Oleh :
Sitti Fatimah Siampa
Pembimbing
dr. La Duwi , Sp.An
Identitas Pasien
Nama
: Nn. Risnawati
Umur
: 23 tahun
JK
: Perempuan
Pekerjaan
: Mahasiswa
Agama
: Islam
Suku
: Bugis
Tangal operasi : 9 Maret 2015
Konsulen anestesi: dr. Andi Hasnah, Sp.An
Dokter bedah
: dr. Faruly Wijaya, Sp.B
Anamnesis
Pasien luka bakar karena ledakan kompor minyak tanah yang
dialami sejak 13 hari yang lalu. Luka bakar mengenai daerah dada
dan perut, lengan kanan dan kiri, paha kiri dan kanan bagian atas,
serta daerah kemaluan. Riwayat penurunan kesadaran, kejang,
muntah dan sulit bernafas tidak ada.
Pasien sudah 13 hari di rawat di RS Bahteramas, riwayat
penggunaan obat yang telah diberikan adalah IVFD RL,
antibiotik, analgetik.
Saat ini pasien dirawat di ICU setelah debridement seluruh
daerah luka bakar.
Riwayat penyakit dahulu tidak ada, riwayat alergi obatobatan tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Kepala : tidak ada kelainan
Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung : tidak ada kelainan
Mulut : tidak ada kelainan
Telinga : tidak ada kelainan
Leher tidak ada kelainan
Status Lokalis
(Thorax, Abdomen, lengan kanan dan
kiri, paha kiri dan kana, serta regio
genitalia)
Tampak bagian tubuh yang di balut perban
setelah debridement .
Luka bakar post debridement tampak
kemerahan
Nyeri (+)
Diagnosis Bedah
Monitoring Pasien
Pada pukul 22.00 monitoring cairan pasien sejak
masuk ICU pukul 14.00 produksi urin 100 cc berwarna
kuning kecoklatan dan tampak pekat.
Sedangkan
produksi urin yang seharusnya selama 8 jam di ICU
adalah 400 cc. berdasarkan hal tersebut ini
menunjukkan pasien mengalami tanda-tanda dehidrasi
sehingga diperlukan resusitasi cairan.
Penatalaksanaan yang dilakukan adalah dilakukan
resusitasi cairan sebanyak 1500 cc, kemudian
Definisi
Luka bakar adalah luka yang disebabkan
karena pengalihan energi dari suatu sumber
panas kepada tubuh.
Dapat terjadi karena terbakar api langsung
maupun tidak langsung, juga pajanan suhu
tinggi dan matahari, listrik, maupun bahan
kimia.
Etiologi
Patofisiologi
1. Akibat pertama luka bakar adalah syok karena kaget
dan kesakitan. Pembuluh kapiler yang terkena suhu
tinggi rusak sel darah yang di dalamnya ikut rusak
sehingga dapat terjadi anemia.
2. Meningkatnya permeabilitas menyebabkan udem dan
menimbulkan bula dengan membawa serta elektrolit.
Hal ini menyebabkan berkurangnya volume cairan
intravaskuler. Tubuh kehilangan cairan antara % - 1
%, Blood Volume setiap 1 % luka bakar. Kerusakan
kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan
cairan tambahan karena penguapan yang berlebih
(insensible water loss meningkat).
Klasifikasi berdasarkan
kedalaman luka
Perhitungan Luka
Bakar
The rule of nine, tetap
1.
2.
3.
4.
5. genitalia , 1 persen
Penatalaksanaan
Pre-hospital
1. Sedapat mungkin penanganan
ABC (sesuai ATLS)
2. Jauhkan dari sumber luka bakar
3. Ingatkan pada orang yang
terbakar jangan lari atau berdiri
karena api akan lebih besar
4. Padamkan api dengan disiram air,
tutup kain basah atau berguling
5. Bilas dengan air jika luka bakar
kimiawi, jangan dengan anti
karena akan timbul reaksi
panas
6. Trauma listrik putuskan aliran
Penanganan di Emergensi
1. Bebaskan
jalan
nafas,
perhatikan kemungkinan udem
laring.
2. Oksigen lembab 5 liter/mnt
3. Resusitasi
cairan
sesuai
formula Baxter-Parkland,
4. Monitoring tanda-tanda vital,
diuresis dari waktu ke waktu
5. Pemasangan CVP bila luas luka
bakar 40 %, dengan nilai
normal pada fase akut adalah
0 2 cmH20
6. NGT apabila diperlukan,
7. Kateter
untuk
monitoring
diuresis
8. Antitetanus profilaksis
Thank You