Anda di halaman 1dari 3

GANGGUAN PERKEMBANGAN PADA ANAK & DAMPAKNYA TERHADAP PEMBELAJARAN

GANGGUAN PERKEMBANGAN (DEVELOPMENTAL DISORDERS)

Pranatal
Kondisi pranatal adalah kondisi-kondisi ibu selama kehamilan yang mempengaruhi kondisi bayi dalam
kandungan seperti malnutrisi ibu, perdarahan, kelekatan plasenta yang lemah pada rahim, keracunan, penyakit
akibat infeksi (seperti campak Jerman, virus, influenza, atau penyakit kronis), alkoholisme, dan penggunaan
obat-obatan tertentu dan ketidaksesuaian RH.

Penyebab

Perinatal
Adalah kondisi-kondisi yang memberi pengaruh pada bayi pada saat kelahiran. Kondisi-kondisi yang termasuk
di dalamnya diantaranya proses kelahiran yang panjang atau sulit sehingga menimbulkan anoksia (tidak
cukupnya oksigen ke otak), prematuritas, terlilit tali pusar, posisi yang lemah dalam rahim (seperti posisi
posterior kiri), kelahiran kering (air ketuban pecah sebelumnya), proses kelahiran dengan bantuan tang dan
menekan kepala bagian dalam atau tulang pinggul yang sempit, dan proses kelahiran yang sangat spontan
dimana bayi terlalu cepat menghadapi tekanan udara yang baru.

Postnatal
Yaitu kondisi-kondisi yang mempengaruhi bayi setelah kelahiran. Yang termasuk di dalamnya diantaranya
adalah waktu yang lama setelah kelahiran untuk menghasilkan pernafasan (seringkali muncul pada kondisi
prematuritas, kesulitan kelahiran, atau bayi kembar), demam tinggi yang dialami bayi pada masa-masa awal
kelahiran, meningitis atau enchepalitis, keracunan timah hitam, penggunaan obat yang tidak terkendali,
kekurangan oksigen karena kesulitan bernafas, tekanan pada saluran pernafasan, atau nafas yang tertahan,
serta kekurangan nutrisi yang sangat buruk.

GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF (PERVASIVE DEVELOPMENTAL DISORDER/PDD)

Gangguan autistik, yaitu gangguan atau abnormalitas yang nyata pada interaksi sosial dan komunikasi dan adanya
pengulangan kegiatan dan minat yang kaku. Secara jelas dan nyata, gangguan ini sangat besar tergantung pada tingkat
perkembangan dan usia kronologis individu. Kanner (dalam Sroufe dkk, 1996), orang yang pertama kali mengidentifikasi
autisme menggambarkan tiga gejala yang utama yaitu: (1) kekakuan yang sangat besar pada hal-hal yang sama (2) isolasi
sosial yang ekstrim; atau hidup dalam dunianya sendiri (3) hambatan yang berat pada kemampuan berbahasa.

Gangguan asperger, atau lebih sering disebut sebagai sindrom asperger ditandai oleh adanya gangguan yang berat dan
menetap dalam interaksi sosial serta adanya perkembangan yang terbatas, pola-pola perilaku, minat, dan kegiatan yang
berulang. Gangguan dapat menyebabkan hambatan yang nyata secara klinis pada fungsi sosial, okupasional, atau fungsifungsi lainnya. Perbedaannya dengan gangguan autistik, anak-anak yang mengalami asperger tidak menunjukkan
keterlambatan yang nyata secara klinis pada bahasa. Misalnya, hingga usia 2 tahun, anak sudah dapat menggunakan satu
kata dan pada usia 3 tahun, anak dapat menguasai kalimat komunikatif.

Gangguan perkembangan pervasif yang tidak dapat diklasifikasikan (PDD-NOS). Anak yang mengalami gangguan ini
mengalami gangguan yang berat dan luas pada perkembangan interaksi sosial timbal balik maupun keterampilan
komunikasi verbal dan non-verbal, atau ketika perilaku, minat dan kegiatan-kegiatan stereotipik tertampilkan namun
kriterianya tidak memenuhi gambaran gangguan perkembangan pervasif.

DAMPAK GANGGUAN PERKEMBANGAN TERHADAP PEMBELAJARAN BELAJAR ANAK


model pemrosesan informasi, belajar terdiri dari empat tahapan (Sattler, 1982) yaitu:
1.
2.
3.
4.

tahap input sensoris


tahap pengkodean perseptual
tahap pemrosesan pusat
tahap mekanisme seleksi respon.

model pemrosesan pemahaman/berpikir (Syekh Taqiyuddin An Nabhani) ,yaitu:

1.
2.
3.
4.

Fakta dan data


Input sensoris (indera)
Pemrosesan pusat (otak)
Seleksi respon berdasarkan informasi tersimpan sebelumnya

Pada anak-anak dengan gangguan perkembangan, mereka mengalami hambatan pada salah satu atau lebih tahapan pemrosesan
informasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai