Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DOKUMENTASI KEBIDANAN

SISTEM MANAJAMEN RUMAH SAKIT

DIUSULKAN OLEH:
Kelompok 7

Eka Riyanti

(NIM.B1301045)

Eka Velly Handayani

(NIM.B1301046)

Esti Nurulhatam

(NIM.B1301051)

Fatimah Nur Rahma

(NIM.B1301053)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
GOMBONG
2014
KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah kebidanan Sistem
Manajamen Rumah Sakit dengan Baik. Makalah ini, dapat diselesaikan dengan
baik karena dukungan dan partisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Giyatmo, M.Kep, selaku ketua STIKES Muhamadiyah Gombong,
yang telah memberi kami kesempatan untuk belajar dan

mendapatkan

pengetahuan di sekolah ini.


2. Ibu Hastin Ika Indriyastuti, S.SiT. MPH, selaku ketua pogram studi DIII
Kebidanan
kebidanan.

yang

memberikan

pembelajaran

tentang

3. Tim Dokumentasi Kebidanan, selaku dosen pembimbing yang telah


memandu kami dalam penulisan makalah ini.
4. Serta semua pihak yang turut membantu terselesaikannya makalah ini
yang

tidak

dapat

kami

sebutkan

satu

per-satu.

Penulis menyadari bahwa tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini,


begitupun

makalah

yang telah penulis buat, baik dalam hal isi maupun

penulisannya. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
sebagai sumbangan pemikiran kecil bagi kemajuan ilmu pengetahuan, baik di
Stikes Muhammadiyah Gombong maupun lingkungan masyarakat.
.
Kebumen, 30 April 2014

Penulis

DAFTAR ISI
ii
JUDUL......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang ................................................................................1

B.

Rumusan Masalah

B.

Tujuan...............................................................................................2
1. Tujuan Umum...............................................................................2
2. Tujuan Khusus..............................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI

A.

..........................................................................................................3

B.

..........................................................................................................3

C.

..........................................................................................................4

BAB III PENUTUP


A.

Kesimpulan....................................................................................13

B.

Saran...............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
iii
A. Latar Belakang
Globalisasi telah membawa berbagai dampak bagi perubahan dunia
terutama dalam kemajuan teknologi. Arus perkembangan zaman dipengaruhi oleh
kebutuhan manusia yang semakin bertambah. Baik dalam segi sosial, komunikasi,
pekerjaan serta dalam hal lainnya. Misalnya, perkembangan komputer yang
mempunyai peranan penting dalam dunia kesehatan.
Saat ini tidak ada satu perusahaan pun yang tidak memanfaatkan teknologi
informasi, tanpa kecuali sebuah Industri & Trading serta klinik medis ataupun
rumah sakit. Sistem Informasi yang handal dan didukung dengan penggunaan
teknologi perangkat keras dan perangkat lunak yang memiliki performansi tinggi,

akan

sangat

menunjang

tujuan

perusahaan

dengan

mempercepat

dan

mempermudah operasional perusahaan.


Setiap perusahaan atau enterprise memiliki karakteristik proses bisnis dan
aturan bisnis yang unik, sehingga sistem informasi yang dibangunpun akan
bersifat tailor-made yang menyesuaikan kebutuhan dan tahapan pengembangan
perusahaan. Sebuah Industri yang pada awalnya berskala kecil dengan
menerapkan system informasi yang tepat guna tidak menutup kemungkinan akan
menjadi Industri besar, begitupun dengan klinik medis yang pada awal mula
berdirinya belum memiliki departemen rawat inap (Inpatient Department) akan
sangat mungkin berkembang menjadi sebuah rumah sakit yang membutuhkan
sistem informasi yang mengolah data pasien rawat inap. Sebuah sistem infomasi
yang baik akan sangat mudah mengembangkan modulnya sesuai dengan
kebutuhan sistem tanpa harus merombak ulang sistem database dan sistem
programnya. Karena arsitektur bangunan besarnya sudah menyiapkan sejak awal
kebutuhan sistemnya.
2

1.
2.
3.
4.
5.
6.

B. Rumusan Masalah
Apa definisi dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit?
Apa manfaat dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit?
Apa saja komponen dari Sistem Informasi Manajemen?
Bagaimana cara penyusunan Sistem Informasi Manajemen?
Bagaimana proses penyusunan Sistem Informasi Manajemen?
Apa saja keuntungan dan kerugian dari Sistem Informasi Manajemen?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mempelajari pembuatan sistem pengumpulan data informasi
manajemen di rumah sakit, agar penyusunan data melalui komputer lebih
berkualitas, efektifitas dan efisien dalam melakukan suatu pekerjaan.
2.

Tujuan Khusus
a. Memiliki standar yang baik dalam bidang sistem informasi manajemen
rumah sakit.

b. Meningkatkan kualitas, efektifitas, dan efisien dalam pengumpulan


informasi rumah sakit.
c. Mampu mengikuti perkembangan zaman sesuai dengan batasan dan
ketentuan yang berlaku dalam bidang kesehatan dan informasi
manajemen.

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem
informasi yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan
proses manajemen Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan
untuk pasien, medical record, apotek, gudang farmasi, penagihan, database
personalia,

penggajian

karyawan,

proses

akuntansi

sampai

dengan

pengendalian oleh manajemen. Produk kami Enterprise Hospital System


adalah sistem yang terintegrasi pada semua modul dan telah dipakai di
beberapa Rumah Sakit Daerah, baik yang telah berstatus BLU maupun belum.
SIMRS ini didesain dengan teknologi informasi terbaru dan interface yang
menarik sehingga mudah digunakan.
B. Manfaat
1. Manfaat Umum

Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan:


Efisiensi dan efektifitas.
Standard praktek kedokteran yang baik dan benar.
Dokumentasi yang Auditable dan Accountable.
Mendukung Pemasaran Jasa RS: Mutu, kecepatan, kenyamanan,

kepastian, biaya, bahkan gengsi pelayanan.


Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit.
Mendukung koordinasi antar bagian dalam rumah sakit.
Meningkatkan akses dan pelayanan rumah sakit terhadap berbagai
sumber daya, antara lain mitra usaha potensial seperi Pedagang Besar
Farmasi,

2.

JAMSOSTEK,

Instansi/Perusahaan

pemberi

karyawannya, ASKES, dll.


Meningkatkan profesionalisme manajemen rumah sakit.
Meningkatkan pendapatan rumah sakit.
Manfaat Operasional
Kecepatan
Manfaat yang paling terasa ketika SIMRS tersebut

jaminan

selesai

diimplementasikan adalah kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan


administrasi. Ketika dengan sistem manual pengerjaaan tagihan kepada
mitra/pihak ke-3, misalnya, memakan waktu sampai 1 bulan sejak pasien
selesai dilayani, dengan SIMRS hanya memakan waktu 1-2 hari saja.
Kecepatan ini tentu saja membuat efektifitas kerja meningkat. Pada awal
pemasangan SIM, ketika aliran kerja belum lancar, peningkatan kecepatan
belum terlalu terasa. Namun ketika komitmen seluruh unit untuk tepat
waktu memasukkan data dengan akurasi entri data yang tinggi dipenuhi,
maka akan terasa sekali dampak dari SIMRS terhadap kecepatan kerja.
Akurasi
Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu dengan
sistem manual orang harus mencek satu demi satu transaksi, namun
sekarang dengan SIMRS

hal tersebut cukup dilakukan dengan

membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan oleh SIM. SIMRS


juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi
tertentu. Misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 kali pada hari yang
sama, maka SIMRS akan menolaknya, SIMRS juga akan memberikan

peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama dicatat 2 kali,
hal ini menjaga agar user lebih teliti.
Integrasi
Hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah
integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien harus
dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMRS data tersebut cukup sekali
dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban kerja
adminstrasi dan menjamin konsistensi data. Ilustrasi pada awal makalah
ini merupakan gambaran proses integrasi pada beberapa unit layanan di
rumah sakit.
Peningkatan pelayanan
Pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan
akuratnya pelayanan. Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama untuk
menyelesaikan administrasinya, baik rawat inap ataupun rawat jalan. Hal
yang sama juga dirasakan perusahaan pelanggan, dimana tagihan yang
dikirim cukup akurat dan detil sehingga memudahkan analisa mereka.
Peningkatan Efisiensi
Bila sebelumnya, beban pekerjaan lebih ke arah klerikal, sekarang beban
pekerjaan lebih ke arah analisa. Sebagai contoh, jika dahulu konsentrasi
bagian penagihan adalah membuat tagihan, sekarang konsentrasinya lebih
kepada umur tagihan itu sendiri. Selain itu, karena kecepatan dan akurasi
data meningkat, maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan administrasi berkurang jauh, sehingga karyawan
dapat lebih fokus pada pekerjaan utamanya.
Tanpa SIM, perawat harus memasukan data standar asuhan keperawatan
secara berulang-ulang dan sangat memakan waktu, tetapi dengan SIM,
perawat hanya tinggal memasukan data diagnosa penyakit pasien, dan
komputer yang akan mencetak laporan SAK untuk ditanda-tangani
perawat.
Kemudahan pelaporan

Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat


penting. Dengan adanya SIM, proses pelaporan hanya memakan waktu
dalam hitungan menit sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk
menganalisa laporan tersebut.
3. Manfaat Manajerial
Kecepatan mengambil keputusan
Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan
berdasarkan informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum lagi
jika yang dibutuhkan adalah trend berdasarkan selang waktu tertentu
(harian/mingguan/dsb), ini mengakibatkan keputusan yang diambil belum
tentu sesuai dengan kondisi nyata. Namun dengan SIM, informasi yang
disajikan bersifat real time, bahkan kita dapat membuat tabulasi dari
informasi tersebut sehingga informasi yang kita dapat sudah sangat
spesifik sesuai dengan kebutuhan kita.
Hal ini tentu saja meningkatkan kualitas keputusan kita, di samping tentu
saja berkurangnya waktu untuk mengambil keputusan.
Akurasi dan kecepatan Identifikasi masalah
Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMRS memberi gambaran dari
hari ke hari mengenai kinerja rumah sakit, maka jika ada hal-hal yang
tidak normal dapat segera kita ketahui. Hal ini membuat identifikasi
potensi masalah dapat dilakukan lebih dini, sehingga tindakan pencegahan
atau penanggulangannya dapat segera disusun.
Kemudahan penyusunan strategi
Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun
strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik, karena
SIMRS mampu memberikan data populasi dengan selang waktu tertentu,
bahkan menyajikan kecenderungan datanya kepada kita. Ini tentu saja
semakin menajamkan strategi yang kita susun.

4. Manfaat Organisasi
Budaya Kerja
Karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik
ketepatan waktu maupun kebenaran data, maka budaya kerja yang
sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah.
Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMRS dengan seluruh unit layanan.
Sebagai contoh, jika unit registrasi tidak memasukkan data pasien yang
akan berobat, maka unit layanan tidak mungkin dapat memasukkan
layanan kepada pasien tersebut, dan kasir pun tidak mungkin menerima
pembayaran dari pasien tersebut. Katakanlah semua unit sepakat untuk
menangguhkan pemasukan datanya, maka keesokan harinya, manajer akan
melihat penurunan trend pasien atau melihat ada pasien-pasien yang
menggantung. Ada juga pengalaman menarik yang kami temukan dalam
implementasi SIMRS di suatu Rumah Sakit, karena dasar perhitungan
imbalan jasa medik untuk dokter dan perawat dihitung berdasarkan data
transaksi yang ada di SIM, maka dokter yang berkepentingan dengan data
tersebut menjadi supervisor data yang dimasukkan tanpa diminta.
Implikasinya adalah, sedikit sekali data yang salah dimasukkan.
Transparansi
SIMRS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data terpusat, artinya
data-data yang digunakan oleh seluruh rumah sakit berada di bawah satu
kendali. Misalnya untuk data tarif tindakan, unit layanan tidak boleh dan
tidak bisa memasukkan atau mengubah tarif yang ada, data yang mereka
masukkan hanya layanan yang diberikan kepada pasien sehingga
manipulasi tarif tidak dimungkinkan. Hal lain lagi, pendapatan setiap unit
layanan terlihat dari laporan harian yang selalu dilaporkan kepada direktur.
Dengan demikian setiap orang dapat melihat jalannya proses transaksi di
rumah sakit dan secara tidak langsung juga turut mengawasi proses
tersebut.
Koordinasi antar unit (Team working)

