No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
Tgl. Terbit :
Ditetapkan,
Direktur
PROSEDUR TETAP
dr. Henry Andrean
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Prosedur
No. Dokumen :
Tgl. Terbit :
No. Revisi :
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
PROSEDUR TETAP
dr. Henry Andrean
4. Prosedur
. berupa pot steril bermulut besar dan bertutup (Screw Cap Medium )
7. Periksa sputum yang dibatukkan ,bila ternyata yang dibatukkan adalah
air liur/saliva,maka pasien harus mengulangi membatukkan sputum
8. Sebaiknya pilih sputum yang mengandung unsur-unsur khusus seperti
butir keju,darah dan unsur-unsur lain.
9. bila sputum susah keluarlakukan perawatan mulut. Perawatan mulut
dilakukan degan obat gliseril guaya kolat (ekspektoran ) 200 mg
atau dengan mengkonsumsi air teh manis saat malam sebelum
pengambilan sputum.
10.Bila sputum juga tidak bisa didahakkan,sputum dapat diambil secara
infasif.
11.Volume sputum yang diperlukan minimal 1 ml, biasanya 2-3 ml sesuai
keperluan.
12.Perlu diperhatikan perbedaan teknik dan prosedur pengambilan bakteri
biasa degan bakteri tahan asam (BTA).
13.Dalam pengambilan sputum untuk bakteri tahan asam (BTA)
diperlukan 3 kali pengambilan sputum yang disebut sputum SPS
(Sewaktu pagi sewaktu).
14.cara penyimpanan sputum :penyimpanan pada pot steril berpenutup <
24 jam pada suhu ruang.
15.Saat sputum dikirim pastikan pot steril berpenutup hindari bercampur
dengan air ,beri label khusus.
16.Label berisi nama pasien,umur,jenis kelamin,jenis spesimen,jenis
pemeriksaan yang diminta dan tanggal pengambilan.Sertakan
formulir TB 05.
5. Unit terkait
Poli TB DOTS
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Rawat Jalan
Ditetapkan,
Direktur
PROSEDUR TETAP
dr. Henry Andrean
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Prosedur