Puji syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang
Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan
Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen
pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya
bagi penulis. Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan
baik, namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya
keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya
kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami
memohon maaf dan kritikserta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca
sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih
juga dalam pengetahuan kita bersama. Harapan ini dapat bermanfaat bagi kita
sekalian.
DAFTAR ISI
1|Page
Kata Pengantar............1
Daftar Isi....... 2
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang........................ 3
B. Tujuan......................... 4
C. Rumusan Masalah...............................4
Bab II Pembahasan
1.
2.
Pentingnya Ideologi.....................
9
3.
Kesimpulan..........................................................................
23
Daftar Pustaka...........................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
2|Page
A.
LATAR BELAKANG
3|Page
Dasar dengan preambulnya (Pembukaannya) dan (2) memilih Presiden dan Wakil
Presiden.
Untuk pengesahan Preambul, terjadi proses yang cukup panjang. Sebelum
mengesahkan Preambul, Bung Hatta terlebih dahulu mengemukakan bahwa pada
tanggal 17 Agustus 1945 sore hari, sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan, ada
utusan dari Indonesia bagian Timur yang menemuinya. Intinya, rakyat Indonesia
bagian Timur mengusulkan agar pada alinea keempat preambul, di belakang kata
ketuhanan yang berbunyi dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya dihapus. Jika tidak maka rakyat Indonesia bagian Timur
lebih baik memisahkan diri dari negara RI yang baru saja diproklamasikan. Usul
ini oleh Muh. Hatta disampaikan kepada sidang pleno PPKI, khususnya kepada
para anggota tokoh-tokoh Islam, antara lain kepada Ki Bagus Hadikusumo, KH.
Wakhid Hasyim dan Teuku Muh. Hasan. Muh. Hatta berusaha meyakinkan tokohtokoh Islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena pendekatan yang
terus-menerus dan demi persatuan dan kesatuan, mengingat Indonesia baru saja
merdeka, akhirnya tokoh-tokoh Islam itu merelakan dicoretnya dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya di belakang kata
Ketuhanan dan diganti dengan Yang Maha Esa.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
C. TUJUAN
Kelompok kami menyusun makalah ini bertujuan agar para pembaca bisa
mengetahui tentang Ideologi dari segi makna maupun pengertiannya dan
perbandingan pancasila dengan ideologi lainnya. Adanya makalah ini juga di
harapkan dapat menjadi pengetahuan bagi kita semua
BAB II
PEMBAHASAN
4|Page
kecenderungan
filosofis,
atau
sebagai
serangkaian
ide
yang
5|Page
suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita yang dijalankan oleh
kelompok atau lapisan masyarakat. Bila kita terapkan rumusan ini pada Pancasila
dengan definisi-definisi filsafat dapat kita simpulkan, maka Pancasila itu ialah
usaha pemikiran manusia Indonesia untuk mencari kebenaran, kemudian sampai
mendekati atau menanggap sebagai suatu kesanggupan yang digenggamnya
seirama dengan ruang dan waktu.
1
Pengertian ideologi dapat dianggap sebagai visi yang luas, sebagai cara
memandang segala sesuatu. Pengertian Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak
(tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik
sehingga membuat konsep ini menjadi intisari politik. Secara umum, Pengertian
ideologi diartikan sebagai suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan serta
kepercayaan yang bersifat sistematis yang memberikan arah dan tujuan yang
hendak dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.
Ramlan Surbakti mengemukakan ada dua pengertian Ideologi yaitu Ideologi
secara fungsional dan Ideologi secara struktural. Ideologi secara fungsional
diartikan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat
dan negara yang dianggap paling baik. Ideologi secara fungsional ini digolongkan
menjadi dua tipe, yaitu Ideologi yang doktriner dan Ideologi yang pragmatis.
Ideologi yang doktriner bilamana ajaran-ajaran yang terkandung di dalam
Ideologi itu dirumuskan secara sistematis, dan pelaksanaannya diawasi secara
ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintah. Sebagai contohnya adalah
komunisme. Sedangkan Ideologi yang pragmatis, apabila ajaran-ajaran yang
terkandung di dalam Ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan
terinci, namun dirumuskan secara umum hanya prinsip-prinsipnya, dan Ideologi
itu disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem
pendidikan, system ekonomi, kehidupan agama dan sistem politik.
Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang
sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-citanya. Ideologi
merupakan sesuatu yang dihayati menjadi suatu keyakinan. Ideologi merupakan
suatu pilihan yang jelas membawa komitmen (keterikatan) untuk
mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang, maka akan
semakin tinggi pula komitmennya untuk melaksanakannya. Berikut pengertian
ideologi menurut para ahli:
1 http://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-ideologi-menurut-para-ahli.html
6|Page
2 http://jazulipengetahuan.blogspot.co.id/2009/10/makna-ideologi.html
7|Page
8|Page
B. Pentingnya Ideologi
4
Pentingnya ideologi dilihat dari fungsi dan peranannya. Makna dan arti ideologi
bagi suatu negara/bangsa adalah sesuatu memiliki fungsi sebagai pandangan hidup
dan sebagai petunjuk arah semua dalam kehidupan hidup serta penghidupan
bangsa di berbagai aspek-aspek atau bidang dalam kehidupan masyarakat, bangsa,
dan negara. Secara umum, Pengertian Ideologi adalah kumpulan suatu gagasangagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan dengan menyeluruh dan sistematis,
menyangkut seluruh bidang kehidupan manusia.
Ideologi suatu negara sangat penting karena sangat bermakna dalam bagi suatu
negara. Pentingnya ideologi bagi suatu negara dapat disimpulkan dalam beberapa
point-point antara lain sebagai berikut :
Dengan ideologi nasionalnya suatu bangsa dan negara dapat berdiri kukuh
dan tidak mudah terombang ambing oleh pengaruh ideologi lain serta
dalam menghadapi persoalan-persoalan yang ada.
Ideologi memberikan arah dan tujuan yang jelas menuju kehidupan yang
di cita-citakan.
Ideologi memiliki arti yang penting karena mampu mengatasi konflik atau
ketegangan sosial
4 http://www.artikelsiana.com/2015/03/arti-pentingnya-ideologi-negara-bangsabagi-suatu.html
9|Page
Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu
sendiri. Adapun fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok
atau bangsa. Ideologi memiliki kecenderungan untuk memisahkan kita dari
mereka. Ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan
dengan agama, agama berfungsi juga mempersatukan orang dari berbagai
pandangan hidup bahkan dari berbagai ideologi. Sebaliknya ideologi
mempersatukan orang dari berbagai agama. Oleh karena itu ideology juga
berfungsi untuk mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau ketegangan sosial.
Dalam hal ini ideology berfungsi sebagai pembentuk solidaritas (rasa
kebersamaan) dengan mengangkat berbagai perbedaan ke dalam tata nilai yang
lebih tinggi. Fungsi pemersatu itu dilakukan dengan memenyatukan keseragaman
ataupun keanekaragaman, misalnya dengan memakai semboyan kesatuan dalam
perbedaan dan perbedaan dalam kesatuan. Jadi ideologi diperlukan oleh suatu
bangsa untuk mewujudkan tujuan negaranya. Tanpa kesepakatan bersama, tidak
mungkin tujuan untuk meraih cita-cita atau harapan negara dapat menjadi
kenyataan.
6
10 | P a g e
2. Dengan ideologi nasionalnya, suatu bangsa dan negara dapat berdiri kukuh dan
tidak mudah terombang-ambing oleh pengaruh ideologi lain serta mampu
menghadapi persoalan-persoalan yang ada.
3. Ideologi memberikan arah dan tujuan yang jelas menuju kehidupan yang di
cita-citakan. Ideologi yang dipahami, dihayati, dan diamalkan oleh seluruh
rakyat dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan demi kelangsungan
hidupnya.
4. Ideologi dapat mempersatukan orang dari berbagai golongan, suku, ras, dan
agama, bahkan dari berbagai ideologi.
5. Ideologi dapat mempersatukan orang dari berbagai agama.
6. Ideologi mampu mengatasi konflik atau ketegangan social.
Liberalisme
11 | P a g e
tingkah laku dan perbuatan warganegaranya. Apa yang boleh dilakukan dan tidak
boleh dilakukan oleh rakyat, biasanya ditentukan oleh pemerintah dari masingmasing negara. Inilah sebenarnya persoalan mendasar yang paling penting karena
menyangkut kepentingan asasi dari warga negara.
