Anda di halaman 1dari 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Galian dan Timbunan


Galian dan timbunan atau yang lebih dikenal oleh orang-orang
lapangan dengan Cut and Fill adalah bagian yang sangat penting baik pada
pekerjaan pembuatan jalan,bendungan, bangunan, dan reklamasi. Galian dan
timbunan dapat diperoleh dari peta situasi yang dilengkapi dengan garis garis kontur atau diperoleh langsung dari lapangan melalui pengukuran sipat
datar profil melintang sepanjang jalur proyek atau bangunan. Perhitungan
galian dan timbunan dapat dilakukan dengan menggunakan peta situasi
dengan metode penggambaran profil melintang sepanjang jalur proyek atau
metode grid-grid (griding) yang meninjau galian dan timbunan dari tampak
atas dan menghitung selisih tinggi garis kontur terhadap ketinggian proyek
ditempat perpotongan garis kontur dengan garis proyek.
Galian dan timbunan berdimensi volume (meter kubik). Volume dapat
diperoleh secara teoritis melalui perkalian luas dengan panjang. Galian dan
timbunan untuk keperluan teknik sipil dan perencanaan diperoleh melalui
perolehan luas rata-rata galian atau timbunan di dua buah profil melintang
yang dikalikan dengan jarak mendatar antara kedua profil melintang tersebut.
Teknologi pengukuran dan pemetaan yang digunakan saat ini sudah
sangat demikian berkembang. Survei lapangan dapat diperoleh secara cepat
dan tepat menggunakan perlatan Total Station atau GPS (Global Positioning
System) dan diikuti oleh sistem perekaman data yang dapat langsung diolah
oleh komputer dan dengan menggunakan berbagai macam perangkat lunak
CAD dapat langsung disajikan.

Perbandingan Ketelitian Perhitungan Volume Galian Menggunakan


Metode Cross Section dan Software 3D Civil Project

II.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.2. Volume
Dalam survei rekayasa, penentuan volume tanah adalah suatu hal
yang sangat lazim. Seperti halnya pada perencanaan pondasi, galian dan
timbunan pada rencana irigasi, jalan raya, jalan kereta api, penanggulangan
sepanjang aliran sungai, perhitungan volume tubuh bendung, dan lain-lain,
tanah harus digali dan dibuang ke tempat lain atau sebaliknya. Semua
kegiatan menggali, mengangkut dan menimbun serta memadatkannya
memerlukan biaya yang cukup besar. Biaya tersebut dapat dirancang apabila
perencanaan dapat menghitung terlebih dahulu berapa volume tubuh tanah
yang dibutuhkan atau harus dibuang.
Pada dasarnya penentuan volume tubuh tanah dapat dilakukan dengan
3 metode yaitu:
a. Metode irisan melintang (cross section).
b. Metode Borrow Pit/ Spot Level.
c. Metode Kontur.
Masing-masing metode di atas akan dijelaskan lebih lanjut pada sub
bab di bawah ini.
a. Metode irisan melintang (cross section)
Irisan melintang diambil tegak lurus terhadap sumbu proyek
dengan interval jarak tertentu dalam metode ini. Metode ini cocok
digunakan untuk pekerjaan yang bersifat memanjang seperti perencanaan
jalan raya, jalan kereta api, saluran, penanggulan sungai, penggalian pipa
dan lain-lain. Cara penentuan volume dengan metode melintang di bagi
menjadi beberapa metode yaitu:
1) Metode potongan melintang rata-rata
Dalam rumus ini volume didapat dengan mengalikan luas ratarata dari irisan yang ada dengan jarak antara irisan awal dan akhir.
Apabila irisan-irisan tersebut A1, A2, A3,.. An-1, An dan jarak
antara irisan A1 ke An = L maka:

Perbandingan Ketelitian Perhitungan Volume Galian Menggunakan


Metode Cross Section dan Software 3D Civil Project

II.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

( A 1+ A 2+ A 3+n .. A n1+ A n ). L

Volume=V =

2) Metode jarak rata-rata


Metode ini digunakan untuk perhitungan volume yang memiliki
tampang irisan yang hampir sama antara A1, A2, A3,.. An-1, An
dengan jarak irisan yang berbeda-beda yang dinyatakan dengan L 1, L2,
L3 dan seterusnya. Rumus perhitungan volumenya dinyatakan dengan
persamaan:

Volume=V = A .

( L1+2 L 2 )

3) Metode Prismoida
Metode ini adalah metode yang paling baik di antara metodemetode yang lain. Prisma adalah sebuah bangun yang bidang sisisisinya berupa bidang datar, sedangkan bidang alas dan atasnya sejajar.
Rumus prismoida dinyatakan dengan persamaan:
h
Volume=V = . ( A 1+4 AM + A 2 )
6
Dengan h adalah tinggi prisma, A1 dan A2 adalah luas alas dan
atas, dan AM adalah luas penampang tengah yang diperoleh dari:

AM =

A 1+A 2
2

b. Metode Borrow Pit/ Spot Level


Metode ini banyak dipakai pada pekerjaan penggalian yang besar
dan luas. Pelaksanaanya di lapangan meliputi pembuatan jarring-jaring
grid yang berbentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang dengan
Perbandingan Ketelitian Perhitungan Volume Galian Menggunakan
Metode Cross Section dan Software 3D Civil Project

II.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

panjang sisi yang tertentu, misal 10 meter, 15 meter atau yang lain. Titiktitik grid di lapangan ditandai dengan patok kayu, kemudian diadakan
pengukuran sipat datar untuk mengetahui ketinggian setiap patok.
Selisih tinggi untuk setiap patok dapat dihitung apabila penggalian
akan dikerjakan hingga pada level yang tertentu, atau apabila penggalian
dilakukan terlebih dahulu baru dihitung volume tanah yang telah digali,
maka setelah penggalian dilakukan pengukuran sipat datar lagi pada patokpatok tersebut untuk mengetahui kedalaman penggalian di setiap patok.
Dari selisih-selisih ketinggian tersebut kemudian dihitung volumenya
dengan rumus prismoida dengan alas prisma berupa empat persegi panjang
atau segitiga, sedangkan tinggi prisma di ambil dari rata-rata dalamnya
penggalian di titik-titik grid.
c. Metode Kontur
Garis kontur pada peta adalah garis-garis yang menghubungkan
tempat-tempat yang sama tinggi sehingga bidang yang terbentuk oleh
sebuah garis kontur akan berupa bidang datar. Apabila kita mempunyai
peta yang bergaris kontur, maka volumenya dapat dihitung sebagaimana
menghitung volume pada peta yang memiliki penampang melintang. Luas
setiap penampang di sini adalah luasan yang dibatasi oleh suatu garis
kontur, sedangkan tinggi atau jarak antar penampang adalah besarnya
interval garis kontur, yaitu beda harga antara dua garis kontur yang
berurutan.
Penentuan luas dengan metode ini dilakukan dengan cara
planimeter karena bangun atau bidang yang dibatasi oleh sebuah garis
kontur bentuknya tidak teratur. Volumenya dapat dihitung dengan rumus
end area untuk setiap dua buah tampang yang berurutan, rusmus
prismoida untuk tiga buah tampang, atau rumus simpson untuk tampang
yang banyak.
II.3. Luas Penampang Cross section

Perbandingan Ketelitian Perhitungan Volume Galian Menggunakan


Metode Cross Section dan Software 3D Civil Project

II.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Volume tanah antara dua penampang cross section dapat dihitung


apabila luas dari tampang-tampang tersebut diketahui terlebih dahulu. Luas
konstruksi yang bersifat memanjang dengan bentuk tampang yang seragam
dan lebar formasi serta kemiringan sisi galian yang konstan dapat ditentukan
dengan rumus-rumus yang telah disederhanakan sehingga perhitungannya
lebih mudah dan cepat.
Rumus-rumus perhitungan luas di bawah ini telah disesuaikan dengan
kemungkinan-kemungkinan bentuk tampang yang terjadi di lapangan, dengan
kondisi cross section memiliki penampang yang sederhana.
a. One level section

B
1:m

1:m

b/2

b/2

Gambar 2.1 Penampang One Level Section


Apabila melihat gambar penampang cross section seperti di atas dengan
keterangan :
b
= lebar formasi
w
= lebar sisi dari perpotongan sumbu sampai perpotongan tanah asli
dengan sisi galian
b
w= + mh
2
AC
= 2w = b + 2mh
b+b+ mh
Luas penampang=A=
2
A=h(b+ mh)

b. Two Level Section


Pada kasus ini permukaan tanah asli mirirng terhadap arah sumbu
proyek sehingga lebar sisi dari titik sumbu menjadi tidak sama.
Perbandingan Ketelitian Perhitungan Volume Galian Menggunakan
Metode Cross Section dan Software 3D Civil Project

II.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C1
w2

w1

A1

Gambar 2.2 Penampang Two Level Section


C1 B=

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa

w1
k

merupakan beda tinggi antara titik B dan C karena kemiringan tanah asli
1:k sepanjang jarak w1, demikian pula

A 1 B=

w2
k

sehingga dapat

diturunkan sehingga memperoleh persamaan:

w 1=

k
( b2 +mh)( k m
)

( b2 +m h)( k +km )

w 2=

Luas tampang galian adalah bidang ACFDA yang dapat dihitung


dengan menggunakan persamaan rumus sebagai berikut:

Luas

= Luas BCG + Luas ABG Luas DFG


1
b
1
b
1
b
w1
+h + w 2
+h b .
2
2m
2
2m
2 2m

Perbandingan Ketelitian Perhitungan Volume Galian Menggunakan


Metode Cross Section dan Software 3D Civil Project

II.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 b
b2
+h ( w 1+w 2 )
2 2m
4m
1 b
b2
+mh ( w 1+ w 2 )
=
2m 2
2
=

{(

c. Three Level Section/Variable Level


Penampang jenis tanah ini memiliki kemiringan tanah asli 1:k dan
1:l. Rumus untuk lebar sisi pada penampang jenis ini dinyatakan dengan
persamaan berikut ini:
w 1=

k
( b2 +mh)( k m
)
1
( b2 +m h)( 1+m
)

w 2=

Apabila BA menurun dari garis sumbu maka persamaan w2


berubah menjadi

1
( b2 +m h)( 1m
)

w 2=

Dari persamaan-persamaan di atas maka rumus untuk luas


penampang Three Level Section/Variable Level adalah sebagai berikut:

Luas

1
b
1
b
1
b
w1
+h + w 2
+h b .
2
2m
2
2m
2 2m
2
1 b
b
+h ( w 1+w 2 )
=
2 2m
4m
2
1 b
b
+mh ( w 1+ w 2 )
=
2m 2
2

{(

Metode-metode perhitungan luas penampang cross section di atas


hanya bisa digunakan untuk penampang dengan bentuk yang beraturan,
sedangkan penampang cross section dengan bentuk yang lebih rumit dapat

Perbandingan Ketelitian Perhitungan Volume Galian Menggunakan


Metode Cross Section dan Software 3D Civil Project

II.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dihitung luasnya dengan menggunakan metode koordinat yang akan


dijelaskan di bawah ini.
d. Metode Koordinat
y

3
2
4

1
x

Gambar 2.3 Perhitungan Luas dengan Cara Koordinat


Luas bidang 12341 dapat dicari dengan menggunakan koordinat
dari masing-masing titik yang persamaan rumusnya dinyatakan dengan:
Luas 12341
Atau

1
y [ x x ]+ y 2 [ x 1x 3 ] + y 3 [ x 2+ x 4 ] + y 4 [ x3 x1 ] )
2( 1 4 2

1
y [ x x ]
2 ( n n1 n +1 )

Cara lain untuk 2 kali luas adalah:


2 A=( x 1 y2 + x 2 y3 + x 3 y 4 + x 4 y 1 )( y1 x 2+ y 2 x 3+ y 3 x 4 + y 4 x 1 )
2 A=x n y n+1 y n x n+1
Atau dapat juga dinyatakan sebagai berikut:
y1
/y2
x1
/y3
x2
/y4
x3
/ y1
x4
x1

Perbandingan Ketelitian Perhitungan Volume Galian Menggunakan


Metode Cross Section dan Software 3D Civil Project

II.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Persamaan di atas dapat diperbanyak sesuai dengan titik detail


penampang cross section yang ada di lapangan dan jumlahkan semua
hasilnya. Pada penampang-penampang yang hanya terdiri dari galian saja
atau timbunan saja maka sumbu proyek dijadikan sebagai center line
untuk perhitungan. Biasanya hasil perhitungan akan bernilai positif untuk
galian dan negatif untuk timbunan.
II.4. Software 3D Civil Project
Software 3D Civil Project adalah software yang dapat digunakan
untuk pembuatan model permukaan tanah pada berbagai macam pekerjaan
survei. Manfaat-manfaat yang dapat diberikan oleh Software 3D Civil Project
antara lain sebagai berikut:
a. Meningkatan produktivitas drafting. Model yang dihasilkan oleh Software
3D Civil Project bersifat dinamis dan dapat dirubah sewaktu-waktu,
karena dokumentasi data dan desain terhubung secara langsung, sehingga
apabila terjadi perubahan data maka model akan langsung menyesuaikan
tanpa harus mengulang penggambaran dari awal.
b. Meningkatkan kualitas desain dan dokumentasi pekerjaan. Drafter dapat
menentukan standar kesalahan sehingga kualitas desain akan meningkat
dan dokumentasi pekerjaan akan memiliki kualitas yang lebih konsisten.
c. Fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai jenis pekerjaan. Software
3D Civil Project dapat digunakan pada berbagai jenis pekerjaan antara lain
pekerjaan pembangunan jalan, bendungan, gedung dan sebagainya.
Pada penelitian kali ini Software 3D Civil Project digunakan untuk
perhitungan volume galian. Perhitungan volume dengan menggunakan
Software 3D Civil Project pada dasarnya menggunakan data koordinat dan
tinggi yang dapat diperoleh dari gambar kontur, peta situasi atau penampang
cross section. Tahap-tahap perhitungan volume dengan menggunakan
Software 3D Civil Project akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.

Perbandingan Ketelitian Perhitungan Volume Galian Menggunakan


Metode Cross Section dan Software 3D Civil Project

II.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

a. Konversi Data
Data yang dapat digunakan sebagai data acuan untuk menghitung
perubahan volume dari data terdahulu dengan data sekarang harus
berformat .XML jadi data gambar yang berformat .dwg harus dikonversi
terlebih dahulu.
b. Pengimporan titik
Sebelum kita melakukan pekerjaan menghitung volume suatu
surface, terlebih dahulu kita memasukkan titik-titik yang telah didapatkan
dari kegiatan pengukuran di lapangan.
c. Pembuatan dan Pengamatan Surface
Surface adalah sekumpulan koordinat titik 3D yang mewakili suatu
permukaan fisik, yang dapat berwujud titik acak semata atau dapat
dibentuk segitiga-segitiga, raster (grid) atau dapat juga membentuk pola
garis kontur (Edi Prahasta:2008). Surface yang harus dibuat adalah
surface permukaan tanah asli dan surface hasil galian.
d. Perhitungan Volume Galian
Perhitungan
volume
galian
dapat
dilakukan

dengan

membandingkan antara surface permukaan tanah asli dan surface hasil


galian yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.

Perbandingan Ketelitian Perhitungan Volume Galian Menggunakan


Metode Cross Section dan Software 3D Civil Project

II.

10

Anda mungkin juga menyukai