Oleh:
DINDA SARTIKA F J
060100188
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Dinda Sartika F.J : Karakteristik Anak Autis Di Yayasan Ananda Karsa Mandiri (YAKARI) Medan, 2009.
Oleh:
DINDA SARTIKA F J
NIM: 060100188
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Dinda Sartika F.J : Karakteristik Anak Autis Di Yayasan Ananda Karsa Mandiri (YAKARI) Medan, 2009.
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing
Penguji
Dinda Sartika F.J : Karakteristik Anak Autis Di Yayasan Ananda Karsa Mandiri (YAKARI) Medan, 2009.
ABSTRAK
ii
ABSTRACT
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmad dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini,
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.
Karya tulis ilmiah ini berjudul Karakteristik Anak Autis di Yayasan Ananda
Karsa Mandiri (YAKARI) Medan. Dalam penyelesaian penulisan karya tulis
ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggitingginya kepada:
1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak dr. Zairul Arifin, Sp.A, DAFK selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak memberi arahan dan masukan kepada penulis sehingga karya
tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Bapak dr. Wisman Dalimunthe, Sp.A selaku Dosen Penasehat Akademik
yang telah membimbing penulis dalam mengikuti perkuliahan di Fakultas
Kedokteran USU.
4. Bapak/Ibu dosen Ilmu Kedokteran Komunitas (IKK) FK USU yang telah
memberikan panduan, tanggapan dan saran kepada penulis sehingga
proposal penelitian ini dapat terselesaikan.
5. Bapak Fahri Wandika selaku Pelaksana Harian di Yayasan Ananda Karsa
Mandiri (YAKARI) Medan yang telah memberikan izin dan banyak
bantuan kepada penulis dalam melakukan proses pengumpulan data di
lokasi penelitian.
6. Terima kasih yang tiada tara penulis persembahkan kepada Ibunda dan
Ayahanda tercinta, Hj. Rismawati Tanjung dan H. Anwar Jambak yang
telah membesarkan dengan penuh kasih sayang dan tiada bosan-bosannya
iv
mendoakan
serta
memberikan
semangat
kepada
penulis
dalam
menyelesaikan pendidikan.
7. Kakak dan abang-abang tersayang, Devi Prita Dina, S.T, Dodi Ichwan,
S.Sos dan Rahmad Saleh, S.STP, M.Si yang selalu memotivasi penulis
dalam menyelesaikan pendidikan.
8. Seluruh sahabat-sahabat penulis atas kebersamaan yang tanpa disadari
telah memberikan dukungan moril kepada penulis.
Untuk seluruh bantuan baik moril maupun materiil yang diberikan kepada penulis
selama ini, penulis ucapkan terima kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Esa
memberikan imbalan pahala yang sebasar-besarnya.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat
berguna bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Persetujuan .
Abstrak .........................................................................................................
Abctract ........................................................................................................
Kata Pengantar ...
Daftar Isi ..
Daftar Tabel
Daftar Lampiran .........................................................................................
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
BAB 1 PENDAHULUAN .
1.1. Latar Belakang ...
1.2. Rumusan Masalah .
1.3. Tujuan Penelitian ...
1.4. Manfaat Penelitian .
1
1
2
2
3
4
4
4
4
8
10
12
12
12
15
15
15
15
15
16
17
17
17
vii
17
19
19
20
21
22
24
25
27
27
27
28
28
28
28
29
30
31
34
34
35
DAFTAR PUSTAKA
36
LAMPIRAN ..
41
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
10
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
2.1.
10
5.1.
18
19
20
21
21
23
24
5.2.
5.3.
5.4.
5.5.
5.6.
5.7.
5.8.
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Autis
2.1.1. Definisi
Autis merupakan salah satu kelompok dari gangguan pada anak yang
ditandai munculnya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif,
komunikasi,
ketertarikan
pada
interaksi
sosial,
dan
perilakunya
2.1.2. Etiologi
Beragam etiologi telah dipaparkan para peneliti. Tapi penyebab
pasti autis belum sepenuhnya jelas. Adapun beberapa teori yaitu:
a. Teori Psikoanalitik
Walaupun teori modern dari autis diduduki oleh faktor biologis yang
diduga mempunyai pengaruh kuat sebagai penyebab kelainan, teori
psikoanalitik lebih dahulu dikenal (Herbert, 2002).
Teori yang paling dikenal adalah teori yang dikemukakan oleh Bruto
Bettelheim (1967), yang sangat banyak menangani anak-anak autis. Asumsi
dasarnya adalah autis sangat mirip dengan apati dan keputusasaan yang
dialami oleh para penghuni kamp-kamp konsentrasi Jerman dalam Perang
Dunia II yang menyebabkan kerusakan pada usia dini. Bettelheim
b. Genetik
Studi epidemiologi menunjukkan bahwa laki-laki 3-4 kali berisiko lebih
tinggi dari wanita. Sementara risiko autis jika memiliki saudara kandung
yang juga autis sekitar 3 %. Studi lain menunjukkan, saudara kembar dengan
jenis kelamin yang sama tapi merupakan monozigotik, mempunyai risiko
300 kali lebih besar dari pada dizigotik (Yoder, 2004).
Lotspeich (1993) dan Steefenburg (1991) dalam Trottier (1999)
menerangkan, bukti genetik dari laporan beberapa kasus menunjukkan
adanya variasi dari keabnormalitasan kromosom. Piven (1994) menerangkan
lebih lanjut, abnormalitas yang paling sering terjadi yaitu duplikasi pada
kromosom 15 dan kromosom seks. Bagian 15q dari kromosom yang didapat
secara maternal ditemukan paling banyak berpengaruh pada individu yang
menderita autis. Bagian ini juga terlibat dalam basis genetik dari disleksia,
salah satu gambaran klinis spektrum autis. Bahkan akhir-akhir ini, gen ini
dilaporkan
ikut
berpartisipasi
dalam
pengkodean
gen
3-gamma
dari
gen
pembentuk
metalotianin
disebut-sebut
juga
autis
seperti Leaky
Gut
Syndrome,
pemecahan
protein
kegagalan
stimulasi
pankreas
oleh
sekretin.
Dapat
juga
memicu
d. Toksisitas Merkuri
Secara fisiologis, keberadaan merkuri di tubuh dapat menimbulkan efek
yang merugikan. Merkuri akan berikatan dengan kelompok sulfidril pada
sejumlah protein yang menghasilkan penurunan fungsi enzim dan
kehilangan integritas struktur. Merkuri juga kemungkinan memberikan
kontribusi pada Leaky Gut dengan cara menghancurkan dinding mukosa
intestinal. Merkuri dapat mengganggu cell-mediated immunity yang
menghasilkan penurunan kemampuan dalam melawan infeksi virus dan
jamur. Hal ini menyebabkan autoimunitas yang menghasilkan anti-brain
antibodies. Ini menyebabkan atau bahkan memperparah defisiensi Seng (Zn)
dan inaktivasi enzim yang bertugas memecah casein dan gluten. Merkuri
mengubah kemampuan otak dalam apoptosis sel-sel otak. Hal ini
mempengaruhi kemampuan anti-oksidasi tubuh oleh pengurangan glutation
intraselular yang merupakan protein yang penting dalam
pembersihan
2.
3.
4.
Gangguan sensoris
- sangat sensitif terhadap sentuhan, seperti tidak suka dipeluk
sekalipun oleh orang tua mereka.
- bila mendengar suara keras langsung menutup telinga.
- senang mencium-cium, menjilat-jilat, menggigit-gigit mainan atau
benda-benda.
- Tidak sensitif terhadap rasa sakit dan rasa takut.
5.
Pola bermain
- Tidak bermain seperti anak-anak pada umumnya.
- Tidak suka bermain dengan anak-anak sebayanya.
- Tidak bermain sesuai dengan fungsi mainan, misalnya sepeda dibalik
lalu rodanya diputar-putar.
- Menyenangi benda-benda yang berputar, seperti kipas angin, roda
sepeda.
- Dapat sangat lekat dengan benda-benda tertentu yang dipegang
terus-menerus dan dibawa kemana-mana.
10
6.
Emosi
- Sering marah-marah tanpa alasan yang jelas, tertawa-tawa, menangis
tanpa alasan yang jelas.
- Temper Tantrum (mengamuk tak terkendali) jika dilarang atau tidak
diberikan keinginannya.
- Kadang suka menyerang dan merusak, berperilaku yang menyakiti
dirinya sendiri, serta tidak mempunyai empati dan tidak mengerti
perasaan orang lain.
11
- tingkah laku yang stereotip dan repetitive, seperti: mengepakngepakkan tangan atau menjentikkan jari berulang-ulang.
- preokupasi yang tidak normal pada bagian-bagian tertentu dari
suatu objek.
B. Keterlambatan atau keabnormalan fungsi (minimal satu) dari bidang
berikut, berawal sebelum usia 3 tahun: interaksi sosial, bahasa untuk
berkomunikasi dengan orang lain, atau permainan imajinatif.
C. Gangguan yang tidak dapat dijelaskan sebagai gangguan Rett atau
gangguan disintegratif di masa kanak-kanak.
BAB 3
KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
umur
jenis kelamin
suku bangsa
agama
pekerjaan
pendidikan
13
2. 6 10 tahun
3. 10 13 tahun
4. 14 16 tahun
5. 17 20 tahun
Suku Bangsa: ras atau etnik yang melekat pada anak penderita autis, didapat
biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama.
14
4. Akademi/Diploma
5. Sarjana (S1, S2, S3)
15
BAB 4
METODE PENELITIAN
16
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
melalui
menyelenggarakan
tiga
divisi
klinik
utama,
khusus
autis,
yaitu
Divisi
Divisi
Medis
yang
Pendidikan
yang
berbagai
kegiatan,
seminar,
diskusi,
sharing,
5.1.2. Distribusi
Proporsi
Anak
Penderita
Autis
Berdasarkan
Sosiodemografi
Hasil penelitian karakteristik anak-anak penderita autis di Yayasan Ananda
Karsa Mandiri (YAKARI) Medan, diperoleh distribusi berdasarkan
sosiodemografi antara lain:
18
2.
3.
4.
Sosiodemografi
Umur:
a. 2-5 tahun
b. 6-10 tahun
c. 10-13 tahun
d. 14-16 tahun
e. 17-20 tahun
Total
Jenis Kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
Total
Suku Bangsa:
a. Batak
b. Jawa
c. Tionghoa
d. Lainnya
Total
Agama:
a. Islam
b. Kristen Protestan
c. Kristen Katolik
d. Budha
e. Hindu
f. Konhucu
Total
34,5
31,0
24,1
3,4
6,9
100
22
7
29
75,9
24,1
100
16
8
4
1
29
55,2
27,6
13,8
3,4
100
16
8
2
3
0
0
29
55,2
27,6
6,9
10,3
0
0
100
19
2.
Jumlah
N
9
8
12
0
0
29
31,0
27,6
41,4
0
0
100
0
0
8
0
21
29
0
0
27,6
0
72,4
100
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pekerjaan orang tua yang
paling banyak yaitu wiraswasta sebanyak 12 orang (41,4%), dan latar
pendidikan orang tua yang paling banyak yaitu Sarjana sebanyak 21 orang
(72,4%).
20
1.
2.
3.
4.
69
31
100
16
13
29
55,2
44,8
100
13
16
29
44,8
55,2
100
10
19
29
34,5
65,5
100
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa anak yang melakukan kontak
mata sebanyak 20 orang (69%), anak yang tidak mampu mengekspresikan
wajah dan bahasa tubuh yang sesuai sebanyak 13 orang (44,8%), anak yang
tidak mau bermain dengan teman seusianya sebanyak 16 orang (55,2%), dan
anak yang tidak mampu berempati dan mengekspresikan emosi yang sesuai
sebanyak 19 orang (65,5%).
21
Gangguan Berkomunikasi
1.
Kebiasaan ekolalia:
a. Ya
b. Tidak
Total
Kemampuan berbicara sesuai
dengan tahap perkembangannya:
a. Ya
b. Tidak
Total
2.
34,5
65,5
100
4
25
29
13,8
86,2
100
1.
2.
12
17
29
41,4
58,6
100
16
13
29
55,2
44,8
100
22
3.
4.
5.
11
18
29
37,9
62,1
100
5
24
29
17,2
82,8
100
8
21
29
27,6
72,4
100
proporsi umur
23
No.
Kelompok
Umur
1.
2-5 tahun
2.
6-10 tahun
3.
10-13 tahun
4.
14-16 tahun
5.
17-20 tahun
TOTAL
KM
X
%
%
6
4
20,7 13,8
9
0
31
0
4
3
13,8 10,3
1
0
3,4
0
0
2
0
6,9
20
9
69
31
X
%
%
%
%
5
5
4
6
17,2 17,2 13,8 20,7
7
3
7
2
24,1 10,3 24,1 6,9
4
2
2
5
13,8 6,9
5
17,2
0
1
0
1
0
3,4
0
3,4
0
2
0
2
0
6,9
0
6,9
16
13
13
16
55,2 44,8 44,8 55,2
%
3
10,3
4
13,8
2
6,9
1
3,4
0
0
10
34,5
EE
X
%
7
24,1
5
17,2
5
17,2
0
0
2
6,9
19
65,5
*Keterangan:
KM : kontak mata
EWB : ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang sesuai
BM : bermain dengan anak seusianya
EE
: berempati dan Mengekspresikan emosi yang sesuai
: Ya
X
: Tidak
Berdasarkan tabel diatas, kelompok umur yang paling banyak menunjukkan
gangguan interaksi sosial adalah kelompok umur 2-5 tahun dimana yang tidak
melakukan kontak mata saat diajak bicara sebanyak 4 orang (13,8%), tidak
menunjukkan ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang sesuai sebanyak 5 orang
(17,2%), tidak bermain dengan anak seusianya sebanyak 6 orang (20,7%),
dan tidak mampu berempati dan menunjukkan emosi yang sesuai sebanyak 7
orang (24,1%).
24
No.
Kelompok
Umur
1.
2-5 tahun
2.
6-10 tahun
3.
10-13 tahun
4.
14-16 tahun
5.
17-20 tahun
TOTAL
%
4
13,8
3
10,3
2
6,9
0
0
1
3,4
10
34,5
Gangguan Berkomunikasi
KE
MB
X
%
%
6
0
20,7
0
6
2
20,7
6,9
5
1
17,2
3,4
1
1
3,4
3,4
1
0
3,4
0
19
4
65,5
13,8
X
%
10
34,5
7
24,1
6
20,7
0
0
2
6,9
25
86,2
*Keterangan:
KE
: Kebiasaan Ekolalia
MB : mampu berbicara sesuai dengan tahap perkembangannya
: Ya
X
: Tidak
Berdasarkan tabel diatas, kelompok umur yang paling banyak menunjukkan
gangguan berkomunikasi adalah kelompok umur 2-5 tahun dimana untuk
kebiasaan ekolalia sebanyak 6 orang (20,7%), dan tidak dapat berbicara
sesuai dengan tahap perkembangannya sebanyak 10 orang (34,5%).
25
Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Ada Tidaknya Gangguan Berkomunikasi
No.
Kelompok
Umur
1.
2-5 tahun
2.
6-10 tahun
3.
10-13 tahun
4.
14-16 tahun
5.
17-20 tahun
TOTAL
RTN
X
%
%
4
6
13,8
20,7
3
6
10,3
20,7
3
4
10,3
13,8
0
1
0
3,4
2
0
6,9
0
12
17
41,4
58,6
X
%
%
%
%
%
%
6
4
2
8
1
9
20,7 13,8
6,9
27,6 3,4
31
6
3
5
4
0
9
20,7 10,3 17,2 13,8
0
31
4
3
2
5
2
5
13,8 10,3
6,9
17,2 6,9
17,2
0
1
0
1
0
1
0
3,4
0
3,4
0
3,4
0
2
2
0
2
0
0
6,9
6,9
0
6,9
0
16
13
11
18
5
24
55,2 44,8 37,9 62,1 17,2 82,8
%
1
3,4
2
6,9
4
13,8
0
0
1
3,4
8
27,6
SR
X
%
9
31
7
24,1
3
10,3
1
3,4
1
3,4
21
72,4
*Keterangan:
RTN : Kebiasaan atau ritual tertentu yang tidak normal yang harus dilakukan
MF : Menggunakan mainan sesuai dengan fungsinya
TT : Memiliki perilaku temper tantrum
MDS : Kecenderungan menyakiti diri sendiri
SR : Tingkah laku stereotipe dan repetitif
: Ya
X
: Tidak
26
27
5.2. Pembahasan
5.2.1. Anak Penderita Autis Berdasarkan Sosiodemografi
Hal-hal yang diamati berdasarkan sosiodemografi yaitu umur, jenis kelamin,
suku bangsa dan agama.
5.2.1.1.
Umur
Proporsi umur yang tertinggi pada anak penderita autis adalah anak dengan
kelompok umur 2-5 tahun yaitu 34,5%. Sedangkan proporsi terendah pada
anak penderita autis adalah anak dengan kelompok umru 14-16 tahun yaitu
3,4% (tabel 5.1.).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Williams (2008),
dimana pada penelitian tersebut menunjukkan umur untuk anak autis yang
paling banyak berada pada rentang 2-5 tahun atau tepatnya usia 45 bulan.
Peneliti juga berasumsi, hal ini juga dikarenakan adanya kegiatan terapi yang
tidak mengikat dan memaksa. Artinya setelah beberapa waktu menjalani
terapi, dengan berbagai alasan orang tua menghentikan kegiatan terapinya di
Yayasan ini. Karena dari data yang didapat dari yayasan, lebih dari 50%
kegiatan terapi dimulai pada rentang umur 2-5 tahun.
28
5.2.1.2.
Jenis Kelamin
Proporsi jenis kelamin yang tertinggi pada anak penderita autis adalah anak
dengan jenis kelamin laki-laki yaitu 75,9%. Sedangkan proporsi terendah
pada anak penderita autis adalah anak dengan jenis kelamin perempuan yaitu
24,1% (tabel 5.1.).
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Williams (2008)
bahwa proporsi anak penderita autis berdasarkan jenis kelamin yang
terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 87,2%.
5.2.1.3.
Suku Bangsa
Proporsi suku bangsa yang tertinggi pada anak penderita autis berdasarkan
suku bangsa adalah suku batak yaitu 55,2%. Sedangkan proporsi terendah
adalah suku lainnya dalam hal ini adalah suku gayo sebanyak 3,4% (tabel
5.1.).
Belum ada penelitian yang menunjukkan pengaruh suku bangsa terhadap
kejadian autis. Di Indonesia sendiri didapat hasil yang sangat beragam
tergantung lokasi penelitian.
5.2.1.4.
Agama
Proporsi agama yang tertinggi pada anak penderita autis berdasarkan agama
adalah agama Islam yaitu 55%. Sedangkan proporsi terendah adalah agama
Budha sebesar 10% (tabel 5.1.).
Tidak pernah ada penelitian yang menyangkutkan agama terhadap kejadian
autis. Hasilnya pun pasti sangat beragam sesuai tempat dan lokasi penelitian.
29
tua dari anak penderita autis adalah wiraswasta yaitu 41%. Sedangkan
proporsi terendah adalah PNS/POLRI/ABRI sebesar 10% (tabel 5.2.).
Terlihat bahwa kebanyak anak penderita autis kebanyakan berasan dari
kalangan ekonomi yang mapan. Memang belum ada penelitian yang khusus
membahas tentang ini. Hasil ini juga dapat dipengaruhi oleh lokasi penelitian
yang merupakan tempat terapi autis terpadu. Dengan biaya yang cukup tinggi,
tentunya hanya anak dari keluarga dengan ekonomi yang mapan yang mampu
mengikuti terapi ini.
Proporsi yang tertinggi pada pendidikan orang tua dari anak penderita autis
adalah Sarjana yaitu 72% (tabel 5.2.). Terlihat bahwa kebanyakan anak-anak
autis lahir dari orang tua dengan tingkat pendidikan yang baik.
Hasil
penelitian
yang
didapat
oleh
Volkmar
(1995)
menyebutkan dari 100 anak penderita autis yang diamati, hanya 2% saja yang
melakukan kontak mata saat diajak bicara. Bahkan ada 50% anak yang sama
sekali tidak melakukan kontak mata sepanjang pembicaraan. Perbedaan ini
30
31
32
Umur
Bedasarkan
Gangguan
Interaksi
Sosial,
33
anak pada rentang umur ini, hampir selalu tidak melakukan kontak mata saat
berkomunikasi, bagi anak yang melakukannya pandangan seolah-olah
menembus terhadap apa yang dilihatnya (fokus pandangan tak terhingga).
Peneliti juga berasumsi, hasil ini dikarenakan anak pada kelompok umur ini
baru memulai terapi nya di sekolah khusus autis, sehingga gejala-gejala
masih muncul. Sedangkan pada kelompok umur yang lebih tinggi, anak-anak
tersebut telah lama menjalani terapi sehingga gejala terlihat lebih ringan.
Pada penelitian yang menghubungkan antara tingkah laku stereotip dan
kecenderungan menyakiti diri sendiri, oleh Gal E (2008) dikatakan bahwa
anak yang memiliki tingkah laku stereotip mempunyai kebiasaan yang lebih
besar untuk menyakiti diri sendiri. Hal yang sama didapatkan pada penelitian
ini dimana tingkah laku stereotip dan repetitif paling banyak pada kelompok
umur 10-13 tahun (13,8%). Sementara itu, dari 17,2% anak yang memiliki
kecenderungan menyakiti diri sendiri, 6,9 % diantaranya berada pada
kelompok umur 10-13 tahun juga.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam
penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Distribusi proporsi anak penderita autis berdasarkan sosiodemografi yaitu
umur yang terbanyak adalah anak dengan kelompok umur 2-5 tahun
(34,5%), jenis kelamin yang terbanyak adalah laki-laki (75,9%), suku
bangsa yang terbanyak adalah suku batak (55,2%), dan agama yang
terbanyak adalah agama Islam (55%).
2. Distribusi proporsi anak penderita autis berdasarkan latar belakang orang
tua yaitu pekerjaan orang tua yang tertinggi adalah wiraswasta (41%),
pendidikan orang tua dari anak penderita autis yang terbanyak adalah
Sarjana (72%).
3. Distribusi proporsi anak penderita autis berdasarkan ada tidaknya
gangguan interaksi sosial yaitu anak yang melakukan kontak mata saat
diajak bicara sebanyak 69%, anak yang menunjukkan ekspresi wajah dan
tubuh yang sesuai sebanyak 55,2%, anak yang bermain dengan anak
seusianya
sebanyak
44,8%
dan
anak
yang
berempati
dan
35
6.2. Saran
Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam
menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang
mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam
penelitian ini. Adapun saran tersebut, yaitu:
1.
2.
3.
36
DAFTAR PUSTAKA
Alloy, L.B., Riskind, J.H., Manos, M.J., 2005. Abnormal Psychology: Current
Perspectives Ninth Edition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Association, American Psychiatric, 2000. Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders, Fourth Edition, Text Revision, DSM-IV-TR. American
Psychiatric Association, Washington DC.
Bauminger, N., Marjorie, S., Anat, A., Kelly, H., Lilach, G., John, B., Sally, J. R.,
2008. Children with Autism and Their Friends: A Multidimensional Study of
Friendship in High-Functioning Autism Spectrum Disorders. Available
from:
http://proquest.umi.com/pqdweb?index=3&did=1422287331&SrchMode=1
&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD
&TS=1258547817&clientId=63928. [Accesed 22 October 2009]
Baird, G., Charman, T., Pickles, A., Chandler, S., Loucas, T., Meldrum, D.,
Carcani, R. I., Serkana, D., Simonof, E., 2008. Regression, developmental
trajectory and associated problems in disorders in the autism spectrum: the
SNAP study. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18449635?itool=EntrezSystem2.PEntr
ez.Pubmed.Pubmed_ResultsPanel.Pubmed_RVDocSum&ordinalpos=14.
[Accesed 1 November 2009]
Davidson, G.C., Neale, J.M., and Kring, A.M., 2006. Psikologi Abnormal Edisi
ke-9. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Feigelman, S., 2008. Growth, Development, and Behavior. In: Kliegman, R.M.,
Behrman, R.E., Jenson, H.B., Stanton, B.F.,. Nelson Textbook of Pediatrics
18th Edition. New York: Saunders Elsevier, 54-65.
Goldman, S., Cuiling, W., Miran, W. S., Paul, E. G., 2009. Motor Stereotypies in
Children with Autism and other Developmental Disorders. Available from:
37
http://proquest.umi.com/pqdweb?index=0&did=1631384841&SrchMode=1
&sid=3&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD
&TS=1258547276&clientId=63928. [Accesed 1 November 2009]
Halgin, R.P., and Whitbourne, S.R., 1997. Abnormal Psychology: The Human
Expenence of Psychological Disorders. USA: Times Minor Higher
Education Group, Inc.
Jepson, B.M.D., 2003. Understanding Autism: The Physiological Basis and
Biomedical Intervention Options of Autism Spectrum Disorders, Childrens
Biomedical Center of Utah. Available from:
http://puterakembara.org/rm/Dr_Jepson.pdf. [ Accesed 20 March 2009].
Judarwanto, W., 2008a. Deteksi Dini dan Skrining Autis. Available from:
http://puterakembara.org/archives10/00000055.shtml.
[Accesed
28
February 2009].
________, 2008b. Pencegahan Autis Pada Anak. Available from:
http://puterakembara.org/archives10/00000056.shtml. [Accesed 28 February
2009
Noelan and Hoksema, 2007. Abnormal Psychology. New York: McGraw-Hill
Companies, Inc.
Perko, S., and McLaughlin, T.F., 2002. Autism: Characteristic, Causes, and some
Educational Intervention. International Journal of Special Education Vol
17. No.2. Available from:
http://www.internationalsped.com/documents/autism2(7)c.doc. [Accesed 22
March 2009].
Shumway, S., Amy, M. W., 2009. Communicative Acts of Children with Autosm
Spectrum Disorders in The Second Year of Life. Available from:
http://proquest.umi.com/pqdweb?index=0&did=1876778151&SrchMode=1
38
&sid=1&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD
&TS=1258548082&clientId=63928. [Accesed 23 October 2009]
Soetjiningsih, 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kkedokteran
EGC
Trottier, G., Srivastava, L. , Walker, C.D., 1999. Etiology of Infantile Autism: a
Review of Recent Advance in Genetic and Neurobiological Research.
Journal of Psychiatry and Neuroscience. Available from:
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=1188990.
[Accesed 20 March 2009]
Veskarisyanti, G.A., 2008. 12 Terapi Autis Paling Efektif & Hemat: untuk Autis,
Hiperaktif, dan Retardasi Mental. Yogyakarta: Pustaka Anggrek.
Volkmar, F. R., et al. 1995. An Evaluating of DSM-III Criteria for Infantile
Autism. Journal of the American Academy of Child Psychiatry. Available
from:
http://ajp.psychiatryonline.org/cgi/reprint/145/11/1404?maxtoshow=&HITS
=10&hits=10&RESULTFORMAT=&fulltext=evaluation+of+DSM+III+Vol
kmar&searchid=1&FIRSTINDEX=0&sortspec=relevance&resourcetype=H
WCIT. [Accesed 1 March 2009]
Willian, E., Kate, T., Helen, S., Alan, E., 2008. Prevalence and Characteristic oc
Autistic Spectrum Disorders in ALSPAC Cohort. Available from:
http://proquest.umi.com/pqdweb?index=0&did=1555646351&SrchMode=1
&sid=2&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD
&TS=1258547162&clientId=63928. [Accesed 20 October 2009]
Yoder, K.E., 2004. Exploring Autism: the Search for a Genetc Etiology, Penn
State College of Medicine. Available from:
http://www.childadvocate.net/autism_and_genetics.htm. [Accesed 22 March
2009]
LAMPIRAN
Nama
: Dinda Sartika F J
Tempat/Tanggal Lahir
: Sibolga/21Juni 1988
Agama
: Islam
Alamat
Riwayat Pendidikan
Riwayat Pelatihan
Riwayat Organisasi
LEMBAR PENGAMATAN
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Suku Bangsa
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Suku Bangsa
Pekerjaan
Pendidikan Terakhir
b. Tidak
b. Tidak
b. Tidak
b. Tidak
b. Tidak
Kemampuan
Mampu menyusun kalimat dan
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
4-5 tahun
5-6 tahun
6-10 tahun
10-20 tahun
b. Tidak
b. Tidak
b. Tidak
b. Tidak
b. Tidak
DATA INDUK
Nama
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
D 10
D 11
D 12
D 13
D 14
D 15
D 16
D 17
D 18
D 19
D 20
D 21
D 22
D 23
D 24
D 25
D 26
D 27
D 28
D 29
Umur
14 - 16 tahun
6 - 10 tahun
6 - 10 tahun
17 - 20 tahun
2 - 5 tahun
2 - 5 tahun
6 - 10 tahun
10 - 13 tahun
2 - 5 tahun
6 - 10 tahun
10 - 13 tahun
6 - 10 tahun
2 - 5 tahun
10 - 13 tahun
6 - 10 tahun
17 - 20 tahun
6 - 10 tahun
10 - 13 tahun
2 - 5 tahun
2 - 5 tahun
2 - 5 tahun
2 - 5 tahun
10 - 13 tahun
6 - 10 tahun
10 - 13 tahun
10 - 13 tahun
2 - 5 tahun
6 - 10 tahun
2 - 5 tahun
Jenis Kelamin
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Agama
Islam
Islam
Islam
Kristen Protestan
Kristen Protestan
Islam
Islam
Islam
Kristen Protestan
Kristen Protestan
Islam
Islam
Islam
Islam
Budha
Budha
Kristen Protestan
Islam
Islam
Kristen Katolik
Islam
Kristen Protestan
Islam
Budha
Kristen Protestan
Kristen Katolik
Islam
Kristen Protestan
Islam
Suku Bangsa
Batak
Batak
Batak
tionghoa
Batak
lainnya
Batak
Jawa
Batak
Batak
Jawa
Jawa
Jawa
Batak
tionghoa
tionghoa
Batak
Jawa
Batak
Batak
Jawa
Batak
Jawa
tionghoa
Batak
Batak
Jawa
Batak
Batak
Nama
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
D 10
D 11
D 12
D 13
D 14
D 15
D 16
D 17
D 18
D 19
D20
D21
D22
D23
D24
D25
D26
D27
D28
D29
KM
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
EWB
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
BM
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
EE
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
KE
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
MB
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
RTN
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
MF
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
TT
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
MDS
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
SR
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid 2 - 5 tahun
10
34.5
34.5
34.5
6 - 10 tahun
31.0
31.0
65.5
10 - 13 tahun
24.1
24.1
89.7
14 - 16 tahun
3.4
3.4
93.1
17 - 20 tahun
6.9
6.9
100.0
29
100.0
100.0
Total
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Laki-laki
Perempuan
Total
22
75.9
75.9
75.9
24.1
24.1
100.0
29
100.0
100.0
Suku Bangsa
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid batak
16
55.2
55.2
55.2
jawa
27.6
27.6
82.8
tionghoa
13.8
13.8
96.6
lainnya
3.4
3.4
100.0
29
100.0
100.0
Total
Agama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Islam
16
55.2
55.2
55.2
Kristen Protestan
27.6
27.6
82.8
Kristen Katolik
6.9
6.9
89.7
Budha
10.3
10.3
100.0
Total
29
100.0
100.0
Statistics
Umur
N
Valid
Suku Bangsa
29
29
29
29
Mean
2.1724
1.24
1.8276
1.66
Median
2.0000
1.00
1.0000
1.00
.435 1.25553
.857
1.362
.190
1.576
.734
Range
4.00
4.00
Minimum
1.00
1.00
Maximum
5.00
5.00
Missing
Std. Deviation
1.16708
Variance
31.0
31.0
31.0
Karyawan
Perusahaan
27.6
27.6
58.6
Wiraswasta
12
41.4
41.4
100.0
Total
29
100.0
100.0
27.6
27.6
27.6
Sarjana
21
72.4
72.4
100.0
Total
29
100.0
100.0
Statistics
Pekerjaan
Orang Tua
N
Valid
Pendidikan
Orang Tua
29
29
Mean
2.1034
4.4483
Median
2.0000
5.0000
Std. Deviation
.85960
.90972
Variance
.739
.828
Range
2.00
2.00
Minimum
1.00
3.00
Maximum
3.00
5.00
Missing
Kontak Mata
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Ya
20
69.0
69.0
69.0
Tidak
31.0
31.0
100.0
Total
29
100.0
100.0
Ekspresi Wajah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Ya
16
55.2
55.2
55.2
Tidak
13
44.8
44.8
100.0
Total
29
100.0
100.0
Bermain
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Ya
13
44.8
44.8
44.8
Tidak
16
55.2
55.2
100.0
Total
29
100.0
100.0
Ekspresi Emosi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Ya
10
34.5
34.5
34.5
Tidak
19
65.5
65.5
100.0
Total
29
100.0
100.0
Ekolalia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Ya
10
34.5
34.5
34.5
Tidak
19
65.5
65.5
100.0
Total
29
100.0
100.0
Statistics
Kontak
Mata
N
Valid
Ekspresi
Wajah
Bermain
Ekspresi
Emosi
29
29
29
29
Mean
1.3103
1.4483
1.5517
1.6552
Median
1.0000
1.0000
2.0000
2.0000
Std. Deviation
.47082
.50612
.50612
.48373
Variance
.222
.256
.256
.234
Range
1.00
1.00
1.00
1.00
Minimum
1.00
1.00
1.00
1.00
Maximum
2.00
2.00
2.00
2.00
Missing
13.8
13.8
13.8
Tidak
25
86.2
86.2
100.0
Total
29
100.0
100.0
Statistics
Berbicara dan
Ekolalia berbahasa
N
Valid
29
29
Mean
1.6552
1.8621
Median
2.0000
2.0000
Std. Deviation
.48373
.35093
Variance
.234
.123
Range
1.00
1.00
Minimum
1.00
1.00
Missing
Statistics
Berbicara dan
Ekolalia berbahasa
N
Valid
29
29
Mean
1.6552
1.8621
Median
2.0000
2.0000
Std. Deviation
.48373
.35093
Variance
.234
.123
Range
1.00
1.00
Minimum
1.00
1.00
Maximum
2.00
2.00
Missing
12
41.4
41.4
41.4
Tidak
17
58.6
58.6
100.0
Total
29
100.0
100.0
gunakan mainan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Ya
16
55.2
55.2
55.2
Tidak
13
44.8
44.8
100.0
Total
29
100.0
100.0
Temper tantrum
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Ya
11
37.9
37.9
37.9
Tidak
18
62.1
62.1
100.0
Total
29
100.0
100.0
Menyakiti diri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Ya
17.2
17.2
17.2
Tidak
24
82.8
82.8
100.0
Total
29
100.0
100.0
27.6
27.6
27.6
Tidak
21
72.4
72.4
100.0
Total
29
100.0
100.0
Statistics
Ritual yang
tidak normal
N
Valid
gunakan
mainan
Temper
tantrum
Menyakiti
diri
Tingkah laku
stereotip
29
29
29
29
29
Mean
1.5862
1.4483
1.6207
1.8276
1.7241
Median
2.0000
1.0000
2.0000
2.0000
2.0000
Std. Deviation
.50123
.50612
.49380
.38443
.45486
Variance
.251
.256
.244
.148
.207
Range
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
Minimum
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
Maximum
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
Missing
Count
% of Total
6 - 10 tahun Count
% of Total
Tidak
Total
10
20.7%
13.8%
34.5%
31.0%
.0%
31.0%
10 - 13 tahun Count
% of Total
13.8%
10.3%
24.1%
3.4%
.0%
3.4%
.0%
6.9%
6.9%
20
29
69.0%
31.0%
100.0%
14 - 16 tahun Count
% of Total
17 - 20 tahun Count
% of Total
Total
Count
% of Total
Count
% of Total
10
17.2%
17.2%
34.5%
24.1%
6.9%
31.0%
13.8%
10.3%
24.1%
.0%
3.4%
3.4%
.0%
6.9%
6.9%
16
13
29
55.2%
44.8%
100.0%
10 - 13 tahun Count
% of Total
14 - 16 tahun Count
% of Total
17 - 20 tahun Count
% of Total
Total
Count
% of Total
Total
6 - 10 tahun Count
% of Total
Tidak
Count
% of Total
Tidak
Total
10
13.8%
20.7%
34.5%
6 - 10 tahun Count
% of Total
24.1%
6.9%
31.0%
6.9%
17.2%
24.1%
.0%
3.4%
3.4%
.0%
6.9%
6.9%
13
16
29
44.8%
55.2%
100.0%
10 - 13 tahun Count
% of Total
14 - 16 tahun Count
% of Total
17 - 20 tahun Count
% of Total
Total
Count
% of Total
Count
% of Total
10
10.3%
24.1%
34.5%
13.8%
17.2%
31.0%
6.9%
17.2%
24.1%
3.4%
.0%
3.4%
.0%
6.9%
6.9%
10
19
29
34.5%
65.5%
100.0%
10 - 13 tahun Count
% of Total
14 - 16 tahun Count
% of Total
17 - 20 tahun Count
% of Total
Total
Count
% of Total
Total
6 - 10 tahun Count
% of Total
Tidak
Count
% of Total
Tidak
Total
10
13.8%
20.7%
34.5%
6 - 10 tahun Count
% of Total
10.3%
20.7%
31.0%
6.9%
17.2%
24.1%
.0%
3.4%
3.4%
3.4%
3.4%
6.9%
10
19
29
34.5%
65.5%
100.0%
10 - 13 tahun Count
% of Total
14 - 16 tahun Count
% of Total
17 - 20 tahun Count
% of Total
Total
Count
% of Total
Count
% of Total
10
10
.0%
34.5%
34.5%
13.8%
17.2%
31.0%
.0%
24.1%
24.1%
.0%
3.4%
3.4%
.0%
6.9%
6.9%
25
29
13.8%
86.2%
100.0%
10 - 13 tahun Count
% of Total
14 - 16 tahun Count
% of Total
17 - 20 tahun Count
% of Total
Total
Count
% of Total
Total
6 - 10 tahun Count
% of Total
Tidak
Count
Tidak
0
Total
10
10
% of Total
.0%
34.5%
34.5%
6.9%
24.1%
31.0%
3.4%
20.7%
24.1%
3.4%
.0%
3.4%
.0%
6.9%
6.9%
25
29
13.8%
86.2%
100.0%
6 - 10 tahun Count
% of Total
10 - 13 tahun Count
% of Total
14 - 16 tahun Count
% of Total
17 - 20 tahun Count
% of Total
Total
Count
% of Total
Count
% of Total
10
20.7%
13.8%
34.5%
20.7%
10.3%
31.0%
13.8%
10.3%
24.1%
.0%
3.4%
3.4%
.0%
6.9%
6.9%
16
13
29
55.2%
44.8%
100.0%
10 - 13 tahun Count
% of Total
14 - 16 tahun Count
% of Total
17 - 20 tahun Count
% of Total
Total
Count
% of Total
Total
6 - 10 tahun Count
% of Total
Tidak
Tidak
Total
Umur 2 - 5 tahun
Count
% of Total
10
6.9%
27.6%
34.5%
17.2%
13.8%
31.0%
6.9%
17.2%
24.1%
.0%
3.4%
3.4%
6.9%
.0%
6.9%
11
18
29
37.9%
62.1%
100.0%
6 - 10 tahun Count
% of Total
10 - 13 tahun Count
% of Total
14 - 16 tahun Count
% of Total
17 - 20 tahun Count
% of Total
Total
Count
% of Total
Count
% of Total
6 - 10 tahun Count
% of Total
10 - 13 tahun Count
% of Total
14 - 16 tahun Count
% of Total
17 - 20 tahun Count
% of Total
Total
Count
% of Total
Tidak
Total
10
3.4%
31.0%
34.5%
.0%
31.0%
31.0%
6.9%
17.2%
24.1%
.0%
3.4%
3.4%
6.9%
.0%
6.9%
24
29
17.2%
82.8%
100.0%
Total
Ya
Umur 2 - 5 tahun
Count
% of Total
6 - 10 tahun Count
% of Total
10 - 13 tahun Count
% of Total
14 - 16 tahun Count
% of Total
17 - 20 tahun Count
% of Total
Total
Count
% of Total
Tidak
1
10
3.4%
31.0%
34.5%
6.9%
24.1%
31.0%
13.8%
10.3%
24.1%
.0%
3.4%
3.4%
3.4%
3.4%
6.9%
21
29
27.6%
72.4%
100.0%