Anda di halaman 1dari 11

Chapter 13

Arms Race
***Admiral Hatta***
"Admiral, Teryn di saluran 1"
Admiral Hatta, orang yang paling dikenal di seluruh Aliansi dan beberapa institusi di bawahnya,
terperanjat sesaat mendengar suara Yeoman yang terngiang di speaker kabinnya. Dia berdiri dari
kursi meja kerjanya, berjalan ke arah loker yang disiapkan khusus untuknya yang hanya berjarak
beberapa langkah kaki saja dari mejanya. Dia membuka loker itu dan mengambil sebuah jas
yang dipenuhi oleh atribut-atribut kepangkatan yang mendekorasi bagian atas jas merah dengan
beberapa garis biru itu.
Di umur yang sudah menyentuh kepala lima, ia masih memiliki refleks dan kesigapan yang
masih tajam, sebuah hasil dari latihan dan pengalaman yang sudah menempa dirinya menjadi
seperti sekarang ini. Mempunyai pengalaman di bidang militer sebelum datang ke Digital world
membuatnya masih bugar dan siap menghadapi apapun.
Hatta kemudian bergegas ke geladak utama setelah memakai jasnya. Dia Berjalan menyusuri
koridor yang luas dan sesak yang dipenuhi oleh kru yang berlalu-lalang yang berhenti untuk
memberikan hormat kepadanya. Hatta membalas hormat mereka dengan anggukan kecil tanpa
mengurangi rasa hormatnya pada anak buahnya itu. Bisa saja ia mengacuhkan mereka dan terus
berjalan tanpa perlu membalas hal formal yang menurutnya tidak penting itu, tetapi dia harus
menjaga imagenya di depan anak buahnya yang telah loyal dan mempertaruhkan nyawa mereka,
dan membalas hormat mereka hanyalah hal yang bisa ia lakukan untuk membayar keloyalitasan
mereka.
Hatta langsung menyambar interkomnya yang tergeletak di bangku komandonya yang terletak di
sebuah selasar yang mengawasi ruang pilot dimana para pilot dan navigator mengatur kemana
mereka pergi. Cahaya matahari masuk dari kaca kokpit yang lebar, sebetulnya pesawat Aliansi
tidak membutuhkan instrumen visual manapun karena hampir semua pesawat mereka di
kendalikan lewat instrumen elektronik dan pencitraan hologram dan L.A.D.A.R yang
divisualisasikan lewat layar hologram yang terproyeksi di panel kendali mereka. Tetapi karena
banyaknya dorongan dari film dan literatur fiksi ilmiah, mereka memutuskan untuk memasang
kaca observasi untuk mempertahankan nuansa seni dalam perjalanan menjelajah daerah yang
belom pernah terjamak oleh manusia.
"Admiral Hatta, kapan DSV Jakarta akan siap bertugas kembali?" Tanya Teryn dengan nada
angkuh yang terbawa di dalam gaya bicaranya.
Hatta menoleh ke arah Yeoman yang sedang mengecek diagram kapal di konsol utama yang
memproyeksikan gambar 3 dimensi struktur kapal itu. Yeoman itu menjalankan program
pengecekan, secepat program itu dijalankan program itupun langsung selesai dan menampilkan
kalkulasi perbaikan. Hatta menuangkan sebuah wine yang tergeletak di meja kecil yang ada
disampingnya ke sebuah gelas yang berisi dengan tumpukan balok es batu yang dengan perlahan
mencair.

