Converter
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan
makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan
hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu
tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada
kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah
satu golongan penyakit reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang
menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah atritis reumatoid.
Kejadian
penyakit
tersebut
akan
makin
meningkat
sejalan
dengan
kasus terkumpul. Kasus yang paling sering adalah rematik akibat osteoartritis
(pengapuran) 28%. Diikuti oleh rematik estrartikuler (rematik jaringan lunak)
sebanyak 21%. Penyebab rematik lainnya yang relatif jarang terjadi adalah
penyakit metabolis, seperti osteoporosis (pengeroposan tulang), penyakit
rematik autoimun (artritis reumatoid, lupus, skleroderma, dan miositis), serta
penyakit infeksi seperti tuberkulosis sendi dan infeksi tulang (Kisworo, 2008
paragraph ke 7, http :// www.tempo.co.id/hg/kesehatan /2008/08/18/brk,
20080818 131268,id.html, Sabtu, 23 Mei 2009) .
Artritis reumatoid merupakan kasus panjang yang sangat sering diujikan.
Bisanya terdapat banyak tanda- tanda fisik. Diagnosa penyakit ini mudah
ditegakkan. Tata laksananya sering merupakan masalah utama. Insiden puncak
dari artritis reumatoid terjadi pada umur dekade keempat, dan penyakit ini
terdapat pada wanita 3 kali lebih sering dari pada laki- laki. Terdapat insiden
familial, HLA DR-4 ditemukan pada 70% pasien (Akhtyo, 2009, paragraph ke
7, http://ilmukeperawatan.wordpress.com, Sabtu, 23 Mei 2009).
Artritis reumatoid memang lebih sering dialami oleh lansia, untuk itu
perlu perawatan dan perhatian khusus bagi lansia dengan artritis reumatoid
terutama dalam keluarga. Kedudukan dan peranan orang lansia dalam keluarga
dianggap sebagai orang yang harus dihormati dan dihargai apalagi dianggap
memiliki prestise yang tinggi dalam masyarakat menjadikan lansia secara
psikologis lebih sehat secara mental. Perasaan diterima oleh orang lain akan
mempengaruhi tanggapan mereka dalam memasuki hari tua, dan berpengaruh
B. Tujuan Penulisan
Dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah merumuskan beberapa
tujuan, antara lain :
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Penulis dapat menggambarkan hasil pengkajian keperawatan pada
keluarga Tn. M
b. Penulis dapat mendiskripsikan hasil analisa data yang diperoleh pada
keluarga Tn. M
c. Penulis dapat mendiskripsikan diagnosa keperawatan yang muncul
pada keluarga Tn. M
d. Penulis dapat mendiskripsikan implementasi yang telah dilakukan pada
keluarga Tn. M
e. Penulis dapat mendiskripsikan hasil evaluasi yang berhasil dilakukan
C. Metode Penulisan
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan metode
deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian,
prioritas masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, sedangkan tehnik
penulisan yang digunakan sebagai berikut :
1. Observasi Partisipasif
mempelajari
buku-buku
referensi
tentang
penyakit
yang
D. Sistematika Penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini ditulis dalam lima bab yang ditulis secara
sistematika dan tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab :
BAB I
BAB II : Konsep dasar yang berisi konsep keluarga, yang meliputi definisi,
peran keluarga, Tipe bentuk keluarga, fungsi keluarga, tahap
kehidupan dengan lansia, konsep lansia yang meliputi pengertian
lansia, teori menua, perubahan pada lansia, peran keluarga terhadap
patofisiologi,
pathways,
manifestasi
klinik,
BAB III : Tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB IV : Pembahasan berisi tentang pembandingan antara konsep dan kasus.
BAB V : Penutup berisi simpulan dan saran.