Anda di halaman 1dari 12

Mengetahui Mekanisme Persyafaran pada Tubuh

Manusia
Mariana Astuti Dam
NIM : 102013128 (PBL D6)
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna utara No. 6 Jakarta Barat 11510. Tlp. 5666952
marianadam636@gmail.com

Pendahuluan
Sistem saraf merupakan suatu struktur yang terdiri dari komponen-komponen sel saraf ( neuron).
Fungsinya ialah mengkoordinai seluruh kegiatan organ di seluruh tubuh, seperti denyut jantung,
sekresi, pencernaan, pernafasan, pergerakan, sekresi dan lain-lain.Semua kegiatan tubuh manusia
dikendalikan dan diatur oleh sistem saraf.Sebagai alat pengendali dan pengatur kegiatan alat-alat
tubuh, susunan saraf mempunyai kemampuan menerima dan mengirimkan pesan-pesan
rangsangan atau impuls saraf ke pusat saraf dan selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi
terhadap rangsangan tersebut. Sehingga jika terjadi kelumpuhan di bagian tubuh terdapat
kerusakan pada persyarafan. Pada makalah ini akan membahas mekanisme impuls syaraf,
struktur anatomi pada otak serta persyarafan pada tubuh manusia.
Skenario
Seorang perempuan umur 40 tahun diantar oleh anaknya ke UGD karena mengeluh tadi pagi
secara secara mendadak merasa kelumpuhan di bagian tubuh sebelah kanan, lidahnya mencong
dan bicaranya menjadi tidak jelas. Anaknya menerangkan bahwa ibunya sudah 4 tahun menderita
tekanan darah tinggi tetapi tidak teratur minum obat dari dokter, melainkan lebih sering minum
obat tradisional.
Tujuan Pembelajaran
1.
2.
3.
4.

Mengetahui struktur mikroskopis dan makroskopis Otak


Mengetahui Persyarafan ekstremitas superior pada plexus brachialis
Mengetahui mekanisme impuls syaraf
Mengetahui kerja neutransmiter

Rumusan Masalah
Seorang perempuan umur 40 tahun mendadak merasa kelumpuhan di bagian tubuh sebelah
kanan, lidahnya mencong dan bicaranya tidak jelas.
Isi
Struktur Makroskopis dan Mikroskopis Otak
Lapisan Pelindung Otak
Selaput Otak (meninges)
Meninges merupakan jaringan ikat pembungkus otak dan medulla spinalis.Lapisan ini terdiri dari
rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat. Lapisan meniges terdiri dari piamater,
aracnoid dan duramater.1
Duramater, merupakan Selubung keras pembungkus otak yang berasal dari jaringan ikat tebal
dan kuat dibagian tengkorak terdiri atas selaput tulang tengkorak dan durameter propia dibagian
dalam. Didalam kanal vertebralis kedua lapisan ini terpisah. Duramater pada tempat tertentu
mengandung rongga yang mengalirkan darah vena dari otak. Rongga ini dinamakan sinus
longitudinal superior. Rongga ini terletak diantara hemisfer otak.
Arachnoid (lapisan Tengah), merupakan selaput halus yang memisahkan duramater dengan
piamater. Selaput membentuk sebuah kantong atau balon berisi cairan otak yang meliputi seluruh
sususnan syaraf sentral. Medula spinalis terhenti dibawah lumbar I-II yang terdapat sebuah
kantong berisi cairan, berisi saraf perifer yang keluar dari medula spinalis dapat dimanfaatkan
untuk mengambil cairan otak yang disebut fungsi lumbar.
Piamater, merupakan selaput tipis yang terdapat pada permukaan jaringan otak piamater
berhubungan dengan arakhnoid melalui struktur-struktur jaringan ikat yang disebut trabekel.

