Pemberdayaan Masyarakat
dan Penguatan Masyarakat
Oleh :
D IV Keperawatan Tingkat II
KELOMPOK 2
(PO71202140 19)
(PO71202140 27)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Masyarakat
memiliki
peranan
penting
dalam
upaya
sebagai
proses
mengembangkan,
memandirikan,
mengontrol
lingkungan
dan
sumberdayanya
sendiri,
papan, kesehatan,
lokal/tradisional karena
modern,
seperti
kerja
keras,
hemat,
keterbukaan,
dan
ini.
Demikian
pula
pembaharuan
institusi-institusi
sosial
dan
kaitannya
dengan
pemantapan,
pembudayaan,
pengamalan
demokrasi.
c. Memberdayakan mengandung pula arti melindungi.
Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi
bertambah lemah, oleh karena kekurangberdayaan dalam menghadapi
yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang
lemah amat mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan masyarakat.
Melindungi tidak berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi, karena
hal itu justru akan mengerdilkan yang kecil dan melunglaikan yang
lemah. Melindungi harus dilihat sebagai upaya untuk mencegah
terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta eksploitasi yang kuat
atas yang lemah. Pemberdayaan masyarakat bukan membuat masyarakat
menjadi makin tergantung pada berbagai program pemberian (charity).
Karena, pada dasarnya setiap apa yang dinikmati harus dihasilkan atas
usaha sendiri (yang hasilnya dapat dipertikarkan dengan pihak lain).
Dengan demikian tujuan akhirnya adalah masyarakat, memampukan, dan
membangun kemampuan untuk memajukan diri ke arah kehidupan yang
lebih baik secara berkesinambungan.
2.
Program
pembangunan
pertanian,
merupakan
program
untuk
industri
kecil
dan
kerajinan.
untuk
Pengembangan
agar secara social tetap dekat dengan desa, tetapi secara eknomi
mempunyai fungsi dan sifat-sifat seperti kota.
Senada dengan program pembangunan pedesaan, J. Nasikun (dalam Jefta Leibo,
1995), mengajukan strategi yang meliputi :
a. Strategi pembangunan gotong royong
Dalam strategi gotong royong, melihat masyarakat sebagai sistem
sosial. Artinya masyarakat terdiri dari atas bagian-bagian yang saling
kerjasama untuk mewujudkan tujuan bersama. Gotong royong dipercaya
bahwa
perubahan-perubahan
masyarakat,
dapat
diwujudkan
melalui
norma, peranan, prosedur baru untuk menghadapi situasi baru yang selalu
berubah. Dalam strategi ini peranan agen - agen pembaharuan sangat penting.
Peran yang dilakukan agen pembaharuan terutama dalam menentukan
program pembangunan, menyediakan pelayanan yang diperlukan, dan
menentukan tindakan yang diperlukan dalam merealisasikan program
pembangunan tersebut. Agen pembaharuan merupakan kelompok kerja yang
terdiri atas beberapa warga masyarakat yang terpilih dan dipercaya untuk
menemukan cara cara yang lebih kreatif sehingga hambatan hambatan
dalam pelaksanaan program pembangunan dapat diminimalisir.
c. Strategi Konflik
Strategi Konflik, melihat dalam kehidupan masyarakat dikuasasi oleh
segelintir orang atau sejumlah kecil kelompok kepentingan tertentu. Oleh
karena itu, strategi ini
terhadap
dalam rangka
pembangunan
dalam
arti
luas
secara
berkelanjutan.
aktifitas
tersendiri
yang
melakukan
konsultasi
dengan
stakeholder
utama
utama
yaitu
menentukan
metodologi
pemetaan
sesuai
d. Memetakan gap dalam kapasitas dalam hal ini kegiatan utamanya adalah
berupa memetakan jurang pemisah antara kapasitas ideal dengan
kenyataannya.
e. Menyimpulkan kebutuhan-kebutuhan pengembangan kapasitas yang
mendesak dalam hal ini kegiatan utamanya adalah berupa menyimpulkan
temuan-temuan dan mengumpulkan usulan-usulan untuk rencana tindak
pengembangan kapasitas.
3. Fase Perencanaan. Pada fase ini terdapat 3 langkah kerja yaitu :
a. Perencanaan tahunan, kegiatan utamanya adalah merumuskan draf
rencana tindak pengembangan kapasitas.
b. Membuatrencana
jangka
menengah,
kegiatan
utamanya
berupa
pertemuan-pertemuan konsultatif.
c. Menyusun skala prioritas, kegiatan utamanya berupa menetapkan skala
prioritas pengembangan kapasitas dan tahapan-tahapan implementasinya.
4. Fase Implementasi. Pada fase ini terdapat 5 langkahkerja yaitu :
a. Pemrograman, kegitan utamanya berupa mengalokasikansumber daya
yang dimiliki saat ini.
b. Perencanaan proyek pengembangan kapasitas, kegiatan utamanya berupa
merumuskan kebijakan implementasi pengembangan kapasitas.
c. Penyeleksian penyedia jasa layanan pengembangan kapasitas, kegiatan
utamanya berupa mengidentifikasi layanan dan produk luar terkait
kebutuhan
dikerjanakan.
implementasi
pengembangan
kapasitas
yang
akan
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mia. 2014. Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Sala Satu Usaha
Menumbuhkan Peran Aktif Masyarakat Dalam Pembangunan Di
Kabupaten
Enrekang.
https://www.academia.edu/9973953/_Pemberdayaan_Masyarakat_Sebagai_
Sala_Satu_Usaha_Menumbuhkan_Peran_Aktif_Masyarakat_Dalam_Pemba
ngunan_Di_Kabupaten_Enrekang_. Diakses pada Sabtu, 10 Oktober 2015
pukul 10.00 WITA.
Alliance.
Abadi,
Cholisin.
2011
Pemberdayaan
Masyarakat.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PEMBERDAYAAN
%20MASYARAKAT.pdf. Diakses pada Sabtu, 10 Oktober 2015 pukul
10.00 WITA.
Irawan,
Dediarta
Wendi.2011.Metode
Pemberdayaan