Anda di halaman 1dari 36

SARAF

ridwan@sith.itb.ac.id

Apa ciri makhluk hidup yang berhubungan


dengan sistem saraf ?

Peran dan fisiologi saraf


Sistem saraf (+ sistem hormon) berperan
dalam koordinasi dan regulasi aktivitas
dalam tubuh
tubuh.
Pusat koordinasi saraf ada pada otak dan
sumsum tulang belakang
belakang.
Secara umum sistem saraf dapat diurai
sepertiti gambar
b b
berikut
ik t d
dengan penekanan
k
pada fungsi fisiologinya.

Sistem saraf

Sirkuit saraf sensorik-motorik


sensorik motorik

Struktur sel saraf

Sifat dasar sel saraf


Sel saraf memiliki 2 sifat dasar yaitu :
1. iritabilitas/eksisitas : kemampuan memberikan respon
bila mendapat rangsangan
rangsangan. Umumnya berkembang pada ujung
saraf sensoris dan sel reseptor yang mampu mendeteksi
perubahan lingkungan

2. konduktivitas : kemampuan untuk menghantarkan impuls


atau gelombang iritabilitas atau perambatan potensial aksi.

Resting membrane potential


Dalam keadaan tanpa rangsang : antara
bagian luar dan dalam sel saraf terdapat
perbedaan muatan yang disebut potensial
membran (diukur dgn sepasang elektroda/galvanometer)
Harga potensial membran yang diukur pada
saat istirahat disebut resting membrane
potential (harga potensial istirahat)
istirahat).
Potensial istirahat selalu negatif pada sel
saraff dan
d otot
t t (antara
( t
55 mV
V s/d
/d 100mV).
100 V)

The establishment of the resting membrane potential

Terjadinya resting membrane potential


Dalam keadaan istirahat : bagian luar membran
bermuatan p
positif dan di dalam sel saraf bermuatan
negatif. Sel saraf dalam situasi ini disebut dalam
keadaan polarisasi.
Polarisasi
P l i
i terjadi
j di kkarena distribusi
di ib i ion
i tidak
id k
sama.
Ion protein yang berdistribusi adalah : A- , Cl- , K+,
dan Na+.
Ion A- hanya terdapat di dlm cairan sel, sdngkan 3
ion lainnya terdapat di dlm dan di luar sel.
Ion K+ lebih banyak terdapat didlm sel, sedangkan
ion Na+ dan Cl- lebih banyak terdapat diluar sel.

Penyebaran
e yeba a ion
o da
dalam
a se
sel sa
saraf
a

Bioelektrika (eksitasi saraf)


Dalam keadaan istirahat potensial
membran dipertahankan 70 mV.
Jika ada rangsang maka akan terjadi
perubahan potensial membran dari -70 mV
j
sekitar + 35 mV.
menjadi
Perubahan potensial yang terjadi disebut
potensial aksi
p
Perubahan ini sangat cepat/sesaat, dan
g
semula.
akan kembali ke tingkat

Potensial aksi
Terjadi karena pergerakan ion Na+ masuk ke
dalam akson yang menyebabkan harga
potensial membran menjadi positif
positif.
Jika ion Na+ bebas berdifusi maka harga
potensial membran dapat mencapai +60 mV
mV,
tetapi umumnya hanya + 35 mV, KENAPA ?

KARENA
1. Masuknya ion Na+ ke dalam akson tidak
akan terus berlangsung dan secara
j
p
pergerakan
g
ion K+ keluar
simultan terjadi
membran akson.
2. Terjadinya
j
y p
peningkatan
g
difusi K+ keluar
membran akson akan menimbulkan
potensial negatif.
Maka : potensial membran maksimal
hanya berkisar + 35 mV.

eksitasi saraf

The sodium-potassium pump. Pompa ini mentranspor tiga Na+ ke luar sel
dan secara simultan mentranspor dua K+ ke dalam sel yang berlangsung
secara transpor aktif dengan pemecahan ATP
ATP.

Potensial aksi

Bioelektrika
Pada p
pemberian rangsang
g
g dengan
g intensitas sangat
g
rendah hanya menimbulkan perubahan potensial
sebesar 7 mV.
Respon yang terjadi pada katoda akibat rangsang tsb
menimbulkan depolarisasi sebesar 7 mV. Respon ini
disebut sebagai respon lokal.
Sedangkan tingkat intensitas yang menyebabkan mulai
terjadi perubahan listrik dengan cepat (impuls) disebut
tingkat letup (firing level)

Impuls
Perpindahan muatan listrik di
sepanjang akson

IImpuls
l :b
berupa
rambatan listrik
di sepanjang
akson

Apa peran selaput mielyn dalam perambatan impuls saraf ?

Saltatory conduction in a myelinated axon

Sinaps
Sinaps adalah titik temu (kontak) antara
satu neuron dengan neuron lainnya,
diantara titik temu itu ada celah yang
disebut celah sinaps

Celah sinaps

Lanjut ->

Macam Sinaps
Sinaps akso
akso-somatik
somatik : merupakan titik temu
antara ujung akson satu sel saraf dengan soma (badan
sel) dari neuron lain

Sinpas akso-dendritik : merupakan titik temu


antara ujung akson satu sel saraf dengan dendrit dari sel
saraff lain.
l i

Sinaps akso-aksonik : merupakan titik temu


antara
t
ujung
j
akson
k
sell saraff dengan
d
akson
k
d
darii sell saraff
lain.

Ti akson
Tiap
k
dapat
d
t mengadakan
d k hubungan
h b
sinaps
i
dengan
d
beribu
b ib ujung
j
akson
k
sell saraff llain.
i

Ciri-ciri
Ciri
ciri Sinaps
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.

Hanya
y mengantar
g
impuls
p
ke satu arah
Memperlambat perambatan impuls
Melanjutkan perambatan impuls dengan bantuan
neurotransmiter.
neurotransmiter
Dapat menambah kuat rangsang hingga mencapai
nilai ambang perangsangan ( :ingat addiction and
sensation
ti case))
Sangat peka terhadap kelelahan, penurunan
kemampuan hantaran impuls
Peka terhadap kekurangan kadar oksigen
Peka terhadap senyawa kimia atau obat-obatan.
Pengaruhnya dapat mengaktifkan atau mengahambat

Konduksi impuls sinaptik


Impuls dihantarkan di sepanjang akson hingga
k sinaps
ke
i
((mekanisme
k i
elektrik),
l kt ik) sedangkan
d
k
impuls yang menyeberangi celah sinaps dibantu
oleh mekanisme kimia
Impuls dari neuron pre-sinaptik menuju ke
neuron post-sinaptik
post sinaptik menyeberangi celah sinaps
diperantarai oleh neurotransmiter.

Macam-macam
Macam
macam Neurotransmiter
1.
2.
3
3.
4.
5
5.
6.
7
7.
8.

Asetilkolin :
Norepinefrin
Epinefrin
Dopamin
Serotonin
GABA (gamma amino butiric acid)
Glisin
Endorfin dan ensefalin

Cara kerja neurotransmiter

Neurotransmiter & Drug addiction


Beberapa senyawa yang dikonsumsi dapat
mempengaruhi kerja neurotransmiter , antara lain
dapat menimbulkan sensasi dan kecanduan.
Kecanduan ini biasa disebut drug addiction
Contoh : kopi , nikotin ,cocain, heroin, dsb.

How cocaine alters events at the synapse


When cocaine binds to the dopamine transporters, the neurotransmitter survives longer in
the synapse and continues to stimulate the postsynaptic cell. Cocaine thus acts to intensify
pleasurable sensations.

Drug addiction

Drug addiction. (1) In a normal synapse, the neurotransmitter binds to a transporter molecule and is rapidly reabsorbed
after it has acted. (2) When a drug molecule binds to the transporters, reabsorption of the neurotransmitter is blocked,
and the postsynaptic cell is overstimulated by the increased amount of neurotransmitter left in the synapse. (3) The
central nervous system adjusts to the increased firing by producing fewer receptors in the postsynaptic membrane. The
resultlt is
i addiction.
ddi ti
(4) When
Wh
th drug
the
d
i removed,
is
d normall absorption
b
ti
off the
th neurotransmitter
t
itt resumes, and
d the
th
decreased number of receptors creates a less-sensitive nerve pathway. Physiologically, the only way a person can then
maintain normal functioning is to continue to take the drug. Only if the drug is removed permanently will the nervous
system eventually adjust again and restore the original amount of receptors.

Reseptor

Reseptor merupakan bagian sistem saraf yang


bersifat sangat
g
peka terhadap
p
p rangsang
g
g
karena memiliki derajat iritabilitas yang sangat
tinggi dan berfungsi sebagai transduser.

Reseptor
Berdasarkan sumber rangsang :

Eksteroseptor :

reseptor yang menerima sumber

rangsang dari luar tubuh


a. Reseptor kontak : rangsang konak langsung dengan reseptor,
contoh : badan Paccini (rasa tekan), badan Meissner (rasa
sentuh),
h) badan
b d Ruffini
R ffi i (rasa
(
panas),
) badan
b d Krause
K
(
(rasa
di i )
dingin)
b. reseptor tele : rangsang tidak kontak langsung dengan reseptor
contoh : organ Corti pd telinga (suara) , retina mata (cahaya)

Interoseptor :

reseptor yang menerima sumber rangsang


yang berasal dari dalam tubuh sendiri
a proprioseptor : terdapat dalam otot ,
a.
contoh : muscel spindle dan golgi tendon fiber (rasa sakit)
b. visceroseptor : terdapat pada organ-organ saluran
pencernaan, pernapasan, peredaran, dll. Oleh perubahan
mekanik dan kimia. Sensasi yang timbul rasa lapar, haus, pusing,
RRMB, dsb.

Macam-macam reseptor

Reseptor
Berdasarkan macam rangsang
1. Mekanoreseptor : sumber berupa rangsang mekanis ; contoh
: ujung saraf bebas di seluruh permukaan tubuh

2.

Kemoreseptor : rangsangnya berupa zat kimia , contoh :


puting pengecap ; sel olfaktori ; badan karotikus dan
aortikus untuk perubahan pH darah.
darah

3.

Termoreseptor : rangsang berupa perubahan suhu , contoh :


badan Ruffini dan badan Krause

4.

Fotoreseptor : rangsang berupa gelombang cahaya, contoh :


sel batang dan sel kerucut pada retina mata

5.

Nosireseptor : merupakan reseptor yang mendetekasi


kerusakan pada jaringan , baik kerusakan fisik maupun kimia.
kimia
Contoh : muscle fiber dan golgi tendon fiber

TUGAS
1.

Apakah sel saraf kita yang rusak dapat diganti oleh tubuh ?
Berikan ppenjelasan
j
atas jjawaban anda.

2.

Bagaimana terjadinya paralisis pada anggota tubuh ?

3.

Adakah hubungan epilepsi dengan sistem saraf ? Berikan


ppenjelasan
j
anda.

4.

Bagaimana hiperpolarisasi bisa terjadi pada sel saraf

5.

Lakukan perhitungan potensial membran seperti yang tertera


dalam fotokopi terlampir.

Anda mungkin juga menyukai