Anda di halaman 1dari 18

IHT ALIGNMENT & BALANCING

18-20 April 2018

ALIGNMENT & BALANCING

1. ALIGNMENT
Alignment adalah suatu pekerjaan atau proses mensimetriskan kedua objek atau sumbu
poros sehingga sentris antara poros penggerak dengan sumbu poros yang digerakan
dengan dua tumpuan saling berkaitan.

A. Metode Alignment
 Metode PENGGARIS

Gambar 1. Alignment Metode Penggaris

Cara ini dapat dilakukan hanya jika diameter hub-kopling sama, atau langsung
menggunakan penggaris pada poros jika diameter poros juga sama. Prinsipnya :
dengan mengandalkan ketelitian mata untuk menentukan penyimpangan alignment,
seperti terlihat gambar dibawah ini. Metode yang paling kuno, paling sederhana,
paling kasar ini hasilnya tentu untung-untungan, mungkin hasilnya baik tapi bisa juga
kerusakan fatal. Peralatan yang dipakai al: penggaris logam/metal, taper gage, feeler
gage atau inside micrometer.
Keuntungan :
a) Kopling tidak perlu diputar
b) Alat cukup sederhana , murah harganya
c) Cara sangat sederhana , cepat dan mudah mengerjakannya .

Kerugian :
a) Kurang teliti/akurat.
b) Hasil kurang dapat dipertanggung-jawapkan.
IHT ALIGNMENT & BALANCING
18-20 April 2018

c) Tidak direkomendasikan untuk mesin2 kapasitas besar, putaran tinggi,


d) Sulit dibuat perhitungan2 dan catatan yang akurat.
e) Hanya untuk kopling yang mempunyai toleransi sangat tinggi. Bagaimanapun
juga ketelitian merupakan kunci untuk mendapatkan hasil terbaik dengan waktu
lebih singkat.
 Metode DIAL INDICATOR
Metode ini sangat popular dan paling sering dipakai dalam pekerjaan
alignment karena disamping hasilnya akurat (teliti) juga karena harganya relative
murah dibandingkan optical/laser.

Metode Dial Indicator ada 2 cara yaitu :

a) Reverse Dial Indicator (memutar satu poros)


b) Rim and Face Dial Indicator (kedua poros diputar bersamaan)

1. Reverse Dial Indicator (memutar satu poros)

Cara ini dilakukan jika salah satu poros sulit untuk diputar atau salah satu poros
tidak cukup ruang untuk dial. Perhatikan gambar berikut :

Gambar 2. Reverse Dial Indicator

Dengan memasang dua pasang dial seperti gambar diatas adalah cara yang sangat
cerdik untuk menghemat waktu. Dengan sekali putar menghasilkan dua penunjukan.

Keuntungan :
IHT ALIGNMENT & BALANCING
18-20 April 2018

1. Cukup satu poros’shaft yang perlu di putar, sehingga sangat baik untuk me-align
pasangan mesin dimana salah satunya sulit diputar ataupun mesin yang tidak
memiliki thrust bearing.
2. Baik untuk alignment motor listrik tidak memiliki bearing aksial, tidak perlu
diputar, karena jika diputar dapat menimbulkan kesalahan penunjukan dial-
indicator.
3. Cukup cocok untuk kopling dengan diameter besar, karena ada ruang untuk
penempatan dial-indicator
4. Dengan mudah bisa melihat/menggambarkan posisi poros.

Kerugian :

1. Sulit mendapatkan data yang akurat pada muka kopling jika rotor mempunyai
thrust bearing yang hydrodinamis, karena permindahan aksial.
2. Sulit juga untuk motor listrik yang tidak mempunyai thrust bearing, karena jika di
putar akan lari kearah aksial atau maju-mundur.
3. Biasanya memerlukan melepas spool kopling.
4. Agak sulit digambar untuk kalkulasi perpindahan.

