BAB I
PENDAHULUAN
(Sarwono,2005).
Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasionalpada tahun 209-2013 di dapatkan hasil bahwa
konsumsi rata-rata tahu per Kapita mengalami peningkatan sebesar 0.09%. Hal ini membuktikan
bahwa Tahu sudah menjadi bagian dari pola konsumsi masyarakat Indonesia pada
kesehariaannya.
Dasar pembuatan tahu adalah melarutkan protein baik berasal dari protein apa saja
termasuk yang terkandung dalam kedelai dengan menggunakan air sebagai pelarutnya. Setelah
protein tersebut larut, diusahakan untuk diendapkan kembali dengan penambahan bahan
pengendap
sampai
terbentuk
gumpalan-gumpalan
protein
yang
akan
menjadi
tahu
(Meiliasari,2015 naskah publikasi)Pada proses produksi tahu, hamper semua kegiatan dilakukan
oleh karyawan secara tradisional, mulai dari pemilihan biji kedelai hingga proses pemadatan tahu
dan pemotongan. Tentu saja hal ini dapat menjadi peluang adanya kontaminasi yang disebabkan
oleh hygiene personal karyawan maupun sanitasi di tempat produksi tersebut.
Berangkat dari masalah ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hygiene dan
sanitasi penjamah atau karyawan di industri tahu dan hubungannya dengan mutu tahu serta
keluhan kesehatan karyawan.
1.3 Pembatasan dan Rumusan Masalah
1.3.1 Pembatasan Masalah
Penelitian ini di batasi pada industri tahu yang ada di Surabaya dengan mempelajari
hygiene karyawan, sanitasi tempat produksi, mutu tahu yang mengacu pada SNI 011.3.2
berikut:
1. Bagaimana hygiene karyawan dan kondisi sanitasi lingkungan pada tempat produksi
tahu?
2. Adakah hubungan antara hygiene karyawan dan sanitasi lingkungan dengan mutu tahu
dan keluhan kesehatan karyawan?
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan hygiene
karyawan dan sanitasi tempat produksi dengan mutu tahu dan keluhan kesehatan
1.4.2
1.4.3
karyawan.
Tujuan Khusus
Tujuan khusu dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari kondisi sanitasi tempat pengolahan industri tahu di Surabaya
2. Mempelajari hygiene karyawan pembuat tahu di Surabaya
3. Mengetahui mutu tahu yang dihasilkan oleh industri tahu
4. Mengidentifikasi keluhan kesehatan karyawan pembuat tahu
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman peneliti tentang
penerapan hygiene dan sanitasi yang seharusnya pada industri pangan. Serta hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan sanitasi dan
hygiene karyawan di industri tahu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA