PRAKTIKUMFENOMENA DASAR
GETARAN BEBAS
Oleh:
KELOMPOK B5
ARIYA SUJATMIKO
HARRY RUDI SARAGIH
NOFRI EKA CANDRA
TENGKU HAMZIR M.Y
1307113184
1207121235
1307113432
1307114531
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan akhir pratikum FENOMENA DASAR, khususnya GETARAN BEBAS
sebagai laporan akhir pratikum getaran bebas ini tepat pada waktunya.
Pertama-tama penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
Orang tua yang telah memberikan dorongan moril dan materildalam
proses pembuatan laporan akhir ini.
Bapak Mustafa Akbar,ST.,MT,selaku dosen pengampu praktikum
fenomena dasar khususnya dibidang kontruksi.
Asisten praktikum fenomena dasar khususnya di laboratorium
kontruksi dan perancangan yang telah membimbing dan memberikan
arahan dalam proses pembuatan laporan ini
Teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan laporan
pratikum fenomena dasar,khususnya getaran bebas.
Penulis telah berusaha menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya.
Namun, penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan penulis, sehinggamasih
terdapatnya banyak kesalahan dan kekurangan yang luput dari perhatian penulis.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sangatlah diharapkan untuk
membangun kedepannya. atas perhatiannya penulis mengucapkan banyak terima
kasih.
Pekanbaru, Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................v
DAFTAR GRAFIK...............................................................................................vi
DAFTAR NOTASI...............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang..........................................................................................1
1.2
Tujuan Percobaan......................................................................................1
1.3
Manfaat......................................................................................................2
Getaran......................................................................................................3
2.2
Klasifikasi Getaran....................................................................................5
2.3
Pemasangan Pegas....................................................................................6
2.4
Jenis Getaran.............................................................................................9
2.5
Jenis-Jenis Redaman................................................................................15
2.5
Pengurangan Logaritmik.........................................................................17
2.6
Pengaplikasian Getaran...........................................................................17
2.7
Peralatan..................................................................................................21
3.2
Prosedur Praktikum.................................................................................23
Tabel Data................................................................................................24
4.2
Contoh Perhitungan.................................................................................27
4.3
Tabel Perhitungan....................................................................................29
4.4
Grafik Perhitungan..................................................................................30
4.5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Skema massa-pegas..........................................................................3
Gambar 2.2
Prinsip bandul-massa.......................................................................4
Gambar 2.3
Klasifikasi getaran............................................................................6
Gambar 2.4
Rangkaian Paralel.............................................................................6
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Pegas Seri.........................................................................................8
Gambar 2.7
Gambar 2.9
Gambar 3.2
Adaptor...........................................................................................21
Gambar 3.3
Pegas...............................................................................................22
Gambar 3.5
Stopwatch.......................................................................................22
Gambar 3.6
Gambar 3.7
Adaptor............................................................................................23
Gambar 4.1
Gambar 4.9
DAFTAR TABE
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi terus meningkat dengan pesat terutama pada
proses produksi dan konstruksi dalam sebuah perkembangan industrial yang tidak
asing bagi para akademika terutama pada bidang teknik mesin. Berkaitan dengan
teknik mesin, banyak sekali ilmu yang wajib dipelajari, dari mulai rancang
konstruksi, struktur otomotif, konstruksi crane, konstruksi jembatan dan lainlain.Dari rancang konstruksi tersbut diperlukan suatu ilmu yang penting demi
terjaganya keamanan dalam pemakaian, yaitu ilmu getaran. Ilmu getaran
berhubungan dengan gerakan osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan
gerak tersebut. Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas mampu
bergetar. Mesin dan struktur rekayasa mengalami getaran sampai derajat tertentu
dan dalam rancangannya memerlukan pertimbangan sifat osilasinya. Getaran
bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang ada dalam sistem
sistem itu sendiri, serta tidak ada gaya luar yang bekerja. Sistem yang bergetar
bebas akan bergetar satu atau lebih frekuensi pribadinya yang merupakan sifat
sistem dinamika yang dibentuk oleh distribusi massa dan kekakuannya.
