PENDAHULUAN
Lada
(Piper
nigrum
merupakan
satu
salah
Linn)
komoditi
perkebunan
lainnya,
baik
berkembang
kebutuhan industri,
untuk
berbagai
misalnya industri
menambah
aktivitas
dalam
organisasi
pemasaran
lada.
sebuah
Aktivitas
yaitu
aktivitas
utama
(input,
manajemen,
juga
alat
analisis
untuk
unggulan
daerah
pendekatan
lembaga-lembaga
terkait
dalam
infrastruktur).
2
ton/ha/tahun
Produktivitasnya
dengan
produktivitas
hasil
juga
dan
masih
ha/ton/tahun.
di
bawah
rendah
2006
0,532
produktivitas
hasilnya
jika
0,48
dibandingkan
dengan
Kriteria Kinerja
2006
2007
2008
2009
2010
9.894
10.649
10.110
9.629
9.190
Produksi (Ha)
5.261
4.745
4.875
4.620
4.432
Petani (KK)
19.709
21.748
21.299
20.094
20.475
0,48
0,482
Produktivitas
0,532
0.445
0,482
(Ton/Ha/Thn)
Sumber. Dinas Perkebunan Kalimantan Barat, 2011
4
semua
aktor
dapat
dengan
segera
yang
dihadapi
petani
terlibat
dalam
kegiatan
perusahaan
untuk
sehingga
menurun.
dianalisis
secara
mendetail
biaya
di pasar,
produksi
Sementara
yang
keuntungan
usahatani lada.
terus
lembaga
pelaku/aktor
pemasaran
akan
produk
yang
keuntungannya
meningkat.
juga
Banyaknya
tersebut.
menyebabkan
harga
Hal
ini
suatu
yang
terlibat
snowball
secara
menggunakan
sampling
(Amiruddin, 2002).
METODE PENELITIAN
teknik
pengambilan
penelitian
cara
pedagang
untuk
dilakukan
memperoleh
diperlukan
dalam
dengan
informasi
penelitian
yang
(Nazir,
kecamatan,
pedagang
informan kunci.
2005).
Penentuan
daerah
penelitian
ANALISIS DATA
a. Identifikasi para pelaku (aktor)
Galing
Identifikasi
dengan
yang
dimulai dari
Desa
Trigadu
Kabupaten
tinggi
Kecamatan
Sambas
dan
memiliki
luas
konsumen
fungsi,
aktor,
dan
saprotan sampai ke
akhir.
Selanjutnya
pendapatan
petani
berikut:
Pendapatan bersih = TR TC
Keterangan :
memiliki
TR = pendapatan total
TC = biaya total
yang
saling
TR = Pq . Q
komoditas
Keterangan :
lada
tidak
hanya
TR = pendapatan total
Pq = harga jual
Q = jumlah produksi
Maka;
= (Pq x Q) (biaya tetap +biaya
Trigadu
Kabupaten
variabel)
= (Pq x Q) (biaya peralatan +
biaya benih + biaya tajar + biaya
pupuk + biaya pestisida).
2) Menghitung
hubungan
marjin
pemasaran
Keterangan :
Mji = Marjin rantai nilai pada
tingkat lembaga ke-i
Kecamatan
Sambas.
Galing
Pelaku
yang
petani
(produsen),
pengumpul,
pedagang
pedagang
kabupaten,
perbatasan,
pedagang
dari
yang
masing-masing
terlibat
dalam
pedagang
pengemasan
bahwa
selain
berperan
kabupaten,
pengecer/provinsi
juga
pedagang
Pupuk
Pestisida
Peralatan
dan input
lainnya
Petani Lada
Pembukaan
dan
Pengolahan
Lahan
Penanaman
Pemeliharaan
Pemanenan
Penjualan
nilai
gambar berikut:
Penyedia
Input
Rantai
melakukan
Dinas Perkebunan
dan BPP
(packing).
Perdagangan
Perendaman
Pengupasan
Pengeringan
Pengemasan
Pembelian
Klasifikasi
Mutu
Perdagangan
Antar Pulau &
Luar Negeri
Pengiriman
&Pendistribus
ian Lada
Pemberian
Modal Awal
Konsumen
Akhir
Pasar
Konsumen
berikut:
No
Tabel 2.
Rata-Rata Biaya Produksi Lada
Di Desa Trigadu Kecamatan Galing Kabupaten Sambas
Jumlah
Harga
Total Biaya
Uraian
(unit)
(Rp)
(Rp/0,8 ha/thn)
Biaya Variabel
a. Benih (batang)
570
b. Pupuk Organik (Kg)
44
c. Pupuk Urea (kg)
205
d. Pupuk NPK (kg)
112
e. Pupuk SP-36 (kg)
63
f. Pupuk KCL (kg)
63
g. Herbisida (liter)
2
h. Insektisida (liter)
2,8
i. Fungisida (liter)
0,4
j. Tenaga Kerja (OH)
30
Jumlah (1)
2
Biaya Tetap
Peralatan:
a. Cangkul (unit)
2
b. Handsprayer (unit)
1
c. Parang (unit)
3
d. Tajar Hidup (unit)
170
e. Tajar Mati (unit)
400
Jumlah (2)
3
Total Biaya Produksi (1+2)
Sumber : Analisis Data Primer, 2012
Berdasarkan hasil tabel 2. dapat
untuk
1.000
2.000
3.000
4.000
4.000
8.000
85.000
75.000
95.000
20.000
570.000
88.000
615.000
448.000
252.000
504.000
170.000
210.000
38.000
600.000
3.495.000
55.000
380.000
25.000
3.000
17.000
36.667
47.500
37.500
51.000
850.000
1.022.667
4.517.667
pemanenan
Rata-rata
dan
penyusutan
peralatan.
biaya
produksi
Rp. 4.517.667/0,8ha/tahun.
Tabel 3.
Rata-Rata Nilai Produksi, Biaya Produksi dan Pendapatan Bersih
Per 0,8 Hektar Usahatani Lada
No.
Uraian
Usahatani Lada
28.455.280
4.517.667
23.937.613
relatif
tinggi.
Walaupun
jumlah
konsumen.
masih
392
dengan
produksi
Rata-rata
rendah
yakni
rata-rata
hanya
biaya
pendapatan
bersih
Rp.
Berdasarkan
hasil
studi
4,5,6,7
ekspor.
Marjin
pemasaran
merupakan
perbedaan/selisih
harga
pada
petani/produsen
dengan
tingkat
harga
Selanjutnya
harga
produk
pada
Tabel 4.
Rekapitulasi Harga Produk Lada di Setiap Lembaga Pemasaran
Aktor Rantai Nilai
Saluran 2
Saluran 3
Saluran 4
Saluran 5
Saluran 6
Saluran 7
Petani
Pedagang Pengumpul
71.500
72.000
71.500
72.000
73.500
Pedagang Kecamatan
73.000
73.000
73.000
73.000
Pedagang Kabupaten
75.000
75.000
75.000
75.000
75.000
75.000
Pedagang Pengecer
83.000
83.000
83.000
Pedagang Perbatasan
76.000
Eksportir
83.000
83.000
83.000
Konsumen
92.000
92.000
92.000
Saluran 2
Saluran 3
Saluran 4
Saluran 5
Saluran 6
Saluran 7
Petani
71.500
73.000
72.000
71.500
73.000
72.000
73.500
Pedagang Pengumpul
73.000
75.000
73.000
75.000
76.000
Pedagang Kecamatan
75.000
75.000
75.000
75.000
Pedagang Kabupaten
83.000
83.000
83.000
83.000
83.000
83.000
Pedagang Pengecer
92.000
92.000
92.000
Pedagang Perbatasan
81.992*
(RM.27.70)*
SIMPULAN
biji
pedagang
lada
menjadi
tepung
lada
dan
pengumpul,
pedagang
pedagang
kabupaten,
kecamatan,
pedagang
aktor
pedagang
sebesar
Pedagang
Rp.8.000,-
kabupaten
per
yakni
kilogram.
pengecer
yang
tidak
dan
pedagang
terlibat
secara
petani
responden
pada
rata-rata
tingkat
rata-rata
harga
saat
marjin
per
kilogram
adalah
kabupaten
memperoleh
10