Pada bab ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian dan pembahasan. Untuk
memberikan descriptsi yang lebih jelas, pada hasil penelitian diberikan capture
screen dari aplikasi multimedia yang dibuat jika dipandang perlu. Untuk pembahasan
diarahkan pada fungsi-fungsi tombol, script, dan hasil uji coba.
IV.1
Hasil Penelitian
CD ini terdiri dari beberapa dokumen yang saling terkait dan membentuk satu model
aplikasi multimedia. Agar dapat digunakan untuk pembelajaran struktur atom maka
logika berpikir harus dijaga, karena dalam kimia pemahaman terhadap suatu konsep
menjadi dasar bagi pemahaman terhadap konsep lain. Artinya, sekuensi dalam
penggunaan CD multimedia ini harus diperhatikan. Percobaan Thomson harus
diberikan paling awal, disusul dengan percobaan Millikan, Rutherford dan percobaan
Frank-Hertz. Tetapi tetap tidak menutup kemungkinan penggunaannya secara
tersendiri. Jika seorang siswa hanya ingin memanfaatkannya pada bagian tertentu dari
CD ini, maka ia tidak harus membuka seluruh aplikasi yang ada.
45
Komponen multimedia
Sumber
Teks
Gambar, foto
Script
Animasi
Teks dalam perangkat multimedia ini dapat berbentuk dokumen teks berekstensi txt,
doc, rtf, html, htm, atau mhtml. Teks terutama digunakan dalam pendahuluan, dasar
teori, dan LKS. Gambar dan foto berfungsi untuk ilustrasi dan sebagai model,
misalnya model elektron yang bergerak. Sedangkan animasi digunakan untuk
memberikan gambaran kondisi eksperimen yang sebenarnya. Hal ini diperlukan
karena dalam eksperimen tidak tampak secara langsung peralatan dan bahan-bahan
yang digunakan dalam eksperimen sebenarnya.
Aplikasi multimedia yang dibuat merupakan suatu paket pembelajaran struktur atom,
sehingga di samping aplikasi praktikum virtual, juga terdapat sumber belajar berupa
naskah hiperteks struktur atom yang berkaitan dengan percobaan yang dilakukan.
Juga di dalamnya terdapat soal-soal evaluasi struktur atom.
Percobaan
yang
dibuat
dipilih
dengan
mempertimbangkan
sekuensi
dan
46
Pemilihan percobaan Millikan dan Frank-Hertz agak tidak lazim dalam pembelajaran
kimia, tetapi dengan memperhatikan kronologi penyelidikan tentang atom kedua
percobaan ini terkait erat dengan perkembangan teori atom. Percobaan Millikan
berhasil menentukan harga muatan elektron dan massanya, sedangkan percobaan
Frank-Hertz memberikan bukti kuat kebenaran teori atom Bohr, yang pada saat awal
publikasinya sempat dipertanyakan keabsahannya karena dasar fisikanya sangat
lemah.
Percobaan Thomson merupakan lompatan yang cukup baik dari teori atom
sebelumnya yaitu teori atom Dalton. Jika Dalton memberikan postulat bahwa bagian
terkecil dari materi adalah atom yang tidak mempunyai struktur sub atom, Thomson
membuktikan bahwa di dalam atom terdapat partikel sub atom, yakni elektron.
Thomson melangkah lebih jauh dengan menentukan bahwa elektron bermuatan
negatif, dan perbandingan massa dengan muatan elektron.
Percobaan
Rutherford
berangkat
dari
model
atom
Thomson.
Rutherford
membombardir lempeng tipis emas dengan partikel alfa, suatu jenis sinar radioaktif.
Rutherford memprediksi sinar alfa akan menembus atom emas dengan mudah, tapi
hasilnya berbeda. Karena itu Rutherford membuat suatu model atom yang berbeda
dengan Thomson. Dari percobaan Rutherford diketahui bahwa atom, sebagian besar
berisi ruang kosong.
Kekurangan teori atom Rutherford disempurnakan oleh Bohr, tetapi postulat Bohr
banyak ditentang, misalnya oleh Einstein dan Max Planck. Karena itu diberikan
percobaan Frank-Hertz, yang secara tidak sengaja berhasil membuktikan kebenaran
teori Bohr.