Parameter-parameter dari karakteristik getaran bebas satu derajat
kebebasan yaitu frekuensi, amplitudoo, dan periode yang tidak dapat diketahui
secara langsung. Parameter-parameter ini dapat diketahui dalam bentuk grafik
dengan menggunakan alat peraga yaitu dengan cara menarik beban terhubung
pada ujung pegas yang bergantung dan dilepaskan, maka beban akan bergetar
bersamaan dengan pegas, lalu pena yang dihubungkan dengan beban ikut bergerak
dan melukis sebuah grafik pada kertas.
Dengan adanya pemahaman pada praktikum getaran bebas ini akan
berguna kelas dalam kehidupan sehari-hari.
1.2
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan percobaan dari praktikum getaran bebas adalah sebagai
berikut:
Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari praktikum getaran bebas adalah
sebagai berikut:
1. Memahami fenomena-fenomena pada praktikum getaran bebas.
2. Dapat mengetahui berbagai cara menentukan parameter sistem getaran.
3. Mendapatkan wawasan dalam dunia permesinan khususnya getaran.
BAB II
LANDASAN TEORI
2. 1
Getaran
Getaran dapat didefinisikan sebagai gerak osilasi dari sistem mekanik di
sekitar titik atau posisi seimbang. Getaran terjadi karena adanya gaya eksitasi.
2
= A-B-C-B-A
= A-B-C-B
= A-B-C
= A-B
Karakteristik Getaran
1. Amplitudo (A)
Amplitudo
merupakan
simpangan
yang
terbesar
dari
posisi
3. Frekuensi (f)
4. Frekuensi merupakan banyaknya siklus (getaran) yang dilakukan dalam
satuan waktu, dengan satuan Hz.
1 v
T= =
f
Frekuensi sudut (n) adalah 2 dikalikan frekuensi.
k
n=2 f =
m
2.2
Klasifikasi Getaran
Getaran dapat diklasifikasikan menurut ada tidaknya eksitasi yang bekerja
secara
kontinyu,
menurut
derajat
kebebasannya
atau
menurut
sistem
Pemasangan Pegas
Pada suatu sistem pemasangan pegas ada dua yaitu yang dipasang seri atau
kn
F 1 + F 2= ( k 1 + k 2 ) x
F1=k e . x k e=k 1 +k 2
b. Pegas Seri
Gaya yang bekerja pada setiap pegas adalah sebesar F1, sehingga pegas
akan mengalami pertambahan panjang sebesar
x1 dan
x2.
Secara umum konstanta total pegas yang disusun seri dinyatakan dengan
persamaan.
1
k total
1 1 1
1
+ + ++
k1 k2 k3
kn
P P
+
k1 k2
Akibatnya, gaya yang diperlukan untuk satu unit perpindahan (konstanta
pegas ekivalen) diberikan oleh:
ke=
P
y
1
1
=
k e t =1 k 1
Dimana: n adalah jumlah pegas terpasang seri.
Pegas yang panjang awalnya adalah L0 dengan kekakuan pegas adalah k,
jika diberikan beban sebesar F, maka akan terjadi pertambahan panjang
pada pegas sebesar x (Gambar 2.2). Besarnya pertambahan panjang pegas
berbanding lurus dengan besar gaya yang diberikan dan dapat dirumuskan:
2.4
k
x
Jenis Getaran
Ada dua jenis getaran yang umum diantaranya yaitu getaran bebas dan
getaran paksa. Getaran bebas terjadi bila sistem mekanis dimulai denhgan adanaya
gaya awal, lalu dibiarkan bergetar secara bebas, sedangkan getaran paksa terjadi
bila gaya bolak-balik atau gerakan diterapkan pada sistem mekanis.
1. Getaran Bebas
Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang
ada dalam sistem itu sendiri (inherent) dan jika ada gaya luas yang bekerja.
Sistem yang bergetar bebas akan bergerak pada satu atau lebih frekuensi
naturalnya, yang merupakan sifat sistem dinamika yang dibentuk oleh
distribusi massa dan kekuatannya. Semua sistem yang memiliki massa dan
elastisitas dapat mengalami getaran bebas atau gerakan yang terjadi tanpa
rangsangan luar.
T =2
T =2
T =2
k
, atau n= m
1
n
1
k
m
m
k
10
Getaran bebas terjadi akibat adanya gaya yang bekerja dalam sistem itu
sendiri dan mengakibatkan berisolasi serta tidak ada gaya luar yang
bekerja. Model getaran bebas tanpa redaman seperti pada gambar 2.11
kedua
adalah
dasar
pertama
untuk
meneliti
gerak
dengan mengukur simpangan x dari kesetimbangan static, maka gayagaya yang bekerja pada m adalah k(A+x) dan w dengan x dipilih
positif dalam arah kebawah semua besaran berupa gaya, kecepatan,
dan percepatan juga positif dalam arah ke bawah. Dimana hokum
kedua untuk gerak diterapkan pada massa m sebagai berikut.
11
12
x
-m x + kx = 0
(-m + k ) x = 0
Getaran terjadi, jika x 0.Oleh karena itu (k-m) = 0 dan
akibatnya
-m + k = 0
k = m
=
k
m
k
m
rad/det=
T = 2
2
m
=2
n
k
k
m
dari getaran yang terjadi untuk diingat suatu prinsip DAlembert yaitu
suatu sistem dinamik dapat diseimbangkan secara static dengan
menambahkan gaya khayal yang disebut sebagai gaya inersia yang
besarnya sama dengan massa dikali percepatan dengan arah melawan
arah percepatan
b. Getaran Bebas Dengan Redaman
Sistem yang bergetar mengalami redaman sampai derajat tertentu
karena energi didisipasi oleh gesekan dan tahanan lain. Jika redaman
itu kecil, maka pengaruhnya sangat kecil pada frekuensi natural sistem
13
bebas
(independent
coordinates)
diperlukan
untuk
dx
dt
14
15
Jenis-Jenis Redaman
Redaman adalah sistem yang bergetar (osilasi) secara bebas akan
16
Pengurangan Logaritmik
Mengukur laju peuruhan osilasi bebas secara mudah untuk menentukan
jumlah yang ada dalam sistem.Makin besar redamannya, makin besar pula laju
peluruhannya.
17
x1
x2
( n i 12 n ) t
x=x e
( n +i 1 2 n ) t
x= A e
( ni 1 2 n ) t
+B e
sin ( 1 n t+ )
n t
x=x e
=ln
x1
x2
x e t sin (1 2 n t 1 + )
n 1
=ln
n (t1 +td )
xe
sin ( 1 2 n ( t 1 +t d ) + )
=ln
n t 1
e
e
n ( t 1+ t d )
=ln e t
n d
= n t d
2
2.6
Pengaplikasian Getaran
Berikut contoh-contoh pengaplikasian getaran diantaranya:
1. Suspensi Kendaran
Susunan komponennya per spiral, katup dan oli khusus untuk peredam
18
19
level getaran yang diperbolehkan, maka akan dilakukan analisa lebih lanjut
dengan menggunakan alat yang lebih lengkap.
2. Shock Pulse Meter
Shock pulse meter adalah alat yang khusus untuk memonitoring kondisi
antifriction bearing yang biasanya sulit dideteksi dengan metode analisa
getaran yang konvensional. Prinsip kerja dari shock pulse meter ini adalah
mengukur gelombang kejut akibat terjadi gaya impact pada suatu benda,
intensitas gelombang kejut itulah yang mengindikasikan besarnya
kerusakan dari bearing tersebut. Pada sistem SPM ini biasanya memakai
tranduser piezo-electric yang telah dibuat sedemikian rupa sehingga
mempunyai frekuensi resonansi sekitar 32 KHz. Dengan menggunakan
probe tersebut maka SPM ini dapat mengurangi pengaruh getaran terhadap
pengukuran besarnya impact yang terjadi.
3. Vibration Analyzer
Alat ini mempunyai kemampuan untuk mengukur amplitude dan frekuensi
getaran yang akan dianalisa. Karena biasanya sebuah mesin mempunyai lebih dari
satu frekuensi getaran yang ditimbulkan, frekuensi getaran yang timbul
tersebut akan sesuai dengan kerusakan yang terjadi pada mesin tersebut. Alat ini
biasanya dilengkapi dengan meter untuk membaca amplitudo getaran yang
biasanya juga menyediakan beberapa pilihan skala
4. Oscilokop
Osciloskop adalah salah satu peralatan yang berguna untuk melengkapi
data getaran yang akan dianalisa. Sebuah osciloskop dapat memberikan
sebuah informasi mengenai bentuk gelombang dari getaran suatu mesin.
Osiloskop juga dapat memberikan informasi tambahan yaitu: untuk
mengevaluasi data yang diperoleh dari tranduser non-contact (proximitor).
20
BAB III
METODOLOGI
3.1
Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan pada pratikum getaran bebas adalah
sebagai berikut :
a. Seperangkat alat uji getaran bebas
Digunakan sebagai perangakat utama dari alat uji getaran.
21
22
Prosedur Praktikum
Adapun Prosedur pelaksanaan pratikum governor yang telah dilaksanakan
Pasang pegas.
Gunakan beban sebesar 0,34 kg.
Kertas pencatat dipasang pada alat pengujian getaran bebas.
Pulpen pencatat dikontakkan pada kertas pencatat.
Beri sedikit simpangan agar dapat menentukan titik awal dari grafik
getaran.
g) Jalankan drum pembawa kertas dengan menghidupkan adaptor, dengan
menekan tombol power dengan memutar tegangan sebesar 4,5V
23
Gambar 3. 7 Adaptor
untuk panjang waktu tertentu catat waktu yang diperlukan, sehingga
h)
i)
j)
k)
l)
m)
n) Pasang peredam pada tempat yang telah di tentukan dengan cairan oli
o) Catat hasil pengujian
p) Setelah itu ganti beban yang digunakan menjadi 0,64 kg
q) Lakukan langkah 2 sampai dengan langkah 13 yang ada diatas
r) Analisis dan simpulkan hasil dari praktikum.
24
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
4.1
Tabel Data
1. Massa 0,34 kg dengan redaman dan 1 pegas
25
26
27
4.2
Contoh Perhitungan
1
X1= 0,01 m
X2= 0,005 m
Pencarian:
Frekuensi pribadi (Pengujian)
n=
k
m
1769,99 N /m
0,34 kg
72,15 rad / s
n=2 f
f=
n
2
f=
72,15 rad /s
2 x 3,14
f =11,49 Hz
Pengurangan logaritma
= ln
x1
x2
= ln
0,01m
=0,693
0,005m
Rasio redaman
=
0,693
2 x 3,14
= 0,110
Koefisien redaman
c = x ccr = 2
km
c =2 x 0,110 x
1769,99 N / m x 0,34 kg
29
= 5,41
( (
D =
( (
1 2 x
n
2
1 0,110 x
))
72,15
2
))
=0,927Hz
k
m
1769,99 N /m
0,64 kg
52,59 rad / s
n=2 f
f=
n
2
f=
52,59 rad /s
2 x 3,14
f =8,37 Hz
frekuensi
n 3,5
f= =
=1,75 Hz
t 2s
kecepatan
30
L 0,385 m
m
v= =
=0,192
t
2s
s
Panjang gelombang
v 0,192 m/s
= =
=0,11 m
f
1,75
k
1769,99 N /m
n m =
0,64 kg
= 52,58 rad/s
n= 2f
n
f = 2 =
52,58 rad / s
2 x 3,14
=8,36 Hz
0,11 m
4.3
Tabel Perhitungan
a. Tabel perhitungan getaran bebas tanpa redaman
Massa
(kg)
Kekakua
n (N/m)
Frekuensi
Pribadi
(teori)
Panjang
Gelomban
g (m)
Kecepatan
(m/s)
0.34
1769.99
3539.98
5309.97
11.483
16.239
19.890
0.062
0.089
0.099
0.074
0.360
0.282
Frekuensi
Pribadi
(Pengujian)
1.2
4.038
2.833
Tabel diatas adalah merupakan getaran tanpa redaman dengan massa 0,34
kg, dan jumlah pegas yang mempengaruhi dalam praktikum getaran. Sehingga
didapatkan nilai berupa, frekuensi pribadi teori, panjang gelombang, kecepatan,
dan frekuensi pribari sesuai pengujian.
