Anda di halaman 1dari 4

INILAH PERBEDAAN KOLESTEROL HDL

DAN LDL
September 26, 2015 by Dokter Anak Indonesia in Uncategorized.

Kolesterol memang ada yang jahat dan tentunya memberikan sejumlah ancaman seram bagi
kesehatan. Namun ada juga kolesterol yang baik. Tubuh manusia membutuhkan kolesterol.

Rata-rata manusia membutuhkan 1.100 miligram kolesterol per hari. Pada kebanyakan orang, liver
biasanya memproduksi sekitar 70-75 persen kolesterol dalam darah, sedangkan sisanya dari makanan
yang dikonsumsi sehari-hari.
Manfaat Kolesterol

Pada manusia kolesterol memainkan tiga peran utama yaitu:


1. Sebagai bahan baku pembuatan hormon-hormon, antara lain hormon seks.
2. Membantu hati untuk menghasilkan asam empedu yang penting untuk pencernaan lemak.
3. Komponen utama dari membran dan struktur sel yag bermanfaat bagi jaringan tubuh.
Pendapat awam dering menyebut bahwa kolesterol sama dengan lemak. Makanan yang berlemak
dianggap tinggi kolesterol juga. Padahal kenyataanya tidak seperti itu. Suatu makanan bisa saja tinggi
lemak, tapi belum tentu berarti tinggi kolesterol.
Lemak merupakan zat yang kaya energi. Selain itu komponen lemak tidak bisa larut dalam air biasa.
Sementara kolesterol merupakan salah satu sub bagian dari lemak. Kolesterol diartikan juga sebagai
senyawa lemak yang kompleks. Karena tidak larut dalam air, maka untuk bisa dibawa melalui aliran
darah, ia harus membentuk suatu struktur yang disebut lipoprotein. untuk itu di dalam tubuh terdapat
HDL atau high-density lipoprotein dan LDL (low density lipoprotein).

HDL dikenal sebagai kolesterol baik. Karena HDL menjaga pembuluh darah arteri tetap bersih dan
bagus untuk kesehatan jantung.

Sedangkan LDL (low density lipoprotein) sering disebut kolesterol jahat yang dikaitkan dengan
meningkatnya risiko aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah karena penumpukan plak
kolesterol. Dampak aterosklerosis antara lain serangan jantung dan stroke.

Baik LDL maupun HDL sebenarnya memiliki manfaat bagi tubuh manusia. LDL berperan membawa
kolesterol ke sel-sel tubuh karena sel-sel tubuh memang membutuhkan kolesterol. Sedangkan HDL
akan membawa balik kolesterol ke dalam hati. Karena itu jangan sampai LDL tinggi, dan HDL-nya
malah rendah.

Perbedaan densitas HDL dan LDL mengacu pada tinggi rendahnya protein yang terkandung. HDL
memiliki sifat kimia berat sehingga tidak mudah menempel di dinding pembuluh darah. Untuk
diketahui 50 persen berat partikel HDL berasal dari protein dan hanya 20 persen dari kolesterol.

Berbeda dengan LDL yang 50 persen partikelnya adalah kolesterol dan hanya 25 persen protein.
Karena itu LDL lebih mudah menempel di dinding pembuluh darah.

Ketika kadar LDL seseorang tinggi, rentan terjadi arterosklerosis yakni penyumbatan di pembuluh
darah. Semakin rendah jumlah kolesterol LDL, semakin rendah risiko terserang penyakit. Jika LDL
mencapai 160 atau lebih, itu sudah dianggap tinggi sehingga dokter biasanya akan meresepkan statin.

LDL diketahui mengandung protein B-100 sedangkan HDL mengandung protein A-1 dan A-2. Tipe
protein sangat menentukan fungsi dari lipoprotein bersangkutan.

HDL bisa berubah jahat. Sifat HDL di pembuluh darah arteri sangat berbeda dengan di tempat lain.
HDL bisa berubah fungsi dan berperan dalam penyakit jantung akibat kondisi tertentu serta perubahan
kimiawi.
Pencegahan

Untuk meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh, bisa mengasup alpukat, ikan dan kacang-kacangan.
Asam lemak omega-3 pada ikan bisa membantu mengurangi kolesterol jahat dan meningkatkan
kolesterol baik. Sementara kebanyakan kacang-kacangan memiliki tingkat kolesterol jahat yang
rendah.

Batasi makanan yang berpotensi meningkatkan kolesterol dalam tubuh. Misalnya saja telur burung
puyuh yang kandungan kolesterolnya mencapai sekitar 3.640 mg, atau otak sapi yang kadar
kolesterolnya juga tinggi yakni sekitar 2.300 mg.

Konsumsi makanan yang bersahabat dengan kolesterol bisa menjadi cara alami untuk menurunkan
dan menjaga kolestorol tetap stabil. Misalnya saja buah dan sayur-sayuran yang mengandung serat
larut.

Untuk menurunkan kolesterol, dibutuhkan 5-15 gram serat larut. Ini bisa didapat dari konsumsi 5 porsi
sayur dalam sehari. Bisa juga didapat dari buah seperti apel dan pisang, namun Anda harus makan 15
apel atau pisang dalam sehari untuk bisa menurunkan kolesterol. Jumlah trsebut terkesan harus
banyak karena dalam buah hanya terkandung 1-2 gram serat larut.

Konsumsi oat yang mengandung serat larut beta-glucan. Mengingat dibutuhkan 3 gram beta-glucan
per hari untuk mengurangi kolesterol, maka perlu mengonsumsi 2-3 mangkuk bubur havermut setiap
hari.

Makanan penurun kolesterol lainnya adalah plant stanol. Plant stanol bekerja dengan mengurangi
penyerapan kolesterol yang didapat dari makanan maupun yang secara alami diproduksi tubuh. Hanya
perlu sekitar 2 gram untuk menurunkan kadar kolesterol. Agar bekerjanya optimal, plant stanol telah
dibuat dalam bentuk ester. Yang penting, kadarnya harus mencukupi yaitu 3,4 gram plant stanol ester
(setara dengan 2 gram plant stanol) per hari yang dapat kita konsumsi 2 kali 1,7 gram sehari. Plant
stanol ester akan lebih efektif bila dikonsumsi bersama makanan. Karena salah satu cara kerja plant
stanol ester adalah berkompetisi dengan kolesterol yang berasal dari makanan sehingga mengurangi
penyerapan kolesterol dari usus ke dalam pembuluh darah. Penurunan kolesterol hingga 11 persen
bisa didapat setelah mengonsumsi plant stanol ester dalam dua minggu. Saat ini di pasaran sudah
beredar plant stanol ester yang dikemas dalam bentuk minuman smoothies maupun sereal. Selain itu,
plant stanol ester pun disebut efektif membantu hasil pengobatan statin.

Anda mungkin juga menyukai