47
Ketika pertama kali compact disk multimedia pembelajaran (selanjutnya disebut CD)
dimasukkan ke dalam drive optic, dan pengguna meng-klik ganda ikon start, maka
yang pertama kali muncul adalah tampilan pembuka berupa menu yang meliputi
seluruh isi CD. Gambar IV.1 memperlihatkan gambar tampilan awal tersebut.
Tampilan awal berisi tautan yang menghubungkan dengan isi CD, di antaranya teori
struktur atom, percobaan Thomson, percobaan Millikan, percobaan Rutherford,
percobaan Frank-Hertz, dan soal evaluasi. Diberikan juga tautan untuk keluar dari
aplikasi. Pengguna kemudian dapat memilih kegiatan yang akan dilakukan.
Tautan teori struktur atom mengantarkan pengguna pada aplikasi tersebut. Tampilan
dari teori struktur atom dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
48
Gambar IV. 2 Halaman teori struktur atom. Berisi materi pembelajaran Struktur Atom
html, atau dapat juga di dalam format scorm, sehingga memungkinkan untuk di-up
load dalam jaringan. Jika percobaan Thomson dipilih, maka aplikasi akan
mengantarkan pengguna untuk melakukan percobaan tersebut.
49
Halaman ini berfungsi memberikan pengantar kepada siswa tentang apa yang
dilakukan oleh J.J. Thomson dalam eksperimennya. Sebisa mungkin diberikan
sejarah singkat eksperimen Thomson, sehingga dapat menimbulkan rasa ingin
tahu pada siswa. Pada setiap halaman diberikan tombol menu untuk berpindah
antar halaman. Jika tombol ini dipilih dengan mouse, akan muncul pilihan
meliputi pembukaan, pendahuluan, dasar teori, cara kerja, praktikum, pre tes,
buku kerja dan keluar. Urutan tombol ini menggambarkan alur kerja yang harus
ditempuh oleh siswa dalam melakukan praktikum secara virtual.
Berikutnya skenario yang dikehendaki pengguna akan membaca dasar teori pada
eksperimen Thomson, sehingga memahami latar belakang teori praktikum yang
akan dilakukan. Capture screen antar muka pada bagian ini dapat dilihat pada
gambar berikut.
50
Dari dasar teori, pengguna seharusnya melakukan tes pendahuluan, sebagai sarana
mengetahui tingkat pemahaman terhadap percobaan Thomson. Karena ukuran
dokumen yang cukup besar, tes pendahuluan dibuat sebagai satu paket multimedia
tersendiri. Dalam pengemasan, dokumen tes pendahuluan kemudian dipanggil
melalui menu pada paket multimedia utamanya.
Gambar IV. 5
51
Gambar IV. 6 Antar muka butir soal pada tes pendahuluan percobaan
Thomson. Soal dan pilihan jawaban berubah setiap digunakan
Gambar IV. 7 Salah satu antar muka pada animasi percobaan Thomson
52
Antar muka percobaan Thomson dapat dilihat pada gambar IV.8 di bawah ini. Pada
antar mukanya terdapat variabel medan magnet, potensial listrik dan jari-jari gerak
melingkar elektron dalam medan magnet. Tombol-tombol meliputi tombol reset,
mulai, simpan, analisa, dan keluar. Variabel yang akan diukur adalah besar jari-jari
gerak melingkar elektron dalam medan magnet yang tegak lurus dengan arah medan
listrik. Pengukuran dilakukan dengan variasi besar medan listrik pada besar medan
magnet tertentu. Jadi untuk satu set percobaan penentuan harga perbandingan e/m,
dimasukkan satu nilai medan magnet tertentu untuk 10 kali pengukuran jari-jari
dengan 10 nilai potensial listrik yang berbeda.
Pertama kali pengguna harus mereset perangkat dengan menekan tombol reset untuk
menghapus data yang mungkin masih ada. Kemudian memasukkan harga medan
magnet dan potensial listrik. Untuk memulai percobaan pengguna dapat menekan
tombol mulai. Pada penggambaran visual di halaman tersebut akan terjadi gerakan
melingkar yang difungsikan sebagai elektron. Selanjutnya pengguna mengukur jarijari gerakan melingkar ini dan menuliskannya pada input box yang tersedia. Untuk
menyimpan nilai jari-jari dilakukan dengan menekan tombol simpan. Maka data akan
terekam pada binding object pada bagian bawah halaman praktikum.
53
Setelah diperoleh sepuluh data pengukuran, pengguna dapat menekan tombol analisa,
maka akan muncul halaman analisa seperti gambar berikut ini. Jika praktikum
dilakukan dengan benar, maka hasil perbandingan muatan dengan massa elektron
yang diperoleh tidak akan melenceng jauh dari harga sebenarnya.
Selanjutnya kepada pengguna diberikan tugas dan pertanyaan dalam halaman LKS
(Lembar Kegiatan Siswa). Di dalamnya diberikan tugas yang berkaitan dengan data
percobaan seperti melakukan analisa dan pengambilan kesimpulan. Siswa dapat
neyimpan dokumen LKS ini dan mengumpulkannya sebagai laporan praktikum
kepada guru.
54
Tautan soal evaluasi mengantarkan pengguna pada soal-soal evaluasi strukutr atom.
Soal evaluasi dibatasi pada materi yang terkait dengan praktikum yang dilakukan.
IV.2
Pembahasan
55
Mengacu pada hal tersebut kemudian dikembangkan satu paket multimedia yang di
samping bersifat interaktif, tetapi juga dapat digunakan sebagai sarana mengulang
eksperimen-eksperimen para penemu terdahulu. Bagian-bagian terpenting dari
aplikasi multimedia ini diuraikan pada bagian di bawah ini.
you see is what you get) sehingga apa yang ada dalam area kerja akan sama hasilnya
dengan aplikasi yang diperoleh. MMB menyediakan tombol yang dapat diambil ke
dalam area kerja dengan cara meng-klik kiri mouse, di samping itu kepada hampir
seluruh obyek dalam MMB dapat diberikan perintah-perintah sehingga dapat
berfungsi seperti tombol. Dalam kotak dialog properties tombol terdapat paling tidak
tiga kelompok perintah.
.
Dalam gambar IV.12 mulai dari bagian atas terdapat label yang berfungsi sebagai
nama dari obyek yang bersangkutan. Label dapat diisi dengan nama tombol yang
56
akan ditampilkan dalam daftar obyek. Penamaan menjadi penting ketika kita akan
menduplikasi obyek pada suatu halaman ke dalam halaman lain. Jika nama obyek
yang diduplikasi pada halaman di mana kita akan menempatkan telah terdapat obyek
dengan nama sama, maka MMB akan menggantinya, sehingga jika pada obyek yang
bersangkutan telah diberikan perintah maka perintah tidak dapat berjalan.
Text adalah nama tombol yang akan tertulis pada tombol yang dibuat, sedangkan
tooltip adalah tulisan yang ditampilkan ketika mouse dilewatkan di atas tombol
tersebut jika aplikasi telah jadi. Sebagai contoh pada praktikum bila tombol mulai
ditekan dengan mouse, maka percobaan akan dimulai. Tombol pause digunakan
untuk menghentikan sementara proses percobaan, tombol simpan untuk menyimpan
data percobaan.
Gambar IV.4 menunjukkan perintah pada tombol mulai di berikan pada kotak action
ikon more action (menggunakan script). Jika ikon tersebut diklik, perintah yang
diberikan terhadap tombol adalah sebagai berikut.
57
Tombol-tombol lain memiliki struktur yang sama, artinya perintah diberikan lewat
properti tombol.
58
IV.2.2 Pengujian
No
V (volt)
Jari-jari
5.477
20
7.071
25
10.000
35
12.247
43
14.142
49
17.321
60
20.000
69
22.361
76
31.623
113
10
44.721
152
Dari data yang dihasilkan kemudian dilakukan analisa data dengan menekan tombol
analisa. Hasilnya tertera pada gambar IV.15 di bawah ini.
59
Dari hasil analisa diperoleh harga e/m sebesar = 1,714 x 1011 C/kg. Sedangkan harga
e/m secara teoritis adalah 1.759 x 1011 C/kg. Jika dihitung persen kesalahan
pengukuran adalah 2,56 %. Hasil ini masih cukup layak untuk dapat menggambarkan
harga perbandingan e/m elektron.
60
Dilakukan 10 kali pengukuran dan menghasilkan data dan perhitungan seperti pada
tabel IV.3 berikut, selanjutnya dilakukan analisis terhadap data tersebut untuk
menghitung harga muatan total elektron. Langkah yang ditempuh seperti dalam LKS
dan diperoleh nilai dalam tabel berikut.
61
no
kor cunn
(Ns.m-3)
Vturun
(ms-1)
Vnaik
(ms-1)
Q
(C)
1,74226E-05
0,000514344
0,000507029
3,20584E-19
1,74226E-05
0,000514693
0,000507029
3,20584E-19
1,77548E-05
0,002020246
0,002010219
6,41168E-19
1,78684E-05
0,004516659
0,004504206
1,01352E-18
1,67941E-05
0,000133489
0,000106988
1,6021E-19
1,78684E-05
0,004516659
0,004504206
1,01352E-18
1,79011E-05
0,006136439
0,006124008
1,12204E-18
1,78684E-05
0,004516659
0,004504206
1,01352E-18
1,74226E-05
0,000514693
0,000507029
3,20584E-19
10
1,79011E-05
0,006136439
0,006124008
1,12204E-18
Dari hasil pengujian terlihat pola besar muatan total yang diskrit yang membuktikan
bahwa besar muatan tiap tetes minyak merupakan suatu kelipatan dari nilai tertentu.
Analisis lanjutan menghasilkan besarnya harga e = 1.602 x 10-19 coulomb. Sesatan
dapat dirunut dari ketepatan menentukan besarnya V-naik dan V-turun yang sangat
ditentukan oleh ketepatan menekan tombol enter pada komputer.
62
63
Percobaan Frank Hertz digunakan untuk membuktikan bahwa di dalam atom terdapat
lintasan-lintasan elektron yang bersifat stasioner dengan tingkat energi tertentu.
Karena itu perpindahan elektron antar lintasan melibatkan jumlah energi tertentu
yang disebut foton. Walaupun jumlah energi terus ditingkatkan, sebelum mencapai
harga minimal satu foton, eksitasi tidak terjadi.
Gambar-gambar berikut adalah antar muka yang terdapat dalam percobaan Frank
Hertz. Seperti percobaan yang lain, dimulai dengan pendahuluan, dasar teori, tes
pendahuluan, cara kerja, praktikum, dan diakhiri LKS. Perlu dituliskan bahwa
percobaan Frank Hertz agak tidak lazim dibicarakan dalam pembelajaran kimia
struktur atom. Tetapi dalam pendapat penulis, percobaan ini dibuat dalam CD
praktikum virtual karena memiliki andil yang besar dalam memberi dasar kuat
postulat Bohr.
Gambar IV. 21 Antar muka percobaan Frank Hertz. Kiri atas halaman pembukaan, kanan
atas halaman dasar teori, kiri bawah halaman pre tes, kanan bawah halaman
cara kerja
64
Berdasarkan cara kerja dilakukan pengujian praktikum Frank Hertz dan diperoleh
data sebagai berikut
No
Arus (A)
0.5
0.102
1.0
0.397
3.0
2.692
4.0
3.677
5.0
3.838
6.0
2.159
7.0
3.133
9.0
5.677
12
5.265
10
14
7.751
Dan setelah mendapatkan sejumlah data dilakukan analisa dengan menekan tombol
analisa. Hasilnya terdapat pada gambar berikut ini.
65
Kuesioner digunakan untuk menilai antar muka, interaktifitas, kelengkapan isi, dan
kemudahan penggunaan CD multimedia yang dihasilkan. Untuk memudahkan
66
penilaian skor dibuat dalam skala 1 100. Jika pengkatagorian dibagi dalam katagori
kurang, cukup, dan baik, maka skor 1 33 bernilai kurang, 34 66 bernilai cukup,
dan 67 100 bernilai baik.
Hasil penilaian oleh beberapa guru pengisi kuisioner terangkum dalam tabel IV.5
berikut ini.
Tabel IV. 5 Skor hasil uji coba CD multimedia dari penilaian tujuh orang responden
Aspek yang
dinilai
Antar muka
(kerapihan,
estetika, dll)
Interaktifitas
Kelengkapan isi
Kemudahan
penggunaan
Sub aspek
Kerapihan
Konsistensi
Keindahan
Cara mengungkapkan isi
Penggunaan bahasa
Rata-rata skor
Proses berfikir pengguna
Memenuhi syarat untuk praktikum virtual
Kemudahan pengambilan data
Analisis data
Dapat menggambarkan praktikum
sesungguhnya
Rata-rata skor
Materi
Animasi
Kecocokan dengan kurikulum
Evaluasi
Praktikum
Tingkat kesulitan
Rata-rata skor
Cara kerja memadai
Animasi
Terdapat cacat/kesalahan
Evaluasi
Praktikum
Rata-rata skor
Skor
76,25
75,00
80,00
66,25
75,00
74,50
77,50
77,50
75,00
73,75
72,50
75,25
75,00
76,25
77,50
75,00
78,75
81,25
77,30
80,00
75,00
62,50
73,75
75,00
73,25
Katagori
baik
baik
baik
baik
67
Dari tabel tersebut secara keseluruhan CD multimedia yang dihasilkan dinilai baik.
Catatan penting dari kuesioner ini adalah masih adanya cacat dan kesalahan dalam
aplikasi multimedia yang dibuat seperti tombol yang tidak berfungsi, pergantian soal
yang tidak lancar dalam pre-tes, dan sebagainya.
Bagian terakhir dari pembuatan aplikasi multimedia ini adalah bagaimana strategi
terbaik agar aplikasi multimedia yang dibuat dapat bermanfaat secara maksimal
terhadap pembelajaran, terutama pembelajaran kimia. Terdapat berbagai pilihan yang
dapat dilakukan, salah satunya menggunakannya untuk melakukan praktikum virtual
di dalam kelas, dengan memanfaatkan perangkat komputer. Hasil percobaan yang
dilakukan oleh siswa akan menghasilkan data yang berbeda-beda, dan ini menjamin
keaslian data.
68
Disamping itu alternatif terbaik adalah memanfaatkan media internet, dalam rangka
secepat mungkin memperoleh perbaikan-perbaikan dan pada sisi lain berkontribusi
bagi kemajuan pendidikan.
Media internet menjadi pilihan dengan beberapa alasan. Menurut Murphy (1997),
internet memberikan lingkungan terbaik karena sifatnya yang konstruktif, di mana:
Tujuan dan hasil ditetapkan sendiri oleh siswa dengan negosiasi bersama guru
atau sistem,
Guru berperan dalam peranan sebagai pemandu, memonitor, pelatih, tutor, dan
fasilitator,
Proses penilaian fair dan otentik, di mana siswa dapat menilai pencapaian dirinya
sendiri (Murphy, 2006).
Tanpa bermaksud mensejajarkan media ini dengan media yang mapan, laboratorium
virtual dapat dikelompokkan dalam dua varian: media di mana siswa dapat
mengontrol situasi sesungguhnya secara remote, dan media yang mensimulasikan
suatu eksperimen dan memungkinkan siswa untuk belajar dari manipulasi data yang
sesungguhnya (Holmes, 2006). Dengan pengertian ini, media yang dibangun dalam
penelitian ini termasuk dalam varian kedua.
dengan berbagai keterbatasan dalam banyak aspek, diharapkan media ini akan
menemukan bentuk terbaiknya dalam medium yang tepat. Seiring dengan perjalanan
waktu, dalam kerangka berpikir konstruktifkomunal, diharapkan aspek kemanfaatan
akan semakin bertambah dengan semakin baiknya media pembelajaran.