Anda di halaman 1dari 4

Patofisiologi stroke iskemik.

Infark serebri terjadi melalui dua jalur pada umumnya: (fauzi, 2008)
1. jalur nekrosis yang mana terjadi kerusakan cystoskeletal sel yang banyak, karena
gagal pembentukan energi di dalam sel.
2. jalur apoptosis yang mana sel deprogram untuk mati.
Iskemik memproduksi nekrosis sel dengan cara kelaparan neuron oleh glukosa,
yang mana hasilnya gagalnya mitokondria memproduksi ATP. Tanpa ATP, pompa ion
membrane berhenti berfungsi dan terjadi depolarisasi, yang mengijinkan kalsium
intraselular untuk meningkat. Depolarisasi selular juga menyebabkan pelepasan
glutamate pada terminal sinaps, kelebihan glutamate ekstracelullar memproduksi
neurotoxin dengan cara teraktivasinya reseptor glutamate postsinaps yang
meningkatkan semakin meningkatkan influx calcium. Radical bebas juga diproduksi
oleh degradasi membrane dan disfusngsi mitokondria. Radikal bebas
mengakibatkan destruksi katalitik membrane dan menyebabkan kerusakan fungsi
vital sel itu sendiri.

Demam, dan hiperglikemia menyebabkan iskemia menjadi lebih buruk, dan hal ini
menjadi alasan untuk menekan demam dan mencegah hiperglikemi sedini mungkin.
(fauzi,2008)
Penyebab stroke yang jarang: (fauzi,2008)
1. kelainan hiperkoagulasi
2. thrombosis sinus vena
3. sickle cell anemia
4. dysplasia fibromuscular
5. arteritis sel raksasa di daerah temporal.
6. arteritis granulomatosa
7. moyamoya desease.
Tata laksana stroke

Terapi stroke iskemik terdiri dari 6 langkah: (fauzi,2008)


1. medical support: focus pada penurunan tekanan darah, beban kerja jantung, dan
penurunan demam.
2. intravenous thrombolysis bisa dengan rtpa
3. endovascular technique:bisa dengan endovascular mechanical trombektomy
4. antitrombotic treatment
5. neuroprotection
6. stroke centers and rehabilitiation.

Indikasi dan kontraindikasi rtPA:

Jika pasien mengalami kondisi dimana rtpa menjadi kontraindikasi maka


endovascular surgery dapat menjadi pilihan dalam penanganan segera pasienpasien stroke. (Fauzi, 2008)
Prognosis pasien pada pasien stroke sebenarnya bergantung dari kecepatan dan
ketepatan dari penanganan stroke iskemik yang dialami. Pada kasus ini pasien telah

mengalami kelumpuhan lebih dari 6 jam, menandakan iskemia yang terjadi sudah
terjadi 6 jam atau lebih, sehingga rtpa sudah dikontraindikasikan untuk pasien ini.
untuk itu perlu dilakukan endovascular surgery, tetapi karena sudah 6 jam dan
harus dilakukan tindakan invasive, maka pasien ini akan mengalami sekuele tetapi
tetap prognosis pada pasien ini baik jika segera ditangani.
Fauzi, et al. 2008. Harrisons Principles of Internal Medicine ed. 17 th . New York. McGraw Hill.

Anda mungkin juga menyukai