2. Rim and Face Dial Indicator ( memutar kedua poros)


Metode ini dilakukan dengan cara memutar kedua poros secara bersamaan dan
searah dan jangan lupa selalu tandai (marking) titik awal dari plunjer (jarum
penunjuk) pada kedua poros agar bacaan angka tidak berubah-ubah dalam setiap
putaran. Perhatikan gambar:

Gambar 3. Rim and Face Dial Indicator


IHT ALIGNMENT & BALANCING
18-20 April 2018

Keuntungan :

1. Metode ini cukup akurat.


2. Cukup efisien untuk poros berdiameter besar maupun kecil
3. Dengan menggambar atau mudah melihat posisi kedua poros
4. Dapat dilakukan untuk kedua poros yang dapat diputar ataupun hanya satu
5. Alat cukup murah dibanding alat lacer atau alat lain,
6. Mudah di gambar, dibuat perhitungan2, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
lebih cepat .
7. Cukup sesuai untuk mesin2 besar, putaran tinggi,

Kerugian :

1. Mengerjakanya harus sangat teliti / hati2, pemasangan dial harus kokoh,


sehingga dapat dihindari salah baca / salah penunjukan.
2. Toleransi, run-out, sag harus diketahui atau di chek dulu.
3. Jika permukaan kopling tidak rata atau run-out nya besar, maka penunjukan
dial indicator menjadi tidak sebenarnya, sehingga selanjutnya perhitungan2
menjadi salah.
4. Aksial clearence sangat mempengaruhi kesalahan.

Membaca dial merupakan hal yang paling dasar yang harus dipahami dan dimengerti
oleh pelaksana, hasil bacaan salah akan mengakibatkan hasil salah & fatal.

Mengapa penunjukan bisa salah? Hal itu bisa disebabkan karena :

a) Pemasangan dial tidak kokoh : kendor, ada sag, tidak sejajar, posisi tidak tepat
b) Kesalahan pada alat ada histiris, tidak lancar naik-turun plunjer
c) Pemahaman membaca dial salah, terbalik-balik, pemahaman skala salah
sehingga hasil perhitungan atau penggambaran salah.

 Metode SINAR LASER


IHT ALIGNMENT & BALANCING
18-20 April 2018

Gambar 4. Metode Sinar Laser

Laser alignment adalah proses mensimetriskan objek (poros) dengan


menggunakan sensor infrared (inframerah). Dimana objek (poros) diukur dengan
sensor sinar laser infra merah untuk menguji tingkat simetris serta berlangsungnya
proses mensimetriskan objek (poros).
Berbagai macam jenis dan cara dalam men-simetriskan suatu objek (poros)
dari mulai menggunakan alat bantu dan proses yang fullmanualisasi, Dalam pengujian
tingkat kesimetrisan secara manual sangat dibutuhkannya ketelitian tinggi, waktu
pengujian dan waktu mensimetriskan objek (poros) terlampau lebih lama, jangkauan
pengujian serta proses mensimetriskan dan pencatatan yang jelas agar dapat ditinjau
kembali untuk proses mensimetriskan objek (poros).

Untuk meningkatkan efisiensi waktu dan produktifitas kerja mendapatkan


hasil pengujian secara langsung anda dapat menggunakan laser alignment
system. Laser alignment system adalah sistem mensimetriskan objek (poros) dengan
menggunakan sensor infrared untuk menguji tingkat kesimetrisan suatu objek serta
memproses lanjut untuk mensimetriskan objek (proses).

Menggunakan laser alignment memberikan beberapa keuntungan antara lain:

1. Proses Cepat
2. Panjang Poros ±20M
3. Ketelitian tinggi
4. Penghitungan otomatis
5. Laporan pengukuran otomatis tercatat
6. Data dapat disimpan dan dilihat kembali

B. Jenis Misligment

Missalignment Gejala/tanda-tanda terjadinya misalignment :


 Terlepasnya baut-baut fondasi mesin
 Tingginya jumlah baut coupling yang rusak, rusaknya coupling bush, rusaknya
roda gigi coupling.
 Banyaknya jumlah grease (atau oli) pada bagian coupling guard
 Tingginya temperatur
IHT ALIGNMENT & BALANCING
18-20 April 2018

 Banyaknya penggunaan oli dan penggantian seal


Jenis-jenis missalignment
1. Missalignment sejajar (offset missalignment)

Gambar 5. Offset Missalignment Horizontal


Missalignment ofset, juga dapat disebut missalignment pararel dilihat dari
jarak sumbu antara dua poros dan biasanya di ukur dalam seperseribu inchi. Ofset
dapat terjadi pada bidang vertical maupun horizontal. Gambar dibawah dapat
menjelaskan ofset, ditunjukkan dua poros yang berdekatan yang pararel satu sama lain
tetapi tidak satu sumbu (ada jarak diantara kedua garis sumbu poros). Secara teori,
ofset diukur pada garis sumbu kopling.

Gambar 6. Offset Missalignment Vertikal

2. Missalignment menyudut (angular missalignment)


Angular Misalignment juga disebut Face Alignment. Angular misalignment
dilihat dari kondisi dimana poros tidak pararel tapi tidak ada ofset (tidak ada jarak
antara kedua garis sumbu poros). Keadaan ini diilustrasikan pada gambar dibawah.
Dengan Angular misalignment, mungkin terjadi kedua poros berada pada bidang
yang sama dengan disatukan permukaan kopling yang sama tapi tercipta sudut
antara dua poros. Angular misalignment adalah keadaan dimana terbentuknya sudut
antara dua sumbu poros, biasanya disebut slope atau rise over run yang diukur
dalam satuan perseribu inci, sedangkan sudut yg terbentuk dalam satuan derajat.
Kondisi ini pasti terjadi pada bidang horizontal dan vertical. Gambar dibawah
menjelaskan sudut-sudut yang terbentuk dalam angular misalignment.
IHT ALIGNMENT & BALANCING
18-20 April 2018

Gambar 7. Angular Missalignment

3. Missalignment kombinasi (combination missalignment)


Combination or skewed misalignment terjadi ketika poros tidak lurus
(parallel) maupun memotong pada kopling. Gambar 5 menunjukkan 2 poros yang
miring, kondisi ini merupakan masalah yang sering ditemui pada ketidaklurusan
(misalignment). Jenis misalignment ini dapat terjadi di bidang horizontal ataupun
vertical atau di keduanya. Sebagai perbandingan lihat gambar 6 dimana
menunjukkan 2 poros yang mempunyai angular misalignment tapi tidak terbentuk
ofset (tidak tercipta jarak antara 2 sumbu poros). Gambar 6 menunjukkan bagaimana
pengukuran ofset untuk poros yang tidak parallel dapat berubah tergantung darimana
jarak antara 2 sumbu poros diukur. Catatan, bahwa teori ofset didefinisikan pada
permukaan kopling.

Gambar 8. Combination Missalignment

Contoh Soal

Diameter kopling = 320 mm

Jarak kopling-kaki depan motor = 520 mm

Jarak kaki depan – kaki belakang = 780 mm

Gap kopling bagian atas = 5,28 mm (diukur dengan Feeler Gauge)


IHT ALIGNMENT & BALANCING
18-20 April 2018

Gap kopling bagian bawah = 4,10mm (diukur dengan Feeler Gauge)

Hasil pengukuran dengan Dial Indicator, sbb.:

Bracketnya kurang rigid, jadi mengalami kelenturan (bracket sag) = - 12

Pembacaan Radial spt di bawah ini: (Dial di Motor, bracket di Fan)

+ 12 + 34

+ 46

Pertanyaan :

1. Berapakah (dalam mm) shim yang harus ditambahkan ke/diambil dari kaki depan
motor?

2. Berapakan (dalam mm) shim yang harus ditambahkan ke/diambil dari kaki
belakang motor?

3. Jika mesin berputar 1500rpm, berapa Toleransi atau Nilai Offset/Paralel maksimum
yang diijinkan pada mesin tersebut?

4. Dan berapa Toleransi nilai Gap maksimum yang diijinkan pada mesin tersebut di
atas?

Jawab :
Diketahui bracket sag (brecker mengalami kelenturan terhadap poros ukur ) : -12
maka
Dial = Atas + bawah = kiri + Kanan
1,18 mm
0

+ 12 + 34

+ 46 + 12 = +58 0
Gap Coupling = Gap kopling bagian atas - Gap kopling bagian bawah
IHT ALIGNMENT & BALANCING
18-20 April 2018

= 5,28mm - 4,10mm

= 1,18 mm

Jadi shim yang akan ditambah pada coulping dengan diameter coupling: 320 mm
adalah :

Gambar 9. Ilustrasi Angular Missalignment pada contoh soal


Pada penunjukan dial didapat + 46 +12 ( bracket sag ) = 58 atau 0,58 mm harus
dibagi 2 karna pengukuran menggukanan bracket dial ada jarak (x) antara coupling
yang terjadi mislignment maka :

2x = 0.58 mm ; x = 0.29 mm

Jadi shim yang ditambah untuk alignment adalah :

1. Kaki Depan = 1.92 mm + 0.29 mm

= 2.21 mm

2. Kaki Belakang = 4.79 mm + 0.29 mm

= 5.08 mm
IHT ALIGNMENT & BALANCING
18-20 April 2018

Alignment tolorence tables :

Tabel 1. Alignment tolorence tables

3. Jika mesin berputar 1500rpm dengan diameter 320 mm , Toleransi atau Nilai
Offset/Paralel maksimum yang diijinkan pada mesin tersebut adalah : 0.06 – 0.09
mm