Gambar no.1 stuktur lapisan cerebrum2


2

Otak manusia secara anatomis dibagi menjadi 3 bagian yaitu :


Ensefalon
Ensefalon merupakan otak besar yang terdiri dari:3
a. Hemispherium cerebri
Hemispherium cerebri secara embriologik berasal dari telencephalon yaitu bagian bagian
paling central dari vesikel otak.hemispherium merupakan bayangan cermin, terdiri atas
lipatan cortex (substansia gricea) dengan substansia alba di bawahnya dan kumpulan
neuron neuron profunda yang disebut ganglia basal.
Pada daerah frontal dan occipital pemisahan ini sempurna tetapi di bagian central fissura
longitudinalis hanya sampai ke serabut commisura interhemispherik. Serabut commisura
interhemispherik yang terbesar disebut corpus callosum.
Masing masing hemispherium cerebri terbagi menjadi lobus lobus utama oleh
berbagai sulcus. Lobus lobus utama tersebut di beri nama sesuai dengan tulang
calvarium yang menutupinya.Substansia gricea cortex cerebri manusia sangat berlipat
lipat. Satu sisi lipatan cortex disebut gyrus sedangkan parit yang memisahkan gyrus
serebri disebut sulcus serebri.Cerebrum dibagi menjadi enam lobi yaitu lobus frontalis,
lobus temporalis, lobus parientalis, lobus occipitalis, lobus insularis, lobus limbicus.
Lobus limbicus terdapat pada aspectus medialis hemispherium cerebri, yang terdiri dari
sebagian lobus frontalis, sebagian lobus parientalis, sebagian lobus occipitalis dan
sebagian lobus temporalis yang mengelillingi bagian central truncus encephali.
b. Truncus encephali( batang otak)
Truncus encephali terdiri dari 4 bagian yaitu:
Diencephalon
Diencephalon ialah bagian cerebrum yang terjepit di antara kedua belahan otak dan
merupakan kumpulan nucleus yang terletak mulai commisura ephithalamica( posterior)
membentang ke depan sampai foramen interventriculare Monroi. Di sebelah lateral
dibatasi oleh crus posterius capsulae interna, septa nuceli caudate dan stria terminalis,
ventriculus tertius memisahkan kedua belahan diencephalon kanan dan kiri yang simetris,
diencephalon terdiri dari ephitalamus yang merupakan pita ciut pada atap
diensephalon.Thalamus dimana pada potongan transversal melalui bagian tengah
3

diencephalon dapat terlihat tiga bagian utama yaitu thalamus, hypothalamus dan
subthalamus.Pada permukaan ventriculus tertius terdapat parit dangkal disebut sulcus
hypothalamicus.Sulcus ini memisahkan thalamus di sebelah dorsal dengan hypothalamus
di sebelah ventral. Thalamus merupakan subdivisi diencephalon yang terbesar,
merupakan massa nucleus berbentuk telur, oblique. Terletak di antara ventriculus tertius
di medial dan crus posterius capsulae internae di sebelah medial dan di superior dari
sulcus hypothalamicus. Permukaan medial thalamus kanan dan kiri dihubungkan oleh
substansia gricea, dimana pada 70- 80 % otak manusia tanpa fungsi bermakna,
subthalamus, merupakan zona perpindahan di ventral thalamus dan di lateral
hypothalamus. Nucleus terbesar disini adalah nucleus subthalamus (corpus Luysi)
Subthalamus dilewati oleh jaras- jaras- jaras penting seperti lemniscus medialis, tractus
spinothalamicus dan tractus trigeminothalamicus yang dalam perjalanannya menuju
thalamus dan hypothalamus merupakan bagian dari systerna nervosun central yang paling
kompleks karena kaya dengan hubungan dengan telencephalon, systerna limbic dan
batang otak. Hypothalamus berperan dalam pengontrolan fungsi visceral, autonomy
endokrin dan tingkah laku afektif.
Mesencephalon
Mesencephalon merupakan bagian encephalon yang terkecil yang ,menghubungkan
diencephalon dengan pons. Pada permukaan dorsal mesenchepalon terlihat empat tonjolan kecil
yaitu colliculus rostalis( superior) yang menghubungkan colliculus rostalis dengan corpus
geniculatum laterale. Nervus trochlearis (N. IV) muncul di caudal dari sepasang colliculus
caudalis( inferior), kemudian mengelilingi mesencephalon. Pada permukaan ventral terdapat
kedua belah pedunculus cerebri. Nervus acculomotorius ( N. III) mucul pada sisi medial
pedunculus cerebri.3
Pons
Pons merupakan bagian rostral dari rhombencephalon.Pada permukaan ventral pons didapatkan
sulcus bulbopontinus dan foramen cecum yang memisahkan pons dari medulla oblongata.Pada
linea mediana terdapat sulcus basilaris yang ditempati oleh arteria basilaris.Tempat perlekatan
nervus trigeminus merupakan tanda perbatasan pons dengan pedinculus cerebeliaris medius.
Permukaan dorsal pons tertutup olej cerebellum dan akan dibicarakan pada ventriculus quartus.3