"diperkirakan besok DSV Jakarta akan siap bertugas dan kembali melayani kemanusiaan"
"bagus. Aku akan mengontak kalian lagi ketika aku menerima laporan perbaikan besok, tetap
satu dan rengkuhlah tatanan dunia baru"
Hatta mencabut interkomnya dan meletakkanya di meja kecil itu, dia menarik nafas dalam-dalam
dan menyeruput wine yang segar itu. Manusia berkembang dengan cepat dalam 10 tahun terakhir
ini, dalam tahun pertama mereka memutuskan untuk mengirimkan tim ekspedisi dengan pesawat
prototipe DSV Columbus. Dan dia adalah manusia pertama dalam sejarah yang menginjakkan
kaki ke digital world. Pada tahun kedua, pemerintah di seluruh dunia gempar mengetahui adanya
dunia lain di balik semua koneksi internet dan data yang menghubungkan belahan bumi. Seluruh
ilmuwan dan peneliti serta ahli agama terguncang hingga ke tulang mereka mendengar sebuah
dunia hidup dengan penghuninya yang terlahir dari data, semua teori tentang manusia dan
mahkluk asing di tata kembali. Para konspirator menganggap ini hanya tipu daya pemerintah,
walaupun jawabannya sudah terpampang di depan mata mereka.
Hatta tahu bahwa dibalik indahnya Digital World, menyimpan kekejaman dan dunia dimana
yang terkuat hidup.
Ditahun ketiga, DSV Colombus melakukan kontak senjata dengan para Digimon. Pertarungan
itu berlangsung cukup lama dan meluas hingga ke teritori Batas dimensi. Disana militer bergerak
dan mengirimkan ribuan prajurit UN melawan monster yang hanya mereka lihat dalam film,
manusia pada awalnya kewalahan melawan jumlah dan kekuatan Digimon yang menjaga dunia
mereka dari tangan penjajah, perang itu berlangsung hiingga tahun keenam dimana manusia
mulai menggunakan CORE, intisari kehidupan Digimon yang memungkinkan manusia membuat
senjata dan pesawat seperti DSV Jakarta sekarang ini. Di tahun ketujuh, manusia telah megambil
alih continent tengah, dimana yang disebut-sebut tanah suci oleh para digimon.
Disana, mereka menemukan data-data prototipe senjata dan pesawat yang dahulu kala pernah
direncanakan oleh NASA yang dibuang karena kurangnya teknologi dan investor. Dan mereka
menemukan sebuah penemuan yang diluar akal sehat manusia, sebuah mahkluk bio-organik yang
berbentuk gumpalan berwarna pink yang bergejolak jauh di dalam palung Digital world.
Terkunci di dalam sebuah medan energi yang tidak bisa ditembus oleh senjata dan bor manapun,
mereka kemudian mengadopsi teknologi itu dan membuat sebuah chip yang dapat
memproyeksikan medan energi yang menangkal berbagai macam serangan, mereka
menyebutnya Firewall.
Walaupun teknologi mereka sudah jauh lebih canggih dan maju dibanding di dunia nyata. Semua
teknologi mereka mempunyai satu kekurangan. Tidak ada satupun alat di digital world yang
bekerja di dunia nyata. Bahkan sampai alat komunikasi pun tidak berfungsi dan hanya menjadi
seongok rongsokan yang tidak berguna. Dan kemudian John Frye Mason memutuskan untuk
menyelesaikan gejolak politik yang terjadi antara dunia nyata dan Digital world dengan
memutuskan hubungan kedua dunia, mematikan ARK dan menutup portal ke Digital world
untuk selamanya.

Manusia seperti anak kecil, naif, egois dan ceroboh. Selalu menginginkan sesuatu walaupun hal
itu sangat sulit diraih dan selalu memaksakan kehendaknya. Teryn terlalu kecil dan terlalu
angkuh untuk dapat menyelesaikan ambisinya. Masih banyak rahasia yang belom mereka ketahui
di dunia ini, dan hal yang paling mencengangkan setelah penemuan holographic display adalah
sebuah kerajaan digimon yang di ketuai oleh anak berumur 12 tahun! Serta beberapa agen
mereka yang berumur kurang dari 18 tahun yang menyebut diri mereka sebagai 'Tamers'
Tamers juga seringkali masuk ke koloni dan menculik beberapa anak yang mempunyai
kedekatan khusus kepada Digimon. Mungkin ini terlihat seperti masalah sepele, tetapi para
Tamers ini memiliki kemampuan bertarung yang sangat hebat. Hanya berdua dengan partner
Digimon mereka saja, satu peleton Aliansi yang bersenjatakan lengkap dapat dihabisi dengan
mudah.
Banyak yang mengatakan mereka adalah pasukan rahasia Teryn yang di latih secara diam-diam
oleh Teryn itu sendiri-yang terbukti hanyalah teori konspirasi belaka-sampai sekarang Tamers
masih menjadi misteri, siapa yang mengkomandoi mereka, apa tujuan mereka? Dan mengapa
mereka hanya merekrut anak-anak dan remaja?
Hatta memutuskan untuk melepas semua pikiran yang membebaninya itu dengan seteguk Wine
yang langsung mengirim sensasi hangat keseluruh tubuhnya. Kerusakan DSV Jakarta pun masih
menjadi tanda tanya, serangan tiba-tiba yang terjadi pada malam hari di sekitar Spire peninsula
yang langsung merobek lapisan firewall dan lambung DSV Jakarta itu sendiri dan membunuh
beberapa kru yang terjebak di ruangan mesin dan hangar.
Akibatnya, DSV Jakarta hanya bisa mengorbit di atas EDEN, sebuah koloni pertambangan di
Continent 3. Yang dilaporkan mendadak sunyi secara misterius, Teryn memberi perintah untuk
membiarkan koloni itu. Dirumorkan mereka mengalami kegagalan pada sistem filtrasi, tetapi hal
itu tidak mungkin karena mereka memiliki sistem filtrasi cadangan. Tapi Hatta memutuskan
untuk membiarkan hal itu karena Teryn telah mengirim tim penyelidiknya kebawah sana.
"tumben sekali Teryn mengontak kita" ujar Fajar Nahromi, kapten kapal yang bertugas untuk
menjaga kondisi kru dan kapal dalam kondisi prima, serta ia yang mengambil alih ketika
Admiral sedang tidak ada. Berdiri di samping Hatta yang sedang duduk, dan membantu
menuangkan Winenya.
"mungkin dia mempunyai tugas khusus untuk kita" canda Hatta.
"atau mungkin hanya kita satu-satunya capital class yang masih aktif?"
Hatta langsung tergelak dan sadar atas pernyataan Fajar. Mereka sendiri di dunia ini, jika DSV
Jakarta jatuh, maka Teryn tidak lama akan mengikutinya. DSV Jakarta tidak hanya mesin perang
tercanggih dalam sejarah manusia setelah bom atom, DSV Jakarta juga adalah secercah cahaya
masa depan bagi rakyat Terynar dan pertahanan terakhir manusia dalam menjaga kedaulatan
dunia mereka. DSV Jakarta hanyalah satu dari empat Capital class yang dimiliki Aliansi,
masing-masing Capital ship dinamai dengan nama-nama kota kapital negara yang turut
menyumbang peran dalam pembangunannya.

Pesawat Capitaal ship pertama yang aktif adalah DSV Washington, yang ditembak jatuh ketika
peperangan di continent kedua yang merenggut setengah dari kekuatan militer Aliansi pada
waktu itu. DSV Berlin, yang rusak parah setelah ditembak oleh positron laser oleh salah satu
Tamers yang menjaga teritori mereka di sekitar Continent 1. Merobek lambung kapal itu,
menghancurkan penyimpanan amunisi dan meledakkan Fusion core pesawat itu hingga
merenggut 450 nyawa kru dan membuat DSV Berlin tidak dapat dioprasikan kembali dan
terpaksa disimpan di Repair dock di digital plane, perbatasan antar dimensi digital dan nyata.
Dan kehancuran dari DSV Hongkong di malam peringatan kolonisasi Terynar, DSV Hongkong
hancur tepat dilangit Terynar yang penuh dengan kembang api dan gegap gempita para
rakyatnya. Pada malam itu DSV Jakarta dan DSV Hongkong ditugaskan berpatroli disekitar
continent Teryn, menjaga agar tidak terjadi serangan tiba-tiba dari XrossHeart yang muali
menunjukkan giginya. Ketika DSV Hongkong melayang di bagian utara, tiba-tiba saja sebuah
kilatan cahaya muncul dari net ocean, dan sebuah pesawat berwarna hitam legam dengan ukuran
dua kali lebih besar dari capital ship manapun muncul dan langsung menembakkan sebuah laser
yang langsung membelah DSV Hongkong menjadi dua.