Tabel 4.2 Tabel tanpa redaman dengan 0,64 kg
Jumla
Massa
Kekakua
Frekuensi
Panjang
Kecepatan
Frekuensi
31
h
Pegas
(kg)
1
0.64
2
3
n (N/m)
Pribadi
(teori)
Gelomban
g (m)
(m/s)
Pribadi
(Pengujian)
1769.99
8.370
0.110
0.193
1.75
3539.98
11.837
0.063
0.098
1.563
5309.97
14.497
0.057
0.168
2.955
Tabel diatas adalah merupakan getaran tanpa redaman dengan massa 0,64
kg, dan jumlah pegas yang mempengaruhi dalam praktikum getaran. Sehingga
didapatkan nilai berupa, frekuensi pribadi teori, panjang gelombang, kecepatan,
dan frekuensi pribari sesuai pengujian.
b. Tabel perhitungan getaran bebas dengan peredaman
Tabel 4.3 Tabel dengan redaman dengan 0,34 kg
Jumla
h
Pegas
Massa
Kekakua
X1
X2
(kg)
n (N/m)
(m)
(m)
Zeta
Redaman Frek.Pengujian
(c)
(Hz)
0.00
1
0.34
2
3
1769.99
0.01
0.110
5.413
0.927
3539.98
0.019
0.01
0.01
0.102
7.088
0.911
5309.97
0.016
0.046
3.891
0.979
Massa
Kekakua
X1
X2
(kg)
n (N/m)
(m)
(m)
Zeta
Redaman Frek.Pengujian
(c)
(Hz)
0.00
1
1769.99
0.013
5
0.01
0.152
10.237
0.898
3539.98
0.019
0.087
8.281
0.954
5309.97
0.025
0.02
0.036
4.141
0.991
0.64
32
Grafik Perhitungan
Kurva Hasil Pengujian Peredam dan Tanpa Peredam (massa 0.34 kg)
22
20
18
Frek.Pribadi16
(Teori)
14
12
Frekuensi (Hz) 10
8
6
4
Frek.Pribadi (Redaman)
2
0
0.5
1
Frek.Pribadi (Pengujian)
1.5
2.5
3.5
Jumlah Pegas
33
Kurva Hasil Pengujian Peredam dan Tanpa Peredam (massa 0,64 kg)
Frek.Pribadi (Teori)
Frek.Pribadi (Pengujian)
Frekuensi (Hz)
Frek.Pribadi(Redaman)
0.5
1.5
2.5
3.5
Jumlah Pegas
Grafik Hasil Pengujian Peredam dan Tanpa Peredam (massa 0.34 kg)
Frek.Pribadi (Teori)
Frek.Pribadi (Pengujian)
Frekuensi (Hz)
Frek.Pribadi (Redaman)
0.5
1.5
2.5
3.5
Jumlah Pegas
34
Pada percobaan getaran bebas tanpa peredam, dari grafik hasil pengujian
peredam dan tanpa peredam dengan massa 0,34 kg dan 0,64 kg dapat dilihat
bahwa adanya perbedaan yang besar antara nilai frekuensi secara teoritis dengan
nilai frekuensi hasil pengujian. Perbedaan yang besar ini dapat dilihat pada
masing-masing nilai frekuensi pengujian dan frekuensi secara teoritis yang
mempunyai range yang jauh dengan perbandingan rata 6:1. Hal ini menunjukkan
hasil pengujian yang tidak akurat dan disebakan beberapa faktor.
Kondisi alat uji yang tidak bekerja dengan baik sehingga nilai konstanta
pegas tidak sesuai lagi dengan nilai yang sesungguhnya ini dapat dilihat ketika
diberi simpangan pegas kembali keposisi sebelumnya dengan tidak sempurna,
ketika sebelum pegas diberi simpangan dan masih dibebani massa pegas jarak
kawat pegas rapat, lalu pada saat pegas diberi simpangan dan kembali ke posisi
semula dimana posisi kesetimbangannya jarak antar kawat tersebut terjadi
perbedaan yaitu semakin besar, hal ini dapat dikatakan pegas sudah tidak presisi
sehingga nilai konstanta pegas tidak sesuai lagi dengan nilai sebenarnya.
Dari praktikan, kesalahan dalam pengukuran dan pengambilan data yang
tidak akurat sehingga pada saat perhitungan yang terjadi data tidak sesungguhnya.
