Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN

ACARA IV
ADAPTASI KAKI RENANG

Oleh:
Nama

: Azizah Kuswardini

NIM

: H1K013033

Kelompok

: 3 (tiga)

Asisten

: Yusuf Khaidir

JURUSAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014

I. PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Segara Anakan merupakan suatu ekosistem rawa bakau dengan laguna yang

unik dan langka di pantai selatan Pantai Jawa. Laguna ini berada diantara pantai
selatan Jawa dan Pulau Nusakambangan, dihubungkan dengan Samudera Hindia
oleh dua selat (alur barat dan alur timur). Segara Anakan merupakan tempat
bermuara sungai besar dan kecil. Ekosistem Perairan Segara Anakan yang terdiri
dari perairan payau dan hutan bakau disertai endapan yang berasal dari sungaisungai tersebut merupakan perairan yang kaya akan nutrien, sehingga Laguna
Segara Anakan kaya akan sumberdaya perikanan, salah satunya adalah Kepiting
Bakau (Scylla Seratta) (Asmara, 2004).
Kepiting Bakau (Scylla serrata) adalah salah satu biota yang kehidupannya
sangat dipengaruhi oleh keberadaan hutan mangrove. Struktur fisik vegetasi
mangrove dengan akar-akar tunjangya yang saling membelit dan padat serta
sabangnya yang memanjang ke bawah menjadikan sebgai habitat yang baik bagi
kehidupan Scylla serrata. Hutan mangrove juga dapat berfungsi sebgai daerah
pembesaran (nursery ground), pemijahan (spawning ground) dan mencari
makanan (feeding ground) bagi Kepiting Bakau (Scylla serrata) terutama kepiting
muda, karena ketersediaan makanan alami yang melimpah pada ekosistem
tersebut (Mulya, 2002).
Kepiting Bakau (Scylla serrata) merupakan kepiting yang masuk famili
Purtonidae yang memiliki pasangan kaki jalan dan pasangan kaki kelimanya
berbentuk pipih dan melebar pada ruas yang terakhir dan sebagian besar hidup di
laut, perairan bakau dan perairan payau (Kasry,1996 dalam Agus, 2008). Secara

umum morfologi Keiting Bakau (Scylla serrata) dapat dikenali dengan ciri yaitu
seluruh tubuhnya tertutup cangkang; terdapat 6 buah duri diantara sepasang mata,
dan 9 asang duri disamping kiri dan mata kanan; mempunyai sepasang capit
(Cheliped); mempunyai 3 pasang kaki jalan; mempunyai sepasang kaki renang
dengan bentuk pipih; kepiting jantan mempunyai abdomen yang berbentuk agak
lancip, sedangkan pada kaepiting betina dewasa agak membundar dan melebar;
mempunyai ukuran tubuh besar; pertumbuhannya cepat; memiliki warna relatif
seperti lumpur yaitu cokelat kehitaman pada karapaks dan putih kekuningan pada
abdomen. Kepiting Bakau dalam menjalani kehidupannya beruaya dari perairan
pantai ke laut, kemudian induk berusaha kembali ke perairan pantai, muara sungai
atau hutan mangrove untuk berlindung, mencari makan atau membesarkan diri
(Amir, 1994 dalam Agus, 2008)
1.2

Tujuan
Mengetahui perbedaan kaki renang Scylla serrata jantan dan betina.

II. MATERI DAN METODE


2.1

Materi

2.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah jangka sorong dan alat tulis.
2.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah kepiting bakau (Scylla
serrata) jantan sebanyak 6 ekor dan betina 6 ekor.
2.2 Metode
2.2.1

Prosedur Kerja
1. Tiap regu melakukan pengukuran data berupa lebar karapas dan lebar
lebar/panjang kaki renang Scylla serrata jantan dan betina
2. Tiap regu melakukan pengukuran dari sumber (pengepul) minimal 6 ekor
jantan dan 6 ekor betina kepiting bakau (Scylla serrata).
3. Data yang didapat lalu dimasukan ke tabel.

2.2.2

Analisis Data
1. Data ukuran lebar dan panjang kaki renang Scylla serrata jantang dan

betina dianalisis sebarannya menggunakan Microsoft Excel 2013 dan di


buat diagram batang.
2. Kemudian data tersebut dianalisis perbedaannya menggunakan SPSS

berupa Independent Samples T-Test.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1

Hasil

Tabel 1. Data pengukuran kaki renang Scylla serrata Jantan

No.
1
2
3
4
5
6

Ratarata

8,62
9,82
10,01
6,83
9,44
7,84
52,56

Lebar kaki
renang (cm)
(L)
0,8
1,21
1,31
0,64
1,39
1,14
6,49

8,76

1,08

Lebar karapas
(cm) (K)

Panjang kaki
renang (cm) (P)

L/K

P/K

3,71
4,64
4,9
2,72
4,66
3,77
24,4

0,09
0,12
0,13
0,09
0,14
0,11
0,68

0,43
0,47
0,48
0,39
0,49
0,48
2,74

4,07

0,11

0,46

L/K

P/K

0,11
0,08
0,14
0,10
0,08
0,14
0,65

0,42
0,32
0,46
0,38
0,41
0,40
2,39

0,11

0,40

Tabel 2. Data kaki renang Scylla serrata Betina


Lebar karapas
Lebar kaki
Panjang kaki
No.
(cm) (K)
renang (cm) (L) renang (cm) (P)
1
10,2
1,22
4,3
2
8,91
0,8
2,91
3
9,05
1,3
4,2
4
6,74
0,69
2,62
5
6,74
0,55
2,78
6
7,77
1,14
3,18

49,41
5,7
19,99
Rata8,24
0,95
3,33
rata
3.2

Pembahasan
0.6
0.5
0.4

lebar/panjang (cm) 0.3


0.2
0.1
0

Jantan
L/K

P/K

Gambar 1. Diagram ukuran lebar dan panjang kaki renang Scylla serrata Jantan

0.5
0.4
0.3

lebar/panjang (cm)

0.2
0.1
0

Betina
L/K

P/K

Gambar 2. Diagram ukuran lebar dan panjang kaki renang Scylla serrata Betina
Kepiting Bakau (Scylla serrata) merupakan kepiting yang masuk famili
Purtonidae yang memiliki pasangan kaki jalan dan pasangan kaki kelimanya
berbentuk pipih dan melebar pada ruas yang terakhir dan sebagian besar hidup di
laut, perairan bakau dan perairan payau (Kasry,1996 dalam Agus, 2008).
Sulistiono et al. (1992) dalam Mulya (2002) mengklasifikasikan kepiting
bakau sebagai berikut:
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Subphylum: Crustacea
Class: Malacostraca
Order: Decapoda
Family: Portunidae
Genus: Scylla
Species: S. serrata
Secara umum morfologi Keiting Bakau (Scylla serrata)

dapat dikenali

dengan ciri yaitu seluruh tubuhnya tertutup cangkang; terdapat 6 buah duri
diantara sepasang mata, dan 9 asang duri disamping kiri dan mata kanan;
mempunyai sepasang capit (Cheliped); mempunyai 3 pasang kaki jalan;
mempunyai sepasang kaki renang dengan bentuk pipih; kepiting jantan

mempunyai abdomen yang berbentuk agak lancip, sedangkan pada kaepiting


betina dewasa agak membundar dan melebar; mempunyai ukuran tubuh besar;
pertumbuhannya cepat; memiliki warna relatif seperti lumpur yaitu cokelat
kehitaman pada karapaks dan putih kekuningan pada abdomen.

Gambar 1. Morfologi Kepiting Bakau


Untuk membedakan Kepiting Bakau yang berjenis kelamin jantan dan
betina bisa terlihat pada ruas abdomennya. Kepiting bakau jantan mempunyai
ruas-ruas abdomen yang berbentuk menyerupa segitiga pada bagian perut,
sedangkan pada kepiting betina ruas-ruas abdomen lebih melebar dan sedikit
membulat (Moosa dkk.,1985 dalam Asmara, 2004).

Gambar 2. Perbedaan Jantan Betina Berdasarkan Abdomen


Kaki renang (Pleopod) adalah salah satu dari 5 pasang anggota tubuh yang
bercabang yang biasanya melekat pada abdomen. Berfungsi untuk berenang dan

pada kepiting betina, kaki-kaki ini juga digunakan untuk menyimpan telurtelurnya. Perbedaan bentuk kaki renang betina dan jantan telihat pada tiap-tiap
ruas perut memiliki umbai-umbai yang berkembang dengan baik, bercabang, dan
berbulu halus yang berfungsi sebagai alat untuk memegang telur pada betina.
Kepiting betina selalu membawa telur-telur itu sampai menetas, tanpa bantuannya
telur-telur dapat tercecer. Pada kepiting jantan hanya umbai-umbai dari ruas perut
pertama yang berkembang dengan baik dan disebut pleopod-1 dan pleopod-2,
sedangkan umbai-umbai pada ruas lainnya disebut rudimenter.
Berdasarkan perhitungan lebar karapas, Scylla serrata yang berjenis
kelamin jantan memiliki lebar karapas terkecil yaitu 6,83 cm dan terbesar yaitu
10,01 cm. Sedangkan untuk Scylla serrata yang berjenis kelamin betina memiliki
lebar karapas terkecil yaitu sebesar 6,74 dan terbesar yaitu sebesar 10,2 cm. Untuk
perhitungan seluruh Kepiting Bakau (Scylla serrata) lebar terbesar dimiliki
Kepiting Bakau berjenis kelamin betina yaitu sebesar 10,2 cm. Semakin lebar
karapaks, berat seekor Kepiting Bakau besar. Biasanya ini terjadi pada kepiting
yang berjenis kelamin betina.
Hubungan lebar karapaks dan berat tubuh kepiting mempunyai suatu nilai
yang memungkinkan unutk mengubah nilai lebar ke dalam nilai berat atau
sebaliknya. Berat kepiting bakau dianggap sebagai suatu fungsi dari lebar
karapaks kepiting bakau dan hubungan lebar karapaks berat hampir mengikuti
hukum kubik (Hill,1936 dalam Asmara,2004). Secara fisiologis kepiting betina
lebih banyak membutuhkan energi baik perisapan untuk molting (pertumbuhan)
maupun unutk pertumbuhan sel telur (gonad) sehingga energi yang dibutuhkan
semakin tinggi. Ini berbeda dengan kepiting jantan dimana hanya membutuhkan

energi dalam proses maintenance dan recovery saja tanpa untuk menitikberatkan
pertambahan gonadnya (Laode,2013).
Berdasarkan perhitungan uji t yang dilakukan terhadap lebar dan panjang
swimming pad di dapatkan t-hitung pada lebar swimming pad kepiting jantan
yaitu sebesar 0,724 dan kepiting betina yaitu sebesar 0,718. Sedangkan t-hitung
pada panjang swimming pad kepiting jantan yaitu sebesar 1,720 dan kepiting
betina yaitu sebesar 1,718. Ini menandakan tidak ada perbedaan yang signifikan
antara lebar dan panjang swimming pad

yang dimiliki oleh Kepiting Bakau

(Scylla serrata). Ini sesuai dengan pernyataan Carpenter dan Niem (1998) yang
mengatakan bahwa kaki renang baik jantan dan betina memiliki pola yang sama.
Secara kasat mata dimungkinkan terdapat beda ukuran antara kepiting
jantan dan betina. Untuk membuktikan hipotesis itu benar atau tidak maka
dilakukan uji t dengan data yang telah diperoleh. Ho: Ada perbedaan antara ratarata Lebar karapas kepiting betina dan jantan. Ha: Tidak Ada perbedaan antara
rata-rata Lebar karapas kepiting betina dan jantan. Pengujian menggunakan uji
dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%. Tingkat signifikansi dalam hal ini
berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak
hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah
ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian). Dari tabel di atas didapat
nilai t hitung (equal variance assumed) L/K adalah -0,686 dan nilai t hitung P/K
adalah -2,354. Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan
derajat kebebasan (df) n-2 atau 12-2 = 10. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi =
0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,228. Ho diterima jika -t tabel < t
hitung < t tabel. Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel. Berdasar

probabilitas: Ho diterima jika P value > 0,05, Ho ditolak jika P value < 0,05. Nilai
t hitung L/K < t tabel (-0,686 < 2,228) dan P value (0,508 > 0,05) maka Ho
diterima. Nilai t hitung P/K < t tabel (-2,354< 2,228) dan P value (0,040 < 0,05)
maka Ho diterima.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


4.1

Kesimpulan
Kepiting Bakau yang berjenis kelamin jantan dan betina bisa terlihat pada

ruas abdomennya. Kepiting bakau jantan mempunyai ruas-ruas abdomen yang


berbentuk menyerupa segitiga pada bagian perut, sedangkan pada kepiting betina
ruas-ruas abdomenlebih melebar dan sedikit membulat. Selain itu bisa juga
terlihat dari lebar karapas, betina mempunyai karapas lebih besar di banding
dengan jantan. Perbedaan antara lebar dan panjang swimming pad yang dimiliki
oleh Kepiting Bakau (Scylla serrata) tetap terjadi namun tidak signifikan,
cenderung memiliki pola yang sama.
4.2

Saran
Saran pada praktikum selanjutnya, Diharapkan untuk lebih cermat dalam

melakukan pengukuran, baik lebar karapas, dan lebar & panjang swimming pad.

DAFTAR PUSTAKA
Agus. 2008. Analisis Carryng Capacity Tambak pada Sentra Budidaya Kepiting
Bakau (Scylla sp.) di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah.
Asmara, Hadun. 2004. Analisis Beberapa Aspek Reproduksi Kepiting Bakau di
Perairan Segara Anakan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Skripsi. IPB
Bogor.
Carpenter, K, and Niem, C.H. 1998. The Living Marine Resources of the western
Central Pasific. Volume 2. Food and Agriculture Organization of the United
Nations, Rome.
Mulya, M. B. 2002. Keanekaragaman dan Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla
spp.) di Hutan Mangrove Suaka Margasatwa Karang Gading dan Langkat
Timur. Tesis. Program Pascasarjana IPB, Bogor.
Laode, Syahlan., Ingris, M., Nuh, M. 2013. Perbandingan Pertumbuhan Kepiting
Bakau (Scylla seratta) Jantan dan Betina Pada Metode Kurungan Dasar.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Uji T-tes Menggunakan SPSS
1. Uji perbedaan lebar kaki renang kepiting bakau (Scylla serrata) jantan dan
betina (setelah dibagi lebar karapas) menggunakan metode Independent
Sample T-Test.
Group Statistics
Kelamin
LK

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Jantan

,1133

,02066

,00843

Betina

,1083

,02714

,01108

Independent Samples Test


Levene's
Test for

t-test for Equality of Means

Equality of
Variances

Sig.

Sig. (2-

df

tailed)

Mean
Differe
nce

95% Confidence
Std. Error

Interval of the

Difference

Difference
Lower

Upper

Equal

K variances

,562

,471

,359

10

,727 ,00500

,01392

-,02603

,03603

,359

9,337

,728 ,00500

,01392

-,02633

,03633

assumed
Equal
variances
not
assumed

2. Uji perbedaan panjang kaki renang kepiting bakau (Scylla serrata) jantan dan
betina (setelah dibagi lebar karapas) menggunakan metode Independent
Sample T-Test.
Group Statistics
Kelamin
PK

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Jantan

,4567

,03882

,01585

Betina

,3983

,04665

,01905

Independent Samples Test


Levene's
Test for

t-test for Equality of Means

Equality of
Variances

Equal

variances

,006

Sig.

,941

df

Sig. (2tailed)

Mean
Differen
ce

Std.

95% Confidence

Error

Interval of the

Differenc

Difference

Lower

Upper

2,354

10

,040

,05833

,02478

,00313

,11354

2,354

9,680

,041

,05833

,02478

,00288

,11379

assumed
Equal
variances
not
assumed

3. Tabel T (Student)

Lampiran 2. Foto Kegiatan Praktikum

Anda mungkin juga menyukai