Anda di halaman 1dari 16

GAWAT DARURAT

Ns. Christiana Arin Proborini S.Kep.,M.Kep


Kasus
•Seorang anak usia 6 tahun mengalami luka bakar penuh di daerah
kepala, leher, dada, dan ekstremitas atas. Oleh keluarganya, pasien
dibawa ke rumah sakit. Pasien mengeluh dingin dan suara serak. Hasil
pemeriksaan menunjukkan rambut dan alis hangus terbakar, nadi
perifer tidak teraba, nadi apical 140 x/menit, frekuensi pernapasan 35
x/menit.
Prinsip Penanganan

1. Triage
•Pemasangan label merah dengan indikasi terdapat sumbatan jalan
napas, RR 35 x/menit, distress pernapasan, terdapat eskar di area
dada, nadi perifer tidak teraba, nadi apical 140 x/menit, hipotermia,
dan luas luka bakar 60%.
•2. Pengkajian primer
a. Airway
1) Kondisi
2) Pasien mengeluh suara serak, terdapat secret, dan
suara stridor (indikasi adanya sumbatan pada trakea).
2. Tindakan
Pemasangan ET
Rasional: Membuka jalan napas karena adanya sumbatan
berupa sekret.
b. Breathing
1. Kondisi
•RR: 35 x/menit
•Terdapat eskar di dada

2. Tindakan
Pemberian terapi oksigen 100%
Rasional: Menghilangkan racun karbondioksida dari molekul
hemoglobin.
c. Circulation
1. Kondisi
•Nadi perifer tidak teraba
•Nadi apical 140 x/menit

2. Tindakan
•Pasang NGT
Rasional: Apabila luas luka bakar lebih dari 20% ada kemungkinan
paralisis ileus dan kompresi lambung, sehingga dibutuhkan untuk
pengecekan ada tidaknya cairan abnormal di lambung
•Pasang kateter
Rasional: Memantau diuresis dan haluaran urine (1 ml/kgBB/jam
dengan BB 30 kg atau kurang)
d. Disability
•Pemeriksaan GCS didapatkan E2M4V4 = GCS 10 (letargi)
e. Exposure
1. Kondisi
•Pasien mengalami luka bakar mayor dengan luas luka bakar 60% derajat 3,
terjadi kerusakan seluruh lapisan dermis dan lemak subkutan, warna
keabuan, dan kering.
•Pasien mengeluh dingin
•Ekstremitas teraba dingin
2. Tindakan
•Perawatan luka
Rasional: Mencegah terjadinya infeksi yang dapat berisiko menjadi sepsis.
•Selimuti pasien, mengatur suhu, dan pencahayaan ruangan
Rasional: Mempertahankan suhu tubuh pasien agar tidak semakin
hipotermia akibat vaporasi yang berlebihan.
f. Fluid Resuscitation
Protokol resusitasi cairan dengan menggunakan metode Baxter/
Parkland adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan cairan 24 jam pertama 4 mL/kg BB/% luas LB
Anak = RL : Dextran (17 : 3)  2 cc/KgBB/luas LB + kebutuhan faal (<1
tahun=BBx100cc, 1-3th=BBx75cc, 3-5 th=BBx50cc)
•Separuh kebutuhan diberikan dalam 8 jam pertama pasca trauma
•Separuh kebutuhan diberikan dalam 16 jam sisanya
2. Kebutuhan cairan dalam 24 jam kedua adalah separuh jumlah
kebutuhan dari pertama
Rasional: Laktat merupakan substrat berenergi, dioksidasi secara aktif
oleh mitokondria di seluruh sel tubuh, terutama pada sel otak, ginjal,
miokardium, dan sistem muscular. Oksidasi menghasilkan energy
setara glukosa (4 Kcal/g laktat). Setelah hipoksia, laktat bisa digunakan
sebagai sumber energy dan oksidasinya tidak memerlukan ATP. Laktat
dapat diubah menjadi glukosa melalui gluconeogenesis di hepar dan
ginjal. Dekstran merupakan ciaran hipertonis yang memiliki osmolaritas
lebih tinggi sehingga cairan yang berada di interstisial dan intraseluler
berpindah ke dalam saluran intravaskuler, dengan demikian cairan
kembali seimbang.
3. Pengkajian sekunder
•Anamnesis
•Apakah ada riwayat alergi?
•Apakah sedang menjalani pengobatan?
•Riwayat kesehatan penyakit lalu?
•Apa makanan terakhir yang dikonsumsi?
•Bagaimana luka bakar terjadi?
•Kapan terjadinya luka bakar?
•Bahan yang menyebabkan luka bakar?
•Berapa lama kontak dengan bahan yang membakar?
•Lokasi yang menyebabkan terjadinya luka bakar?
•BB pasien?
b. Pemeriksaan fisik
•Integumen
Kulit memerah dan menghitam, kulit melepuh dan terjadi edema,
muncul eksudat pada luka, hipotermia.
•Kardiovaskuler
Penurunan curah jantung, syok
•Pernapasan
Distress pernapasan, suara serak, eskar di dada
•Genitourinaria
Penurunan haluaran urine, hematuria
•Gastrointestinal
Penurunan produksi HCl pada lambung, paralisis ileus
c. Pemeriksaan penunjang
•Foto thoraks
Rasional: Untuk mengetahui adanya kerusakan akibat luka bakar
inhalasi atau adanya trauma dan indikasi pemasangan intubasi
•Analisa gas darah
Rasional: Mengetahui adanya indikasi keracunan gas CO serta
keabnormalan komponen darah dan elektrolit lainnya.

Anda mungkin juga menyukai