Insiden itu menelan seluruh kru DSV Hongkong serta sebuah koloni yang berada diluar
lingkaran Terynar, total korban jiwa pada saat itu mencapai empat ribu jiwa. Sebuah memori
yang tidak ingin diingat kembali oleh Hatta dan semua warga Terynar. Menyaksikan dimana
kembang api yang penuh keceriaan berubah menjadi hujan darah dan api, semua teriakan
keceriaan dan kebangaan berubah menjadi kesunyian yang mencengangkan. Hatta masih ingat
ketika ia berdiri di geladak observasi, menyaksikan bagaimana laser itu membelah DSV
Hongkong di udara, cepat dan kasar.
"kita terlalu lemah dibanding Digimon-digimon ini, Hatta" Fajar menuangkan Wine itu ke
gelasnya yang ia letakkan di meja Hatta "kita terlalu egois untuk mengakui kita lemah"
"Kau ada benarnya juga..." Hatta terdiam sesaat dan bertanya sesuatu yang diluar akal sehatnya
"apa menurutmu EDEN diserang oleh Digimon?"
Fajar menaruh gelasnya dan berdeham sebelum menjawab pertanyaan Hatta. Dia meletakkan
Tablet PC itu di pangkuan Hatta dan berbalik, meningalkan Hatta dan berjalan dengan langkah
santai tetapi tegap ke arah kabinnya. Sebuah bayangan melingkar di lehernya dan menyelinap
kedalam jasnya.
Hatta mengambil Tablet PC itu dan menyalakannya, Hatta kemudian membuka sebuah file yang
disimpan di dalam folder yang sengaja dinamakan 'buka'. Tidak lama sebuah rekaman Video
muncul di layar tablet PC itu, pada awalnya Hatta menyaksikan perayaan hari peringatan koloni
yang berjalan dengan lancar, semuanya terlihat aman terkendali dan tidak ada yang
mencurigakan. Tidak lama, seorang wanita berambut merah yang diikat menyerupai buah nanasyang membuatnya mengerenyitkan dahi-berdiri di atap sebuah gudang, dia mengenggam sebuah
benda seperti mainan yang berbentuk oval dengan tali berwarna biru yang mencuat dari ujung
benda itu. Tiba-tiba saja terdengar suara teriakan kencang dari sebuah saluran filtrasi dan tetesan
darah yang menetes dari saluran ventilasi. Orang-orang mulai panik dan bertanya-tanya, sejurus

kemudian sebuah mahkluk menjebol ventilasi dan mendarat tepat di tengah kerumunan orangorang itu, menggilas beberapa orang yang berdiri tepat dibawahnya. Hatta merasakan bulu
kuduknya berdiri, mahkluk itu besar, tingginya 3 meter dengan cakar yang besar dan tajanm
mahkluk itu tidak mempunyai wajah dan hanya mempunyai mulut yang berisikan gigi-gigi
runcing dan tajam.
"mahkluk apa ini?"
Hatta menyaksikan pembantaian brutal itu, ribuan mahkluk yang lebih kecil membanjiri ruangan
itu, orang-orang langsung lari mencari tempat perlindungan, para penjaga berusaha melawan
mereka tetapi jumlah mereka terlalu banyak dan langsung mencabik-cabik mereka hingga
menjadi potongan-potongan tubuh yang berserakan di lantai. Wanita berambut merah itu
memanggil seekor Digimon yang Hatta tahu dari buku Digiclopedia, Renamon. Setengah
manusia dan setengah Rubah dari mitologi jepang, kitsune. Melawan mahkluk-mahkluk itu
sebisanya, dibantu dengan beberapa Tamer lainnya yang mengirimkan Digimonnya untuk
menghabisi mahkluk yang mengerikan itu, ada sekitar 5 Tamer disana dan 5 Digimon yang ia
kenal, Flamedramon, reptil yang berjalan dengan dua kaki yang dapat menembakkan api dari
tangannya. Tankmon, Digimon yang menyerupai Tank. Commandramon, dinosaurus kecil yang
menyerupai agumon berwarna biru dengan kamuflase urban dan berpakaian selayaknya prajurit
modern dan Zudomon, digimon yang menyerupai beruang kutub dengan taring panjang dan
memegang sebuah palu besar.
