1945
MK : Pancasila
Diajukan untuk memenuhi tugas : UTS Pancasila
Dosen pengampu : Dr. Achmad Jamil, M.Si
Disusun Oleh :
Dede Irawan 43214120288
Khadafi Alwaini 43214120211
Luthfi Aulia Safari 43214120072
Irma Apriyanti - 43214120177
KELAS KARYAWAN
TAHUN AJARAN 2015/2016
KAMPUS MERUYA : Jalan Meruya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
Telp. 021 5840 816 (Huntin) Ext : 2751 Facs. 021 5840 015
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
rahmat dan kehendaknya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang Amandemen Undangundang Dasar 1945.
Tugas makalah ini dikerjakan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila yang dibina oleh Bapak Ahmad Jamil
Terselesaikannya tugas makalah ini telah melibatkan berbagai pihak. Untuk
dukungan
yang
telah
diberikan,
penulis
patut
menyampaikan
ucapan
terima
proses
pembelajaran.
3. Semua
pihak
yang
secara
langsung
atau
pun
tidak
lansung mendukung
terselesaikannya makalah ini.
Akhir kata semoga makalah tentang Amandemen Undang-undang Dasar
1945 ini dapat memberikan gambaran tentang bagaimana Amandemen
terhadap
Undang-Undang
Dasar
1945
dan
akibatnya
bagi
bangsa
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar
makalah ini jauh lebih baik, penulis sadar bahwa kesempurnaan hanya
milik Tuhan yang Maha Esa.
Page
Page
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.................1
DAFTAR
ISI...............................2
BAB 1
.........................................4
PENDAHULUAN....................
...4
1.1 Latar
Belakang.......................4
1.2 Rumusan Masalah
..................5
1.3
Tujuan.................................
...5
1.4 Batasan
Permasalahan...........6
BAB II
..........................................6
PEMBAHASAN......................
....6
2.1 Landasan Teoritis
Persoalan.6
Makalah Pancasila Amandemen UUD 1945
Page 3
Page 4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makalah Pancasila Amandemen UUD 1945
Page 5
sebagai
'45,
adalah hukum
negara Republik
undang-undang
1945,
dasar
tertulis
Indonesia saat
dasar
negara
ini.
oleh PPKI
dalam
yang
mengubah
susunan
Sidang Umum
Oktober 1999
Page 6
1945
Dalam
Satu
Naskah,
2.
3.
4.
5.
Apa saja dampak positif dan negatif dari amandemen UUD 1945 ?
1.3 Tujuan
1.
2.
3.
amandemen UUD1945.
4.
5.
Page 7
begitu
juga
dengan
hasil
perubahan
nya.
Dalamtulisan makalah ini hanya dibatasi pada dua hal saja yang akan
dibahas, yaitu:
1. Tujuan amandemen UUD 1945.
2. Dampak amandemen UUD 1945.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teoritis Persoalan
Secara estimologis, amandemen berasal dari Bahasa Inggris: to amend
diartikan sebagai to make better, to remove the faults. Selanjutnya
amandement diartikan sebagai a change for the better; a correction of error,
faults
etc.Dalam
istilah
pengertian
ketatanegaraan
(US
Convention)
the
text
(Smith
and
Zurcher
amandemen yang pokok itu tidak serampangan dan merupakan hal yang
serius.
Konstitusi
itu
merupakan
aturan
tertinggi
bernegara.
Beliau
Page 8
bukan
pula
penggantian.
Mengganti
seperti
mengganti
bentuk
negara,
berarti
baru
melakukan
mencakup
dasar
hal-hal
negara, maupun
bentuk pemerintahan.
Dalam amandemen UUD 1945 kiranya jelas bahwa tidak ada maksudmaksud mengganti dasar negara Pancasila, bentuk negara kesatuan maupun
bentukpemerintahan presidensiil. Salah satu bentuk komitmen untuk tidak
melakukan perubahan terhadap
hal-hal
mendasar
di atas adalah
UUD
tersebut
1945
jelas
bahwa
adalah semangat
yang
harus
menyempurnakan,
2.1.1
Tujuan amandemen UUD 1945 menurut Husnie Thamrien, wakil ketua MPR
dari F-PP, adalah: 1.
tatanan negara agar dapat lebih mantap dalam mencapai tujuan nasional
serta menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan
kekuatan rakyat.
2.
paham demokrasi.
3. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak
agar sesuai dengan perkembangan HAM dan peradaban umat manusia yang
menjadi syarat negara hukum.
Makalah Pancasila Amandemen UUD 1945
Page 9
4.
Menyempurnakan
aturan
dasar
penyelenggaraan
negara
secara
kewajiban negara
kehidupan
bangsa,
mewujudkan
kesejahteraan
sosial
mencerdaskan
martabat
kemanusiaan
dalam
perjuangan
mewujudkan
negara
kesejahteraan.
6.
penting
bagi
eksistensi
negara
dan
perjuangan
negara
mewujudkan
demokrasi.
7.
berbangsa
sesuai
dengan
perkembangan
aspirasi
kebutuhan
dan
Page 10
Amandemen UUD 1945 yang menyangkut lembaga MPR (Pasal 1 ayat [2],
Pasal 2 ayat[1], Pasal 3 ayat [1 - 3]), maka ada lima perubahan mendasar
berkenaan dengan keparlemen yaitu:
a.
Susunan
anggota
MPR
berubah
secara
struktural
karena
MPR juga mengalami perubahan mendasar. Majelis ini tidak lagi berfungsi
sebagai supreme body yang memiliki kewenangan tertinggi dan tanpa
kontrol dan karena itu kewenangannya pun mengalami perubahan mendasar.
c.
legislatif dan eksekutif dalam perubahan UUD 1945 tidak lagi menganut
sistem MPR berdasarkan prinsip supremasi parlemen dan sistem pembagian
kekuasaan oleh lembaga tertinggi MPR ke lembaga-lembaga negara
dibawahnya.
d.
dalam satu paket secara langsung dalam Pasal 6A ayat (1) perubahan ketiga
UUD 1945, maka konsep dan sistem pertanggungjawaban Presiden tidak lagi
dilakukan oleh MPR, tetapi langsung oleh rakyat. Kedaulatan rakyat tidak lagi
dipegang oleh MPR melainkan ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut
undang-undang (Pasal 1 ayat 2) menggambarkan bahwa Indonesia dari
sistem MPR kepada sistem kedaulatan rakyat.
e.
kepada
badan/
lembaga
mana
pun,
melainkan
langsung
Page 11
Berdasarkan
uraian
tersebut,
yang
maka
sistem
secara
teoritis
ketatanegaraan
berarti
terjadi
Indonesia,
yaitu
kewenangan
ini
merupakan
langkah
konstitusional
untuk
tata Negara
menilai bahwa perubahan ini justru telah menggeser executif heavy ke arah
legislative heavy sehingga terkesan bukan keseimbangan yang dituju melalui
perubahan
UUD
1945,
tetapi
DPR
ingin
memusatkan
kekuasaan
di
tangannya.
2.
Perubahan UUD 1945 terhadap Pasal 7 jabatan Presiden dan Wakil Presiden
dibatasi
hanya
dua
periode.
Pembatasan
ini
untuk
mengendalikan
Page 12
Pasal
13
dalam
hal
Presiden
mengangkat
duta
dengan
pos
akomodasi
orang-orang
tertentu
yang
berjasa
pada
dengan
mempertimbangkan
Alasan
Presiden
dengan
Makamah
Agung
memperhatikan
dan
dalam
pertimbangan
kepada orang sudah mengalami proses, sedang amnesty dan abolisi lebih
bersifat proses politik.
b. Grasi dan rehabilitasi lebih banyak bersifat perseorangan, sedang amnesty
dan abolisi biasanya bersifat massal. Perubahan Pasal 13 dan 14 tersebut
sebagai pengurangan atas kekuasaan Presiden yang selama ini dipandang
sebagai
hak
priogratif.
pemilihanPresiden
dan
Perubahan
Wakil Presiden
yang
menyangkut
(Pasal
6A ayat
mekanisme
1,2,3
dan 4)
hukum
bisa
diberhentikan,
jika
Page 13
selalu
diimbangi
oleh
kekuasaanDPR
bahkan
DPR
lebih
1945
yang
menyangkut
adalah negara hukum. Prinsip ini semula diatur dalam penjelasanUUD 1945
yang menyatakan bahwa Negara Indonesia berdasar atas hukum tidak
berdasar atas kekuasaan belaka. Prinsip lain yang memperkuat bahwa
pemerintahan berdasar atas sistem konstitusi tidak bersifat absolutisme.
Prinsip ini mengandung makna bahwa ada pembagian kekuasaan negara dan
pembatasan kekuasaan. Penegasan prinsip tersebut, maka salah satu prinsip
dari negara hukum adalah jaminan penyelenggaraan kekuasaan kehakiman
yang
merdeka,
bebas
dari
pengaruh
kekuasaan
lainnya
untuk
resmi
lembaga
parlemen
dapat
dilibatkan
dalam
proses
Page 14
agung.
Perubahan-perubahan
terhadap
UUD
1945
yang
menyangkut
makna
bahwa
ada
pembagian
kekuasaan
dari
negara
hukum
adalah
maka
negara
dan
salah
satu
jaminan penyelenggaraan
sebagai
Intisari dari perubahan UUD 1945 (Pasal 28A- 28I) yang berkenaan dengan
hak asasi manusia adalah untuk mempertegas identitas negara Indonesia
sebagai negara hukum, yang salah satu unsur terpentingnya adalah adanya
pengakuan dan jaminan
Perlindungan,
perlindungan
hak-hak asasi
manusia.
dituangkan
dalam
peraturan
perundang-undangan(Konstitusi).
Page 15
Dengan
adanya
Undang-Undang
Dasar (konstitusi)
yang
mengatur
persamaan.
Hal
ini,
akan
mendukung
UUD
1945
baik
yang
menyangkut
kekuasaan
Perubahan
paradigma
konstitusionalisme dengan
pembatasan
kekuasaan
sebagai
cermin
Page 16
hak- hak rakyat atau warga negara adalah merupakan pemberian negara
atau penguasa negara.
2.2
yang ada.
2.2.1
Referendum !
Dalam artikel ini membahas mengenai dampak negatif dari amandemen
UUD 1945 sehingga perlu di referendum.Dalam kurun waktu tiga tahun UUD
1945 telah mengalami 4 kali amandemen. Sekonyong-konyong perubahan
itu membongkar pula beberapa landasan dasar mengenai sistim politik dan
ekonomi Indonesia. Amandemen itu juga merombak batang tubuh dan
menghapus penjelasan UUD 1945. Sejalan dengan proses amandemen itu,
sistem politik Indonesia pun semakin mengarah pada model demokrasi
liberal.
Gedung
parlemen
kita
hari
ini
dipenuhi
dengan
riuh-gaduh
kali,
tentu
saja
tujuannya
hanya satu yaitu untuk menciptakan peraturan yang sempurna dan sesuai
dengan rakyat Indonesia. Namun, sampai sekarang hasil dari amandemen
tersebut sama sekali belum bisa merubah kehidupan rakyat Indonesia yang
masih banyak membutuhkan bantuan. Banyak pasal yang diubah dalam
amandemen UUD 1945 salah satunya pasal 33. Pasal 33 UUD 1945 hasil
amandemen dibuat permisif terhadap kepemilikan swasta dan dominasi
modal asing. Padahal, filosofi pasal 33 UUD 1945 sangatlah memerangi
Makalah Pancasila Amandemen UUD 1945
Page 17
untuk
kepentingan imperialisme.
amandemen
UUD 1945
ini
menyebutkan bahwa gedung parlemen kita hari ini dipenuhi dengan riuhgaduh
perdebatan
anggota
parlemen.
Akan
tetapi,
hampir
semua
perdebatan itu tidak pernah berkaitan dengan persoalan rakyat. Hal ini sama
saja mengulang kembali peristiwa Dekrit Presiden 5 Juli 1959,
yang
tidak
ada
hasilnya
bahkan
perdebatan
yang baru bukan kehidupan rakyat. Selain itu, sejak dihapusnya Ketetapan
MPR nomor IV/MPR/1983 yang mengatakan bahwa bila MPR berkehendak
mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat melalui
referendum pada tahun 1998, amandemen UUD 1945 tidak memerlukan
lagi persetujuan dari rakyat sebagai pemilik kedaulatan. Selain itu hal ini
pun telah melenceng dari tujuan awal amandemen UUD 1945 yang ratarata bertujuan untuk mensejahterakan kehidupan bangsa dan negara.
Namun, pada kenyataannya dari amandemen UUD 1945 keempat yaitu
tahun 2002 sampai tahun 2014 ini, kehidupan rakyat Indonesia tidak terlalu
mengalami kemajuan bahkan korupsi, kolusi dan nepotisme di Indonesia
semakin marajalela.
2.2.2
Pada artikel ini membahas mengenai rencana Mantan Ketua MPR RI yaitu
Hidayat Nur Wahid untuk mensosialisasikan amandemen UUD 1945 pada
rakyat Indonesia. Menurut beliau banyak dari rakyat Indonesia yang masih
kurang paham dengan amandemen UUD 1945, padahal peran rakyat sangat
lah penting karena sesuai dengan tujuan amandemen UUD 1945 yang ke 2
yaitu Memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan
paham demokrasi. Jadi, dapat dikatakan rakyat memiliki peran vital dalam
menegakkan demokrasi di negara Indonesia. Selain itu, dalam perubahannya
nanti isi undang-undang tersebut akan mempertegas sistem presidensial,
Makalah Pancasila Amandemen UUD 1945
Page 18
masukan
dari
masyarakat
akan
sangat
membantu,
serta
Dalam artikel ini membahas mengenai amandemen UUD 1945 yang harus
dikaji kembali karena menurut beberapa sumber amandemen UUD 1945
telah berdampak pada kekacauan di bidang tata negara dan melahirkan
produk turunan berupa undang-undang yang eksesif selain itu ketidakjelasan
sistem pemerintahan saat ini, presidensial namun berbau parlementer
adalah akibat amandemen UUD 1945 yang dinilai parsial. Menurut beberapa
narasumber penyebab awal terjadinya penyimpangan terhadap amandemen
UUD 1945 ini karena dicabutnya Ketetapan MPR nomor IV/MPR/1983
mengenai
referendum.
mengatakan bahwa
terlebih dahulu
Ketetapan
bila MPR
harus
MPR
nomor
berkehendak
IV/MPR/1983
yang
ketetapan ini dihapus pada tahun 1998, setahun sebelum amandemen UUD
1945 yang pertama. Dalam hal ini tentu saja timbul kejanggalan karena
bagaimana pun rakyat memiliki peran yang sangat
vital
dalam
hal
ini
kalimat
dari
rakyat,oleh
rakyat
dan
untuk
rakyat.
Namun
kenyataannya hal ini sama sekali tidak dilakukan padahal hal ini jelas telah
melanggar tujuan dari amandemen UUD 1945. Selain itu, menurut salah satu
narasumber perubahan di bidang ekonomi lebih parah lagi. Misalnya,
undang-undang investasi Indonesia jauh lebih liberal dibanding Amerika
Makalah Pancasila Amandemen UUD 1945
Page 19
pada
kenyataannya
dikatakan
sudah
reformasi
deformasi.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Simpulan
Daripembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:
a.
Page 20
1.
MPR bukan lagi lembaga tertinggi negara tetapi menjadi lembaga tinggi
negara.
2.
lebih kearah
yang
lebih
maju
namun
tetap
mempertahankan
ciri
ke-
Page 21
DAFTAR PUSTAKA
Page 22
Page 23