PENDAHULUAN
dengan
harga
kompetitif
dan
tetap
memperhatikan
pembangunan berkelanjutan.
1.1.2.3 Motto
Turut membangun kehidupan bermutu.
1.1.3 Sejarah Perseroan
1985
PT Indocement Tunggal Prakarsa didirikan melalui penggabungan usaha enam
perusahaan yang memiliki delapan pabrik semen.
1989
Indocement menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa
Efek Indonesia.
1991
Penyelesaian pembangunan terminal semen Surabaya.
Memulai usaha beton siap-pakai.
1996
Pabrik ke-10 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, selesai dibangun dengan
kapasitas produksi terpasang 1,3 juta ton semen per tahun.
1997
Pabrik ke-11 di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, selesai dibangun dengan kapasitas
produksi terpasang 2,6 juta ton semen per tahun.
1998
Pengambilalihan PT Indo Kodeco Cement (Pabrik ke-12) melalui penggabungan
usaha dengan kapasitas produksi terpasang 2,6 juta ton semen per tahun.
1999
Indocement mengakuisisi Pabrik ke-9 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, dengan
kapasitas produksi terpasang 1,3 juta ton semen per tahun.
2001
HeidelbergCement Group menjadi pemegang saham mayoritas melalui anak
perusahaannya, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd.
2003
Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. mengalihkan kepemilikan sahamnya di
Indocement kepada HC Indocement GmbH.
2005
agregat
yang
terletak
di
Rumpin,
Bogor,
Jawa
Barat.
terpasang
sebesar
600.000
ton
semen
per
tahun.
2008
Indocement menerima Emisi Reduksi yang Disertifikasi (Certified Emission
Reduction/CER)
untuk
pertama
kalinya
dalam
kerangka
Mekanisme
Omnia
Limited
(Inggris),
yang
dimiliki
100%
oleh
HeidelbergCement Group.
2009
Birchwood Omnia Limited (HeidelbergCement Group), pemegang saham utama
Indocement,
menjual
14,1%
sahamnya
kepada
publik.
perusahaan
Indocement,
PT
Mandiri
Sejahtera
Sentra
(MSS),
Dimulainya pembangunan terminal semen untuk menyediakan fasilitas bongkarmuat semen kantong dan curah di Samarinda, Kalimantan Timur, guna
memenuhi permintaan serta meningkatkan pangsa pasar di wilayah Kalimantan.
2012
Mulai digunakannya kereta api sebagai moda transportasi untuk pengiriman
semen kantong dari Palimanan ke Purwokerto.
United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC)
menerbitkan CER untuk Indocement atas keberhasilannya mengurangi emisi dari
proyek blended cement untuk periode 2006-2007.
Dimulainya pengoperasian Terminal Semen Banyuwangi, Jawa Timur guna
memfasilitasi bongkar muat semen kantong dan curah.
Dimulainya pengoperasian Terminal Semen Samarinda, Kalimantan Timur guna
memfasilitasi bongkar muat semen kantong dan curah.
1.1.4 Produk Indocement
Portland Composite Cement (PCC)
PCC dibuat untuk penggunaan umum seperti rumah, bangunan
tinggi, jembatan, jalan beton, beton pre-cast dan beton prestress. PCC mempunyai kekuatan yang sama dengan Portland
Cement Tipe I.
Ordinary Portland Cement (OPC)
OPC juga dikenal sebagai semen abu-abu, terdiri dari lima tipe
semen standar. Indocement memproduksi OPC Tipe I, II dan V.
OPC Tipe I merupakan semen kualitas tinggi yang sesuai untuk
berbagai penggunaan, seperti konstruksi rumah, gedung tinggi,
jembatan, dan jalan. OPC Tipe II dan V memberikan
perlindungan tambahan terhadap kandungan sulfat di air dan
tanah.
Oil Well Cement (OWC)
OWC adalah tipe semen khusus untuk pengeboran minyak dan
gas baik di darat maupun lepas pantai. OWC dicampur menjadi
suatu adukan semen dan dimasukkan antara pipa bor dan
cetakan sumur bor dimana semen tersebut dapat mengeras dan
kemudian mengikat pipa pada cetakannya.
White Cement
Semen putih digunakan untuk dekorasi eksterior dan interior
gedung. Sebagai satu-satunya produsen semen putih di
Indonesia, saat ini Indocement dapat mencukupi kebutuhan
semen putih pasar domestik.
Acian Putih TR30
Acian Putih TR30 sangat sesuai untuk pekerjaan acian dan nat.
Komposisi Acian Putih TR30 antara lain Semen Putih Tiga
Roda, kapur (Kalsium Karbonat) dan bahan aditif khusus
lainnya. Keuntungan menggunakan Acian TR30 antara lain,
permukaan
acian
lebih
halus,
mengurangi
retak
dan
perusahaan
Indocement
akan
memperkuat
posisi
10
Pabrik
Lokasi
1975
Pabrik ke-1
1976
Pabrik ke-2
1979
1980
1981
Pabrik ke-3
Pabrik ke-4
Pabrik ke-5
1983
1984
1986
1991
1996
1999
2000
Pabrik ke-6
Pabrik ke-7
Pabrik ke-8
Pabrik ke-9 *)
Pabrik ke-10
Pabrik ke-11
Pabrik ke-12
**)
Produk
PCC / OPC
Tipe II
PCC / OPC
Tipe II
PCC
OPC
OWC / WC /
OPC Tipe V
PCC
PCC
PCC
PCC
PCC
PCC
PCC
Kapasitas
Produksi Semen
(Juta Ton/Tahun)
0,7
0,6
1,1
1,1
0,2
1,6
1,9
1,9
2,05
2,05
2,6
2,6
18,6
: White Cement
PCC
11
12
13
PLANT 9 / 10
PLANT MANAGER
MINING DEPT.
PRODUCTION DEPT.
SUPPLY DEPT.
AUDIT
MECHANICAL DEPT.
MIS
ELECTRICAL DEPT.
DELIVERY
PAPER BAG
14
15
16
17
18
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Transformator
Transfomator merupakan peralatan listrik yang berfungsi mengubah besar
tegangan dari sisi primer ke sisi sekunder. Transformator bekerja berdasarkan
prinsip
induksi
elektromagnetik.
Tegangan
masukan
bolak-balik
yang
19
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)
dan rumus untuk ggl. induksi yang terjadi di lilitan sekunder adalah
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, maka
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3)
Dengan menyusun ulang persamaan akan didapat
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (4)
Dari rumus-rumus di atas, didapat pula:
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (5)
Dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan tegangan
sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder.
Trafo dapat dikatakan sempurna apabila memiliki efisiensi 100%. Efisiensi
transformator dapat diketahui dengan rumus:
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (6)
Dikarnakan adanya kerugian pada transformator, maka efisiensi transformator
tidak dapat mencapai 100%. Perhitungan di atas hanya berlaku apabila kopling
primer-sekunder sempurna dan tidak ada kerugian, tetapi dalam praktek terjadi
beberapa kerugian yaitu
20
1. kerugian tembaga. Kerugian I2R dalam lilitan tembaga yang disebabkan oleh
resistansi tembaga dan arus listrik yang mengalirinya.
2. Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena kopling primer-sekunder
tidak sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan primer
memotong lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung
lilitan secara berlapis-lapis antara primer dan sekunder.
3. Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar yang
terdapat pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini sangat memengaruhi
efisiensi transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini dapat dikurangi
dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara semi-acak (bank
winding)
4. Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik
arah. Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks
magnetnya
21
terjadi fluks magnet pada material inti. Kerugian ini berkurang kalau
digunakan inti berlapis-lapis.
Secara umum terdapat 2 jenis transfomator yaitu Step-Up dan Step-Down.
Transformator Step-Up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih
banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.
Sedangkan Transformator Step-Down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada
lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan.
22
intinya, under voltage dihasilkan oleh adanya low distribution voltage yang
digunakan untuk mensupply beban-beban yang berarus tinggi (heavy load). Under
voltage juga dapat ditimbulkan oleh adanya proses switching off dari capasitor bank
dan saluran transmisi yang memiliki jarak yang jauh.
Undervoltage dapat mengakibatkan overheat, malfunction hingga premature
fail (kerusakan dini). Beberapa perangkat yang sering menjadi sasaran adalah
perangkat-perangkat yang menggunakan motor seperti air compressor, cooling fan
dan lain-lain. Sementara itu, perangkat-perangkat perangkat yang menggunakan
battery charging seperti UPS dapat mengalami kegagalan pengisian. Berbeda dengan
drop voltage, under voltage berlangsung secara bertahap dan dalam jangka waktu
yang lama. OLTC tidak dapat menangani drop voltage dikarnakan tegangan yang
jatuh melebihi batas OLTC yaitu 6.270 volt. Apabila gangguan yang terjadi drop
voltage sistem langsung mengalami mati total (blackout). Data yang tercatat seperti
table dibawah ini:
N
o.
1
2
3
4
5
Cause
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Date
Area
Durat
ion
(Hour
s)
07-Jan13
CM 9C
0.95
07-Jan13
CM 10B
1.50
29-Jan13
CM 9B
3.20
30-Jan13
CM 9A
2.95
30-Jan-
CM 9B
7.43
Produc
tion
Loss
(Tons)
97.85
150.00
310.40
286.15
Rem
arks
23
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
13
720.71
30-Jan13
CM 10A
6.42
31-Jan13
CM 9A
6.25
31-Jan13
CM 9B
3.23
01-Feb13
CM 9A
3.02
01-Feb13
CM 9C
3.20
06-Feb13
CM 9A
9.37
07-Feb13
CM 9A
6.30
07-Feb13
CM 9B
3.35
08-Feb13
CM 9A
2.95
08-Feb13
CM 9B
3.58
13-Feb13
CM 9C
0.90
13-Feb13
CM 10B
1.33
16-Feb13
CM 9A
0.77
16-Feb13
CM 9C
0.97
17-Feb13
CM 9C
0.58
17-Feb13
CM 10B
1.40
1,219.80
606.25
313.31
292.94
329.60
908.89
611.10
324.95
286.15
347.26
92.70
133.00
74.69
99.91
59.74
140.00
24
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
26-Feb13
CM 9C
11.63
13-Mar13
CM 9C
0.65
15-Mar13
CM 9A
2.22
15-Mar13
CM 9B
2.27
15-Mar13
CM 9C
1.18
15-Mar13
CM 10A
18.25
15-Mar13
CM 10B
2.63
17-Mar13
CM 9A
7.08
17-Mar13
CM 9B
7.40
17-Mar13
CM 10A
9.83
17-Mar13
CM 10B
65.15
18-Mar13
CM 9A
7.18
18-Mar13
CM 9B
2.98
20-Mar13
CM 9B
5.17
25-Mar13
CM 9A
9.43
25-Mar13
CM 9B
7.78
CM 9C
3.73
25-Mar13
1,197.89
66.95
215.34
220.19
121.54
3,467.50
263.00
686.76
717.80
1,867.70
6,515.00
696.46
289.06
501.49
914.71
754.66
384.19
25
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
25-Mar13
CM 10A
27.22
30-Mar13
CM 9C
0.73
24-Apr13
CM 9C
1.43
24-Apr13
CM 10B
1.38
138.00
26-Apr13
CM 9A
0.77
74.69
27-Apr13
CM 9A
8.35
27-Apr13
CM 9B
4.07
12-May13
CM 9C
1.02
15-May13
CM 10B
1.20
25-May13
CM 9C
0.97
26-May13
CM 10B
22.02
26-Jun13
CM 9C
0.57
09-Jul13
CM 9C
0.87
15-Jul13
CM 10A
10.98
25-Jul13
CM 9C
0.68
25-Jul13
CM 10B
1.10
26-Jul-
CM 9A
2.23
5,171.80
75.19
147.29
809.95
394.79
105.06
120.00
99.91
2,202.00
58.71
89.61
2,086.20
70.04
110.00
26
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
PLN
Voltage
Drop
13
216.31
04-Dec13
CM 10B
1.12
12-Dec13
CM 9A
1.40
12-Dec13
CM 9B
1.50
12-Dec13
CM 9C
0.62
12-Dec13
CM 10B
1.45
15-Dec13
CM 9A
3.27
15-Dec13
CM 9B
3.17
15-Dec13
CM 9C
2.88
15-Dec13
CM 10A
6.55
15-Dec13
CM 10B
3.85
Total
Note : Cement
Mill 9A =
Cement
Mill 9B =
Cement
Mill 9C =
Cement
Mill 10A =
97
Tons/hour
s
97
Tons/hour
s
103
Tons/hour
s
190
Tons/hour
s
345.61
112.00
135.80
145.50
63.86
145.00
316.90
307.20
296.95
1,244.50
385.00
41,407.90
27
Cement
Tons/hour
Mill 10B =
100
s
- Duration stops until Kiln
start feeding.
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Cause
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Durati
on
(Hours
)
Date
Area
03-Jan-14
CM 10A
8.28
22-Jan-14
CM 9C
1.35
12-Feb-14
CM 9A
68.57
12-Feb-14
CM 9B
71.50
12-Feb-14
CM 9C
85.95
16-Feb-14
CM 9A
0.82
16-Feb-14
CM 9B
0.87
16-Feb-14
CM 9C
5.32
01-Mar-14
CM 9C
0.67
01-Mar-14
CM 9C
3.18
01-Mar-14
CM 10B
1.10
01-Mar-14
CM 10B
3.42
11-Mar-14
CM 9C
0.70
Productio
n Loss
(Tons)
Remarks
1,573.20
139.05
6,651.29
6,935.50
8,852.85
79.54
84.39
547.96
69.01
327.54
110.00
342.00
Cable
Tunnel burnt
Cable
Tunnel burnt
Cable
Tunnel burnt
28
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN
Maintenance
PLN
Maintenance
PLN
Maintenance
PLN
Maintenance
PLN
Maintenance
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
72.10
13-Mar-14
CM 9A
10.13
13-Mar-14
CM 9B
11.23
13-Mar-14
CM 9C
11.02
09-Apr-14
CM 9C
2.32
09-Apr-14
CM 10B
1.43
19-Apr-14
CM 9C
0.72
20-May-14
CM 10A
18.05
21-May-14
CM 10A
8.27
04-Jul-14
CM 9A
7.72
04-Jul-14
CM 9B
7.77
04-Jul-14
CM 10A
17.18
14-Jul-14
CM 9C
12.55
14-Jul-14
CM 10B
3.17
29-Aug-14
CM 9A
9.85
29-Aug-14
CM 9B
9.92
29-Aug-14
CM 9C
14.68
02-Sep-14
CM 9C
91.15
02-Sep-14
CM 10A
18.80
03-Sep-14
CM 10B
4.83
05-Sep-14
CM 10B
5.43
30-Sep-14
CM 10A
8.82
02-Oct-14
CM 10A
4.43
02-Oct-14
CM 10B
2.13
982.61
1,089.31
1,135.06
238.96
143.00
74.16
3,429.50
1,571.30
748.84
753.69
3,264.20
1,292.65
317.00
955.45
962.24
1,512.04
9,388.45
3,572.00
483.00
543.00
1,675.80
841.70
213.00
29
37
38
39
40
41
42
43
44
45
PLN Voltage
Shortage
PLN Voltage
Shortage
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
PLN Voltage
Drop
15-Oct-14
CM 9A
4.93
15-Oct-14
CM 9C
4.78
25-Oct-14
CM 10B
2.82
12-Dec-14
CM 9A
5.07
12-Dec-14
CM 9B
5.20
12-Dec-14
CM 9C
6.20
28-Dec-14
CM 9A
10.37
28-Dec-14
CM 9B
14.30
28-Dec-14
CM 9C
17.25
Total
Note : - Cement
Mill 9A =
97
- Cement
Mill 9B =
97
- Cement
Mill 9C =
103
- Cement
Mill 10A =
190
- Cement
Mill 10B =
100
- Duration stops until Kiln
start feeding.