Hatta kemudian mematikan video itu dan berusaha menenagkan dirinya. Apa tujuan Tamers
disana? Kenapa Teryn tidak mau memberitahukan hal ini kepada Aliansi? Dan darimana Fajar
bisa mempunyai video ini? Hatta mulai berkeringat, tidak bisa berkata apa-apa kecuali
memikirkan apa yang terjadi dibawah sana. Apa yang telah ia lihat dari rekaman video itu, jelas
sekali sedang ada sesuatu yang genting terjadi dibawah sana dan kemungkinan masih ada yang
selamat dibawah sana.
"Pak, kami menangkap sinyal ejeksi darurat dari EDEN"
Semua pikiran Hatta buyar, tergantikan oleh secercah harapan akan sisa-sisa kehidupan dari
bawah sana. Radar menangkap sebuah shuttle meluncur dari galangan darurat EDEN dan sedang
meluncur tepat ke arah mereka.
"persiapkan kru untuk ekstraksi!"
Dengan perintah yang keluar dari mulut Hatta, pintu hangar 1 DSV Jakarta terbuka dan
meluncurkan sebuah Skycrane dengan mesin VTOL yang memungkinkannya melayang dengan
kecepatan tinggi. Hatta mengawasi proses ekstraksi itu dengan penuh rasa khawatir. shuttle itu
berhenti menambah ketinggian dan melayang tanpa kendali berkat mesin Anti-gravitasi yang
terpasang di pesawat itu.
Ketika Skycrane sudah siap menarik pesawat itu dengan capit magnetnya, sebuah kilatan biru
yang sangat ia kenal muncul tidak jauh dengan DSV Jakarta. Sejurus kemudian sebuah pesawat

berwarna hitam segelap langit malam dengan ratusan PAD yang menjaganya tetap melayang
yang menyambarkan listrik muncul tidak jauh di depan moncong DSV Jakarta.
Alarm DSV Jakarta langsung berbunyi, menggetarkan seluruh kru dan membawa mereka menuju
pos mereka yang sudah ditentukan, mereka siap untuk pertarungan jarak dekat.
"Skycrane, mundur dari situ!"
"Tidak bisa Chief, aku sudah hampir mendapatkannya"
"Skycrane!"
Ketika Skycrane mulai akan mencapit Shuttle itu, sebuah lonjakan energi listrik mematikan
seluruh sistemnya dan memaksa seluruh kru dan Admiral Hatta melihat Skycrane itu robek
menjadi kepingan kecil dan bola api ketika terjepit Firewall DSV Jakarta dan pesawat yang tidak
dikenal itu. Anehnyam Shuttle itu tidak rusak sama sekali ketika terjepit lapisan Firewall itu,
seakan-akan Shuttle itu masuk ke dalam lapisan Firewall pesawat tak dikenal itu.
"Delilah! Scan pesawat itu!" Perintah Hatta, ia masih ingat melihat bentuk pesawat di hari
diamana DSV Hongkong tertembak jatuh. Bentuk pesawat itu elips, dengan dua sayap yang
melengkung kebawah dan membawa seperti semacam tabung di ujung sayap itu, 4 mesin yang
saling bertumpang tindih dengan jarak yang sangat dekat satu sama lain. Meriam-meriam
mencuat di bagian atas, sisi-sisi dan bagian bawah pesawat yang sengaja ditinggikan melewati
PAD agar dapat menembak tanpa takut mengenai PAD.
"DASV Babel, milik System Alliance Hypnos, kru 3500 orang dengan sistem pendukung
kehidupan mandiri, 500 fighter dan interceptor serta 10 Bomber yang membawa EMP yang
dapat melumpuhkan sistem pesawat musuh. 50 meriam Recycler di setiap sisi dan dua
reaktor...Shaggai?"
DASV Babel, pesawat hitam yang ia lihat bertahun-tahun yang lalu sekarang muncul di
hadapannya. Keheningan melanda seluruh kru pesawat ketika meriam Babel aktif dan mengunci
DSV Jakarta dan bersiap menembakkan seluruh meriamnya.
"pak, mereka mengirimkan transmisi..."
Hatta langsung memasang interkomnya dan berdiri dari kursinya, ketika sebuah layar hologram
muncul di depannya, ia Terperanjat ketika melihat pemuda di umur yang masih menginjak 21
tahun telah memakai jas yang hampir sama dengannya, berbeda di atribut dan warna. Paras
wajah oriental yang kental dan rambut berwarna hitam kebiruan serta postur yang tegap makin
mempertegas posisinya sebagai Admiral di pesawat itu.
"Admiral Hatta, sebuah kehormatan bertemu denganmu secara langsung" Sapa pemuda itu
"Namaku Admiral muda Jenryaa Lee dari organisasi Tamers dan kami membawa pesan untuk
kalian"

"aku pernah mendengar hal seperti ini...kalian akan menghancurkan kami kan?"
jenryaa tertawa dengan angkuh tetapi tetap menjaga kesopanannya "tidak-tidak, kami tidak akan
membunuh manusia tanpa alasan. Kami hanya ingin memberi tahumu bahwa...Hybrid ada
diantara kalian, mereka hidup di antara kalian, Terynar kota kalian yang tercinta memiliki
banyak Hybrid."
"Hybrid?"
"waktu kami tidak banyak....dan ingatlah, dibawah kota kalian, tersembunyi rahasia yang sangat
mengerikan. Ketika saatnya tiba, kami akan muncul kembali. farewell."
Ketika transmisi itu diputuskan, Shuttle yang terlontar itu telah masuk ke dalam hangar DASV
Babel. Dengan beberapa lonjakan energi, mesin FTP pesawat itu menyala dan sejurus kemudian
pesawat itu kembali menghilang ke dalam Digital Airspace.
"beritahu Teryn...kirim catatan transmisi...kita akan bersiap untuk perang"
***Ruki Makino***
DASV Babel melayang di Digital Space dengan tenang dan tanpa suara. Lepas dari segala
macam marabahaya. Energi listrik yang terus teralir dari PAD terus menyuplai ketinggian dan
kestabilan dalam Digital Space yang berbentuk terowongan. Ruki Makino masuk ke dalam kabin
Admiral, ditunggu oleh Jenryaa yang sedang mengawasi Digital Space yang dipenuhi oleh
cahaya kerlap-kerlip dinding Digital Space itu sendiri.
"Perbatasan antar dimensi..."
Ruki mengambil kursi dan duduk di depan meja Jenryaa dengan kesal, Renamon dengan biasa
berdiri dibelakang Ruki.
"Hentikan omong kosongmu, Jenryaa. Mari kita ke pokok masalah" Sergah Ruki.
Jenryaa tersenyum dan berbalik ke arah Ruki, dia berdiri dengan tegap di depan Ruki. Semua
sifat Jenryaa yang ramah dan penuh dengan perhitungan sekarang digantikan oleh seorang mesin
yang hanya menggunakan pikirannya dalam melakukan sesuatu, membuang semua norma dan
nilai kehidupan dari aksinya. Orang yang pernah menjadi teman baiknya dan teman
seperjuangannya telah berubah menjadi manusia angkuh dan sombong, tidak jauh dari sang
Teryn sendiri.
"kau masih seperti dulu, Ruki"
"dan kau sudah berubah menjadi orang gila, Jenryaa"
"baiklah...mari kita bicarakan tentang Hybrid yang kau laporkan itu...ah siapa namanya?"

"Hybrid nanti. Kita mempunyai masalah serius" Ruki memotong denga nada tegas "Reaper
masalah kita sekarang"
"Reaper?"
"Kau lupa? Mahkluk yang hampir menelan Tokyo?" tekan Ruki "membunuh hampir 3000 orang
yang ditutup-tutupi oleh pemerintah!"
"oh, ya D-Reaper, yang kita kalahkan dengan susah payah dan hampir kehilangan Juri"
"mereka muncul kembali dan siap menghancurkan Terynar"
Jenryaa tertegun, dia duduk di bangkunya dan mencondongkan badannya kedepan "kau ingin
menyelamatkan Terynar?"
"tidak...aku berusaha menyelamatkan sisa kemanusiaan di Digital World. Dan sisi kemanusiaan
dirimu"
"kita telah bersumpah...demi menjaga stabilitas dunia, semua cara dihalalkan"
Ruki terbelalak mendengar pernyataan entang yang keluar dari mulut Jenryaa. Seakan-akan
jutaan Jiwa yang hidup di Terynar hanyalah sebuah boneka baginya, Ruki menggebrak meja
Jenryaa dengan penuh amarah, ketegangan menyelimuti ruangan kabin. Ruki tidak dapat
mengerti apa yang sedang dipikirkan mantan sahabatnya itu. Anak logis yang pintar dan
mempunyai partner kelinci konyol yang menyebalkan dan cerewet itu telah menjadi tipikal orang
militer, Tegas dan membuang semua nurani.
"menaruh jutaan jiwa dalam bahaya bukanlah hal yang baik. Pikirkan anak-anak disana, pikirkan
keluarga yang harus kita selamatkan!"
Renamon menahan Ruki agar tidak menampar Jenryaa yang semakin membatu setiap detiknya,
Renamon kemudian maju dan mengutarakan pendapatnya.
"Jenryaa, apa kau yakin dengan membiarkan jutaan jiwa mati dapat menyelamatkan dunia?"
Renamon, digimon yang unik, mempunyai pemikiran yang lebih dewasa dibanding digimon
seumurannya yang lain. Dia melihat kehidupan pada persepsi berbeda, eksistensi manusia dan
digimon. Pada awalnya dia hanya melihat manusia sebagai instrumen untuk membawa mereka
ke tingkat evolusi selanjutnya. Tetapi ia telah belajar, bahwa sebetulnya manusia ditakdirkan
untuk hidup bersama dalam keselarasan danharmoni, saling membantu dalam masalah dan
berdiri bersama melawan musuh mereka. Sayangnya, tidak semua manusia dan Digimon
memiliki pemikiran yang sama.
Jenryaa kemudian kembali merilekskan dirinya di bangkunya, matanya menatap tajam ke arah
Ruki dan dengan santainya menuangkan segelas Sake yang ada di mejanya.

"Joseph Stalin pernah berkata, kematian satu orang adalah tragedi....."


Jenryaa berhenti hingga suara gemericik sake terngiang di ruangan, ketika gelas itu penuh ia
melanjutkan perkataanya.
"kematian milyaran orang adalah statistik"
***Reynard***
Lihat itu, itu Hunter
Dia mungkin akan segera di eksekusi
Suara bisikan yang terngiang di lorong DASV Babel ketika Reynard berjalan melewati Tamerstamers yang mengawasinya dengan tajam, membuatnya tidak nyaman. Mereka semua
memperhatikannya dengan sinis, terlebih ia adalah Hunter. organisasi yang paling dibenci oleh
semua Digimon dan Tamers, kemelut yang telah terjadi semenjak awal pengkolonisasian Digital
world terus berjalan dibalik kejayaan Terynar.
Tamers berperang dengan cara Gerilya, mereka menyerang secara diam-diam dan dalam
kelompok kecil. Tidak pernah mereka menyerang dalam peleton, hanya dengan 3-5 orang,
mereka dapat memporak-porandakan sebuah fasilitas Bio-merging Terynar.
Reynard mengacuhkan semua bisikan dan obrolan yang menyangkutpautkan dirinya itu dan terus
berjalan menyusuri lorong. Beberapa Digimon memandangnya dengan tajam dan penuh dendam
ketika melihat emblem Hunter yang ada di punggungnya, Reynard berjalan melewati mereka dan
memutuskan untuk mengacuhkan mereka, sama seperti yang lain.
