Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT karena atas karunia-Nya lah,kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Secara historis, pengertian ideologi
mengalami perubahan dari masa ke masa. Untuk itu, di sini diuraikan pengertian awal
ideologi dan perubahan-perubahan makna yang terjadi berikutnya dan bahasanbahasan tentang ideologi lainnya. Di kesempatan kali ini pula kami ingin menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Harapan kami, kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk dijadikan
sebagai bahan referensi dalam mempelajari bahasan ini.
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami dengan senang hati akan menerima
kritik dan saran yang membangun.

Serang, November 2014

Daftar Isi
Kata Pengantar

Daftar Isi ...

ii

BAB. I Pendahuluan
A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah ..

C. Tujuan ...

BAB.II Pembahasan
A. Pengertian Ideologi .

B. Makna ideologi bagi suatu negara......................

C. Pengertian macam macam ideology..

D. Peranan ideologi bagi bangsa dan Negara..

E. Perbandingan ideologi Pancasila, Liberalisme, komunisme..

1. Ideologi Pancasila..

2. Ideologi Liberalisme..

13

3. Ideologi Komunisme..

14

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN..
DAFTAR PUSTAKA

17

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pancasila adalah dasar falsafah Negara Republik Indonesia yang secara resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan
UUD 1945, di Undangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun 11 No. 7 bersamasama dengan batang tubuh UUD 1945
Dalam perjalanannya, sejarah eksisitensi pancasila sebagai dasar filsafat Negara
Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan menipulasi politik
sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan yang
berlindung di balik legitimasi ideology Negara pancasila dengan kata lain pancasila
hanya sebagai symbol formalitasnya saja namun tidak difungsikan sebagaimana fungsi
yang harus dijalankan dan tidak lagi diletakkan sebagai dasar filsafat serta pandangan
hidup. Pada hal secara historisnya pancasila sudah melalui proses yang panjang dan
rumit terkait keberadaanya sebagai ideology nasional dasar dalam kehidupan berpolitik
bangsa kita..
Untuk lebih jelas mengenai hal yang dimaksud marilah sama-sama kita simak
pada bab selanjutnya mengenai Pancasila Sebagai Ideologi Nasional.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sbb :
1. Pengertian ideologi
2. Makna ideologi bagi suatu negara
3. Pengertian macam macam ideologi ( terbuka, tertutup, Komperenhensif,
Partikular)
4. Peranan ideologi bagi suatu Negara.

5. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia yang memiliki ciri
terbuka, Komperenhensif, Reformatif dan Dinamis.
1
6. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberalisme dan Ideologi
Komunisme.

C.TUJUAN
Tujuan Penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui Pengertian ideologi
2. Untuk mengetahui makna ideology bagi suatu negara
3. Untuk mengetahui Pengertian macam macam ideologi ( terbuka, tertutup,
Komperenhensif, Partikular)
4. Untuk mengetahui Peranan ideologi bagi suatu Negara.
5. Untuk mengetahui bahwa Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara
Indonesia yang memiliki ciri terbuka, Komperenhensif, Reformatif dan Dinamis.
6. Untuk mengetahui Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberalisme
dan Ideologi Komunisme.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN IDEOLOGI
Secara etimologi istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan,
konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan logos yang berarti Ilmu dan kata idea berasal
dari bahasa yunani eidos yang artinya bentuk. Di samping itu ada kata idein yang
artinya melihat. Maka secara harfiah, ideologi adalah ilmu atau pengertian-pengertian
dasar.
Dalam pengertian sehari-hari, ide disamakan artinya dengan cita-cita. Cita-cita
yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga citacita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham.
Memang pada hakikatnya, antara dasar dan cita-cita itu sebenarnya dapat merupakan
satu kesatuan. Dasar ditetapkan karena atas dasar landasan, asas atau dasar yang
telah ditetapkan pula. Dengan demikian ideologi mencakup pengertian tentang ideaidea, pengertian dasar, gagasan-gagasan dan cita-cita.
Apabila ditelusuri secara historis istilah ideologi pertama kali dipakai dan dikemukakan
oleh seorang perancis, Destutt de Tracy, pada tahun 1976. Seperti halnya Leibniz, de
Tracy mempunyai cita-cita untuk membanggun suatu sistem pengetahuan. Apabila
Leibniz menyebutkan impiannya sebagai one great system of trunth dimana tergabung
segala cabang ilmu dan segala kebenaran ilmiah, mak De Tracy menyebutkan
ideologie yaitu scieence of ideas, suatu program yang diharapkan dapat membawa
perobahan

Internasional

dalam

masyarakat

perancis.

Namun

Napoleon

mencemoohkannya sebagai khayalan belaka, yang tidak mempunyai arti praktis. Hal
semacam itu hanya impian belaka yang tidak akan menemukan kenyataan.
Sedangkan secara terminologi, menurut Soerjanto Poespowardjojo, ideologi adalah
suatu pilihan yang jelas dan membawa komitmen untuk mewujudkannya. Sejalan
dengan itu, Sastrapratedja mengemukakan bahwa ideologi memuat orientasi pada
tindakan. Ia merupakan pedoman kegiatan untuk mewujudkan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya.
3
Persepsi yang menyertai orientasi, pedoman dan komitmen berperan penting sekali
dalam mewarnai sikap dan tingkah laku ketika melakukan tindakan, kegiatan atau
perbuaan dalam rangka mewujudkan atau merealisasikan nilai-nilai yang terkandung di
dalam ideologi tersebut. Logikanya, suatu ideologi menuntut kepada mereka yang
meyakini kebenarannya untuk memiliki persepsi, sikap dan tingkah laku yang sesuai,
wajar dan sehat tentang dirinya, tidak lebih dan tidak kurang. Karena, melalui itulah
dapat diharapkan akan lahir dan berkembang sikap dan tingkah laku yang pas dan
tepat dalam proses perwujudannya dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Sastrapratedja di atas, maka
ideologi memiliki kecenderungan untuk doktriner, terutama karena ia berorientasi pada
tindakan atau perbuatan untuk merealiasikan nilai-nilainya.
Meskipun

kecenderungan

doktriner

itu

tidak

selalu

bermakna

negatif,

kemungkinan doktriner itu tidak selalu bermakna negatif, kemungkinan ke arah itu
selalu terbuka. Obsesi atau komitmen yang berlebihan terhadap ideologi, biasanya
merangsang orang untuk berpersepsi, bersikap dan bertingkah laku sangat doktriner,
dan ini jelas sangat keliru.
Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para ahli yaitu:
1. Destut De Traacy :
istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun 1796 yang berarti
suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional dalam
masyarakat Perancis.

2. Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :


a. Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama
atau
tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.
b. Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti gagasan dan
formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.
4
3. AL-Marsudi:
ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des
ideas
4. Puspowardoyo:
bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan nilai secara
keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya
dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan
pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan
tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.
5. Karl Marx:
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam
masyarakat.
6.

Napoleon: Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rivalrivalnya.

B. MAKNA IDEOLOGI BAGI SUATU NEGARA


Pada hakikatnya ideologi adalah merupakan hasil reflesi manusia berkat
kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka terdapat
suatu yang bersifat dialektis antara ideologi dengan masyarat negara. Di suatu pihak
membuat ideologi semakin realistis dan pihak yang lain mendorong masyarakat

mendekati bentuk yang ideal. Idologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa
maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya.
Dengan demikian ideologi sangat menentukan eksestensi suatu bangsa dan negara
untuk mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi pembanggunan. Hal ini
disebabkan dalam ideologi terkandung suatu oreantasi praktis .

5
C. PENGERTIAN MACAM MACAM IDEOLOGI
1. Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka adalah sitem pemikiran yang memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:
1. Merupakan kekayaan rohani, moral, dan kebudayaan masyarakat (falsafah).
Jadi, bukan keyakinan ideologissekelompok orang, melainkan kesepakatan
masyarakat.
2. Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri. Ia
adalah milik seluruh rakyat dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan
mereka.
3. Isinya tidak langsung operasional. Sehingga setiap generasi baru dapat dan
perlu menggali kembali falsafah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi
ke-kini-an mereka.
4. Tidak pernah memaksa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan
menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai
dengan falsadah itu.
5. Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal
dari berbagai latar belakang budaya dan agama.

2. Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup adalah suatu sistem psemikiran tertutup dan sifatnya mutlak yang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan citacita sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar untuk mengubah
masyarakat.
2. Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, ideologinya itu akan
dipaksakan kepada masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma, dan berbagai segi
kehidupan masyarakat akan diubah sesuai dengan ideologi tersebut.
6
3. Bersifat totaliter, artinya mencakup/ mengurusi semua bidang kehidupan.
Ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang
informasi dan pendidikan. Oleh karena kedua bidang tersebut merupakan sarana
efektif untuk mempengaruhi perilaku masyarakat.
4. Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak dihormati.
5. Menuntut nasyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk
berkorban bagi ideologi tersebut.
6. Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutan-tuntutan konkret
dan operasional yang keras, mutlak, dan total.
3. Ideologi Komperenhensif
Ideologi Komprehensif Didefinisikan sebagai suatu system pemikiran menyeluruh
mengenai semua aspek kehidupan sosial. Dalam ideologi ini terdapat suatu cita-cita
yang bertujuan untuk melakukan transformasi sosial secara besar-besaran menuju
bentuk tertentu.

4. Ideologi Partikular
IdeologiPartikular
Didefinisikan sebagai suatu keyakinan-keyakinan yang tersususn secara sistematis dan
terkait erat dengan kepentingan satu kelas sosial tertentu dalam masyarakat
D. PERANAN IDEOLOGI BAGI BANGSA DAN NEGARA
Jika menengok sejarah kemerdekaan negaranegara dunia ketiga, baik yang ada di
Asia, Afrika maupun Amerika Latin yang pada umumnya cukup lama berada di bawah
cengkeraman penjajahan negara lain, ideologi dimaknai sebagai keseluruhan
pandangan, cita-cita, nilai, dan keyakinan yang ingin mereka wujudkan dalam
kenyataan hidup yang nyata.
Ideologi

dalam

artian

ini

sangat

diperlukan,

karena

dianggap

mampu

membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberikan arahan mengenai dunia


7
beserta isinya, serta menanamkan semangat dalam perjuangan masyarakat untuk
bergerak melawan penjajahan, yang selanjutnya mewujudkannya dalam kehidupan
penyelenggaraan negara.
Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu sendiri.
Adapun fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa.
Ideologi memiliki kecenderungan untuk memisahkan kita dari mereka. Ideologi
berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan dengan agama, agama
berfungsi juga mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup bahkan dari
berbagai ideologi.
Sebaliknya ideologi mempersatukan orang dari berbagai agama. Oleh karena itu
ideologi juga berfungsi untuk mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau
ketegangan sosial. Dalam hal ini ideologi berfungsi sebagai pembentuk solidaritas (rasa
kebersamaan) dengan mengangkat berbagai perbedaan ke dalam tata nilai yang lebih
tinggi. Fungsi pemersatu itu dilakukan dengan memenyatukan keseragaman ataupun
keanekaragaman, misalnya dengan memakai semboyan kesatuan dalam perbedaan
dan perbedaan dalam kesatuan.

E. PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN IDEOLOGI LIBERALISME DAN


IDEOLOGI KOMUNISME
1. Ideologi Pancasila
a. Pengertian Pancasila
Pancasila, secara etimologis berasal dari dua kata yaitu Panca yang berarti lima
dan Sila yang berarti dasar. Pancasila dari akar kata berarti lima dasar, tepatnya adalah
dasar bagi negara Indonesia yang merdeka. Pancasila merupakan ideologi bangsa
Indonesia yang dikumandangkan pertama kali oleh Soekarno pada tanggal I Juni 1945,
yakni pada saat berlangsungnya sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Republik Indonesia (BPUPKI).
8
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Pancasila secara formal yudiris
terdapat dalam alinea IV pembukaan UUD 1945. Di samping pengertian formal dalam
arti formal menurut hukum atau formal yudiris maka Pancasila juga mempunyai bentuk
dan juga mempunyai isi dan arti (unsur-unsur yang menyusun Pancasila tersebut). Hal
ini didasarkan pada interpretasi histories dimana rumusan dalam alinea IV pembukaan
UUD 1945 diberi nama dengan bentuk istilah Pancasila sejak tanggal 1 Juni 1945.
Pancasila diartikan sebagai ideologi yang mencerminkan identitas, kepribadian bangsa
sekaligus merupakan alat pemersatu seluruh bangsa untuk mencapai tujuan
perjuangan kemerdekaan.
Dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, Pancasila dapat diterima sebagai
ideologi nasional karena sifatnya yang menyatukan berbagai kelompok masyarakat,
memberi arah dan pedoman tingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
serta menjadi prosedur penyelesaian konflik.
Pancasila memiliki dua pengertian yang pokok, yaitu Pancasila sebagai Dasar Negara
Republik Indonesia dan Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa.

b. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia


Pancasila dalam pengertian ini sering disebut Dasar Falsafat Negara. Dengan
kata lain, Pancasila digunakan sebagai dasar negara untuk mengatur penyelenggaraan
Negara. Fungsi pokok daripada Pancasila adalah sebagai dasar negara sesuai dengan
pembukaan UUD 1945, dan yang pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segal
sumber hukum atau sumber dari tertib hukum. Pengertian tersebut adalah pengertian
Pancasila yang bersifat yudiris kenegaraan.
c. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk kehidupan sehari-hari
(Pancasila diamalkan dalam kehidupan sehari-hari). Dengan kata lain, Pancasila
digunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan
didalam segala bidang. Pancasila sebagai norma fundamental, berfungsi sebagai suatu
cita-cita atau ide yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan.
9
Adapun wujud Pancasila secara konkret merupakan perwujudan Pancasila itu dalam
setiap perbuatan. Dilihat dari kedudukannya, Pancasila mempunyai kedudukan yang
tinggi, yakni sebagai cita-cita dan pandangan hidup bangsa dan negara republik
Indonesia.
d. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah Pancasila sebagai cita-cita negara
atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh
rakyat dan bangsa Indonesia, serta menjadi tujuan hidup berbangsa dan bernegara
Indonesia.
Pancasila dijadikan ideologi terbuka dikarenakan, Pancasila memiliki nilai-nilai
falsafah mendasar dan rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai dasar
dalam mengatur kehidupan bernegara. Selain itu, Pancasila juga merupakan wujud dari
konsensus nasional karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain negara

modern yang disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia kemudian nilai
kandungan Pancasila dilestarikan dari generasi ke generasi.
Indonesia adalah sebuah negara dan sebuah negara memerlukan sebuah ideologi
untuk menjalankan sistem pemerintahan yang ada pada negara tersebut, dan masingmasing negara berhak menentukan ideologi apa yang paling tepat untuk digunakan,
dan di Indonesia yang paling tepat adalah digunakan adalah ideologi terbuka karena di
Indonesia menganut sistem pemerintahan demokratis yang di dalamnya membebaskan
setiap masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai dengan
keinginannya masing-masing. Maka dari itu, ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka
adalah

yang

paling

tepat

untuk

digunakan

oleh

Indonesia.

10
e. Faktor Pendorong Keterbukaan Ideologi Pancasila
Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila
adalah sebagai berikut :
a. Kenyataan dalam proses pembangunan
masyarakat yang berkembang secara cepat.

nasional

dan

dinamika

b. Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan


beku .
c. dikarenakan cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
d. Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau.
e. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila
yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan
dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.
f.Batas-batas Keterbukaan Ideologi pancasila

Walaupun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-batasnya yang


tidak boleh dilanggar, yaitu sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.

Stabilitas nasional yang dinamis.


Larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme dan komunisme.
Mencegah berkembangnya paham liberal.
Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisahkan kehidupan
masyarakat.
Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus.

g. Hambatan dan Tantangan dalam Berideologi Pancasila


Dalam masyarakat majemuk seperti di Indonesia, terdapat potensi konflik yang
besar mengingat adanya berbagai nilai-nilai yang dianut oleh berbagai kelompok
masyarakat, dan hal ini dapat pula bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Untuk itu perlu diketengahkan di sini hambatan dan tantangan, baik
itu dari negara sendiri maupun dari luar negeri.

11
1. Hambatan
Hambatan muncul karena adanya perbedaan aliran pemikiran, misalnya :
a. Paham individualistis. Negara adalah masyarakat hukum yang disusun atas
kontrak semua individu dalam masyarakat. Disini kepentingan harkat dan
martabat manusia dijunjung tinggi. Hak kebebasan individu hanya dibatasi oleh
hak yang sama yang dimiliki individu lain, bukan oleh kepentingan masyarakat.
b. Paham golongan. Negara adalah suatu susunan golongan (kelas) untuk
menindas kelas lain. Paham ini berhubungan dengan paham materialisme
sejarah (suatu ajaran yang bertitik tolak pada hubungan-hubungan produksi dan
kepemilikan sarana produksi serta berakibat pada munculnya dua kelas yang

bertentangan, kelas buruh dan kelas majikan dan semua itu terjadi dan berada
dalam sejarah kehidupan manusia.
c. Isu, penyebaran berita bohong dan fitnah atau desas desus dengan tujuan
tertentu.
d. Gejala-gejala

negative,

antara

lain

pola

hidup

konsumtif,

sikap mental

individualistis, pemaksaan kehendak, kemalasan, penurunan disiplin dan lain


lain.
2. Tantangan
Tantangan dari dalam negeri
a. Tantangan disintegrasi, adanya perpecahan-perpecahan yang disebabkanmtidak
puasnya sikap daerah menimbulkanpermasalahan-permasalahan yang dapat
menghancurkan persatuan dan kesatuan NKRI, seperti lepasnya Timor Timur
pada tahun 1999.
b. Pemberontakan-pemberontakan sejak jaman Revolusi
c. Tantangan dari masalah agama : adanya usaha-usaha yang timbul karena
keinginan untuk mengganti Pancasila dengan symbol keagamaan, antara lain:
Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS)
d. Tantangan dari masalah SARA : adanya perpecahan yang mengatas namakan
SARA menyebabkan beberapa peristiwa yang dapat menghancurkan Pancasila
antara lain: Peristiwa Poso, Peristiwa Tanjung Periok, Peristiwa Mei 1998, dan
masih banyak lagi.
12
Tantangan dari Luar Negeri
a. Adanya tantangan dari ideologi lain yang ingin mengganti ideologi Pancasila
dengan ideologi lain.
b. Adanya intervensi dari negara lain untuk menghancurkan NKRI contohnya
privatisasi BUMN atau campur tangan Amerika dalam penanganan hukum dan
keamanan di Indonesia.
2. Ideologi Liberal
Paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme yaitu paham yang
meletakkan rasio sebagai sumber kebenaran tertinggi, materialisme yang meletakkan
materi sebagai nilai tertinggi, empirisme yang mendasarkan atas kebenaran fakta

empiris (yang ditangkap dengan indera manusia) serta individualisme yang meletakkan
nilai dan kebebasan individu sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan masyarakat dan
negara. Menurut paham liberalisme memandang bahwa manusia sebagai manusia
pribadi yang utuh dan lengkap dan terlepas dari manusia lainnya. Manusia sebagai
individu memiliki potensi dan senantiasa berjuang untuk dirinya sendiri. Menurut
Hobbes istilah homo homini lupus bararti bahwa dalam hidup masyarakat bersama
akan menyimpan potensi konflik, manusia akan menjadi ancaman bagi manusia
lainnya. Liberalisme yaitu bahwa rakyat merupakan ikatan dari individu-individu yang
bebas, dan ikatan hukumlah yang mendasari kehidupan bersama dalam negara.
Kebebasan manusia dalam realisasi demokrasi senantiasa mendasarkan atas
kebebasan individu di atas segala-galanya. Rasio merupakan hakikat tingkatan tertinggi
dalam negara, sehingga dimungkinkan akan berkedudukan lebih tinggi daripada nilai
religius. Hal ini harus dipahami karena demokrasi akan mencakup seluruh sendi-sendi
kehidupan dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, antara lain bidan politik,
ekonomi, sosial, kebudayaan, ilmu pengetahuan bahkan kehidupan agama ataupun
religius. Atas dasar inilah perbedaan sifat serta karakter bangsa sering menimbulkan
gejolak dalam menerapkan demokrasi yang hanya mendasarkan pada paham
liberalisme

13
Ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut
1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan
berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan
yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat
keputusan diri sendiri.

4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
5. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian
terbesar individu berbahagia.
6. Hak-hak tertentu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh
kekuasaan manapun.
Negara yang menganut Ideologi Liberalisme :
Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology liberalisme Amerika
Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada,
Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini,
kurang lebih liberalisme juga dianut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika,
Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname dan masih banyak lagi
negara-negara yang menganut Ideologi Liberalisme di benua lainnya.
3. Ideologi Komunis
Berbagai macam konsep dan paham sosialisme sebenarnya hanya paham
komunismelah sebagai paham yang paling jelas dan lengkap. Paham ini adalah
sebagai bentuk reaksi atas perkembangan masyarakat kapitalis sebagai hasil dari
ideologi liberal. Menurut paham ini, munculnya masyarakat kapitalis menyebabkan
penderitaan rakyat, sehinggakomunisme muncul sebagai reaksi atas penindasan rakyat
kecil oleh kalangan kapitalis yang didukung pemerintah.

14
Ideologi komunisme mendasarkan pada suatu keyakinanbahwa manusia pada
hakekatnya adalah makhluk sosial saja dan sekumpulan relasi sehingga yang mutlak
adalah komunitas dan bukan individualisme. Karena tidak adanya hak individu, maka
dapat dipastikan bahwa menurut paham komunisme bahwa demokrasi individualisme
itu tidak ada, yang ada adalah hak komunal.
Dalam masyarakat terdapat kelas-kelas yang saling berinteraksi secara dialektis
yaitu kelas kapitalis dan kelas proletar (buruh). Kelas Kapitalis senantiasa melakukan

penindasan atas kelas buruh proletar. Semua ini harus dilenyapkan. Untuk merubah hal
tersebut, maka harus dilakukan dengan mengubah secara revolusioner infrastruktur
masyarakat. Etika ideologi komunisme adalah mendasarkan suatu kebaikan hanya
pada kepentingan demi keuntungan kelas masyarakat secara totalitas.
Kaitannya dengan negara, bahwa negara adalah sebagai manifestasi dari manusia
sebagai makhluk komunal. Mengubah masyarakat secara revolusioner harus berakhir
dengan kemenangan pada pihak kelas protelar. Pemerintah negara harus dipegang
oleh orang-orang yang meletakkan kepentingan pada kelas proletar. Hak individual
dianggap tidak ada dan hak asasi dalam negara hanya berpusat pada hak kolektif.
Sehingga komunisme adalah anti demokrasi dan hak asasi manusia.
Ciri-ciri Ideologi Komunisme :
1.

Atheis. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir
Tuhan ada, jadilah Tuhan ada. Maka, keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.

2. Kurang menghargai manusia sebagai individu. Manusia itu seperti mesin. Kalau sudah
tua, rusak, jadilah ia rongsokan tidak berguna seperti rongsokan mesin, terbukti dari
ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat-alat produksi.
3.

Salah satu doktrin komunis adalah revolusi terus-menerus. Revolusi itu menjalar ke
seluruh dunia. Maka, komunisme sering disebut go international. Komunisme memang
memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa
kelas, semua orang sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat
yang bertentangan dengan demokrasi. Salah satu pekerjaan diktator proletariat adalah
membersihkan kelas-kelas lawan komunisme, khususnya tuan-tuan tanah dan kapitalis.
15

4.

Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai
komunis. Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis Cina, PKI, dan Partai
Komunis Vietnam, yang merupakan satu-satunya partai di negara bersangkutan. Jadi,
di negara komunis tidak ada partai oposisi. Jadi, komunisme itu pada dasarnya tidak
menghormati HAM.
Negara yang menganut Ideologi Komunisme :

Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Republik
Rakyat Cina (sejak 1949), Vietnam, Korea Utara, Tiongkok, Kuba dan Laos

Secara garis besar Perbandingan Ideologi Pancasila, Liberalisme, dan Komunisme


Termuat dalam tabel di bawah ini:
Ideologi Hal
Hubungannya dengan
Agama
Hubungannya dengan Tatanan
Ekonomi
Hubungannya dengan sistem politik dan pemerintahan

16

BAB III

PENUTUP
A.KESIMPULAN
Setiap negara berhak dalam memilih sistem pemerintahannya sendiri, Indonesia
juga pernah menerapkan beberapa sistem pemerintahan. Namun, yang paling cocok
dengan kepribadian bangsa Indonesia adalah ideologi terbuka karena sinkron dengan
sistem pemerintahan yang demokratis yang menjamin kebebasan warga negaranya
dalam mengeluarkan pendapat sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 pasal 28.
Pancasila sebagai ideologi memiliki karakter utama sebagai ideologi nasional. Ia
adalah cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mencapai citacitanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Pancasila adalah ideologi kebangsaan
karena ia digali dan dirumuskan untuk kepentingan membangun negara bangsa
Indonesia. Pancasila yang memberi pedoman dan pegangan bagi tercapainya
persatuan dan kesatuan di kalangan warga bangsa dan membangun pertalian batin
antara warga negara dengan tanah airnya. Pancasila juga merupakan wujud dari
konsensus nasional karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain negara
moderen yang disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia dengan
berdasarkan Pancasila.
Dengan ideologi nasional yang mantap seluruh dinamika sosial, budaya, dan politik
dapat diarahkan untuk menciptakan peluang positif bagi pertumbuhan kesejahteraan
bangsa. Sebenarnya, proses reformasi selama enam tahun belakangan ini adalah
kesempatan emas yang harus dimanfaatkan secara optimal untuk merevitalisasi
semangat dan cita-cita para pendiri negara kita untuk membangun negara Pancasila ini.
Setiap ideologi memerlukan hadirnya proses dialektika agar ia dapat mengembangkan
dirinya dan tetap adaptif dengan perkembangan yang terjadi. Dalam hal ini, setiap
warga negara Indonesia yang mencintai negara dan bangsa ini berhak ikut dalam
proses merevitalisasi ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
17

Daftar Pustaka

Sumber Buku:
Prof. Dr. M. Habib Mustopo dkk. 2007. Sejarah SMA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira
UUD 45 dan Amandemen. Jakarta: Srikandi, 2006
Sumber Internet:
http://fadliyanur.blogspot.com/2008/02/pancasila-uud-1945.html
http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1997/09/23/0038.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi
http://ideologipancasila.wordpress.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Islamisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi_Islam
http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalis

IDEOLOGI

Untuk memenuhi tugas makalah


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Dosen Pembimbing :
Ahmad Sururi S. Sos

KELOMPOK 3 :
ADE WAHYU TYSNA
RISMA
INTAN

FISIP
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
Tahun Ajaran 2014/2015

Anda mungkin juga menyukai