sebagai bahan aktif, pragelatinisasi pragelatinisasi
pati singkong ftalat (PPSFt) (PPSFt) digunakan sebagai penghancur, avicel PH
102 digunakan sebagai pengikat, laktosa anhidrat digunakan sebagai pengisi,
manitol dan aspartame digunakan sebagai pemanis.
Adapun formulasi ODT nanopartikel ekstrak kloroform buah Mahkota
Dewa sebagai antikanker yaitu:
Bahan
Formulasi
Nanopartikel Ekstrak kloroform
buah Mahkota Dewa- dendrimer 0,1
PAMAM (mg)
PPSFt (mg)
80
Avicel PH 102 (mg)
50
Laktosa Anhidrat (mg)
9,9
Manitol (mg)
50
Aspartam (mg)
4
Tabel 3.1 Formulasi ODT ekstrak etanol buah Mahkota Dewa
Morfologi,
dan
Ukuran
partikel
3.11.2
Penentuan
Distribusi
Partikel
dan
indeks
polidispersitas
diesterifikasi dengan asam ftalat anhidrida pada suasana basa yaitu dalam rentang
pH lebi dari 8 dan kurang dari 10 (pH 8-10).
3.9.1
(di atas 75C), hingga diperoleh pasta bening. Kemudian dikeringkan dengan
drum drier pada suhu 80C 5C. Serpihan yang diperoleh kemudian dihaluskan
dengan disc mill dan diayak dengan pengayak nomor 60 mesh37.
3.9.2
3.10
hingga
homogen.
Selanjutnya
massa
tablet
dikempa
langsung
menggunakan mesin pencetak tablet sehingga didapat tablet seberat 500 mg.
3.12 Evaluasi ODT
3.9.1Uji Penampilan Fisik
Penampilan umum suatu tablet sangat penting bagi penerimaan konsumen.
Diamati penampilan tablet meliputi pengamatan sejumlah parameter seperti
bentuk, warna, ada atau tidaknya bau dan rasa, bentuk permukaan dan ada atau
tidaknya cacat fisik.
3.9.2 Uji Keseragaman Bobot
Keseragaman bobot ini ditetapkan untuk menjamin kandungan bahan obat
sama, sehingga akan mempunyai efek terapi yang sama. Keseragaman bobot
dapat ditetapkan sebagai berikut: ditimbang 20 tablet, lalu dihitung bobot rata-rata
tiap tablet. Kemudian timbang tablet satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet
bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari yang ditetapkan pada
kolom A dan tidak boleh satu tablet pun bobotnya menyimpang dari bobot ratarata lebih besar dari yang ditetapkan pada kolom B. Persyaratan keseragaman
bobot atau keseragaman kandungan terletak antara 85,0 hingga 115,0 % dari yang
tertera pada etiket, dan simpangan baku relatif kurang dari atau sama dengan
6,0%33.
Selisih (%)
A
25 mg atau kurang
15
25 150 mg
10
151 300 mg
7,5
Lebih dari 300 mg
5
Tabel 3.2 Syarat keseragaman bobot
Berat rata-rata
B
30
20
15
10
normalitas dan homogenitas yang dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh terdistribusi normal dan homogen atau tidak. Data dikatakan
terdistribusi normal dan homogen apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05.
Apabila data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen maka pengujian
dilanjutkan dengan analisis statistik uji parametrik yaitu One Way ANOVA
dengan taraf kepercayaan 95%. Uji ANOVA digunakan untuk melihat pengaruh
sediaan ODT nanopartikel ekstrak kloroform buah Mahkota Dewa terhadap sifat
fisik tablet dan efektivitas anti kanker payudara, dilihat dari nilai signifikan ()
pada output uji ANOVA.