604.25
478.21
492.34
282.00
491.79
504.40
638.60
1,005.89
1,387.10
1,776.75
68,028.47
Tons/hours
Tons/hours
Tons/hours
Tons/hours
Tons/hours
Table 2.2 Data Drop Voltage dan KerugianPT Indocement Tahun 2014
30
BAB III
LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK DI LAPANGAN
31
32
33
Untuk OLTC digunakan model CV III-350D dengan motor drive tipe CMA 9.
34
udara (Venting/Bleeder)
Pada type tertentu dipasang Diagfragma / Pressure Relief, pengaman tekanan
lebih
2.
Diverter switch
Saat diverter switch bergerak berubah posisi tap, kontak- kontak diverter
switch, membawa arus beban namun walaupun ada arus beban tidak terjadi
pemutusan arus (open connection) karena dilengkapi dengan Kontak transisi dan
Resistor transisi, namun saat perubahan posisi kontak-kontak Diverter switch terjadi
35
arcing tetapi masih dalam batas toleransi. Gerakan diverter berlangsung setelah
gerakan posisi kontak Selektor mencapai titik perpindahannya.
3.
pengoperasian OLTC, saat perubahan sampai posisi tap yang akan dicapai TapSelector tidak berbeban (tidak membawa Arus), karena itu Tap Selector dapat
ditempatkan dalam Main tank Trafo, kecepatan gerak Tap Selector dan Diverter
Switch dari awal gerak hingga sampai di posisi berikutnya ( satu step) sekitar 40 70
milli detik, sesuai dengan typenya
36
5. Konservator.
Diverter switch ditempatkan dalam kompartemen yang diisi minyak isolasi,
pada pengoperasiannya terjadi pemanasan terhadap minyak oleh karena itu Untuk
menampung
pemuaian
minyak
kompartemen
OLTC
dihubungkan
dengan
37
trafo) mendeteksi tegangan kurang atau lebih dari rating yang ditentukan maka motor
drive akan menaikan atau menurunkan tegangan. OLTC memiliki nilai toleransi
sebesar -5% dan +5%. Dengan tegangan sekunder sebesar 6.6 KV, OLTC akan
bekerja apabila tegangan sekunder terdeteksi kurang dari 6.270 volt dan lebih dari
6.930 volt. Tetapi OLTC tidak akan beroprasi apabila tegangan primer kurang dari
61.6 KV dan lebih dari 78.4 KV. Sesuai dengan data table dibawah ini.
POST
OF
OLTC
HIGH VOLTAGE
TAPPING
CURRENT
VOLTAGE
(A)
RATE
POWER
(MVA)
(V)
LOW VOLTAGE
RATED
CURREN
VOLTAGE
T (A)
(V)
78400
235.7
77350
238.9
76300
242.1
75250
245.5
74200
249.0
73150
252.6
72100
256.2
71050
260.0
32
6600
2799.3
38
70000
263.9
10
68950
268.0
11
67900
272.1
12
66850
276.4
13
65800
280.8
14
64750
285.3
15
63700
290.0
16
62650
294.9
17
61600
299.9
Table 3.1 Nilai Tegangan Pada Tap Selector
39
Langkah 1 :
Langkah 2 :
Langkah 3 :
40
Langkah 4 :
pentanahan.
Posisi ini disebut TRANSISI pada resistor R 1 dan transisi kontak Kt1
Langkah 5 :
Langkah 6 :
pentanahan.
Posisi ini disebut TRANSISI pada resistor R 2 dan transisi kontak Kt2
Langkah 7 :
41
motor
drive
dikendalikan
menggunakan
kontrol
berbasis
42
43
Selector switch ini terhubung dengan tap changer head melalui besi pemutar
yang juga terhubung dengan motor rise. Ketika selector switch diputar, besi pemutar
akan memutar diverter switch dan tap selector kemudian memindahkan tap naik
ataupun turun sesuai ketentuan.
44
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari data dan alnalisis diatas dapat ditarik kesimpulan:
maksimal 78400 V.
OLTC memiliki nilai toleransi sebesar 5%.
4.1 Saran
Untuk menjaga kondisi serta kualitas catu daya penulis menyararankan