Anda di halaman 1dari 6

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF

Converter

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan
makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan
hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu
tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada
kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah
satu golongan penyakit reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang
menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah atritis reumatoid.
Kejadian

penyakit

tersebut

akan

makin

meningkat

sejalan

dengan

meningkatnya usia manusia. Reumatik dapat mengakibatkan perubahan otot,


hingga fungsinya dapat menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak
dilatih guna mengaktifkan fungsi otot. Dengan meningkatnya usia menjadi tua
fungsi otot dapat dilatih dengan baik. Namun usia lanjut tidak selalu
mengalami atau menderita reumatik. Bagaimana timbulnya kejadian reumatik
ini, sampai sekarang belum sepenuhnya dapat dimengerti (Albadro, 2007
paragrahp ke 1,http://albadroe.multiply.com/journal/item/9/Atritis_Reumatoid,
Sabtu, 23 Mei 2009).
Data Divisi Rheumatologi Departeman Penyakit Dalam RSCM 2007
mencatat sekitar 14 lebih jenis penyakit tulang dan persendian dari total 844

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF


Converter

kasus terkumpul. Kasus yang paling sering adalah rematik akibat osteoartritis
(pengapuran) 28%. Diikuti oleh rematik estrartikuler (rematik jaringan lunak)
sebanyak 21%. Penyebab rematik lainnya yang relatif jarang terjadi adalah
penyakit metabolis, seperti osteoporosis (pengeroposan tulang), penyakit
rematik autoimun (artritis reumatoid, lupus, skleroderma, dan miositis), serta
penyakit infeksi seperti tuberkulosis sendi dan infeksi tulang (Kisworo, 2008
paragraph ke 7, http :// www.tempo.co.id/hg/kesehatan /2008/08/18/brk,
20080818 131268,id.html, Sabtu, 23 Mei 2009) .
Artritis reumatoid merupakan kasus panjang yang sangat sering diujikan.
Bisanya terdapat banyak tanda- tanda fisik. Diagnosa penyakit ini mudah
ditegakkan. Tata laksananya sering merupakan masalah utama. Insiden puncak
dari artritis reumatoid terjadi pada umur dekade keempat, dan penyakit ini
terdapat pada wanita 3 kali lebih sering dari pada laki- laki. Terdapat insiden
familial, HLA DR-4 ditemukan pada 70% pasien (Akhtyo, 2009, paragraph ke
7, http://ilmukeperawatan.wordpress.com, Sabtu, 23 Mei 2009).
Artritis reumatoid memang lebih sering dialami oleh lansia, untuk itu
perlu perawatan dan perhatian khusus bagi lansia dengan artritis reumatoid
terutama dalam keluarga. Kedudukan dan peranan orang lansia dalam keluarga
dianggap sebagai orang yang harus dihormati dan dihargai apalagi dianggap
memiliki prestise yang tinggi dalam masyarakat menjadikan lansia secara
psikologis lebih sehat secara mental. Perasaan diterima oleh orang lain akan
mempengaruhi tanggapan mereka dalam memasuki hari tua, dan berpengaruh

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF


Converter

pula kepada derajat kesehatan lansia (Fitriani, 2009 paragrahp ke 5


http://www.depsos.go.id, Minggu, 7 Juni 2009).
Perlu peranan keluarga dalam perawatan lansia diantaranya yaitu
menjaga dan merawat kondisi anggota keluarga yang lanjut usia, tetap dalam
keadaan optimal dan produktif, mempertahankan dan meningkatkan status
mental pada lansia, mengantisipasi adanya perubahan sosial dan ekonomi pada
lansia, memotivasi dan memfasilitasi lansia untuk memenuhi kebutuhan
spiritual, dengan demikian dapat meningkatkan ketaqwaan lansia kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Dari semua cara merawat lansia dalam keluarga
tersebut diatas dapat diaplikasikan dengan baik, maka standar hidup lansia
akan menjadi lebih meningkat lebih baik. Terutama lansia dengan adanya
gangguan masalah pada kesehatan (Mubarak, 2006).
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk membahas tentang
perawatan lansia dalam keluarga terutama pada keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan dengan artritis reumatoid dan dapat mengaplikasikannya
dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga pada lanjut usia dengan
artritis reumatiod.

B. Tujuan Penulisan
Dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah merumuskan beberapa
tujuan, antara lain :
1. Tujuan Umum

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF


Converter

Penulis dapat memberikan Asuhan Keperawatan Keluarga secara optimal.

2. Tujuan Khusus
a. Penulis dapat menggambarkan hasil pengkajian keperawatan pada
keluarga Tn. M
b. Penulis dapat mendiskripsikan hasil analisa data yang diperoleh pada
keluarga Tn. M
c. Penulis dapat mendiskripsikan diagnosa keperawatan yang muncul
pada keluarga Tn. M
d. Penulis dapat mendiskripsikan implementasi yang telah dilakukan pada
keluarga Tn. M
e. Penulis dapat mendiskripsikan hasil evaluasi yang berhasil dilakukan

C. Metode Penulisan
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan metode
deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian,
prioritas masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, sedangkan tehnik
penulisan yang digunakan sebagai berikut :
1. Observasi Partisipasif

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF


Converter

Yaitu mengadakan pengawasan langsung terhadap keadaan umum pasien


serta pengembangannya sambil melaksanakan asuhan keperawatan selama
observasi.
2. Wawancara
Yaitu mengadakan tanya jawab langsung dengan pasien, keluarga pasien,
perawat serta petugas kesehatan yang bersangkutan dengan pasien.
3. Studi Dokumentasi
Yaitu mempelajari buku-buku laporan dan catatan medis serta dokumen
lainnya untuk membandingkan dengan data yang ada.
4. Studi Pustaka
Yaitu

mempelajari

buku-buku

referensi

tentang

penyakit

yang

berhubungan dengan perawatan.

D. Sistematika Penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini ditulis dalam lima bab yang ditulis secara
sistematika dan tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab :
BAB I

: Pendahuluan berisi latar belakang, tujuan penulisan, metode


penulisan, dan sitematika penulisan.

BAB II : Konsep dasar yang berisi konsep keluarga, yang meliputi definisi,
peran keluarga, Tipe bentuk keluarga, fungsi keluarga, tahap
kehidupan dengan lansia, konsep lansia yang meliputi pengertian
lansia, teori menua, perubahan pada lansia, peran keluarga terhadap

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF


Converter

lansia, tugas perkembangan keluarga dengan lansia, alasan lansia


perlu dirawat dalam keluarga, masalah-masalah kesehatan yang
muncul pada keluarga dengan lansia, dan juga berisi fokus penyakit
artritis reumatoid meliputi pengertian, anatomi dan fisiologi,
etiologi,

patofisiologi,

pathways,

manifestasi

klinik,

penatalaksanaan, pengkajian fokus, dan fokus intervensi.

BAB III : Tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB IV : Pembahasan berisi tentang pembandingan antara konsep dan kasus.
BAB V : Penutup berisi simpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai