Anda di halaman 1dari 4

ETOS KERJA ISLAM

Islam adalah akidah, syariah, dan amal. Jadi umat Islam tidak cukup hanya melakukan
ibadah kepada Allah, tetapi juga dituntut untuk melakukan amal perbuatan berupa bekerja
sebagaimana yang ditentukan Allah SWT, Rasulullah bersabda :
Yang dinamakan iman itu ialah apabila kau menyakini dalam hati, menyatakannya dengan
lidah, dan melaksanakannya dengan perbuatan. (al hadist)
Iman kepada Allah tidak hanya diyakini dalam hati dan mengucap dalam perkataan,
tetapi juga melaksanakan dalam perbuatan atau pekerjaan. Islam mendidik umatnya agar
cinta bekerja dan tidak malas, sebagaimana firman Allah :
Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung. (QS AlJumuah:10)
Allah tidak pernah melarang umatnya untuk bekerja dengan giat demi mencari rejeki
yang halal sebanyak-banyaknya.
Katakanlah : Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan
untuk hamba-hamba-Nya dan siapa pulakah yang mengharamkan rejeki yang baik?
Katakanlah : Semuanya itu disediakan bag orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia, khusus untuk mereka bekerja di hari kiamat. Demikianlah kami menjelaskan ayat-ayat
itu bagi orang-orang yang mengetahui. (QS AL-Araf : 32)
Dalam Islam bekerja merupakan kewajiban karena dengan bekerja manusia dapat
mengambil manfaat dan bisa bermanfaat untuk masyarakat. Manusia yang bekerja memiliki
rejeki yang halal dan baik, dan bisa menjalankan ibadah dengan baik. Karena dengan harta
yang dimilikinya manusia bisa bersedekah, menunaikan zakat, dan membantu orang-orang di
sekitarnya.
Islam membenti pengangguran, kebodohan, dan kemalasan. Islam mengajarkan
umatnya untuk bekerja dengan giat, bukan hanya berpangku tangan sambil mengharapkan
rejeki yang turun begitu saja dari langit. Bahkan Rasulullah menggolongkan orang yang
bekerja keras dan tangkas demi menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya termasuk
kategori fisabilillah. Fisabilillah adalah orang-orang yang berperang di jalan Allah dan orangorang yang berperang di jalan Allah adalah orang yang termasuk dalam surga.
Janganlah sekali-kali di antara kalian ada yang duduk-duduk dengan mencari karunia Allah
sambil berdoa, Ya Allah limpahkanlah karunia kepadaku, padahal dia telah mengetahui
bahwa langit tidak pernah menurunkan hujan emas dan perak. (HR Bukhari Muslim)
TUJUH ETOS KERJA MUSLIM
1. Bekerja Sampai Tuntas
Sesungguhnya Allah mencintai seseorang di antara kamu yang apabila mengerjakan
sesuatu pekerjaan, dia rapikan pekerjaannya itu. (Al hadist)
Bekerja dengan tuntas dapat diartikan pekerjaan diselesaikan dengan hasil yang
sangat memuaskan, proses kerjanya juga baik, input atau bahan baku yang digunakan
dalam bekerja juga efisien. Bekerja rapi menuntuk profesionalistas yang tinggi.

Kemampuan profesionalitas menuntut pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni atau


standar di bidangnya terutama pemahaman tentang kedalaman dan seberapa luas bidang
pekerjaaan, seberapa rumit dan kompleksnya pekerjaan dan seberapa besar membutuhkan
komitment dan hubungan sesama manusia.
Hal yang harus kita terapkan untuk menjadi seorang profesional :
Pilih bidang yang sesuai dengan kemampuan kita
Komitmen dengan pekerjaan, mengerjakan dengan baik dan tepat waktu
Buat perencanaan dan evaluasi pekerjaan
2. Bekerja dengan Ikhlas
Rasulllah bersabda, Usaha dan bekerja yang paling baik ialah usaha dan bekerja dengan
ikhlas dan bersih.
Ikhlas adalah sikap untuk menerima setulus hati. Bekerja merupakan kewajiban dari
Allah SWT dan kita menerima kewajiban bekerja tersebut dengan ikhlas. Kita harus
bekerja dengan baik, kerja keras adalah ladang ibadah bagi kita, tetesan keringat kita saat
bekerja merupakan bagian dari rejeki kita, dan lelah kita sesudah bekerja merupakan
penggugur dosa.
Pekerjaan yang kita senangi dapat membuat kita bekerja dengan ikhlas, namun lain
ceritanya bila pekerjaan itu tidak kita senangi. Karena mengerjakan pekerjaan yang tidak
kita sukai dapat membuat stres, bosan dan akhirnya tidak produktif. Islam mengajarkan
untuk tidak mengukur perkerjaan dari suka atau tidaknya kita kepada pekerjaan itu, tetapi
dari suka atau tidaknya Allah pada pekerjaan yang kita lakukan.Lihatlah pekerjaan yang
kita lakukan sebagai ladang amal, maka pekerjaan tersebut sebagai jalan untuk melatiih
diri menjadi orang yang sabar, kuat dan ikhlas.
3. Bekerja dengan Jujur
Semua pekerjaan yang kita lakukan akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat
nanti. Maka dari itu dalam mengerjakan pekerjaan sebaiknya didasari dengan kejujuran
karena Allah selalu mengawasi kita.
Siapa saja orang yang memperoleh harta dengan jalan tidak halal dan menafkahkannya,
maka ia dan hartanya itu tidak memperoleh berkah, dan apabila ia bersedekah tidak akan
diterima dan sisanya menjadi bekal ke neraka. Sesungguhnya orang yang keji tidak dapat
menghapus dosa orang yang keji, tetapi orang yang baik dapat menghapus dosa orang yang
keji. (Taisiirul Wushuul, Juz 1, hlm 31)
Islam sangat menjunjung tinggi kejujuran bahkan memberikan hukuman berat bagi
orang yang tidak jujur, dan ancaman tidak masuk surga. Seperti sabda Nabi, Tidak akan
masuk surga daging yang tumbuh dari barang yang haram. Oleh karena itu kejujuran ini
perlu kita dikembangkan sebagai masyarakat muslim.
4. Bekerja Menggunakan Teknologi
Bekerja menggunakan teknologi dapat diartikan dalam melakukan pekerjaan
menggunakan benda/alat yang dikembangkan manusia untuk memenuhi segala macan
kebutuhan hidupnya. Teknologi memungkinkan pekerjaan dilakukan dengan cepat dan
mudah, murah dan hasilnya memuaskan.