Medula Oblongata
4

Medula oblongata merupakan bagian paling caudal dari enchephali, membentang dari foramen
sampai sulcus bulbopontinus. Perubahan medulla spinalis ke medulla oblongat ditandai dengan
obliterasi fisura mediana ventralis( anterior) dan adanya decussatio pyramedium yang merupakan
persilangan tractus coiticospinalis lateralis, munculnya tuberculum cuneatum dan tuberculum
gracile, hilangnya nervi spinales dan muculnya cranioles dan terbentuknya ventriculus
quartus.Pada permukaan lateral sebelah inferior didapatkan lobus coeruleus inferior, dimana
sebelah profundalnya ditempati oleh nucleus spinalis nervi trigemini yang Nampak dari
luar( terutama pada bayi) karena tractus spinalis nervi trigemini belum mengalami myelinisasi.
Pada aspectus dorsalis dari medulla oblongata terlihat aadanya tuberculum gracile dan
tuberculum cuneatum yang mengandung nucleus gracilis dan nucleus cuneatus.Di sebelah rostral
dari bangunan ini didapatkan pedunculus cerebellaris inferior. Di sebelah dorsal dari nucleus
ambiguous. Nucleus ini mensyarafi otot larynx dan pharynx, melalui serabut somatomator N. IX
dan N. X. Substansia gricea contrails melapisi lantai ventriculus quartius.Pedunculus cerebellaris
inferior Nampak jelas pada potongan ini.Bagian paling ventral ditempati oleh tractus
pyramidalis, sebelah dorsalnya ditempati lemniscus medialis yang dibentuj oleh serabut neuron
kedua kontslateral. Substantia gricea centralis ditempati oleh nucleus nervi hypoglossi yang
memberikan serabut somatomotor umum untuk otot lidah, nucleus dorsalis nervi vagi dan
nucleus solitaries. Bangunan utama yang tampak adalah decussatio pyramidum serabut ascendes
dan descendes yang ada di medulla spinalis masih didapatkan di substansia alba.1
Vaskularisasi Cerebri
Anatomi vaskular otak dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu anterior (carotid systems) dan
posterior (vertebrobasilaris). Darah dari arteri yang ke otak berasal dari arkus aorta. Di sisi kiri,
arteri karotis komunis dan arteri subklavia berasal langsung dari arkus aorta. Di kanan, arteri
trunkus brakiosefalika (inominata) berasal dari arkus arkus aorta dan bercabang menjadi arteri
arteri subklavia dextra dan arteri karotis komunis destra. Di kedua sisi, sirkulasi darah arteri ke
otak di sebelah anterior dipasok oleh dua arteri karotis interna dan di posterior oleh dua arteri
vertebralis.1
Sistem Carotis
Pada vaskularisasi cerebri, sistem carotis terletak di bagian anterior dan terdiri dari arteria carotis
interna.
Arteria carotis interna muncul dari sinus cavernosus pada sisi medial processus clinoideus
anterior. Kemudian arteri ini membelok ke belekang menuju ke sulcus cerebri lateralis. Di sini,
arteri ini bercabang menjadi arteri arteri cerebri anterior dan arteri cerebri media.
Cabang-cabang bagian arteri carotis interna meliputi arteri opthalmica, arteri communicans,
arteri choroidea, arteri cerebri anterior, arteri cerebri media. Arteri opthalmica dipercabangkan
sewaktu arteri carotis interna keluar dari sinus carvenosus. Arteri ini masuk orbita melalui canalis
opticus, dibawah dan lateral terhadap N.opticus. A. Opthalmica mendarahi mata dan struktur
5