Liberalisme sebagai salah satu filsafat politik dan ideologi besar di dunia
memiliki hubungan yang erat dengan persoalan diatas. Edmun Burke
mengemukakan bahwa liberalisme berhubungan dengan masalah apa yang
seharusnya dilakukan oleh negara melalui kebijaksanaan umum, dan yang
seharusnya tidak dilakukan negara untuk memberikan kebebasan kepada
rakyatnya. Pada awal pertumbuhannya, liberalisme sering dikonotasikan dengan
kebebasan individu dalam setiap aspek kehidupan. Inilah arti pentingnya jaminan
terhadap hak-hak asasi manusia sehingga memungkinkan setiap orang dapat
mengembangkan potensinya.
Menurut pandangan liberalisme, negara dan politik hanya menempati salah
satu bagian dan bukan persoalan pokok dalam kehidupan manusia. Tujuan negara
semata-mata hanya mempertahankan negara apabila ada gangguan atau serangan
dari negara lain. Fungsi negara tidak lebih dari mempertahankan hukum dan
ketertiban masyarakat. Rumusan yang sesuai dengan cita-cita ini adalah The
goverment is the best which governs the best.
Liberalisme memiliki pandangan tersendiri terhadap hak dan kebebasab
warganegara. Ia mendukung pengakuan hak-hak asasi manusia sepanjang tidak
mengganggu hak-hak orang lain. Pandangan ini pada dasarnya sama dengan yang
dikembangkan bangsa Indonesia melalui ideologi pancasila. Dengan demikian,
negara paling tidak harus memberikan jaminan kepada setiap warganegaranya
untuk memilih dan menentukan agama dan kepercayaannya sendiri, berbicara dan
mengemukakan pikiran secara bebas, dan untuk bekerja secara bebas sesuai
dengan kemauan dan kemampuannya tanpa campur tangan dari pemerintah.
Filsafat politik liberalisme tertuang dalam Bill of Rights, gagasan
konstitusionalisme, ajaran Separation of Power, dan dimanefestasikan dalam
ajaran Checks and Balance. Keempatnya dimaksudkan untuk memberikan
jaminan dan perlindungan terhadap kebebasan individu dari pelanggaranpelanggaran yang mungkin dilakukan oleh negara atau pemerintah. Akhirnya,
prinsip-prinsip pengajaran liberalisme telah berkembang menjadi suatu ideologi
dalam segala aspek kehidupan.Sebagai sebuah ideologi, liberalisme
mengembangkan suatu prinsip yang sangat mendasar sifatnya, seperti: (1)
pengakuan terhadap hak-hak asasi kewarganegaraan, (2) memungkinkan tegaknya
tertib masyarakat dan negara atas supermasi hukum, (3) memungkinkan lahirnya
pemerintahan yang demokratis, dan (4) penolakan terhadap pemerintahan totaliter.
12 | P a g e
2.
Komunisme
Menurut teori aslinya, yaitu teori marx, sosialisme dan komunisme tidak
akan mungkin bisa muncul di negara-negara yang tingkat perkembangan
ekonominya belum begitu maju. Selain itu, Marx mengatakan bahwa sistem
feodal harus digantikan oleh sistem kapitalis yang ditimbulkan oleh
industrialisasi. Dalam pandangan Marx, sistem kapitalis tersebut bisa
mempersiapkan kerangka landasan untuk datangnya sosialisme dengan melalui
dua cara: (1) kapitalisme memberikan kemungkinan menigkatnya produksi
melalui industrialisasi,dan (2) kapitalisme dapat melahirkan kelas baru, yaitu kelas
proletar atau buruh.
Sistem kapitalis itu sendiri, bisa saja dipimpin oleh kelas borjuis dengan
satu catatan bahwa kelas proletar semakin besar jumlahnya. Akhir dari kondisi ini
akan melahirkan kekuatan kelas proletar guna menjatuhkan atau menggantikan
kelas borjuis. Dengan demikian, kelas proletar bisa mewarisi ekonomi yang maju
dari praktek kapitalisme. Dengan asumsi bahwa kelas proletar tersebut akan
menggunakan produksi yang tinggi untuk kepentingan mayoritas kelas proletar
dan bukan demi kepentingan minoritas kelas borjuis. Berangkat dari teori marx
tersebut kita memperoleh satu kesan bahwa negara praindustri harus
diindustrilisasikan melalui kapitalis sebelum lahir atau tumbuhnya sosialis.
Kondisi semacam inilah yang memungkinkan kaum proletar menjadi kuat dan
dapat merebut kekuasaan dan menciptakan sosialisme.
