Anda di halaman 1dari 54

FISIOLOGI JANTUNG

Dr. Akmarawita Kadir


Lab. Ilmu Faal FK UWKS
september 2005

akmarawita@yahoo.com

Bahan Kuliah
PENDAHULUAN

1.
a)
b)
c)
d)

ANATOMY SUMMARY The Cardiovascular System : Letak jantung


Jantung sebagai pompa
Dinding jantung : Otot jantung
Katup-katup jantung

FISIOLOGI / AKTIVITAS LISTRIK JANTUNG

2.
a)
b)
c)
d)
e)

Pacemaker
Penyebaran eskitasi jantung (Irritability, conductivity, Contractility,
Rhytmicity)
Potensial aksi pada sel kontraktil jantung
Periode refrakter jantung
EKG

PERISTIWA MEKANIS PADA SIKLUS JANTUNG

3.

Hubungan listrik, tekanan, dan volume selama diastole dan systole

CURAH JANTUNG DAN KONTROL NYA

4.
a)
b)
c)

Penentu Curah jantung


Kontrol kecepatan denyut Jantung
Kontrol Isi Sekuncup
akmarawita@yahoo.com

JANTUNG
ANATOMI
LETAK

RONGGA DADA KIRI


TERLINDUNG
UKURAN 12-14 x 8-9 x 6 cm
BERAT 250-350 gm
BASIS : Superior- posterior :
ICS II
APEX : anterior- inferior
2 jari di bawah papila mamae
Bag ventrikel paling tebal
Punctum maximum
Point of maximal intensity
akmarawita@yahoo.com

JANTUNG
ANATOMI

TERDIRI ATAS
1. ATRIUM
2. VENTRIKEL
3. NODAL TISSUE &
SERAT PENGHANTAR
Sino Atrial Node (SA node)
Atrio Ventricular Node
Bundle of His
Sistem Purkinje

akmarawita@yahoo.com

JANTUNG
ANATOMI

BENTUK JANTUNG &


LO-KASI NODAL

SA NODE
AV NODE
Bundle of His
- Ringht Bundle Branch
(RBB)
- Left Bundle Branch (LBB)
- Left Anterior Fascile
(LAF)
- Left Posterior Fascile
(LPF)
Sistem Purkinje
akmarawita@yahoo.com

JANTUNG
ANATOMI

Internodal Pathway
1. Bachman (anterior)
2. Wenkebach (medial)
3. Thorel (posterior)
Transitional fibres
AV node
AV fibrous tissue
4. Bandle of His
Penetrating portion of AV
node
Distal portion of AV node
LBB, RBB
akmarawita@yahoo.com
Ventricular Septum

Anatomi
Lapisan jantung
1. Pericardium
2. Epicardium
3. Myocardium
4. Endocardium
Antara pericardium dan epicardium terdapat
rongga (cavum
pericardii)
Myocardium bagian kontraktil, mirip otot skelet.
Otot jantung bersifat
otomasi, unvolunter,
kontraksi ritmis
akmarawita@yahoo.com

Anatomi

Pemisah atrium
ventrikel : anulus
fibrosus (fibrous
skeleton), dengan
penghu bung AV node

Katub :
- Mitral (bicuspidal) kiri
- Tricuspidal kanan
- Aortic semilunar
- Pulmonary semilunar
Arah katub searah.
Stenosis membuka tak
sempurna
Insufisiensi tutup tak
akmarawita@yahoo.com
8
sempurna

histologi
Otot jantung bergaris mirip
otot skelet , dengan
beda :
1. Syncytium fungsional
seperti otot polos
2. Membran antar sel
menga-lami fusi
membentuk inter-calated
disc, hingga tahan-an R
sangat rendah, rangsangan pada 1 sel
diram-batkan dengan
sangat cepat
3. Hukum all or none
akmarawita@yahoo.com
berlaku

O
T
O
T
J
A
N
T
U
N
G

akmarawita@yahoo.com

10

akmarawita@yahoo.com

11

ANATOMY SUMMARY
The Cardiovascular System

akmarawita@yahoo.com

12

T
H
E
H
E
A
R
T
I
S
A
P
U
M
P
akmarawita@yahoo.com

13

JANTUNG SEBAGAI POMPA


SYARAT POMPA
JANTUNG YG BAIK

1.

Katub
berfungsi baik

2.

Pengisian darah
atrium dan
ventrikel optimal

3.

Kuat kontraksi
optimal

4.

Frekuensi jantung
normal, atrium
dan ventrikel
bergantian
akmarawita@yahoo.com

14

Function of the Valves


Katup AV : (Trikuspidalis
dan Mitralis)
- mencegah aliran balik
darah dari ventrikel ke
atrium selama systole
Katup Semilunar (Aorta
dan Pulmonalis)
Mencegah aliran balik
darah yang berasal dari
aorta dan arteri pulmonalis
kembali ke ventrikel
selama diastole
akmarawita@yahoo.com

15

akmarawita@yahoo.com

16

Katup AV
Disebut juga katup trikuspidalis (tiga buah katup) dan
katup mitral (2 buah) masuk ke ventrikel
Katup menutup dan membuka secara pasif.
Katup menutup/membuka bila ada gradient tekanan.
Menutup bila gradient tekanan balik mendorong darah
kembali ke belakang.
Membuka bila gradient tekanan ke arah depan
mendorong darah ke depan.
Katup AV lebih tipis dibandingkan dengan katup
Semilunar.
Ada corda tendinea dan m.papillaris yang menjaga agar
katup tidak terdorong/menonjol ke atrium
akmarawita@yahoo.com

17

akmarawita@yahoo.com

18

H
E
A
R
T

V
A
L
V
E
S

Katup Semilunar (bulan separuh)


Disebut juga katup aorta dan pulmonal keluar dari
ventrikel.
Terbuka bila tiap tekanan ventrikel ka/ki melebihi
tekanan di aorta dan a.pulmonalis (selama ventrikel
berkontraksi dan mengosongkan isinya)
Katup Menutup bila ventrikel relaksasi dan tekanan
ventrikel turun di bawah aorta dan a.pulmonalis
Katup dicegah berbalik arah oleh struktur anatomisnya.
Menutup lebih keras
Pembukaan katup lebih kecil, dengan kecepatan ejeksi
lebih besar.
Tepi katup rawan mengalami abrasi ada korda
tendinea, shg dapat menahan trauma fisik.
akmarawita@yahoo.com

1.
2.
3.

4.

19

Sel-sel otoritmisitas
ditemukan di lokasi :
Nodus Sinoatrium (SA),
Nodus Atrioventrikel
(AV)
Berkas His (berkas
atrioventrikel), berasal
dari Nodus AV dan
masuk ke septum
interventrikel,
bercabang ka/ki
Serabut Purkinje.

akmarawita@yahoo.com

20

Sampai besok ya.

akmarawita@yahoo.com

21

Pacemaker
Kontraksi otot jantung untuk mendorong darah,
dicetuskan oleh pot. Aksi (oleh sel otot otoritmik)
yang menyebar melalui membran sel-sel otot
atrium atau ventrikel.
Sel-sel otoritmik tidak memiliki pot.istirahat,
memperlihatkan aktivitas pemacu (pacemeker
activity)
Sel-sel otoritmik mencetuskan potensial aksi
yg kemudian menyebar ke seluruh jantung
denyutan berirama tanpa perangsangan syaraf
apapun.
akmarawita@yahoo.com

22

PHYSIOLOGY OF CARDIAC
MUSCLE

ADA MEKANISME
KHUSUS YANG MENJAGA
IRAMA JANTUNG DAN
MENJALARKAN
POTENSIAL AKSI KE
SELURUH OTOT
JANTUNG

DENYUT JANTUNG YANG


BERIRAMA

TIGA TIPE OTOT JANTUNG :


1) OTOT ATRIUM (sel kontraktil)
2) OTOT VENTRIKEL (sel
kontraktil)
3) SPECIALIZED EXCITATORY
AND CONDUCTIVE MUSCLE
FIBERS (sel otoritmik = tidak
berkontraksi /, mencetuskan
dan menghantarkan pot.aksi
kepada sel-sel otot atrium dan
ventrikel.

akmarawita@yahoo.com

23

Fisiologi
1.

Hukum all or none berlaku, artinya bila atrium atau


ventri-kel sudah eksitasi, selalu diikuti oleh
kontraksi seluruh jantung

2.

Sifat dasar otot jantung :


a. irritability (bathmotropic) = peka Rangsangan
b. conductivity (dromotropic) = hantar Rangsangan
c. contractility (inotropic) = dapat berkontraksi
d. rhythmicity ( chronotropic) = bersifat ritmis

akmarawita@yahoo.com

24

Irritability

Potensial aksi pada otot skelet : Spike potential, RMP = - 90 sd 95


mV
Karena periode refrakter pendek, rangsangan berturutan dapat
diterima dan menyebabkan tetanus
akmarawita@yahoo.com

25

Irritability

Periode refrakter absolut panjang + 250 mdet, saat itu terjadi


kontraksi. Bila ada rangsangan berturutan saat masa refrakter
absolut tidak diikuti oleh kontraksi otot kecuali sesudah periode
refrakter relatif. Jadi otot jantung tidak pernah tetanus
akmarawita@yahoo.com

26

Action Potentials in Cardiac Muscle


PLATEAU

KONTRAKSI OTOT
JANTUNG
BERLANGSUNG
SELAMA 3 15 KALI
LEBIH LAMA DARI
KONTRAKSI OTOT
RANGKA
akmarawita@yahoo.com

27

Potensial Aksi pada


otot jantung
Disebabkan Oleh
pembukaan 2 tipe
Channels :
1) Fast Sodium (Na)
Channels
2) Slow Calcium (Ca)
Channels

akmarawita@yahoo.com

28

PLATEAU
1.

Fase 0 Na channel terbuka Na


masuk depolarisasi cepat
potensial membran (PM)
menca-pai + 20 mV sebelum
Na channel tutup

2.

Fase 1 Na channel tutup,


repola-risasi mulai K out

3.

Fase 2 K channel tutup PK,


Ca channel buka PCa, K out
sedikit dan Ca influk

4.

Fase 3 Ca channel tutup, K


chan-nel buka PCa dan PK

akmarawita@yahoo.com

29

POTENSIAL AKSI SYSTEM NODAL

Potensial aksi dimulai dari pacemaker potential, dengan masuknya


Na potensial naik sampai ambang diikuti Ca masuk Na stop
potensial naik terjal + 20 kemudian K hannel buka, K keluar,
potensial turun sampaiakmarawita@yahoo.com
potensial pace maker, K chanel tutup
peristiwa terulang

30

POTENSIAL AKSI PADA SISTEM NODAL


Unstable Resting Potential
1.

Na bocor, permeabilits Na tetap, PK rendah

2.

Pase maker potential Ca berperan, channel Ca cepat

3.

Segera repolarisasi, ok PK naik

akmarawita@yahoo.com

31

CONDUCTIVITY
Kecepatan hantar impuls :
Otot atrium

: 0.3 m/det

Junctional fibres
AV node

: 0.01 m/det

: 0.1 m/det

Otot ventrikel : 0.4 0.5 m/det


Purkinje fibres : 1.5 4 m/det

akmarawita@yahoo.com

32

Penyebaran Eksitasi Otot jantung

Setelah dimulai dari SA Node, potensial aksi


menyebar ke seluruh jantung.
Agar jantung berfungsi secara efisien maka
harus :
1. Eksitasi dan kontraksi atrium harus selesai
sebelum kontraksi dimulai.
2. Eksitasi serat otot jantung harus dikoordinasi
sebagai suatu kesatuan.
3. Pasangan atrium dan ventrikel harus
terkoordinasi, shg dapat berkontraksi secara
simultan.
akmarawita@yahoo.com

Eksitasi Atrium
- Pot.aksi dari nodus
SA melalui 2 jalur
1) Jalur Antaratrium
Menyebar ke kedua
Atrium dari sel ke sel
melalui Gap
Junction
2) Jalur Antarnodus
Berjalan dari SA
Node ke AV Node

33

Transmisi antara atrium


dan ventrikel
- Potensial aksi
dihantarkan relatif lambat
melalui AV node (AV
nodal delay) atrium
sempurna berkontraksi
Eksitasi Ventrikel
- Setelah perlambatan,
impuls cepat menyebar
melalui berkas his dan
serabut purkinye u/
berkontraksi sebagai
suatu kesatuan.

akmarawita@yahoo.com

34

akmarawita@yahoo.com

35

CONDUCTION SYSTEM OF THE


HEART

akmarawita@yahoo.com

36

CONDUCTIVITY
internodal atrial
pathway (3)
SA

AV junction

(transitional fibres)
radier
Seluruh
Dinding
Atrium
bersamaan

kesatuan

AV
His
Purkinje

ke seluruh bagian ventrikel

ventrikel
berkontraksi sebagai
akmarawita@yahoo.com

akmarawita@yahoo.com

37

38

CONDUCTIVITY
Fungsi AV junction
Memperlambat konduksi ke AV node
Keuntungan :
1. Kontraksi atrium dan vantrikel tidak
bersamaan tetapi berturutan
2. Memberi kesempatan atrium untuk
menyelesai-kan kontraksinya hingga
pengisian ventrikel lebih baik
akmarawita@yahoo.com

39

CONTRACTILITY

akmarawita@yahoo.com

Rangsangan buka
Ca channel, Ca
masuk
rangsang Ca
keluar dari
sarcoplasmic reticulum dan berikat
dengan troponin
kontraksi
Bila Ca lepas dari
troponin otot
relaks, Ca
dimasuk kan ke
dalam SR dan
sebagian keluar
40

CONTRACTILITY
Kontraksi peran actin-miosin yang overlap
Sarcoplasmic reticulum rudimenter, sisterna tempat
depot Ca lebih kecil dari pada sisterna otot skelet.
Untuk kontraksi perlu suplai Ca influks dari tubulus T
Proses kontraksi sama dengan otot skelet dengan
beda bhw otot jantung perlu influks Ca ekstraseluler
Semakin tinggi Ca influks semakin kuat kontraksi
Periode refrakter absolut panjang + 250 mdet dan
pada saat ini tidak dapat dirangsang jantung tidak
tetani
akmarawita@yahoo.com

41

CONTRACTILITY
Irama kontraksi jantung ikut irama SA node
SA memancarkan PA reguler ke seluruh trium
AV node
sistem Purkinje

Frekuensi impuls / kontraksi


SA node

: 70-80 x/min

AV node

: 50-60 x/min

kontraksi ventrikel ritmis Otot atrium : 20-40 x/min


Otot ventrikel : 10-30 x/min

akmarawita@yahoo.com

42

SA Node

70-80 x/menit

AV Node

40-60 x/menit

Berkas His &


Purkinje

20-40 x/menit

Ventrikel

10-20 x/menit

akmarawita@yahoo.com

43

RHYTHMICITY

Potensial aksi dimulai dari pacemaker potential, dengan masuknya


Na potensial naik sampai ambang diikuti Ca masuk Na stop
potensial naik terjal + 20 kemudian K channel buka, K keluar,
potensial turun sampaiakmarawita@yahoo.com
potensial pace maker, K chanel tutup
peristiwa terulang

44

RHYTHMICITY

Normal

: SA sebagai pace maker


irama SA node
irama sinus

Patologis
maker

: AV node sebagai reserve pace


irama nodal
lebih lambat dari irama sinus

akmarawita@yahoo.com

45

Refractory Period of Cardiac


Muscle
Periode di mana
kepekaan membran sel
menghilang total, segera
stlh dimulainya pot.aksi,
sehingga tidak dapat
terjadi potensial aksi lain.
Periode nya lama (250300 mdet.)
Mekanisme proteksi yg
penting, karena jantung
sebagai pompa.
Tidak ada sumasi dan
tetani seperti pada otot
rangka
akmarawita@yahoo.com

46

CARDIAC CYCLE

akmarawita

FASE SIKLUS JANTUNG


1. Fase sistole
1. Isovolumic
contraction
2. Ejection

2. Fase diastole
1. Isovolumic
relaxation
2. Rapid inflow
3. Diastasis
4. Atrial sistole

FASE SIKLUS JANTUNG


1. Fase sistole
1. Isovolumic
contraction
2. Ejection

2. Fase diastole
1. Isovolumic
relaxation
2. Rapid inflow
3. Diastasis
4. Atrial sistole

FASE SIKLUS JANTUNG


1. Fase sistole
1. Isovolumic
contraction
2. Ejection

2. Fase diastole
1. Isovolumic
relaxation
2. Rapid inflow
3. Diastasis
4. Atrial sistole

RAPID INFLOW
. Volume vent.
cepat
. SUARA III ok
pengisian cepat
(fonogram)
. Tekanan vent.
rendah < atrium
katup AV buka
. Tekanan atrium >
vent.
. Tekanan aorta mulai
(masih > vent)
. EKG: isoelectric

DIASTASE
. Volume vent.
. Tekanan vent. tetap
< atrium
. Tekanan atrium >
vent.
. Tekanan aorta
landai (masih >
vent)
. EKG: gelombang P
sesaat sebelum
kontraksi atrium
= depolarisasi
atrium

ATRIAL SISTOLE
. Volume vent. 30 %
aktif
. Tekanan vent. <
atrium
. SUARA IV pengisi-an
oleh atrial sistole
(fonogram)
. Tekanan atrium >
vent. Akibat
kontraksi atrium
. P atrium kanan 4-6
mm Hg, kiri 7-8
mmHg
. Tekanan aorta
landai (masih >
vent)
. EKG: QRS kompleks
sesaat sebelum
kontraksi vent.

Isovolumic
Contraction
. Volume vent. tetap
. Tekanan vent >
atrium
. Katup AV menutup
. Tekanan atrium
akibat katub AV
cembung ke arah
strium
. Tekanan aorta tetap
. EKG: QRS kompleks
. Dimulai sesaat
sebelum kontraksi
ventrikel
=depolarisasi
vent.

EJECTION
. Volume vent.
. Katup AV menutup
. Tekanan vent kanan
8-22 mmHg; kiri
80-120 mmHg
. Tekanan vent >
aorta
. Katup aorta buka
. Tekanan aorta (<
vent)
. Tekanan atrium lalu
ok pengisian
oleh venous return
. EKG: isoelectric

ISOVOLUMIC
RELAXATION
. Volume vent. Tetap
. Tekanan vent. <
aorta
. Katup aorta menutup
SUARA II
. Katup aorta terdorong
ke vent. Tekanan
aorta naik sesaat
aortic notch
. Tekanan atrium > ok
tekanan balik
aorta ke vent. lalu
ke atrium
. Tekanan aorta >>
vent
. EKG: gelombang T,
sebelum relaksasi
=repolarisasi vent.

THE CARDIAC CYCLE


1 PERIODE RELAKSASI dan PENGISIAN = DIASTOLE
1 PERIODE KONTRAKSI dan PENGOSONGAN = SYSTOLE
1.
2.
3.
4.

5.
6.

Rapid Filling, 1/3 I


Diastole Ventrikel (Late
Diastole)
Diastases, 1/3 II Diastole
Ventrikel
Atrial systole, 1/3 Akhir
Diastole Ventrikel (Atrial
Systole) EDV
Isometrik kontraktion
(isovolumetrik),
Ventricular Systole,
Atrial diastole
Ejection, Ventrikular
Systole, Atrial diastole
ESV
Isometrik Relaxation,
Ventrikular Systole,
Arterial diastole

THE CARDIAC CYCLE


PRIMER
PUMP 25%

1 PERIODE RELAKSASI dan PENGISIAN = DIASTOLE


1 PERIODE KONTRAKSI dan PENGOSONGAN = SYSTOLE

Pengisian Atrium
ATRIUM 75 % darah mengalir langsung dari
vena cava lewat atrium menuju ke ventrikel
(sebelum atrium berkontraksi) Rapid Filling
ventricle
Setelah berkontraksi + han 25 % pengisian
ventrikel Atrial Systole
Apa yang terjadi bila Atrium tidak berkontraksi

Filling of the Ventricles


RAPID FILLING OF VENTRIKEL

Selama fase Sistolik ventrikel, Banyak darah


masih terkumpul di atrium, karena katub AV
tertutup (belum terbuka).
Waktu Fase Sistolik ventrikel selesai Tekanan
di Ventrikel
, Tekanan Atrium > katub
AV terbuka darah dapat mengalir dengan
cepat ke Ventrikel
(RAPID FILLING OF THE VENTRICLES) 1/3
Pertama Diastolik, 1/3 Kedua Diastolik sedikit
darah mengalir ke ventrikel, 1/3 akhir : atrium
berkontraksi + han 25 % darah yang masuk
ventrikel.

Emptying of the Ventricles


ISOVOLEMIK (ISOMETRIK) CONTRACTION
Saat Ventrikel Mulai berkontraksi
Tekanan Ventrikel
dengan cepat Katup AV nutup
Ventrikel berkontraksi EJEKSI
EJECTION
Tekanan Ventrikel kiri sedikit diatas 80 mmHg,
Ventrikel kanan sedikit diatas 8 mmHg Katup
Semilunar membuka.
1/3 pertama periode ejeksi 70 % darah dipompa
PERIOD OF RAPID EJECTION
2/3 terakhir 30 % darah PERIOD OF SLOW
EJECTION

Emptying of the Ventricles


ISOVOLEMIC (ISOMETRIC) RELAXATION
Pada akhir sistolik ventrikel tekanan intraventrikular
cepat
Tekanan yang > besar pada aorta dan arteri pulmonalis
mendorong darah kembali ke ventrikel katup
semilunaris tertutup.
Otot ventrikel turus relaksasi, dan tekanan menurun ke
tekanan diastolik
Selanjutnya (Pengisian Ventrikel) katup AV akan
membuka untuk memulai siklus pemompaan ventrikel
yang baru.

C
A
R
D
I
A
C

C
Y
C
L
E

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.
9.

10.
11.
12.
13.
14.
15.

16.

17.

Tekanan Atrium sedikit melebihi tekanan ventrikel (Diastole


ventrikel & diastole atrium) Diastasis
Volume ventrikel perlahan-lahan meningkat, bahkan sebelum
atrium berkontraksi (atrial systole dan ventrikel diastole)
Akhir diastole Pecemaker mencapai nilai ambang (SA node)
dan menyebar ke seluruh atrium EKG = gelombang P.
Depolarisasi atrium kontraksi atrium tekanan atrium
meningkat (atrial systole, ventrikel diastole)
Disertai dengan peningkatan tekanan ventrikel
Yang bersamaan dengan peningkatan tekanan atrium akibat
kontrasi atrium. (katup AV masih terbuka)
Diastole ventrikel berakhir pada awal ventrikel systole, dimana
atrial systole telah selesai EDV = 135 ml = jumlah darah
maksimum yang akan dikandung ventrikel selama selama siklus
ini.
Tekanan ventrikel segera melebihi tekanan di atrium katup AV
menutup S1
Tekanan ventrikel terus meningkat sampai tekanan dapat
membuka katup Semilunar aorta kedua katup tertutup
Isovolumetrik kontraktion volume dan panjang konstan.
(systole ventrikel)

Bila tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta katup semilunar


terbuka EJEKSI (systole ventrikel)
Kurva tekanan aorta meningkat karena ejeksi dari ventrikel
Volume ventrikel menurun secara cepat (systole ventrikel), sisa
akhir volume ESV = 65 ml = jumlah darah paling sedikit yang
berada dalam ventrikel.
EDV ESV = SV jumlah darah yang dipompa keluar dari
setiap ventrikel, pada setiap kontraksi = 70 ml
Gelombang T repolarisasi ventrikel yaitu akhir sistole ventrikel
Tekanan ventrikel turun dibawah tekanan aorta dan katup aorta
menutup S2 yang menimbulkan ganguan pada tekanan aorta
dicrotic notch (tidak ada lagi darah yang keluar dari siklus ini
krn katup aorta menutup)
Namun katup AV masih tertutup semua katup sekali lagi
tertutup Isovolumetrik relaksation. (Diastole ventrikel), volume
ventrikel konstan, tekanan atrium meningkat karena ada Periode
Rapid Filling.
Tekanan ventrikel terus turun < tekanan atrium katup AV
terbuka pengisian ventrikel terjadi kembali (diastole ventrikel
dan diastole atrium) Diastasis kembali ke No.1

SUARA
JANTUNG
Berasal dari suara katup
jantung.
Suara I : lub , suara
rendah lembut, ok
katup AV tutup,
awal sistole dan
isovolumic
contraction
Suara II: dub, suara lebih
keras, ok katup
aorta tutup, awal
distole dan
isovolumic
relaxation
Suara lain : murmur,
sistolik dan diastolik

PROYEKSI SUARA JANTUNG DI DADA


Suara I : Penutupan katup AV
1. Katub mitral , ICS V midclav kiri
2. Katub tricuspidal, ICS V
parasternal kiri
Suara II : Penutupan katup semilunar
1. Katup aorta, ICS II parasternal
kanan
2. Katup pulmonal, ICS II
parasternal kiri

SATU SIKLUS JANTUNG


TERDIRI :
Sistole = fase kontraksi = 0.3 det
Diastole = fase relaksasi= 0.6 det
--------------0.9 det
Heart Rate = 60 : 0.9 = 66.6 67 x / menit
Normal 60 100 x / min 72 x / min
Bradikardi < 60 x / min
Takikardi > 100 x / min

DETAK JANTUNG
(HR)
Tergatung pada aktifitas
SA.
Epinefrin dan Norepinefrin
meningkatkan aliran ion
melalui channel If dan
Ca mempercepat
depolari-sasi pacemaker
lebih cepat mencapai
ambang.
Catecholamin merangsang
1 reseptor pada SA
depo larisasi frek
Parasimpatik (Ach)
rangsang muscarinic
receptor IK
hiperpolarisasi
potential lebih negatif
perlu waktu lama capai
ambang frek

RESUME DETAK
JANTUNG

Rangsangan saraf
simpatik atau
epinefrin
mening-katkan
HR.
Rangsangan saraf
parasimpatik
atau acetilcholin
menu-runkan
HR.

Kontrol Kecepatan Denyut Jantung


Nodus SA Pecemaker
70x/menit HR = 70 x/menit
Jantung dipersarafi oleh kedua
divisi sistem saraf otonom
u/ memodifikasi frekuensi,
kekuatan kontraksi (walaupun
untuk memulai kontraksi, tidak
memerlukan stimulasi saraf)
Parasimpatis = n.vagus
atrium (nodus SA, AV, sedikit
ventrikel
Simpatis atrium (SA,AV)
dan banyak mempersarafi
ventrikel)

akmarawita@yahoo.com

74

Efek Parasimpatis
Pada nodus SA menurunkan kecepatan
denyut jantung
Menurunkan Eksitabilitas Nodus AV
Memperpanjang transmisi impuls ke ventrikel
Kontraksi Atrium melemah
Jantung bekerja lebih santai, lebih lambat, waktu
antara kontraksi atrium dan ventrikel
memanjang, kontraksi atrium melemah.
Tidak berpengaruh pada kontraksi ventrikel
Menongtrol kerja jantung
akmarawita@yahoo.com

75

Perangsangan Parasimpatis
Acethylcholine
Peningkatan Permeabilitas nodus SA thd K+
Memperlambat penutupan saluran K+
Kecepatan pembentukan Pot.Aksi melambat
(hiperpolarisasi)
akmarawita@yahoo.com

76

Efek Simpatis
Mengontrol kerja jantung pada situasi darurat, olahraga,
peningkatan kebutuhan akan aliran darah.
Mempercepat HR melalui efeknya pada jaringan
pacemaker (Chanel If & Ca), peningkatan frekuensi
pembentukan potensial aksi.
Pada nodus SA meningkatkan kecepatan
depolarisasi, shg nilai ambang cepat tercapai
Pada nodus AV mengurangi perlambatan, dengan
meningkatkan penghantaran.
Pada berkas HIS & Serabut Purkinje mempercepat
penyebaran potensial aksi.
Sel-sel Kontraktil Atrium & Ventrikel meningkatkan
kekuatan kontraktil.
akmarawita@yahoo.com

77

akmarawita@yahoo.com

78

EFEK SISTEM SYARAF OTONOM PADA JANTUNG


DAERAH

EFEK PARASIMPATIS

EFEK SIMPATIS

SA NODE

Penurunan kecepatan
depolarisasi ke nilai ambang,
penurunan frekuensi HR

Peningkatan kecepatan
depolarisasi ke nilai
ambang, peningkatan
frekuensi HR

AV NODE

Penurunan excitabilities,
peningkatan perlambatan AV
node

Peningkatan Excitabilities,
penurunan perlambatan AV
node

BUNDLE OF HIS &


PURKINJE SYSTEM

Tidak ada efek

Meningkatkan Excitabilities,
dan hantaran

ATRIAL MUSCLE

Penurunan Kontraksilitas,
melemahkan kontraksi

Meningkatkan kontraksi,
menguatkan kontraksi

VENTRICULAR MUSCLE

Tidak ada efek

Meningkatkan kontraksi,
memperkuat kontraksi

MEDULLA ADRENAL

Tidak ada efek

Mendorong sekresi
epinephrine

VENA

Tidak ada efek

Meningkatkan venous
return meningkatkan
kontraksi vena (Frank
Starling)

akmarawita@yahoo.com

79

STROKE VOLUME
ISI SEKUNCUP
= Jumlah darah yang dipompa sekali pompa oleh vent
kiri / kanan
Pada manusia dewasa sehat SV + 70 ml
SV = EDV - ESV
SV mengikuti hukum

Frank-Starling :

Jantung beradaptasi terhadap beban yang diberikan


Semakin kuat jantung diregang (semakin besar
volume ventrikel) semakin kuat pula
kontraksinya
akmarawita@yahoo.com

80

STROKE VOLUME (SV)


Isi Sekuncup
Dipengaruhi oleh =
Intrinsic factor : venous return dan
extrinsic factor: sistem simpatis /parasimpatis

Semakin banyak darah yang di


kembalikan di jantung, semakin banyak
darah yang di pompa oleh jantung.
Hubungan EDV dan SV Intrinsic factor
atas SV yang mampu mengubah-ubah
volumenya
akmarawita@yahoo.com

81

Left ventricle pressure

Volume dan
tekanan ventrikel
Saat pengisian dan
kontraksi atrium volume
vent. tekanan tak
berubah, EDV
Pada isovolumic
conrac-tion volume
tetap, tekanan sampai
> aorta katub aorta
buka
Fase ejection, darah ke
aorta, vol. Vent.
tinggal 65 ml, ESV
Pada isovolumic relaxation volume tetap,
tekanan turun mitral
buka
akmarawita@yahoo.com

82

PENGATURAN FUNGSI JANTUNG


Intrinsik
1. Heterometrik autoregulation
pengaturan bila ada perubahan ukuran panjang
serabut otot jantung
terkait dengan Hukum Frank-Starling
terkait dengan EdV

akmarawita@yahoo.com

83

Frank-Starling
Kemampuan Intrinsic dari jantung untuk
beradaptasi terhadap volume yang
berubah-ubah, akibat aliran masuk darah.
Jantung dalam keadaan normal
memompa darah yang dikembalikan
kepadanya ; peningkatan VR
menyebabkan peningkatan SV
Peningkatan VR Peningkatan EDV
peningkatan SV
akmarawita@yahoo.com

84

akmarawita@yahoo.com

85

Kontrol Intrinsic
Hubungan langsung EDV & SV

Bergantung pada panjang tegangan otot jantung


Pada otot jantung, panjang serat otot jantung
istirahat < panjang optimumnya
Penentu utama panjang serat otot jantung =
tingkat pengisian diastole
Semakin besar pengisian saat diastole
semakin besar EDV dan jantung semakin
teregang
Semakin teregang jantung, semakin meningkat
panjang serat otot awal sebelum kontraksi
(PRELOAD) menyebabkan SV menjadi lebih
besar.
akmarawita@yahoo.com

86

akmarawita@yahoo.com

87

akmarawita@yahoo.com

88


1.
2.

SV dapat di ubah-ubah dengan cara :


Mengubah panjang serat otot (Preload)
Mengubah tingkat stimulasi simpatis :
-

Memperkuat kontraksi otot jantung menggeser Kurva


Frank-Starling
Meningkatkan aliran darah balik vena
EDV = 175ml
EDV = 135 ml

SV = 70 ml

EDV = 135 ml

SV = 100 ml

SV = 140 ml

ESV = 65 ml
ESV = 35 ml

ESV = 35 ml

akmarawita@yahoo.com

89

akmarawita@yahoo.com

90

PENGATURAN FUNGSI JANTUNG


intrinsik
2.

Homeometric autoregulation
Pengaturan tanpa ada perubahan panjang serabut otot
jantung
terkait dengan perubahan metabolisme otot jantung
metabolisme kekuatan elemen kontraksi

akmarawita@yahoo.com

91

METABOLISME OTOT JANTUNG


Keadaan basal
Energi untuk merabolisme berasal dari :
1. Karbohidrat
: 35 %
2. Lemak
: 60 %
3. Asam amino : 5 %
Efisiensi kerja : energi kimia diubah jadi : kerja & panas

EKJ

Kerja
Energi _ Kimia

Normal = 10 %, kerja keras = 15-20 %, olahraga > 20%


akmarawita@yahoo.com

92

PENGATURAN FUNGSI JANTUNG


ekstrinsik

1.

2.

Pengaturan ekstrinsik syaraf otonom


Simpatetik
Inotropik positif ( kekuatan kontraksi )
Chonotropik positif ( frek , 170-230 x/min) CO
Parasimpatetik
Inotropik negatif (kekuatan kontraksi )
Chronotropik negatif (frek , maksimal menurun
sampai 20 30 x / min CO

akmarawita@yahoo.com

93

KEADAAN YANG MEMPENGARUHI POMPA


JANTUNG
Tekanan
darah
sistole >
170
mmHg
CO
akan .
Bila tiadak
ada
kompens
asi
sirkulasi
akmarawita@yahoo.com

94

KOMPENSASI SISTEM KARDIOVAKULER

akmarawita@yahoo.com

95

KEADAAN YANG MEMPENGARUHI POMPA


JANTUNG
Kadar ion Na, K dan Ca dalam darah
1.

Kenaikan kadar Na (hipernatremia) menurunkan


efektifitas Ca untuk kontraksi jantung lemas

2.

Kenaikan kadar Ca (hiperkalsemia) peningkatan


kekuatan kontraksi jantung

3.

Kenaikan kadar K (hiperkalemia) pengaruhnya


seperti hipernatremia. Peningkatan K 8-12 meq/L
mati

akmarawita@yahoo.com

96

KEADAAN YANG MEMPENGARUHI POMPA


JANTUNG
Pengaruh suhu
1. Peningkatan suhu sd 42o C permeabilitas
membran self excitation process
frek
2. Peningkatan suhu > 42o C frek
3. Penurunan suhu frek
hal ini berhubungan dengan metabolisme
otot jantung
akmarawita@yahoo.com

97

KEADAAN YANG MEMPENGARUHI POMPA


JANTUNG
Hipercapnea , hipoksia dan acidosis
kontraktilitas miokardium
Obat-obatan
1.

Digitalis : inotropik positif

2.

Quinidine, Procainamide, Barbiturat : inotropok


negatif

3.

Drivat Xanthin : Cofein, teofilin : inotropik positif,


dengan menghambat pemecahan cAMP
akmarawita@yahoo.com

98

KEADAAN YANG MEMPENGARUHI POMPA


JANTUNG
Pengaruh olah raga (exercise)
HR maksimal = 220 umur
HR submaksimal = 80 % (220 umur)
Dosis latihan :
a. intensitas

: submaksimal (kebugaran)

b. durasi

: minimal 30 menit

c. frekuensi

: minimal 3 x / minggu

d. jenis latihan

: aerobik dan menyenangkan


akmarawita@yahoo.com

99

CARDIAC OUTPUT (CURAH JANTUNG)


CO = Jumlah darah yang dipompa oleh jantung
dalam 1 menit
CO = SV x HR
= 70 ml x 72 / menit = 5040 ml / menit
Dipengaruhi oleh :
1. Pre loaded
: EDV
2. After loaded
: Teknan darah,
viskositas darah

akmarawita@yahoo.com

100

CO

HR

SV

PARASYMPATHETIC
INNERVATION

EDV

Sympathetic
Innervation

VENOUS RETURN

akmarawita@yahoo.com

101

CARDIAC OUTPUT MENINGKAT


Kompensasi agar transport oksigen mencukupi
1.

Anemia

:Hb rendah

2.

Kehamilan

: sirkulasi placenta = arterio-venous

shunt
3.

Berdiri

4.

Latihan jasmani

5.

Lain-lain

: 20 % > duduk
:
: demam, hiperterioidi, emosi

akmarawita@yahoo.com

102

CARDIAC OUTPUT TURUN


Takikardi ( fibrilasi) : frek x SV = CO
(frek > 230 x/min EDV SV )
Bradikardi (blok AV) frek x SV = CO
Umur di atas 5 th, makin bertambah umur cardiac
index
(CO dilukiskan sebagai cardiac index)

CI
.

CO
L / min/ m 2
luas _ tubuh

Manusia, normal CI = 3.2 L/min/m2


. Gagal jantung bila CI = 2 L/min/m2
akmarawita@yahoo.com

103

PENGUKURAN CURAH JANTUNG


1. Metoda Fick
2. Metoda pengenceran zat warna
3. Flowmeter
4. Arus ultrasonic

akmarawita@yahoo.com

104

METODA FICK
Peristiwa arus pulmoner yang oksigen dari paru
O2 v. pulmonal = 20 vol % = 20 ml / 100 ml
O2 a. pulmonal = 16 vol % = 16 ml / 100 ml
Absorbsi O2/min oleh sirkulasi paru = 200 ml

CO

O2 _ abs.sirk . paru

O2 v. pulm O2 a. pulm

200
5000
20 16 / 100
Darah vena : darah venous campuran a.pulmonalis /
atrium
Darah arteri : sembrang arteri v. pulmonalis
CO

akmarawita@yahoo.com

105

METODA FICK TAK LANGSUNG


Alat : densitometer
Jumlah zat warna = 5 mg ( injeksi vena)
Setelah 39 kSe rerata zat warna dalam arteri = 1.6
mg/L

CO
CO

zat _ warna

kadar _ rerata _ zat _ warna kurun _ waktu


60 5
x
4.7
39 1.6

akmarawita@yahoo.com

106

Thanks.

akmarawita@yahoo.com

107

Anda mungkin juga menyukai