orbita lainnya, dan cabang-cabang terminalnya mendarahi kulit kepala, sinus ethmoidales dan
frontalis, serta dorsum nasi. Srteri communicans posterior adalah pembuluh kecil yang berjalan
ke belakang bergabug dengan arteri cerebri posterior. Arteri choroiea, sebuah cabang kecil,
berjalan ke belakang, masuk ke dalam cornu inferior ventriculus lateralis, dan berakhir dalam
plexus choroideus. Arteri cerebri anterior berjalan ke depan dan medial dan masuk ke dalam
fissura longitudinalis cerebri. Pembuluh ini bergabung dengan arteri yang sama dari sisi yang
lain melalui arteri communicans anterior. Arteri ini membelok ke belakang diatas corpus
callosum, dan cabang-cabang corticalnya mendarahi permukaan medial kortex cerebri sampai ke
sulcus parieto-occipitalis. Pembuluh ini juga mendarahi sebagian cortex selebar 1 inci pada
permukaan lateral yang berdekatan. Dengan demikian A.cerebri anterior mendarahi tungkai di
gyrus precentralis. Cabang-cabang central menembus substansi otak dan mendarahi massa
substansia grisea di bagian dalam hermispherium cerebri. Arteri cerebri media, cabang terbesar
dari Arteri carotis interna, berjalan ke lateral di dalam sulcus lateralis cerebri. Cabang-cabang
cortical mendarahi seluruh permukaan lateral hemisphere, kecuali daerah sempit yang disuplai
oleh arteri cerebri anterior, polus occipitalis dan permukaan inferolateral hemisphere yang
disuplai oleh arteri cerebri posterior. Dengan demikian arteri ini mensuplai seluruh area motoris
kecuali area tungkai pada hemispherium cerebri. Cabang-cabang central masuk ke substantia
perforata anterior dan mensuplai massa substantia grisea di bagian dalam hemispherium cerebri.1

Sistem Vertebrobasilaris
Sistem vertebrobasilaris terletak di sebelah posterior pada vaskularisasi cerebri. Sistem ini terdiri
dari arteri vertebralis dan arteri basilaris.
Arteri vertebralis, cabang dari bagian pertama arteri subclavia, berjalan ke atas melaui foramina
pada processus tranversus vertebrae cervicalis I sampai IV. Pembuluh ini masuk tengkorak
melalui foramen magnum dan berjalan ke atas, depan dan medial medulla oblongata. Pada
pinggri bawah pons, erteri ini bergabung dengan arteri dari sisi lainnya membentuk arteria
basilaris. Sebeum menjadi arteri basilaris, arteri vertebralis memberi cabang-cabang menjadi
arteri meningeae, arteri spinalis anterior dan posterior, arteri cerebelli posteroinferior, arteri
medullares. Arteri meningea memberi darah pada mening di fossa cranial post. Arteri spinal
inferior berasal dari ujung rostral arteri vertebralis kanan dan kiri. Arteri cerebellar inferior
posterior mendarahi corpus restiformis, inferior dan posterior cerebellum dan leminskus medial
dan lateral medula oblongata.1
Arteri basilaris, dibentuk oleh gabungan kedua arteri vertebralis, berjalan naik di dalama alur
pada permukaan anterior pons. Pada pinggir atas pons bercabang dua menjadi arteri cerebri
posterior. Cabang-cabang pada arteri basilaris adalah cabang-cabang untuk pons, cerebellum dan
telingan dalam serta arteri cerebri posterior.

Arteri cerebri posterior pada masing-masing sisi melengkung ke lateral dan belakang di
sekeliling mesencephalon. Cabang-cabang cortical mendarahi permukaan inferolateral lobus
temporalis dan permukaan lateral dan medial lobus occipitalis. Jadi arteri ini mendarahi cortex
visual. Cabang-cabang central menembus substansi otak dan mendarahimassasubstanta grisea di
dalam hemispherium cerebri dan mesencephalon.
Lingkaran/Circulus Willis (Circulus Arteriosus Cerebri)
Hasil anastomosis cabang-cabang arteri karotis interna dengan cabang- cabang arteri karotis
inerna dengn cabang-cabang serebri posterior arteri basilaris dinamakan lingkaran willis. 2
Lingkaran/circulus willis dinamakan juga circulus arteriosus cerebri.1 Lingkaran willis memberi
otak alternatif aliran darah yang potensial pada pembuluh karotis atau vertebralis utama, yang
menjadi tertutup atau menyempit oleh penyakit.2
Circulus willis terletak di dalam fossa interpeduncularis basis crani. Circulus ini dibentuk oleh
anastomosis antara kedua arteri carotis interna dan kedua arteri vertebralis. Arteri communicans
anterior, arteri cerebri posterior, arteri carotis interna, arteri communicans posterior, arteri cerebri
posterior, dan arteri basilaris ikut membentuk circulus ini. Circulus willis memungkinkan darah
yang masuk melalui arteri carotis interna dan arteri vertebralis untuk didistribusikan ke setiap
bagian dari kedua hemispherium cerebri. Cabang-cabang cortical dan central dari circulus ini
mendarahi substansi otak.1
Drainase Vena/ aliran vena otak
Vena-vena otak tidak mempunyai jaringan otot di dalam dindingnya yang sangat tipis dan tidak
mempunyai katup. Vena-vena ini muncul dari otak dan bermuara ke dalam sinus venosus
cranialis. Terdapat vena-vena cerebri, cerebelli, dan batang otak.vena cerebri magna dibentuk
oleh gabungan kedua vena cerebri imterna dan bermuara kedalam sinus rectus, seperti gambar
dibawah ini.

Gambar 2. Bagian dalam Tengkorak Memeperlihatkan Duramater dan Sinus Venosusnya.


Drainase vena extremitas atas. Seperti pada extremitas bawah drainase vena terdiri dari
superfisialis dan profunda yang saling berhubungan. Sistem superfisialis terdiri dari vena sefalika
dan vena basilika. Vena sefalika berawal dari ujung lateral jarinan vevna dorsalis yang terletak di
atas snuffbox anatomis. Vena ini naik pada aspek lateral, kemudian anterolateral lengan bawah
dan lengan serta akhirnya berjalan pada sutura deltopektoralis untuk menembus fasia
klavipektoralis dan mengalir ke vena aksilaris. Vena basilika dimulai pada ujung medial jaringan
vena dorsalis. Vena ini naik sepanjang aspek medial kemudian anterolateral lengan bawah dan
lengan untuk menemnus fasia profunda (pada regio pertengahan lengan) untuk bergabung
dengan vena komitans dari arteri brakialis membentuk vena aksilaris. Kedua vena superfisialis
ini biasanya dihubungkan oleh vena mediana kubiti di fosa kubiti. Vena profunda terdiri dari
vena-vena komitans (vena yang menyertai arteri).3
Mekanisme Impuls saraf
Teori-teori awal menyamakan aliran impuls saraf dengan aliran arus listrik dalam sebuah kabel.
Menurut teori tersebut, saraf memainkan peranan yang relatif pasif dalam propagasi impuls.
Akan tetapi, sejumlah penelitian mengenai akson raksasa yang ditemukan pada cumi-cumi
memperoleh hasil yang tak konsisten dengan interpretasi tersebut. Teori-teori awal
memperkirakan terjadinya penurunan tegangan seiring berjalannya impuls sepanjang akson.,
tetapi hasil penelitian menunjukkan kalau kekuatan impuls takkan berubah dari awal sampai
akhir setelah dibangkitkan. Lebih lanjut, menurut teori-teori awal, akson tidak mungkin

merupakan penghantar listrik yang baik, sebab komposisi lipid (mielin) akson akna lebih bersifat
mengisolasi, dan bukannya menghantarkan muatan listrik.4
Ketika sebuah neuron tidak sedang menghantarkan impuls, neuron disebut dalam keadaan
istirahat, seperti gambar dibawah. Pada kondisi tersebut, terdapat sebuah potensial istirahat
(perbedaan muatan) antara bagian dalam dan bagian luarmembran. Terdapat konsentrasi ion
natrium yang lebih tinggi di luar membran, sedangkan di dalam terdapat konsentrasi ion kalium
yang lebih tinggi, sebagau tambahan, terdapat sejumlah protein bermuatan negatif di sebelah
dalam. Gradien konsentrasi itu dipertahankan oleh dua faktor yaitu impermeabilitas membran
yang sedang berada dalam kondisi istirahat terhadap Na +dan kerja pompa Na+/ K+ yang dengan
dorongan ATP, mentransfer Na+ keluar dan memompa K+ ke dalam. Karena gradien tersebut,
bagian dalam neuron relatif negatif terhadap bagian luar; terdapat suatu perbedaan potensial yang
kira-kira sebesar -60 milivolt (mV) di antara kedua sisi membran. Kecendrungan alamiah untuk
mengoreksi ketidakseimbangan yang tidak stabil secara energi itu adalah kekuatan pendorong
terjadinya impuls saraf.

Gambar 3. Jalannya Impuls Saraf 4

Ketika sebuah neuron distimulasi, titik stimulasi tiba-tiba menjadi permeabel terhadap ion-ion
natrium, yang mengalir masuk dan mendepolarisasi membran (dengan kata lain menghilangkan
perbedaan potensial), seiring diseimbangkannya uatan internal yang negatif oleh ion-ion positif
yang mengalir masuk. Cukup banyak Na+ yang masuk hingga bagian dalam membran menjadi
positif selama beberapa milidetik.

Pergeseran muatan itu menjadi dasar impuls neural, atau potensial aksi. Walaupun hanya terjadi
di satu tempat saja di neuron. Pergeesran muatan itu memicu depolarisasi si area yang
bersebelahan, dan dengan demikian menginisiasi potensial aksi baru. Proses tersebut berlanjut
sebagai suatu gelombang depolarisasi sepanjang akson. Karenanya impuls sebenarnya tidak
ditranspor ke mana-mana, tetapi seperti sebuah gelombang air diciptakan ulang di setiap titik.
Pada titik maupun di neuron saat potensial aksi mencapai nilai maksimum (sekitar +40 mV) di
bagian interior relatif terhadap eksterior, membran mendadak kembali menjadi impermeabel
terhadap Na+ . di saat yang sama, K + dipompa keluar, sampai pada dasarnya menyeimbangkan
jumlah ion natrium yang mengalir masuk dan membran pun mengalami repolarisasi. Aliran
keluar ion-ion positif itu mengembalikan potensial istirahat sebesar -60 mV (walaupun dengan
ion-ion kalium, bukannya ion-ion natrium); dan pada kenyataanya, aliran positif itu bekerja
sangat baik dalam pengembalian potensial istirahat, sampai-sampai ada negativitas berlebih
sejenak. Setelah potensial istirahat kembali, pompa Na +/K+ mengembalikan gradien natrium dan
kalium seperti sebelum inisisasi potensial aksi. Sebelum membran mencapai potensial
istirahatnya lagi, membran tak mampu mengembangkan potensial aksi baru; dalam kondisi itu,
membran disebut berada dalam periode refraktoris.
Sebagai tambahan bagi pompa Na+/K+, tampaknya ada saluran-saluran ion di membran yang
spesifik bagi Na+ atau K+. Saluran-saluran itu dijaga oleh protein-protein sensitif-tegangan yang,
dengan cara berubah bentuk sebagai respons terhadap tegangan spesifik, bekerja sebagai gerbang
untuk membuka dan menutup saluran-saluran itu. Saluran kalium tampaknya hanya punya satu
gerbang, akan tetapi saluran satrium barangkali memiliki lebih dari satu gerbang masing-masing
ujungnya,yaitu sebuah gerbang aktivasi dan gerbang inaktivasi. Pada keadaan istirahat, gerbang
aktivasi tertutup dan gerbang aktivasi terbuka. Ketika neuron terstimulasi, gerbang aktivasi Na+
membuka dan Na+ bebas mengikuti gradiennya menuju ke dalam neuron. Ketika gelombang
depolarisasi memuncak pada +40 mV, gerbang inaktivasi tertutup, dan membran kembali
menjadi impermeabel terhadap Na+; dan juga, gerbang K+ membuka, memungkinkan ion kalium
keluar untuk mengembalikan potensial istirahat. Ketika potensial istirahat tercapai, seluruh
gerbang memperoleh kembali konfigurasi awalnya, dan pompa ion Na+/K+ pun sibuk
mengembalikan gradien ion awalnya.
Setiap neuron memiliki ambang batas stimulasi. Di bawah ambang batas itu, neuron taka akn
menembakkan impuls. Di atas ambang batas itu, semua stimulus, tak peduli seberapa besarnya,
menyebabkan depolarisasi (potensial aksi) dengan intensitas yang sama. Fenomena tersebut
dikenal sebagai prinsip semua-atau-tidak-sama-sekali (all-or-none-principle).Alih-alih
menyebabakan potensial aksi yang lebih besar, stimulus dengan kkuatan yang makin meningkat
akan menyebabkan penembakan berulang kali, dengan frekuensi yang makin meningkat seiring
makin meningkatnya kekuatan stimulasi.4

10

Neutransmiter
Neutransmiter merupakan zat kimia yang disintetis dalam neuron dan disimpan dalam
gelembung sinaptik pada ujung akson.Zat kimia ini dilepaskan dari akson terminal melalui
eksositosis dan juga direabsorpsi untuk daur ulang. Neutransmiter merupakan cara komunikasi
antar neuron. Zat- zat kimia ini menyebabkan perubahan permeabilitas sel neuron, sehingga
neuron menjadi lebih kurang dapat menyalurkan impuls, tergantung dari neuron dan transmitter
teersebut. Contoh- contoh neutrasmiter adalah norepinerin, acetikolin, dopamine, serotonin, asam
gama amino butirat( GABA), glisin.5

Asetilkolin merupakan substansi transmitter yang disintesis diujung presinap dari koenzim asetil
A dan kolin dengan menggunakan enzim kolin asetiltransferase. Asetilkolin adalah salah satu
neurotransmitter yang umum ditemukan pada invertebrata maupun pada vertebrata. Pada
persambungan neuromuskular vertebrata, yaitu sinapsis antara neuron motoris dan sel otot ragka,
asetilkolin dilepaskan dari terminal sinaptik neuron motoris tersebut. Asetilkolin ini akan
berikatan dengan reseptor yang merangsang membran plasma sel otot.Amina biogenik adalah
neurotransmitter yang disintesis dari asam amino. Satu kelompok, yang dikenal sebagai
katekolamina. Dihasilkan dari asam amino tirosin. Kelompok ini meliputi epinefrin dan
norepinefrin, yang juga berfugsi sebagai hormon, dan sebuah senyawa yang berhubungan erat
dengan dopamin. Amina biogenik lainnya, serotonin, sisintesus dari asam amino triptofan.
Amina biogenik umumnya berfungsi sebagai transmitter di dalam SSP. Akan tetapi, norepinefrin
juga berfungsi dalma cabang sistem saraf tepi yang disebut sistem saraf otonom. Dopamin dan
serotonin tersebar luas dalam otak dan mempengaruhi keadaan tidur, suasana hati, perhatian dan
pembelajaran.Empat asam amino dikenal sebagai neurotransmitter SP adalah asam gamma
aminobutirat (gamma aminobutyric acid, GABA), glisin, glutamat, dan aspartat. GABA diyakini
menjadi transmitter pada sebagian besar sinapsis inhibitoris di otak, menghasilkan IPSP dengan
cara meningkatkan permeabilitas ion klorida membran pascasinaptik.5
Struktur Mikroskopik Otak Besar (Cerebrum)
Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan
melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di
kenal sebagai potensi aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh
dengan neutransmiter.Otak besar tersusun atas dua belahan (cerebral hemisphere) kiri dan
kanan. Di bagian tepi luar (korteks) terdapat substansia grisea, lalu semakin ke dalam dibatasi
dengan substansia alba, dan di bagian paling dalam terdapat nukelus yang merupakan substansia
grisea.5

11

Ekstremitas Superior
Plexus Brachialis
Plexus brachialis adalah plexus di dalam lengan bagian bawah dan axilia dibentuk oleh cabang
anterior C5-8, T1. Dari plexus ini keluar nervus pectoralis untuk muskulus pectoralis di bagian
depan dada, nervus circumflexa untuk muskulus deltoideus, sendi bahu dan kulit di atas bahu,
nervus musculotaneous untuk biceps dan otot lain dan untuk kulit sisi luar lengan bawah, nervus
radialis dimana untuk otot triseps, brachioradialis dan ekstensor lengan bawah, dan untuk kulit
pada sisi luar lengan dan bagian belkang lengan bawah. Nervus medianus untuk sebagian besar
otot fleksor lengan bawah dan untuk banyak otot kecil tangan, kulit pada sisi lateral tangan.
Nervus ulnaris untuk otot lengan bawah dan tangan dan kulit pada sisi medial lengan bawah dan
tangan.3

Kesimpulan
Gangguan pada mekanisme impuls syaraf serta neutransmiter pada otak sehingga tidak
mampumenggerakkan tubuh atau terjadi kelumpuhan menyebabkan pada persyarafan.
Daftar pustaka
1.
2.
3.
4.
5.

Snell RS. Neuroanatomi klinik. Jakarta: EGC; 2006.


Basmajian JV . Grant anatomi klinik. Tangerang selatan : Binarupa aksara; 2008
Faiz O, Moffat D. At a glance anatomi. Jakarta: Erlangga; 2008.h.93-8
Syaifuddin H. Anatomi fisiologi. Jakarta: EGC ; 2012. h. 22- 8
Murray K, Granner D K. Biokimia harper. Jakarta : EGC ; 2009. h. 502

12

Anda mungkin juga menyukai