Gambaran pada awal abad ke 20 menunjukkan, bahwa negara-negara
sosialis adalah negara-negara kapitalis yang paling maju, khususnya jerman dan
inggris. Di pihak lain, rusia masih feodal dengan ekonomi pertaniannya. Di rusia
proses industrialisasi baru mulai dan kaum borjuis masih lemah dibandingkan
13 | P a g e
dengan kaum ningrat yang ada. Meskipun demikian, partai komunis berhasil
merebut kekuasaan di rusia. Sementara di inggris dan jerman, hal yang demikian
tidak terjadi. Satu pertanyaan yang segera mengganggu adalah bagaimana
kenyataan berhasilnya partai komunis di suatu negara yang belum maju dapat
disesuaikan dengan teori Marx?
Menurut Marx, datangnya sosialis dapat diibaratkan dengan jatuhnya buah
yang matang dari pohon. Kalau buah sudah matang barulah bisa jatuh. Sementara
itu lenin berkeyakinan bahwa buah itu harus dan dapat direbut. Apabila dikaitkan
dengan perkembangan di Rusia belum cukup matang. Untuk itu sebuah organisasi
harus dibentuk dalam upaya merebut kekuasaan. Organisasi yang dimaksudkan
tidak lain dan tidak bukan ialah: Partai Bolshevic atau Komunis. Partai komunis
terdiri dari segolongan kecil orang yang revolusioner dan sangat berdisiplin.
Sehubungan dengan ini, lenin mengatakan bahwa kualitas lebih penting
ketimbang kuatintas. Bahkan, untuk ini partai komunis disebutnya sebagai
vanguard atau pelopor kelas proletar. Menurut Lenin pula orang bisa sering
menginsyafi kepentingannya sendiri. Mereka mirip tubuh tanpa kepala. Untuk ini
partai komunis sebagai kepala dari tubuh kelas proletar. Dalam pandangannya,
anggota-anggota Partai Komunis cukup memahami hukum kesejarahan. Dengan
kata lain, mereka cukup memahami bagaimana kelas proletar merupakan kelas
yang semestinya akan berkuasa. Jadi, walaupun banyak anggota partai yang
berasal dari cendikiawan daripada proletar itu sendiri, namun golongan
cendikiawan tersebut dapat mewakili kepentingan proletar.
Lenin juga melihat bahwa kelas proletar merupakan kelas yang kecil di
Rusia. Oleh karena itu kelas proletar harus bersatu dengan petani. Persekutuan ini
haruslah dipimpin oleh kelas proletar ( dalam hal ini partai komunis). Tugas
pertama mereka adalah menjatuhkan rezim feodal, kendatipun rezim feodal itu
sendiri tidak akan diganti oleh rezim borjuis. Menurut lenin, justru persekutuan
yang dipimpin oleh proletar itulah yang harus menunaikan tugas kelas borjuis,
yaitu industrialisasi. Sesudah itu mereka baru dapat menunaikan tugasnya sendiri,
yaitu membangun sosialisme. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa lenin
bermaksud menyatukan dua tahapan yaitu kapitalis dan sosialis. Dari ulasan yang
terakhir, nampak bahwa lenin membuat beberapa revisi yang penting dalam teori
Marxisme. Pertama ia menerima prinsip bahwa arah sejarah bisa dipercepat.
Kedua, alat yang dapat mempercepat sejarah adalah partai komunis yang
mewakili kaum proletar, kendatipun diantara anggotanya terdapat orang-orang
yang bukan proletar. Ketiga, lenin menginsyafi bahwa dalam suatu negara agraris,
kelas proletar harus bersekutu dengan kelas petani. Akhirnya lenin berkesimpulan
bahwa partai komunis dapat menjalankan industrialisasi kendati menurur Marx
industrialisasi merupakan tugas kaum borjuis dengan sistem kapitalismenya.
14 | P a g e
Revisi-revisi lenin dikembangkan pula oleh Mao Tze Tung. Diatas telah
dikatakan bahwa lenin menciptakan gagasan Vanguard of the Proletariat atau
pelopor proletar yang mewakili kelas proletar, kendatipun ada di antara
pemimpin-pemimpinnya yang bukan dari kelas proletar. Di samping itu, peranan
para politisi tidak dapat diabaikan. Pada mulanya partai komunis cina mengikuti
contoh rusia tersebut. Dengan kata lain, semua partai ini mendasarkan
kekuatannya pada kelas proletar dan kelompok cendikiawan di kota-kota besar.
Namun kenyataan yang ada, pada tahun 1927, Chiang Kai-Shek menghancurkan
partai komunis di kota-kota besar. Untuk itu Mao mengembangkan satu
pemikiran, bahwa revolusi cina harus mendasarkan diri pada kelas petani. Atas
dasar pertimbangan tersebut Mao membentuk suatu tentara petani. Satu
pertanyaan yang timbul sekarang adalah, bagaimana revolusi yang diperjuangkan
oleh tentara petani itu dapat dikatakan komunis?
Memang lenin membedakan antara pelopor proletar dan kelas proletar itu
sendiri. Akan tetapi bagaimanapun juga keduanya saling bersangkutan sangat
erat. Ada orang-orang proletar yang menjadi anggota partai komunis, dan partai
komunis berpusat di kota-kota besar sehingga pemimpin-pemimpin dapat
berhubungan secara kontinyu dengan kelas proletar. Sebelumnya Mao hanya
membawa gagasan lenin sampai logical conclution saja. Kalau pelopr proletar
memahami kepentingan proletar dengan lebih jelas dari orang proletar itu sendiri,
apakah pelopor tersebut tersangkut-paut secara fisik dengan proletar atau tidak,
bukanlah persoalan yang penting. Pokoknya pelopor itu, tidak lain adalah partai
komunis yang dianggap mewakili kelas proletar. Jadi walaupun tentara Mao
terdiri dari petani dan bukan proletar, akan tetapi ia mewakili proletar. Dengan
demikian boleh dikatakan bahwa revolusi cina dipimpin juga oleh kelas proletar.
Revolusi Mao adalah bertujuan menjangkau demokrasi rakyat. Jika
demokrasi rakyat sudah dapat dicapai, maka sudah tidak perlu memasuki tahap
kapitalisme. Jadi perkembangan masyarakat harus melewati tahap feodalisme
menuju demokrasi rakyat, kemudian memasuki sosialisme, dan akhirnya
terwujudlah komunisme. Demokrasi rakyat diperjuangkan oleh suatu aliansi yang
terdiri dari kelas kelas proletar, petani, borjuis kecil, dan borjuis nasional (kaum
kapitalis yang menentang atau tidak bekerja sama dengan imperealis) aliansi
tersebut dipimpin oleh kaum proletar. Untuk ini Mao mengatakan bahwa revolusi
ala cina cocok dengan kondisi negara-negara baru.
Sejak tahun 1961, uni sovyet menganjurkan sebuah jalan yang sedikit
berbeda untuk negara-negara baru. Menurut Uni sovyet negara-negara baru harus
mencapai apa yang disebut demokrasi nasional. Aliansi yang memperjuangkan
demokrasi nasional terdiri dari keempat kelas yang juga memasuki aliansi untuk
demokrasi rakyat. Tetapi aliansi demokrasi nasional tidak dipimpin oleh kelas
15 | P a g e
16 | P a g e
orang berfrustasi secara materiil. Mereka ingin menjadi kaya seperti orang lain.
Kedua, mereka frustasi dengan nilai-nilai baru. Pada zaman yang kacau, orang
perlu ideologi yang dapat menerangkan tentang dunia modern yang kelihatan
kacau. Sering kepercayaan agama tidak cukup meyakinkan, sehingga orang tidak
saja memberi jalan untuk menjadi kaya tetapi juga sebagai pegangan yang dapat
meredakan ketakutan akan kekacauan di dunia modern.
3.
Fasisme
18 | P a g e
19 | P a g e
pemerintah
lebih
mudah
Ideologi Pancasila
20 | P a g e
Ideologi
Pancasila
Hal
Hubungannya dengan
Agama
Hubungannya
Tatanan
Ekonomi
Wajib
dengan
kebebasan
memilih agama
sesuai
dengan
keyakinannya.
Pancasila,
Liberalisme,
Liberal
Boleh
memeluk
agama
dan
juga
tidak
dilarang
untuk tidak
memeluk
agama.
dengan Mengutamakan
Melaksanaka
ekonomi
n
sistem
koperasi
yang ekonomi
sesuai
dengan liberal yang
nilai-nilai
bebas. HakPancasila
hak pribadi
diakui
dan
diberi ruang
sebebasbebasnya
dan
Komunis
Tidak
percaya
dengan
keberadaan
Tuhan.
Melaksanaka
n
ekonomi
etatisme yang
berpijak pada
kepentingan
kolektif
rakyat secara
menyeluruh.
Hak-hak
pribadi
dibatasi
sampai pada
batas
tidak
diakui
8 Ardianty, Tia. 2014. Pengertian dan Makna Ideologi bagi Bangsa dan Negara,
Membedakan Macam-macam Ideologi, Makna dan Peranan Ideologi Pancasila
sebagai Ideologi Bangsa dan Negara (Online)
.http://tdiandz.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-dan-makna-ideologi-bagi.html,
diakses 11 Oktober 2015
21 | P a g e
22 | P a g e
Sistem
politik yang
liberal
dan
demokratis.
Terdapat
sedikit partai,
tapi
sangat
aspiratif
dengan
keinginan
rakyat.
Kepala
negara dan
kepala
pemerintahan
dipimpin
oleh
presiden.
Sistem politik
yang sosialis.
Terdapat
beberapa
partai yang
berhaluan
berbeda,
tetapi hanya
satu
yang
muncul. Hal
itu
karena
adanya
keberpihakan
politik pada
salah
satu
partai
saja.
Hal ini biasa
disebut
demokrasi
tertutup.
Dipimpin
oleh presiden
seorang
presiden.
BAB III
KESIMPULAN
Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia itu sangat
penting.Karena Ideologi merupakan alat yang paling ampuh untuk menciptakan
negara Indonesia yang kokoh, bermartabat dan berbudaya tinggi. Tanpa Ideologi
bangsa akan rapuh dan hilang jati dirinya. Pancasila sebagai sumber nilai
menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai
kemanusiaan yang luhur, hal ini menandakan bahwa denganPancasila
bangsa Indonesia menolak segala bentuk penindasan, penjajahan
darisatu bangsa terhadap bangsa yang lain. Ideologi bangsa Indonesia itu adalah
Pancasila.
Indonesia mempunyai Ideologi Pancasila diharapkan mampu untuk
membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih bagus dari sekarang.
Ideologi juga diharapkan mampu untuk membangkitkan kesadaran bangsa. Setiap
pengambilan keputusan harus berdasarkan ideologi negara Indonesia yaitu
Pancasila. Supaya dalam pengambilan keputusan keputusan tidak keluar dari
aturan dan kaidah negara Indonesia. Tidak hanya negara yang menganut ideologi
Pancasila, tetapi juga masyarakat Indonesia, masyarakat Indonesia dalam
bertingkah laku juga harus berpedoman teguh pada ideologi Pancasila supaya citacita yang diharapkan oleh masyarakat tersebut dapat terwujud dengan benar
23 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Al Marsudi,Subandi.2011.Pancasiala dan UUD`45 dalam paradigma reformasi.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Ardianty, Tia. 2014. Pengertian dan Makna Ideologi bagi Bangsa dan Negara,
Membedakan Macam-macam Ideologi, Makna dan Peranan Ideologi Pancasila
sebagai Ideologi Bangsa dan Negara (Online) .http://tdiandz.blogspot, diakses
11 Oktober 2015
Dipoyudo, Kirdi.1979. Pancasila Arti dan Pelaksanaannya. Jakarta : Balai
Pustaka.
Firmansyah. 2011, Mengelola partai politik, Komunikasi dan positioning idelogi
politik di erademokrasi. Jakarta, Yayasan pustaka obor Indonesia.
Francis Fukuyama, The end of history and the last men; kemenangan kapitalisme
dalam ideologi liberal, (Yogyakarta: Qalam, 2003).
http://damasburnaman21.blogspot.co.id/2015/05/pentingnya-ideologi-bagi-suatunegara.html
http://jazulipengetahuan.blogspot.co.id/2009/10/makna-ideologi.html
http://tdiandz.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-dan-makna-ideologi-bagi.html
http://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-ideologi-menurut-para-ahli.html
http://www.artikelsiana.com/2015/03/arti-pentingnya-ideologi-negara-bangsabagi-suatu.html
Setyawan, Bayu Inggit. 2012. Arti Penting Ideologi bagi suatu Bangsa (online).
http://inggitberbagi.blogspot.co.id/2012/10/arti-penting-ideologi-bagi-suatubangsa.html, diakses 11 Oktober 2015.
24 | P a g e
25 | P a g e