Anda di halaman 1dari 6

ASKEP ANAK DENGAN GASTROENTERITIS

A.
TEORI Gastroentritis ( GE ) adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang
memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah (Sowden,et all.).
Gastroenteritis diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan
frekwensi yang lebih banyak dari biasanya (FKUI,).
Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang disebabkan oleh bakteri yang
bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen (Whaley & Wongs,).
Gastroenteritis adalah kondisis dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang disebabkan oleh
infeksi,alergi atau keracunan zat makanan ( Marlenan Mayers, ).
Dari keempat pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa Gstroentritis adalah peradangan
yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan frekwensi lebih banyak dari
biasanya yang disebabkan oleh bakteri,virus dan parasit yang patogen.

Patofisiologi
Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus enteris, Virus
Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escherihia Coli, Yersinia dan lainnya),
parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan
infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-sel, atau
melekat pada dinding usus pada Gastroenteritis akut.
Penularan Gastroenteritis bias melalui fekal-oral dari satu penderita ke yang lainnya. Beberapa
kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic (makanan yang tidak
dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga
terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus,isi rongga usus berlebihan sehingga
timbul diare ). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga
sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan multilitas usus yang
mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan
air dan elektrolit (Dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (Asidosis Metabolik dan
Hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan
sirkulasi darah.

a.
b.

Manifestasi klinis
Diare.
Muntah.

c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Demam.
Nyeri Abdomen
Membran mukosa mulut dan bibir kering
Fontanel Cekung
Kehilangan berat badan
Tidak nafsu makan
Lemah
Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium.
i.
Pemeriksaan tinja.
ii.
Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah astrup,bila
memungkinkan dengan menentukan PH keseimbangan analisa gas darah atau astrup,bila
memungkinkan.
iii.
Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk mengetahui pungsi ginjal.
b. pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum untuk mengetahui jasad renik atau parasit
secara kuantitatif,terutama dilakukan pada penderita diare kronik.
Penatalaksanaan
c. Pemberian cairan.
d. Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada penderita dengan tujuan
penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu diperhatikan :
i.
Memberikan asi.
ii.
Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin, mineral
dan makanan yang bersih.

Obat-obatan.

i.

Keterangan :
Pemberian cairan,pada klien Diare dengasn memperhatikan derajat dehidrasinya dan keadaan
umum.

cairan per oral. Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang,cairan diberikan
peroral berupa cairan yang berisikan NaCl dan Na,Hco,Kal dan Glukosa,untuk Diare akut
diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan,atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/I
dapat dibuat sendiri (mengandung larutan garam dan gula ) atau air tajin yang diberi gula
dengan garam. Hal tersebut diatas adalah untuk pengobatan dirumah sebelum dibawa
kerumah sakit untuk mencegah dehidrasi lebih lanjut.

Cairan parentral. Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan


tergantung dari berat badan atau ringannya dehidrasi,yang diperhitungkan kehilangan
cairan sesuai dengan umur dan berat badannya.
Dehidrasi ringan.

1 jam pertama 25 50 ml / Kg BB / hari

Kemudian 125 ml / Kg BB / oral

Dehidrasi sedang.
1 jam pertama 50 100 ml / Kg BB / oral

kemudian 125 ml / kg BB / hari.

ii.

iii.

o
o

Dehidrasi berat.
Untuk anak umur 1 bulan 2 tahun dengan berat badan 3 10 kg
1 jam pertama : 40 ml / kg BB / jam = 10 tetes / kg BB / menit
(infus set 1 ml = 15 tetes atau 13 tetes / kg BB / menit.
7 jam berikutnya 12 ml / kg BB / jam = 3 tetes / kg BB / menit
( infus set 1 ml = 20 tetes ).

16 jam berikutnya 125 ml / kg BB oralit per oral bila anak mau


minum,teruskan dengan 2A intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg BB
/ menit.
Untuk anak lebih dari 2 5 tahun dengan berat badan 10 15 kg.

1 jam pertama 30 ml / kg BB / jam atau 8 tetes / kg BB / menit ( infus set


1 ml = 15 tetes ) atau 10 tetes / kg BB / menit ( 1 ml = 20 tetes ).

7 jam kemudian 127 ml / kg BB oralit per oral,bila anak tidak mau minum
dapat diteruskan dengan 2A intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg BB / menit.

o
o

Untuk anak lebih dari 5 10 tahun dengan berat badan 15 25 kg.


1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB / menit
( infus set 1 ml = 20 tetes ).
16 jam berikutnya 105 ml / kg BB oralit per oral.

o
Diatetik ( pemberian makanan ). Terafi diatetik adalah pemberian
makan dan minum khusus kepada penderita dengan tujuan meringankan,menyembuhkan serta menjaga
kesehatan penderita.
Hal hal yang perlu diperhatikan :

Memberikan Asi.

Memberikan bahan makanan yang mengandung cukup


kalori,protein,mineral dan vitamin,makanan harus bersih.
ii.
Obat-obatan.

Obat anti sekresi.

Obat anti spasmolitik.

Obat antibiotik.
Komplikasi
Komplikasi dari bronchopneumonia adalah :
i.
Atelektasis adalah pengembangan paru-paru yang tidak sempurna atau kolaps
paru merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau refleks batuk hilang.
ii.
Empisema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam rongga
pleura terdapat di satu tempat atau seluruh rongga pleura.
iii.
Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang.
iv.
Infeksi sitemik
v.
Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial.
vi.
Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.
TUMBUH KEMBANG ANAK.
Berdasarkan pengertian yang didapat,penulis menguraikan tentang pengertian dari pertumbuhan
adalah berkaitan dengan masa pertumbuhan dalam besar, jumlah, ukuran atau dengan dimensi
tentang sel organ individu, sedangkan perkembangan adalah menitik beratkan pada aspek
perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ individu termasuk perubahan aspek dan
emosional.
Anak adalah merupakan makhluk yang unik dan utuh, bukan merupakan orang dewasa kecil,
atau kekayaan orang tua yang nilainya dapat dihitung secara ekonomi.
Tujuan keperawatan anak adalah meningkatkan maturasi yang sehat bagi anak, baik secara fisik,
intelektual dan emosional secara sosial dan konteks keluarga dan masyarakat.
Tumbuh kembang pada bayi usia 6 bulan.
vii.
Motorik halus.
i.
Mulai belajar meraih benda-benda yang ada didalam jangkauan ataupun
diluar.
ii.
Menangkap objek atau benda-benda dan menjatuhkannya
iii.
Memasukkan benda kedalam mulutnya.

iv.
v.

Memegang kaki dan mendorong ke arah mulutnya.


Mencengkram dengan seluruh telapak tangan.
Motorik kasar.

i.
ii.
iii.

Mengangkat kepala dan dada sambil bertopang tangan.


Dapat tengkurap dan berbalik sendiri.
Dapat merangkak mendekati benda atau seseorang.
Kognitif.

i.
ii.
iii.

Berusaha memperluas lapangan.


Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain.
Mulai mencari benda-benda yang hilang.
Bahasa.
Mengeluarkan suara ma, pa, ba walaupun kita berasumsi ia sudah dapat memanggil kita,
tetapi sebenarnya ia sama sekali belum mengerti.
DAMPAK HOSPITALISASI TERHADAP ANAK.
Separation ansiety
Tergantung pada orang tua
Stress bila berpisah dengan orang yang berarti

Tahap putus asa : berhenti menangis, kurang aktif, tidak mau makan, main,
menarik diri, sedih, kesepian dan apatis
Tahap menolak : Samar-samar seperti menerima perpisahan, menerima
hubungan denga.n orang lain dan menyukai lingkungan
ANALISA DATA

NO
1
o

TGL / JAM
Diisi pada saat tanggal pengkajian

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan output cairan yang berlebihan.


Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuingan dengan

mual dan muntah.

Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi,frekwensi BAB yang

berlebihan.

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang

penyakit,prognosis dan pengobatan.

Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua,prosedur yang


menakutkan.
o

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO

DIAGN

Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berh

Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuing

Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi,frekwensi BAB

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tenta

Anda mungkin juga menyukai