Selain itu penggulungan kertas pada drum oleh praktikan yang tidak rapi,
penggulung kertas grafik tidak berputar dengan konstan dan tidak lurus terhadap
drum pembawa kertas, hasil dari pena pencatat kekertas pencatat tidak sejajar
pada simpangan yang diberikan sehingga grafik gelombang getaran bebas yang
didapat tidak beraturan. Antara penghitungan waktu dan drum pembawa kertas
tidak selaras sesuai dengan penghentian waktu stopwatch, maka panjang
gelombang yang tercatat tidak sesuai dengan penghentian waktu dan
mengakibatkan penghitungan data yang tidak akurat terhadap kecepatan dan
panjang gelombang.
Percobaan dengan peredam dapat dilihat pada perhitungan Zeta (
berpengaruh terhadap jumlah pegas (konstanta) dan massa benda. Zeta (
sebanding dengan jumlah pegas maupun massa bendanya.
35
Percobaan dengan
benda sehingga frekuensi pribadinya pun turun. Pada grafik jika dibandingkan
dengan tanpa peredam nilai frekuensi peredam lebih rendah.
36
BAB IV
DISKUSI DAN KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat didiskusikan bahwa
getaran terjadi ketika benda diganggu berupa gaya dengan memberikan
simpangan, massa dan elastisitas suatu system benda. Getaran bebas ini
merupakan getaran yang terjadi pada system itu sendiri. Getaran bebas ini dengan
menggunakan peredam viskos. Peredam viskos itu sendiri menyerap energy
getaran ke fluida.
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa
simpulan, yaitu :
.
1. Harga frekuensi pribadi suatu sistem berbanding terbalik dengan nilai
wn=
k
m Semakin berat massa pecobaan
pegasnya yaitu
wn=
k
m
37
DAFTAR PUSTAKA
http://taufiqurrokhman.com/2011/07/12/bahan-kuliah-getaran-mekanik/ (diakses :
10 Okteober 2015)
http://www.sperdirect.com/electro-luminescent-stopwatch-186-prd1.htm(diakses :
10 Okteober 2015)
http://www.yekatria.com/produk-95-garputala.html (diakses : 10 Okteober 2015)
https://enhilmy.wordpress.com/2011/05/29/berkenalan-dengan-pegas/ (diakses :
10 Okteober 2015)
https://yefrichan.wordpress.com/2010/10/13/getaran-bebas/
(diakses
10
Okteober 2015)
Team Asisten LKM.2004.Panduan Praktikum Fenomena Dasar Mesin
Bid.Konstruksi Mesin Dan Perancangan.Jurusan Teknik Mesin FTUNRI:Pekanbaru
William, T.Thomson.1998.Theori Of Vibration With Application Practice. Hall
Int:London
38
LAMPIRAN
39
I0 =
1
M L2
12
sin
sin
x=a sin
x=b sin
C x =Ca
x=a
x=b
x=a
C x =Kb
kx=b
M=0
+ Ca . a+ Kb . b=0
ML
L
1
2
2
MPa . a+ M L +
12
2
K b2 =0
+ C a2 +
2
M L2
2 M L
MP a +
+
12
4
K b2 =0
+ C a2 +
2
2
M L +3M L
MP a2 +
12
MP a2 +
M L2
K b 2 =0
+C a2 +
3
40
k
Rumus n= m
n=2 f
f=
1
T
2
T
2
k
k
2 2
4 2
=
=
k
m
T
m m
T
Tn
( )
underdamped )
Jawab :
Dari persamaan gerak newton
F=m . a=m
d2 x
Percepatan
2
dt
dx
dt
Disubtitusikan.
M
d 2 x bdx
+
+kx=0
dt 2 dt
k ek x=0
M ek +Cek +
4. Dari pengolahan data, dapat dipastikan bahwa hasil uji akan mempunyai
perbedaan dengan solusi teoritik. Menurut anda, mana yang lebih bisa
dipercaya? Beri argumentasi secukupnya. Selain itu, coba anda uraikan
berbagia sumber yang berkontribusi terhadap perbedaan hasil tersebut.
Jawab :
41
Yang bisa dipercaya adalah solusi teoritik karena solusi teoritik telah
mempunyai rumus standar yang telah disepakati dibandingkan solusi hasil
uji. Kebanyakan praktikan mengalami kesalaha dalam pengambilan data (
Human error )
42