Karena seringkali data yang digunakan oleh unit layanan tertentu adalah
milik unit layanan yang lain, misalnya kode perusahaan pelanggan adalah
milik keuangan yang digunakan secara intensif oleh medrec, maka ketika
terjadi perubahan terhadap data tersebut, unit yang bersangkutan akan
mengkoordinasikannya dengan unit yang terpengaruh. Apabila hal ini
tidak dilakukan maka dengan sendirinya akan terjadi kekacauan data
referensi.
Pemahaman sistem
Apabila dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang
mengetahui atau perduli dengan proses yang terjadi di unit lain, maka
dengan adanya SIMRS hal tersebut terjadi dengan sendirinya. Ini karena
seringkali untuk memahami aliran data sampai datang kepada unitnya,
melibatkan berbagai unit lain. Ketika terjadi kesalahan setiap user
berusaha mencari tempat terjadinya kesalahan tersebut agar bukan unitnya
yang disalahkan. Efeknya adalah mereka menjadi paham bagaimana
sistem di rumah sakit tersebut bekerja.
Mengurangi biaya administrasi
Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya
administrasi meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah
sebaliknya, jika dengan sistem manual kita harus membuat laporan lebih
dulu di atas kertas, baru kemudian dianalisa, maka dengan SIMRS analisa
cukup dilakukan di layar komputer, dan jika sudah benar baru datanya
dicetak. Hal ini menjadi penghematan yang cukup signifikan dalam jangka
panjang.
Implementasi SIMRS tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa
dukungan semua pihak yang terkait serta political will dari pimpinan
rumah sakit maupun pemilik RS / Pemerintah.
Apabila pekerjaan pengembangan SIMRS tersebut akan diserahkan
kepada konsultan, maka kewajiban dan tanggung-jawab konsultan sebagai
mitra kerja RS adalah harus secara profesional memberikan data dan

analisa yang obyektif dan berupaya maksimal untuk keberhasilan


implementasi SIMRS.
5. Summary

Sistim Informasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan.

Sistim Informasi dapat menjaga standar praktek medis yang baik dan
benar.

Sistim Informasi dapat menjadi alat koordinasi yang sangat efektif.

Sistim Informasi dapat menjadi fungsi kontrol yang konsisten.

Sistim Informasi dapat meningkatkan pendapatan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Masyarakat
2. Bagi Pemerintah
DAFTAR PUSTAKA
Acer. 2013. Pengertian & Fungsi ISO 9001 / 14001 certificated etc.. [online].
(http://easyonlinex.blogspot.com/2013/03/pengertian-fungsi-iso-900114001.html, diakses tanggal 07 April 2014)
Al Ummah, Basirun. 2008. Penulisan Ilmiah. Kebumen: Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Stike Muhammadiyah Gombong
Djidanbp. 2008. ISO 9001:2008 (SISTEM MANAJEMEN MUTU). [online].
(http://forum.detik.com/iso-9001-2008-t72508.html, diakses tanggal
07 April 2014)

Jak.

2013.
Tanya-Jawab
Sistem
Mutu.
[online].
(http://www.smtp.lipi.go.id/berita179-Sistem%20Mutu.html, diakses
tanggal 07 April 2014)

Santoso, dan A. R. Al Hanif. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya:


Alumni

Saputra, Darma. 2013. Sejarah, Jenis-Jenis, Pengertian dan


Fungsi
ISO.
[online].
(http://darmasaputra.blogspot.com/2010/04/pengertiandan-fungsi-iso_05.html, diakses tanggal 07 April 2014)

Universitas Sriwijaya. 2004. Buku Pedoman Membuat Thesis. Inderalaya:


Percetakan dan Penerbit Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai