Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR KELUARGA

A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1989).
Perawatan kesehatan keluarga (Family Health Nursing) adalah tingkat
perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan kepada
keluarga sebagai unit atau satu-kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai
tujuannya dan melalui perawatan sebagai sarananya.
Menurut BKKBN (1992) mendefinisikan keluarga adalah unit terkcil
dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya,
atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya. Menurut UU No. 10
tahun 1992 keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu
dan anaknya.
Menurut Friedman (2002) mendefinisikan keluarga adalah kumpulan
dua orang manusia atau lebih, yang satu sama yang lain saling terikat secara
emosional, serta bertempat tinggal yang sama dalam satu daerah yang
berdekatan
B. Karakteristik Keluarga
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan, atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka
tetap memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing- masing
mempunyai peran sosial : Suami, Istri, Anak, Kakak,dan adik.
4. Keluarga mempunyai tujuan yaitu menciptakan dan mempertahankan
budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan sosial
anggota keluarga

C. Fungsi Keluarga
Friedmann (1998) mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, sebagai
berikut :

1. Fungsi Afektif ( the affective function)


Adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu
untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain
2. Fungsi Sosialisasi dan tempat bersosialisasi ( socialization and social
placement function)
Adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk
berkehidupan sosial rumah untuk berhubungan dengan orang lain diluar
rumah
3. Fungsi Reproduksi ( the reproductive function )]
Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi

dan

menjaga

kelangsungan keluarga
4. Fungsi Ekonomi ( the economyc function)
Fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi,
dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan ( the health care
function)
Adalah fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar memiliki produktivitas tinggi
Tugas perawatan kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
e. Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas
kesehatan masyarakat.
Dalam (Setiadi, 2008), fungsi keluarga adalah beberapa fungsi yang dapat
dijalankan keluarga sebagai berikut :
1) Fungsi Biologis
a) Untuk meneruskan keturunan.
b) Memelihara dan membesarkan anak.
c) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
b) Memelihara dan merawat anggota keluarga.
2) Fungsi Psikologis
a) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
b) Memberikan perhatian di antara anggota keluarga.
c) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

d) Memberikan identitas keluarga.


3) Fungsi Sosialisasi
a) Membina sosial pada anak.
b) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
c) Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.
4) Fungsi Ekonomi
a) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutu-han
keluarga.
b) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
c) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa
yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jami-nan hari tua,
dan sebagainya.
5) Fungsi Pendidikan
a) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan
minat yang dimiliki.
b) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan da-tang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangan-nya.
6) Fungsi Afektif
a) Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi
kebutuhan pemeliharaan kepribadian anggota keluarga.
7) Fungsi Perawatan Kesehatan
a) Melindungi keamanan dan kesehatan dari seluruh anggota ke-luarga.
b) Menjamin pemenuhan kebutuhan perkembangan fisik, mental, dan
spiritual dengan cara memelihara dan merawat anggota ke-luarga.
c) Mengenali kondisi sakit tiap anggota keluarga.

D. Tipe/ Bentuk Keluarga


Menurut Allender dan Spradley (2001), pembagian tipe keluarga, yaitu :
1. Keluarga Tradisional

a. Keluarga Inti (Nuclear Family), yaitu keluarga yang terdiri dari


suami, istri, dan anak kandung atau anak angkat.
b. Keluarga besar (Extended family), yaitu keluarga inti ditambah
dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misal-nya
kakek, nenek, paman, dan bibi.
c. Keluarga dyad, yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa
anak.
d. Single parent, yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
dengan anak kandung atau anak angkat, yang disebabkan karena
perceraian atau kematian.
e. Single adult, yaitu rumah tangga yang hanya terdiri dari se-orang
dewasa saja.
f. Keluarga usia lanjut, yaitu rumah tangga yang terdiri dari sua-mi istri
yang berusia lanjut.
2. Keluarga Non Tradisional
a. Commune family, yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian
darah hidup serumah.
b. Orang tua (ayah/ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak
hidup bersama dalam satu rumah.
c. Homoseksual, yaitu dua individu yang sejenis kelamin hidup
bersama dalam satu rumah tangga.
Dalam (Sri Setyowati, 2007) tipe keluarga dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Tipe Keluarga Tradisional
a. Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu, dan anak-anak.
b. Keluarga Besar (Exstended Family) adalah keluarga inti di-tambah
dengan sanak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi, dan sebagainya.
c. Keluarga Dyad, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami
dan istri tanpa anak.
d. Single Parent, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu
orang tua (ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini
dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.
e. Single Adult, yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang
dewasa (misalnya seorang yang telah dewasa kemu-dian tinggal kost
untuk bekerja atau kuliah).

2. Tipe Keluarga Non Tradisional


a. The Unmarriedteenege other
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah.
b. The Stepparent Family
Keluarga dengan orang tua tiri.
c. Commune Family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada
hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan
fasilitas yang sama, pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan
melalui aktivitas kelompok atau membesarkan anak bersama.
d. The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family
Keluarga yang hidup bersama dan berganti-ganti pasangan tan-pa
melelui pernikahan.
e. Gay And Lesbian Family
Seseorang yang mempunyai persamaan seks hidup bersama sebagaimana suami-istri (marital partners).
f. Cohibiting Couple
Orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan perkawinan karena
beberapa alasan tertentu.
g. Group-Marriage Family
Beberapa orang dewasa menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama yang saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu
termasuk seksual dan membesarkan anaknya.
h. Group Network Family
Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai-nilai, hidup ber-sama
atau berdekatan satu sama lainnya dan saling mengguna-kan barangbarang rumah tangga bersama, pelayanan, dan tanggung jawab
membesarkan anaknya.
i. Foster Family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau
saudara di dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut

perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga


yang aslinya.
j. Homeless Family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubungkan de-ngan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian,
tetapi

berkembang

dalam

kekerasan

dan

kriminal

dalam

kehidupannya.

E. Ciri Keluarga
1. Ciri-ciri umum keluarga
Menurut Mac Iver dan Page dalam Khairuddin (1997:6) ciri-ciri umum
keluarga adalah sebagai berikut:
a. Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
b. Berbentuk perkawinan atau susunan kelembagaan yang berkenaan
dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk dan dipelihara.
c. Suatu sistem tata nama, termasuk perhitungan garis keturunan.
d. Ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggota
kelompok yang mempunyai ketentuan khusus terhadap kebutuhankebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan kemampuan untuk
mempunyai keturunan dan membesarkan anak.
e. Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang
walau bagaimanapun tidak mungkin terpisah terhadap kelompok
keluarga.
2. Ciri-ciri khusus keluarga
Menurut Khairuddin (1997:7) cirri-ciri khusus keluarga adalah:
a. Kebersamaan
b. Dasar-dasar emosional
c. Pengaruh perkembangan
d. Ukuran yang terbatas
e. Posisi inti dalam struktur sosial
f. Tanggung jawab para anggota
g. Aturan kemasyarakatan
F. Stuktur Keluarga

Struktur keluarga bermacam-macam, diantaranya :


1. Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis ayah.
2. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
garis ibu.
3. Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri
4. Patrilokal, sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
5. Keluarga kawinan, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri (Nasrul Effendy,
1998).
Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri atas:
1. Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan secara
jujur, terbuka, melibatkan emosi, dan ada hierarki kekuatan. Komunikasi
dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini bisa disebabkan
oleh beberapa faktor yang ada dalam komponen komunikasi seperti : sender,
chanel-media, massage, environtment dan reciever. Komunikasi dalam
keluarga yang berfungsi adalah:
a. Karakteristik pengirim yang berfungsi, yaitu yakin ketika menyampaikan
pendapat, jelas dan berkualitas, meminta feedback, menerima feedback
b. Pengirim yang tidak berfungsi
1) Lebih menonjolkan asumsi (perkiraan tanpa menggunakan dasar/data
yang obyektif)
2) Ekspresi yang tidak jelas (contoh: marah yang tidak diikuti ekspresi
wajahnya)
3) Jugmental exspressions, yaitu ucapan yang memutuskan/menyatakan
sesuatu yang tidak didasari pertimbangan yang matang. Contoh ucapan
salah benar, baik/buruk, normal/tidak normal, misal: kamu ini
bandel, kamu harus
4) Tidak mampu mengemukakan kebutuhan
5) Komunikasi yang tidak sesuai

c. Karakteristik penerima yang berfungsi


1) Mendengar
2) Feedback (klarifikasi, menghubungkan dengan pengalaman)
3) Memvalidasi
d. Penerima yang tidak berfungsi
1) Tidak bisa mendengar dengan jelas/gagal mendengar
2) Diskualifikasi, contoh : iya dech..tapi.
3) Offensive (menyerang bersifat negatif)
4) Kurang mengeksplorasi (miskomunikasi)
5) Kurang memvalidasi
e. Pola komunikasi di dalam keluarga yang berfungsi
1) Menggunakan emosional : marah, tersinggung, sedih, gembira
2) Komunikasi terbuka dan jujur
3) Hirarki kekuatan dan peraturan keluarga
4) Konflik keluarga dan penyelesaiannya
f. Pola komunikasi di dalam keluarga yang tidak berfungsi
1) Fokus pembicaraan hanya pada sesorang (tertentu)
2) Semua menyetujui (total agreement) tanpa adanya diskusi
3) Kurang empati
4) Selalu mengulang isu dan pendapat sendiri
5) Tidak mampu memfokuskan pada satu isu
6) Komunikasi tertutup
7) Bersifat negatif
8) Mengembangkan gosip
2. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan
posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status
adalah posisi individu dalam masyarakat, misalnya status sebagai
istri/suami atau anak.
3. Struktur kekuatan dan struktur nilai
Kekuatan merupakan kemampuan (potensi dan actual) dari
individu untuk mengontrol, mempengaruhi, atau mengubah perilaku orang
lain kea rah positif. Ada beberapa macam tipe stuktur kekuatan :
a. Legitimate power (power).
b. Referent power (ditiru).
c. Reward power (hadiah).
d. Coercive power (paksa).
e. Affective power.
f. Expert power (keahlian).

4. Struktur Norma dan nilai


Nilai adalah sistem ide-ide, sikap keyakinan dan mengikat anggota
keluarga dalam budaya tertentu. Norma adalah pola perilaku yang diterima
pada lingkungan sosial tertentu, lingkungan keluarga, dan lingkungan
sekitar masyarakat keluarga.
G. Tugas Keluarga
Ada 8 (delapan) tugas pokok keluarga, yaitu :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan anggota-anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai

dengan

4.
5.
6.
7.

kedudukannnya masing-masing.
Sosialisasi antar anggota keluarga
Pengaturan jumlah anggota keluarga
Pemeliharaan ketertiban anggota-anggota keluarga
Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih

luas.
8. Memberikan dorongan dan semangat para anggota keluarga.
Menurut Friedman (2010) sesuai dengan Fungsi Pemeliharaan Kesehatan,
keluarga mempunyai Tugas-tugas dalam bidang kesehatan yang perlu
dipahami dan dilakukan, yaitu :
1. Mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarganya.
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi
keluarga.
3. Memberikan perawatan bagi anggotanya yang sakit atau yang tidak
mampu membantu dirinya sendiri karena kecacatan atau usianya yang
terlalu muda.
4. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan dengan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
H. Tahap Perkembangan Keluarga
Duvall (1997) Membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan, yaitu :
1. Keluarga Baru (Berganning Family)
Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
a. Membina hubungan intim yang memuaskan.
b. Menetapkan tujuan bersama.

c. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok


social.
d. Mendiskusikan rencana memiliki anak (atau KB).
e. Persiapan menjadi orang tua.
f. Memahami Pre Natal Care.
2. Keluarga dengan Anak Pertama < 30 bln (Child Bearing)
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang kemungkinan
akan menimbulkan krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga pada
tahap ini adalah :
a. Adaptasi perubahan anggota keluarga terhadap peran, interaksi,
seksual dan kegiatan2 lainnya.
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
c. Membagi peran dan tanggung jawab.
d. Memberikan bimbingan sebagai orang tua terkait pertumbuhan dan
perkembangan anak.
e. Konseling KB Post Partum
f. Menata ruang untuk anak.
g. Menata ulang biaya/dana Child Bearing
h. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
3. Keluarga dengan Anak Pra Sekolah ( Families with preschool)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
a. Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga.
b. Membantu anak bersosialisasi.
c. Beradaptasi dengan kebutuhan anak pra sekolah
d. Merencanakan kelahiran/kehamilan berikutnya.
e. Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga
f. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
g. Pembagian tanggung jawab
h. Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh kembang anak.
4. Keluarga dengan Anak Usia Sekolah (6-13 th) ( families with School
Children)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
a. Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah,
maupun lingkungan yang lebih luas.
b. Mendorong anak untuk mencapai

pengembangan

daya

intelektualnya.
c. Menyediakan aktivitas untuk anak.
d. Menyesuaikan pada aktivitas kominitas dengan mengikutsertakan
anak.
e. Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan
dan kesehatan anggota keluarga.
5. Keluarga dengan Anak Remaja (13-20 th) ( familes with teenegers)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :

a. Pengembangan terhadap remaja dengan memberikan kebebasan yang


seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang
dewasa muda yang mulai memiliki otonomi.
b. Memelihara komunikasi terbuka.
c. Memelihara hubungan ntim dalam keluarga.
d. Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota
keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota
keluarga.
6. Keluarga dengan Anak Dewasa ( Launching Center Families)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
a. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan merelakan
b.
c.
d.
e.
f.
g.

kepergiannya.
Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
Mempertahankan keintiman.
Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.
Manata kembali fasilitas dan sumber daya yang ada pada keluarga
Berperan sebagai suami-istri, kakek ataupun nenek.
Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi

anak-anaknya.
7. Keluarga Usia Pertengahan (Middle Age Family)
Tugas perkembangan keluarga pada masa ini adalah :
a. Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah
minat social dan waktu santai.
b. Memulihkan hubungan antara generasi muda-tua.
c. Kekakraban dengan pasangan.
d. Memelihara hubungan/komunikasi/kontak dengan

anak

dan

keluarga.
e. Persiapan menghadapi masa tua/pensiun.
8. Keluarga Lanjut Usia
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
a. Penyesuaian tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup.
b. Menefrima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan
kematian.
c. Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.
d. Melakukan life review masa lalu.
I. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi,
sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi
tertentu. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai
berikut

1. Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkunganya.
2. Ibu sebagai istri dan ibu dari anak anaknya, ibu mempunyai peranan
untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik bagi anak
anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosial serta sebagai anggota masyarakat di lingkungannya, disamping itu
juga ibu perperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Anak anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

Anda mungkin juga menyukai