Dia tidak mau terjebak masalah.
Dia terus memandang kebawah, menjauhi segala kontak mata dengan para Tamers dan
Partnernya. Reynard menyadari, dialah satu-satunya Non-Tamers disini. Berjalan kesana-kemari
seperti magnet keributan dan emosi, semua Tamers yang melihatnya selalu menjauhinya ataupun
menyahutinya dengan kasar.
Reynard terus berjalan hingga bertemu sebuah persimpangan, berbelok ke kiri dan berhenti di
depan sebuah ruangan dengan pintu metal berwarna putih dengan ornamen pohon Yggdrasil.
Suara gebrakan meja dan teriakan suara wanita serta diikuti dengan suara pecahan gelas
Pintu itu tiba-tiba terbuka dan Ruki muncul dengan raut wajah geram, Renamon menatap dalamdalam ke Jenryaa dengan dingin. Mereka berdiam diri untuk sesaat, membiarkan tensi mulai
merendah dan menghilang ke dalam kesunyian yang mencekam.
Ruki kemudian berjalan keluar dari ruangan itu, melewati Reynard dengan urat yang masih
menonjol di lehernya. Renamon mengambil beberapa langkah mundur dan dalam kedipan mata

sudah 'menghilang' dan muncul kembali disisi Ruki yang telah berjalan pergi kembali ke
kabinnya.
"silahkan duduk" tukas Jenryaa yang telah mengambil duduk dan menaruh botol Winenya
kembali ke laci mejanya.
Reynard duduk seperti apa yang diperintahkannya. Dia kemudian tergelak ketika Jenryaa
menyodorkan sebuah D-Vice berbentuk seperti sebuah Wrist-PC dengan interface hologram
yang banyak dipakai sekarang.
Aku ingin mengetes potensialmu. Pakailah
Reynard langsung melakukan apa yang Jenryaa perintahkan, dia tidak dalam posisi yang bagus
untuk melawan. Apalagi setelah melihat banyaknya medali dan tanda Admiral yang menempel
di dadanya itu makin membuatnya tidak mempunyai posisi untuk melawan.
Ketika ia mengencangkan tali pengamannya, alat itu tiba-tiba langsung menyala dan
mengeluarkan suara desisan kencang. Layar hologram itupun langsung menampilkan data-data
tentang dirinya, dan tentu mengejutkan Reynard.
Reynard Franz
Age: 16
Blood Type: B
Job: Ex-Student at Willow Mountain Highschool, Unactive Hunter, Tamers.
Potential Partners: Searching
Jenryaa Lee tersenyum bangga, Reynard hanya bisa menganga tidak percaya. Jenryaa kemudian
memberikannya sebuah kalung dengan bentuk kepala Reptil yang sedang mengaum.
pakailah, kau sekarang sudah resmi menjadi Tamers
Reynard kemudian berdiri dan membungkuk sebagai tanda terimakasih dan kemudian berputar
dan beranjak keluar dari kabin itu. Ketika ia sampai di pintu, seorang pemuda dengan rambut
berwarna merah mengkilat, dengan jaket merah bersisik seperti kulit naga yang keras dan rompi
perak yang mengkilat, memakai pelindung bahu yang bertumpuk dan membawa sebuah
GunLance yang terikat di punggungnya.
Tanpa sadar, D-Vice Reynard berkedip-kedip dan mengeluarkan sebuah data yang cukup
mengejutkannya.
Examon: The Dragon Emperor
Holy Knight Digimon
Dragons Roar family
Weapon: The Ambrosius
Skills: Avalons Gate, Pendragons Glory, Dragonic Impact

Status: HYBRID
ALIAS: EXA Cross, The Dragon Emperor
Reynard menelan ludahnya setelah mengetahui bahwa sang Examon yang dicari-cari Reina
adalah seorang manusia! Exa Cross menoleh kea rah Reynard sambil tersenyum dan
menunjuknya.
Kau

Anda mungkin juga menyukai