Distilasi Batch OTK
Distilasi Batch OTK
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
Larutan etanol-air dapat dipisahkan secara distilasi batch dengan sistem refluks.
Perbandingan refluks yang besar akan meningkatkan komposisi etanol dalam distilat.
1.3
Tujuan Percobaan
1. Tujuan Instruksional Umum
Dapat melakukan percobaan distilasi batch dengan sistem refluks.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Dapat mengkaji pengaruh perbandingan refluks (R) terhadap komposisi
etanol dalam distilat selama waktu operasi lima menit.
b. Dapat membuat laporan praktikum secara tertulis dengan baik dan benar.
1.4
Manfaat Percobaan
Grafik perbandingan refluks vs komposisi etanol dalam distilat dari hasil percobaan
ini dapat digunakan sebagai alat bantu bagi operator untuk mengoperasikan kolom distilasi,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Distilasi
Distilasi merupakan metode operasi pemisahan suatu campuran homogen (cairancairan saling melarutkan), berdasarkan perbedaan titik didih atau perbedaan tekanan uap
murni (masing-masing komponen yang terdapat dalam campuran) dengan menggunakan
sejumlah panas sebagai tenaga pemisah atau Energy Separating Agent (ESA).
Distilasi termasuk proses pemisahan menurut dasar operasi difusi. Secara difusi,
proses pemisahan terjadi karena adanya perpindahan massa secara lawan arah, dari fasa uap
ke fasa cairan atau sebaliknya, sebagai akibat adanya beda potensial diantara dua fasa yang
saling kontak, sehingga pada suatu saat pada suhu dari tekanan tertentu sistem berada dalam
keseimbangan.
Secara sederhana, proses distilasi dapat digambarkan sesuai dengan skema berikut ini:
Diagram sederhana Gambar 2.1 menunjukkan bahwa operasi distilasi terdiri dari tiga
langkah dasar, yaitu:
uap yangbisa
jadi
diikuti
dengan
terjadinya
keseimbangan.
3. Langkah pemisahan.
Pada operasi pemisahan secara distilasi, fasa uap akan segera terbentuk setelah
campuran dipanaskan. Uap dan sisa cairannya dibiarkan saling kontak sedemikian hingga
pada suatu saat semua komponen terjadi dalam campuran akan terdistilasi dalam kedua fasa
membentuk keseimbangan. Setelah keseimbangan tercapai, uap segera dipisaahkan dari
cairannya, kemudian dikondensasikan membentuk distilat.
Dalam keadaan seimbang, komposisi distilat tidak sama dengan komposisi residunya:
1. Komponen dengan tekanan uap murni tinggi lebih banyak terdapat dalam
distilat.
2. Komponen dengan tekanan uap murni rendah sebagian besar terdapat
dalam residu.
2.2
Dalam operasi distilasi batch, sejumlah massa larutan dimasukkan ke dalam labu
didih, kemudian dipanaskan. Selama proses berjalan, larutan akan menguap dan uap yang
akan terbentuk, secara kontinyu meninggalkan labu didih untuk kemudian diembunkan
Salah satu ciri dari pemisahan dengan batch adalah bahwa laju alir maupun komposisi
dari umpan, produk distilat berubah menurut waktu selama operasi pemisahan berlangsung.
Pada distilasi batch, umpan berupa uap yang secara kontinyu masuk melalui dasar
kolom, karena kolom distilasi batch dapat dipandang sebagai kolom yang tersusun dari
enriching section. Distilasi batch juga memiliki kapasitas yang rendah. Hal-hal inilah yang
menjadi perbedaan antara distilasi batch dengan distilasi kontinyu.
2.3
untuk
mencapai
kemurnian
yang
sama,
semakin
besar
2.4
Terhadap kolom yang sudah ada, komposisi komponen ringan yang terdapat dalam
distilat meningkat dengan semakin besarnya perbandingan refluks. Pada operasi pemisahan
secara distilasi, peningkatan komposisi komponen rignan dalam distilast tidak pernah
mencapai satu. Khusus untuk campuran etanol-air, komponen etanol dalam distilat tidak akan
mencapai komposisi azeotropnya, sedangkan komposisi komponen ringan diatas komposisi
umpan.
Gambar 2.2 Pengaruh perbandingan refluks terhadap komposisi distilat pada campuran
etanol-air
Dalam hal distilasi batch, umpan berupa uap yang secara kontinyu masuk melalui dasar
kolom. Komposisi umpan masuk kolom dapat diperkirakan dengan bantuan Gambar 2.3.
BAB III
METODE PERCOBAAN
Etanol teknis.
Aquadest.
: Raschig Ring
2. Ukuran Packing
: 0,5 cm
: 5 cm
: 0,7
5. Waktu Operasi
: 5 menit
: 500 ml
b. Variabel Bebas
Perbandingan Refluks: 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0.
3.5.
Densitas air
Kurva standar
Volume total
Densitas air
Densitas distilat
Suhu puncak
Suhu dasar
1. Membuat larutan 10% W etanol dalam air dengan volume total 25 mL.
Hitung volume etanol absolute dalam air dengan persamaan :
=
(. . )
(. . )
+ (
2. Ukur volume etanol absolute sesuai dengan volume etanol terhitung sampai
batas ketelitian alat.
3. Tambahkan air suling hingga volumenya 25 mL.
4. Tentukan densitas larutan 10% W etanol dalam air menggunakan
picnometer.
=
( )
Isi picno meter kosong dengan etanol teknis sampai penuh, lalucatat
beratnya.
( )
(. . )
(. . )
+ (
11. Tutup kran pengatur refluks tepat pada menit kelima setelah stopwatch
dihidupkan.
12. Buka kran pengeluaran distilat dan tampung distilatnya, ukur volume
distilat.
13. Ukur densitas distilat menggunakan picnometer.
=
( )
Tabel 3.2 Komposisi etanol dalam distilat pada berbagai perbandingan refluks
R
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
Xe
RANCANGAN PERCOBAAN
Tujuan Percobaan
Dapat mengkaji pengaruh perbandingan refluks (R) terhadap komposisi etanol dalam
distilat selama waktu operasi lima menit.
Hasil Percobaan
1. Membuat larutan etanol-air dalam berbagai komposisi
Volume Picnometer
X Etanol Absolut
Etanol Absolut
Volume Picnometer
Air
. .
. .
+
Xe
VTerhitung (ml)
Vterukur (ml)
Vair (ml)
Xe Terkoreksi
Wtotal
laruta
n
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
10
0,9
4. Memplot Xe Terkoreksi dan larutan ke sumbu x dan y untuk membentuk kurva standar
5. Menentukan kadar etanol teknis berdasarkan densitasnya
6. Menentukan kadar etanol teknis
Volume Picnometer
Etanol Teknis
Xe Etanol Teknis
. .
. .
+
Vetanol teknis =
8. Menghitung densitas larutan umpan 30% W etanol dalam air
Volume Picnometer
Etanol 30% W
X Etanol 30% W
Tabel A.2 Kadar distilat yang dihasilkan dengan berbagai perbandingan refluks
No
Refluks
Rancangan
Lo
RMean VDistilat
(ml)
WTotal
(g)
(g/ml)
Xe
Daftar Simbol :
D
: Distilat
: Cairan
Lo
: Refluk
Rmin
: Refluk minimal
Ve
: Volume etanol
: Residu
Xa
Xb
Xad
Xaw
Xbd
Xbw
Xe
: Kadar etanol
Xf
Xl
: Komposisi cairan
Xo
Ya
Yb
Yf
air
: Densitas air
: Densitas etanol