4. Toleransi nilai Gap maksimum yang diijinkan pada mesin tersebut: 0.16 – 0.22
mm
IHT ALIGNMENT & BALANCING
18-20 April 2018

2. BALANCING

Bila titik tengah gravitasi putaran shaft TIDAK sama dengan titik tengah geometris shaft
maka disebut UNBALANCE. Besar UNBALANCE tergantung dari gaya sentrifugal
yang terjadi pada saat operasi. Unbalance dapat dibayangkan sebagai berat yang
dipasang secara eksentrik di badan yang berputar

SEBELUM BALANCING :
a) Lihat data historis :
- Gambar mesin
- Data balancing sebelumnya
- Peralatan yg digunakan
- Informasi pada Name plate
- Data trend vibrasi (spectrum jika mungkin)
b) Pastikan Unbalance adalah penyebab dominan Vibrasi, bukan dari :
- bearing rusak
- misalignment
- soft foot
- seal rubs
- komponen kendor
- rotor/impeller kotor
- salah dari proses

SEWAKTU BALANCING :
a) Ikuti semua prosedur keselamatan
b) Gunakan hukum “Tiga kali”
c) Pastikan data dan catat semuanya
d) Kalkulasi sedikitnya 2 kali
e) Pastikan lokasi dan berat beban unbalance
f) Pasang beban trial pada radius yg sama untuk tiap kali uji
g) Lepaskan beban daripada menambahkan (jika praktis)
h) Pastikan kondisi proses dan kecepatan mesin adalah sama untuk tiap kali uji
i) Bandingkan vibrasi unbalance dengan vibrasi overall

A. Prosedur Static Balancing 1


1. Siapkan dan pasangkan balancing base
2. Pasangkan Impeller ke poros inspeksi
3. Letakan poros pada balancing base dan putar perlahan
4. Pada posisi berhenti, berilah tanda pada bagian atas impeller
5. Putar impeller kembali, ulangi sampai beberapa kali. Jika pada saat berhenti, tanda yg
dibuat tadi :
- tidak berlokasi pada suatu posisi tertentu, maka :
TIDAK TERJADI UNBALANCE PADA IMPELLER -> SELESAI
IHT ALIGNMENT & BALANCING
18-20 April 2018

- berlokasi pada posisi tertentu (bagian berat akan berlawanan arah dengan tanda),
maka:TERJADI UNBALANCE PADA IMPELLER –> LANJUTKAN PROSEDUR
Balancing

Inspection
shaft

Gambar 10. Static Balancing 1 Procedur

6. Berilah pemberat pada arah yang berlawanan dengan bagian yang berat tsb (gunakan
putty – timah yg gampang dipasang & dilepas)
7. Tambahkan pemberat dan ulangi beberapa kali sampai unbalancing dapat dihilangkan
8. Berilah tanda pada posisi yg dipasang pemberat tadi dan angkat pemberat
9. Timbang pemberat (putty) dengan timbangan
10. Pasanglah pemberat kompensasi pada tanda tersebut

B. Prosedur Static Balancing 2

1. Siapkan dan pasangkan balancing base, surface gauge, scale, temporary-weight dan
stopper

2. Pasang impeller pada poros inspeksi

3. Letakan poros pada balance base. Bagi impeller menjadi 8 divisi dan beri tanda pada
masing-masing divisi

Gambar 11. Static Balancing 2 Procedur


IHT ALIGNMENT & BALANCING
18-20 April 2018

4. Pasangkan pemberat sementara pada lokasi yang diberi tanda tadi


5. Atur posisi pemberat sementara pada tinggi yang tetap
6. Tahan impeller dengan stopper dan set surface gauge dan scale
7. Lepaskan stopper dan ukur jumping-up height
8. Lepaskan pemberat sementara dan set pada tanda berikutnya
9. Ikuti prosedur no. 5, 6, 7 dan lakukan pengukuran jumping-up height pada ke 8 titik
yang ditandai tersebut …

Gambar 12. Pengukuran Jumping-up Height

10. Ikuti prosedur no. 5, 6, 7 dan lakukan pengukuran jumping-up height pada ke 8 titik
yang ditandai tersebut …

Gambar 12. Pengukuran Jumping-up Height titik 8


IHT ALIGNMENT & BALANCING
18-20 April 2018

11. Hitunglah perbedaan jumping-up height dari masing-masing posisi yang berlawanan

Gambar 13. Perbedaan Jumping-up Height dari Masing-masing Posisi

12. Buatlah gambar kontraksi dan hitung gaya resultan yang terjadi :
vhor = - ½*Ö2*141 + 28 + ½*Ö2*189 = 61.94
vvert = ½*Ö2*141 + 247 + ½*Ö2*189 = 480.35
2 2
vtot = Ö((61.94) +(480.35) ) = 484.33
13. Berdasarkan pengalaman utk panjang kira-kira 10 mm, setara dgn berat unbalance 1g
: jadi berat unbalance = panjang (mm) / 10 mm/g = 484.33 / 10 = 48.4 g
-1
Sudut a = tan (vvert/vhor)
o
14. Bagian yg ringan dari unbalance berada 90 ke arah putaran :
o
Sudut b = Sudut a – 90
IHT ALIGNMENT & BALANCING
18-20 April 2018

Gambar 14. Bagian yang Unbalance

C. Prosedur Dynamic Balancing – 1


1. Ukur Vibrasi (Amplitudo)
2. Berhentikan mesin dan bagi keliling impeller menjadi 3 bagian, kemudian beri tanda
pada masing-masing bagian (A,B,C)
3. Pasang pemberat sementara pada posisi A, jalankan mesin dan ukur vibrasi arah
horizontal (berat dari pemberat sementara berkisar antara 20 – 100 gram)
4. Berhentikan mesin dan lepaskan pemberat sementara
5. Ikuti prosedur no. 3, 4 dan lakukanlah pengukuran vibrasi pada ke 3 titik yang
ditandai tersebut (A,B,C)

Gambar 15. Pengukuran Dynamic Balancing

6. Tentukan arah unbalance yang terjadi dengan meng-plot besar vibrasi pada circular-
graph
IHT ALIGNMENT & BALANCING
18-20 April 2018

Gambar 16. Penentuan Arah Unbalance

7. Hubungkan ketiga titik sehingga membentuk segitiga

Gambar 17. Menghubung titik ABC

8. Bagilah masing-masing sisi dari segitiga, tepat dibagian tengah yg sama panjang.
Kemudian menentukan titik perpotongan

Gambar 18. Titik Perpotongan dari titik ABC


IHT ALIGNMENT & BALANCING
18-20 April 2018

9. Tarik garis dari titik perpotongan ke sumbu dari circular graph dan teruskan ke
lingkaran luar utk menentukan sudut fase
10. Pasang pemberat. Ulangi prosedur balancing ini dengan mengganti berat dan lokasi
pemberat sementara sampai didapat kondisi yang di-inginkan

Gambar 19. Titik Pasang Pemberat

D. Balancing Menggunakan Sensor Laser

Gambar 20. Balancing Sensor Laser


IHT ALIGNMENT & BALANCING
18-20 April 2018

Balancing FIX LOCATION ; 12 point

1. Lakukan percobaan running motor untuk menentukan titik sensor (12 titik)
Misal didapat titik No. 7 = 1.8 gr dan No. 6 = 0.9 kemudian
Set No. 6 = 0 gr
2. Operasikan motor dengan penambahan beban 1.8 gr pada titik 7 yang telah
ditetapkan
3. Kemudian alat membaca perlu penambahan beban pada No. 3 = 1,2 gr dan No. 4
0.5 gr
4. Lepas beban yang menempel pada titik 7 (1.8 gr) lalu pasang beban pada titik 3
dan 4 masing masing 1,2 gr dan 0,5 gr
5. Kemudian operasikan, dan didapatlah vibrasi yang rendah

Balancing FIX LOCATION ; 8 point


Untuk prosedurnya sama dengan 12 titik tetapi untuk penempatan titiknya dibuat
menjadi 8 titik

1. Lakukan percobaan running motor untuk menentukan titik sensor (8 titik)


Misal didapat titik No. 6 = 2.6 gr dan No. 7 = 0.9 kemudian
Set No. 6 = 0 gr
2. Operasikan motor dengan penambahan beban 2.6 gr pada titik 6 yang telah
ditetapkan
3. Kemudian alat membaca perlu penambahan beban pada No. 2 = 1,5 gr dan No. 3
0.5 gr
4. Lepas beban yang menempel pada titik 6 (2.6 gr) lalu pasang beban pada titik 2
dan 3 masing masing 1,5 gr dan 0,5 gr
5. Kemudian operasikan, dan didapatlah vibrasi yang rendah

Anda mungkin juga menyukai