Rasulullah mengambil dua dirham dan mmeberikan ke seorang laki-laki Anshar dan
berkata, Satu dirham untuk membeli makanan dan berikan kepada keluargamu, dan satu
dirham untuk membeli kampak, kemudian bawalah kemari. Kemudian orang itu kembali
kepada Rasulullah SAW dengan membawa kampak, dan Rasulullah bersabda, pergilah
mencari kayu kemudian juallah kayu itu dan kamu jangan menampakkan diri dihadapanku
selama lima belas hari.
Dari hadist di atas membuktikan bahwa Rasulullah memberikan alat, bukan uang
kepada sahabat Anshor. Agar saudara Anshor bisa bekerja tanpa harus menghidupi diri dan
keluarganya tanpa harus menunggu belas kasihan orang lain. Yang harus kita lakukan
adalah :
Kita harus tahu alat apa dengan biaya sedikit yang bisa membantu pekerjaan kita
Gunakan teknologi yang tepat guna
Belajar menguasai teknologi yang ada
Belajar mengembangkan teknologi secara mandiri
5. Bekerja dengan Kelompok
Bekerja kelompok diartikan melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan
bersama-sama dengan orang lain atau beberapa orang lain.Terkait dengan bekerja
kelompok Rasulullah memberikan teladan sebagaimana diriwayatkan oleh Salman AlFarisy :
Rasulullah SAW pergi bersamaku ke tempat yang telah kugali tanahnya dan aku
menunjukkan bibit kepada Rasulullah SAW dan beliau lah yang menanamnya dengan
tangannya sendiri hingga selesai.
Cara agar dapat menerapkan kerja kelompok :
Bekerja pada bidang yang kita kuasai dan sukai
Buatlah pembagian pekerjaan setiap orang dalam kelompok sesuai kemampuan
anggota
Melakukan evaluasi terhadap hasil kerja dan memperbaiki apa yang kurang
6. Bekerja Keras
Bekerja keras adalah bekerja dengan penuh semangat atau penuh motivasi. Sudah
selayaknya umat Islam memacu diri untuk berbuat yang terbaik dalam hidupnya, yang
bermanfaat di dunia dan bermakna di akhirat nanti.
Apabila kamu telah selesai mengerjakan sesuatu urusan atau tugas, maka kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh urusan yang lainnya. (QS Al-Insyirah:7)
Allah menyuruh kita bekrja keras, apabila satu urusan selesai maka kita kerjakan lagi
urusan selanjutnya. Jadi kita melakukan banyak pekerjaan, dan tidak selesai suatu urusan
kemudian istirahat. Cara agar kita bisa bekerja keras :
Ciptakan harapan
Percaya bahwa pertolongan Allah sangat besar
Tawakal
Berpikir positif

7. Bekerja sebagai Bentuk Pelayanan


Bekerja sebagai bentuk pelayanan dapat diartikan kita bekerja sebagai bentuk usaha
melayani kebutuuhan orang lain. Bentuk kerja sebagai pelayanan juga lebih utama
dibandingkan orang yang hanya beribadah dan berdoa saja. Rasulullah bersabda :
Ada seorang yang dipuji dalam majelis Rasulullah SAW, dikatakan Apabila kami naik
unta, dia selalu berzikir kepada Allah sehingga kami turun. Apabila kami turun dia selalu
shalat sehingga kami naik lagi. Rasulullah SAW bertanya : Siapa yang memberi makan
untanya dan memasak makanannya?, para sahabat menjawab, Kami semua. Rasulullah
berkata, Kamu semua lebih baik darinya.
Kiat memulai bekerja dengan melayani :
Memandang mulia pekerjaan kita dan bekerja dengan niat ikhlas
Mengetahui apa kebutuhan dari konsumen kita
Mengetahui apakah konsumen puas dengan pelayanan kita

Anda mungkin juga menyukai