Anda di halaman 1dari 3

Contoh soal kasus

1. Seorang laki-laki usia 45 tahun masuk ke UGD dengan keadaan penurunan kesadaran.
Berdasarkan penuturan keluarga, pasien tidak makan sejak 2 hari yang lalu. Pasien
diketahui memiliki riwayat hipertensi. Saat pengkajian, klien tampak lemah dan
berkeringat dingin.

Apakah pengkajian yang penting dilengkapi oleh perawat pada pasien tesebut?

a. Cek GCS
b. Cek gula darah
c. Pemeriksaan EKG
d. Pemeriksaan CT Scan
e. Pemeriksaan sampel darah

Jawaban : B. Cek gula darah. pada kasus diatas dikatakan bahwa pasien memiliki
riwayat hipertensi, pengkajian yang tepat untuk menegakan diagnosa keperawatan
adalah pemeriksaan gula darah. dimana pemeriksaan gula darah bertujuan untuk
mengidentifikasi kadar gula darah, apakah tinggi maupun rendah.

2. Seorang anak berusia 2 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan demam
tinggi,mual, muntah tidak mau makan, dan diare dengan frekuensi 2x/24jam hasil
pengkajian didapatkan suhu tubuh anak 39,2 C, kulit terasa hangat frekuensi nafas
30x/menit dan nadi 22x/menit .

Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus di atas?

a. Diare
b. Defisit nutrisi
c. Mual
d. Hipertermi
e. Intoleransi aktifitas  

Jawaban : D. Hipertermi . data fokus di angkatnya masalah keperawatan


hipertermi adalah suhu tubuh 39,2C dan kulit teraba hangat. Hipertermia di
definisikan ssebagai suatu keadaan suhu tubuh meningkat di atas rentang normal
(SDKI,2016) . Menurut Depkes suhu normal adalah 36,5-37,5 C, suhu diatas
normal merupakan gejala mayor dari diagnosis hipertermi, sedangkan kulit
teraba hangat merupakan gejala minor dari diagnosis hipertermi

3. Seorang laki-laki usia 29 tahun dilarikan ke IGD dikarnakan jatuh saat melakukan
olahraga arum jeram. Hasil pengkajian GCS 8, terdengar suara gurgling frekuensi
nafas 36x/menit, frekuensi nadi 120x/menit bibir dan ujung kuku sianosis dan adanya
krepitas pada daerah pelvis

Apakah tindakaan keperawatan prioritas yang tepat dilakukan ?

a. Membebaskan jalan nafas dengan tindakan suction


b. Memberikan terapi oksigen 12-15L/ menit menggunakan non rebreathing mask
c. Melakukan pembidaian pada daerah pelvis
d. Meninggikan kepala 10-30 derajat untuk mencegah peningkatan intracranial

Jawaban : A. Membebaskan jalan nafas dengan tindakaan suction.


Pembahasan dari kasus didapatkan bahwa pasien mengalami masalah pada
airway (adanya bunyi gurgling), breathing (takikardi dengan frekuensi nafas
36x/menit ), circulation (peningkatan denyut nadi 120x/menit , bibir dan kuku
sianosis). Disability (GCS 8) dan pada Exposure (krepitasi pada daerah pelvis
yang menandakan fraktur pelvis) dalam prinsip penanganan pasien trauma ,
maka dapat dipakai prinsip ABCDE yang dimulai dari airway maka dari itu
masalah yang harus di selesaikan terlebih dahulu yang (prioritas) mengancam
nyawa yaitu dengan membebaskan jalan nafas dengan cara suction . suction
dilakukan pada pasien dengan sumbatan jalan nafas berupa cairan yang ditanai
bunyi gurgling.

4. seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan pasien
sering sakit kepala, pusing, dan kaku pada tengkuk, teanan darah 154/67 mmHg,
frekuensi nadi 80x/menit serta pasien direncanakan untuk pemeriksaan profil lipid

Apakah persiapan yang tepat dilakukan pasien sebelum dilakukannya pemeriksaan


tersebut ?

a. Menganjurkan pasien tidak beraktivitas 9-12 jam sebelum pemeriksaan


b. Menganjurkan pasien banyak minum air mineral
c. Menganjurkan pasien memakan makanan tinggi serat satu hari sebelum
pemeriksaan
d. Memberikan terapi antikoagulan 4 jam sebelum pengambilan darah
e. Menginstruksikan pasien puasa 10-12 jam sebelum pengambilan darah

Jawaban : E. Menginstruksikan pasien puasa 10-12 jam sebelum


pengambilan darah . gambaran profil lipid merupakan suatu indikator yang
baik untuk memprediksi apakah seseorang memiliki resiko yang besar terkena
penyakit jantung koroner (PJK) (selwyn, 2005). Persiapan sebelum
pemeriksaan profil lipid biasanya pasien akan diinstruksikan untuk berpuasa
makan dan minum (kecuali air mineral) selama 10-12 jam sebelum
pemeriksaan . hal ini dilakukan dengan tujuan memastikan agar hasil
pemeriksaan tidak dipengaruhi oleh konsumsi makanan terakhir dan dapat
diinterpretasikan dengan benar, kandungan gizi dalam makanan dan
minuman yang dikonsumsi akan diserap kedalam aliran darah dan bisa
berdampak langsung pada tingkat glukosa darah, lemak, dan besi . puasa
minimal 10-12jam (kecuali glukosa minimal 8 jam) akan mengurangi
variabelitas substansi tersebut dan juga variabelitas lain dalam darah.
5. Seorang perempuan usia 45 tahun dirawat di bangsal bedah, dengan kondisi terpasang
kantong kolostomi pada pasien . saat di periksa perawat ternyata kantong kolostomi
terlihat penuh oleh 2/3 feses . perawat telah memasang handscoon.
Apa rencana tindakan keperawatan selanjutnya yang tepat untuk pasien diatas?

a. Mengkaji kondisi stoma pasien


b. Mengosongkan kantong kolostomi
c. Membersihkan sisa feses dari stoma
d. Melepaskan kantong kolostomi secara perlahan
e. Membersihkan kulit di sekitar stoma
Jawaban : b. Mengosogkan kantong kolostomi. Prosedur perawatan
kolostomi yang tepat sesuai dengan SOP yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai