Anda di halaman 1dari 6

2.

3 Patogenesa
Patogenesa terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Anulus fibrosus
Perubahan dalam fibrosus anulus merupakan peran utama dalam pengembangan osteofit
vertebral. Perubahan paling awal adalah lesi fokal di anulus yang maju ke celah intravertebrae utama.
Perubahan ini dicatat lebih sering pada aspek ventral dari vertebrae dan sebuah temuan sering terjadi
di vertebrae dengan osteofit terkait. Namun, perubahan anular yang sama juga ditemukan di
vertebrae tanpa osteofit dan bagian punggung di vertebrae dengan osteofit. Ukuran dan bentuk dari
osteofit yang tidak selalu sesuai dengan tingkat dan derajat perubahan degeneratif dalam anulus
tersebut. Perubahan vertebrae yang lebih parah terdiri dari kerusakan lebih lanjut yaitu rusaknya
lamela anular dan peningkatan yang nyata dalam jumlah puing-puing dalam vertebrae. Dalam kasus
lanjut, jaringan vertebrae yang hampir menghilang. Penyempitan ruang vertebrae tampaknya telah
diikuti dari pada didahului pembentukan awal osteofit. Terjadi perubahan sebelumnya dijelaskan
dalam fibrosus anulus yang terkait dengan tonjolan pada daerah punggung. Perubahan ini mirip
dengan yang saat ini dijelaskan. Namun, celah intravertebrae dalam lamella ventral tidak dijelaskan
dalam kaitannya dengan deformans spondylosis di anjing (Hansen,2010).

b. Nucleus pulposus
Nucleus pulposus tampaknya tidak sebagai peran penting dalam patogenesis deformans
spondylosis sebagai fibrosus anulus. Namun, perubahan dalam inti sama dengan yang dijelaskan
dalam vertebrae dengan deformans spondylosis bersamaan. Perubahan nuklear terdiri dari kondroid
dan fibroid metaplasia dalam keturunan chondrodystrophoid dan nonchondrodystrophoid.
Bertentangan dengan temuan Hansen, korelasi positif sedikit diamati oleh Morgan dalam hubungan
intrasegmental antara tipe I tonjolan dan adanya osteofit vertebral pada jenis chondrodystrophoid.
Pemeriksaan lebih lanjut dari pasangan intrasegmental dalam kelompok jenis chondrodystrophoid
menunjukkan hampir tidak ada korelasi antara degenerasi dan kalsifikasi dari inti dan osteofit
vertebral. Degenerasi nukleus pulposus dalam keturunan chondrodystrophoid terjadi pada usia yang
lebih muda dan mendahului kerusakan anulus tersebut. Kurangnya korelasi menunjukkan bahwa
degenerasi inti dalam bentuk kalsifikasi tidak muncul untuk merangsang pembentukan osteofit
vertebral. Menurut Hansen spondylosis adalah ekspresi morfologi degenerasi vertebrae yang lebih
maju. Ada orang lain yang juga telah mempertimbangkan patogenesis deformans spondylosis secara

langsung terkait dengan degenerasi vertebrae. Namun, spondylosis awal anjing terkait dengan
vertebrae yang terlihat normal dan dapat didiagnosa secara mikroskopis. Menurut Morgan perubahan
dalam fibrosus anulus yang jauh lebih penting dalam patogenesis spondylosis deformans dari
perubahan dalam nukleus pulposus. Hansen telah menyarankan bahwa perubahan dalam nukleus
pulposus yang penyebab utama dari semua perubahan patologis di ruang intervertebralis. Hasil
eksperimental Morgan menunjukkan bahwa osteofit akan membentuk cedera hanya untuk anulus
tersebut(Morgan,2007).
Gambaran radiografi :

2.4 Patofisiologi
Destruksi dan hilangnya tulang rawan sendi yang pada gilirannya adalah destruksi permukaan sendi
yang

berakhir

dengan

gangguan

fungsi

sendi.

faktor-faktor

predisposisi

adalah

keadaan yang dapat menyebabkan destruksi permukaan sendi seperti faktor biomekanika,

tiap
umur,

penyakit tertentu seperti penyakit inflamasi, jenis kelamin dan faktor keturunan. Gaya hidup yang
tidak ergomonis menyebabkan sendi kurang dilatih. Hal ini dapat menyebabkan kalsifikasi sendi dan
mudah terjadi trauma ringan padasendi. Trauma tersebut diduga mengakibatkan spondilosis.
Di samping itu, bila usiabertambah maka akan ter&adi perubahan degeneratif pada tulang belakang,
yangterdiri dari dehidrasi dan kolaps nukleus pulposus serta penonjolan ke semua arah dari anulus
fibrosus. nulus mengalami kalsifikasi dan perubahan hipertrofikter & pada pinggir tulang korpus
vertebra, membentuk osteofit atau spur. Dengan penyempitan rongga invertebra, sendi invertebra
dapat mengalami subluksasi dan menyempitkan foramina invertebra yang dapat juga ditimbulkan
oleh osteofit. Spondilosis berdampak pada penekanan kauda ekuina sehingga terjadi iskemia pada
kauda ekuina.
Degenerasi parah dari intervertebralis dan endplate sclerosis terutama di pseudojoints
uncovertebral di mana reaktif aposisi tulang degeneratif memerlukan ridging yang segmentally yang
menggantikan arteri vertebralis lateral , sehingga menyebabkan serpiginous bergelombang . Pada
kedua sisi saraf segmental muncul di belakang arteri vertebralis (Archibald, 2001).
Gambaran patofisiologi :

DAPUS
Hansen HJ, 2010 : A pathologic-anatomical interpretation of the disc degeneration in the dog. Acta
Orthop Scand (suppl) 11
Archibald J. , 2001 . Cawley AJ: Diseases of the joints. In Canine Medicine, 2nd ed. Santa Barbara,
American Veterinary Publishing
Morgan JP, Ljunggren G, 2007. Read R: Spondylosis deformans (vertebral osteophytosis) in the dog.
J Small Anim Pract 8:57

Anda mungkin juga menyukai