adalah golongan yang garam garam kloridanya sukar larut dalam air dan larutan asam kuat
encer. Dalam pemisahannya golongan ini terendapkan sebagai garam AgCl, PbCl, dan
Hg2Cl 2. Garam PbCl2, mudah larut dalam air panas. Garam Hg 2Cl 2 dapat dipisahkan dari
AgCl dengan cara melarutkan endapan dengan ammonia encer. Perak akan membentuk
komplek yang akan larut sedangkan garam raksa (merkuri) tetap tidak larut.
A. Pemisahan golongan I
1. Diambil larutan contoh masing masing 5 mL untuk 2 tabung sentrifuge
2. Ditambahkan larutan HCl 4N tetes demi tetes sampai berbentuk endapan dilanjutkan
hingga tak berbentuk endapan lagi
3. Disentrifugasi selama 10 menit. Pisahkan supernatant dari residu. Supernatant akan
dianalisis pada analisis golongan IIV
4. Ditambahkan 5 mL aquades pada residu, panaskan dipenangas air hingga mendidih
5. Disentrifugasi dalam keadaan panas selama 2 menit. Supernatant untuk uji timbal
Uji Timbal
1. Didinginkan supernatant A.5. jika terbentuk endapan putih berbentuk jarum maka positif
ada Pb
2. Untuk mempertegas keberadaan Pb. Ditambahkan larutan ammonium asetat pada endapan
hingga larut lalu ditambahkna larutan K- khromat. Jika terbentuk endapan kuning berarti
positif Pb ada.
PbCl2 + 2CH3COONH4
Pb(CH3COO)2 + 2 NH4Cl
Pb(CH3COO)2 + K2CrO4
Pb CrO4 + 2 CH3COOK
Uji Perak
1. Ditambahkan ammonia pada residu A.5 lalu sentrifuge
2. Dipisahkan supernatant dari residu,Residu untuk uji Hg2
3. Ditambahkan larutan asam nitrat encer pada supernatant. Jika terbentuk endapan putih
maka positif ada Ag
Uji Raksa
1. Jika pada CI dan C2 masih ada residu yang tidak larut dan residu tersebut berubah
menjadi berwarna hitam maka positif ada Hg22+
2. Dilarutkan residu tersebut dengan air raja atau aquaregia (larutan dengan perbandingan
HCL : HNO3 = 3:1) jika larut maka positif Hg22+
Golongan II dapat dipisahkan dengan cara pengendapan yaitu dengan menambahkan gas
H2S sesudah ditambahkan H2O2 yang berfungsi untuk mengoksidasi ion stano menjadi stani.
Larutan harus mengandung HCl 0,3 N sebelum dialiri gas H2O2
Pengaturan keasaman dapat dilakukan dengan penambahan amonia atau HCl. Caranya, tetesi
larutan uji dengan indikator Merah Violet kemudian tambahkan lrutan ammonia hingga
menjadi warna menjadi hijau kuning. Jika warna menjadi hijau biru artinya ammonia
berlebihan ditambahkan. Maka, larutan harus ditambahkan HCl
B. Pengendapan golongan II
1. Ditambahkan 2 mL H2O2 3% pada supernatant dari pemisahan golongan I. lalu dipanaskan
2. Ditambahkan larutan ammonia 2N hingga larutan mengandung HCl O,3 N (atur dengan
indikator merah violet)
3. Dipanaskan larutan lalu jenuhi dengan gas H2S.
4. Dipisahkan endapan yang terbentuk dengan sentrifugasi. Supernatant untuk analisis
selanjutnya
C. Pemisahan golongan Arsen dengan golongan Cu
1. Ditambahkan larutan ammonium polisulfida pada residu B.4
2. Dipanaskan dan disentrifugasi
3. Residu mungkin mengandung CuS, HgS, PbS, BiS, dan CdS (golongan Cu) sedangkan
supernatant mungkin mengandung (NH4)3AsS4, (NH4)3SbS4, dan (NH4)SnS3 (golongan arsen)
D. Pemeriksaan golongan Arsen
1. Ditambahkan HCl encer pada supernatant C.2
2. Jika endapan kuning berarti positif ada arsen. Dipisahkan dengan sentrifugasi
3. Dimasukan kawat alumunium pada supernatant. Jika terbentuk endapan hitam maka positif
antimon. Dipisahkan endapan dari larutan.
E. Pemeriksaan golongan Cu
1. Ditambahkan 5 mL HNO3 encer pada residu C.2. lalu didihkan. Jika ada yang tidak
larut dan endapan berubah menjadi hitam kemungkinan adalah HgS. Lalu disentriugasi
2. Ditambahkan 1 mL H2SO4 pada supernatant. Jika terbentuk endapan putih, itu adalah
PbSO4, pisahkan endapan dari larutan denagn sentrifugasi
3. Ditambahkan ammonia pekat pada supernatant sampai alkalis. Jika ada endapan putih
mungkin itu Ba(OH) dan lakukan uji bismut pada endapan. Jika supernatant berwarna biru
berarti Cu positif ada.
Uji Arsen
1. Dilarutkan residu kuning dari D.2 dalam tabung reaksi dengan KOH
2. Dimasukan logam Al kemudian diletakan kertas yang telah dibasahi larutan AgNO3
3. Jika terbentuk noda hitam di kertas maka positif ada arsen
AsS3 + 6KOH
K3AsS3 + 2Al + 2 H2O
K3AsS3 + 3H2O
AsH3 + 2KAlO2 + KOH
Uji Tembaga
1. Dibagi dua larutan dari E.3. untuk uji Cd dan uji Cu
2. Ditambahkan sebagian larutan E.3 dengan asetat encer lalu larutan K4[Fe(CN)6]
3. Bila terbentuk endapan coklat merah berarti positif ada Cu
Uji Kadmium
1. Ditambahkan tetes demi tetes sisa larutan D.3 dengan larutan KCN sampai dihasilkan
larutan tidak berwarna
2. Dialirkan gas H2S kedalam larutan, jika terbentuk endapan kuning berarti positif ada
Cd
Golongan III dibagi menjadi golongan IIIa dan golongan IIIb.
Golongan IIIa diendapkan sebagai hidroksidanya yang berisi Fe(OH)2 coklat, Al(OH)3 putih,
Cr(OH)3 hijau.
Golongan IIIb diendapkan sebagai sulfidanya yang berisi Zns (putih), Mns (kuning kotor),
Nis(hitam), Cos(hitam)
F. Pemisahan Golongan III a
FeCl3 + 3 H2O
FeCl 3 + KSCN
[FeSCN]Cl2 + KCl
Uji Zink
1. Dialirkan gas H2S pada supernatant G.5
2. Bila ada endapan putih maka Zink positif
NaZnO2 + H2S
ZnS + 2NaOH
Golongan IV adalah golongan yang kationnya terendapkan sebagai garam karbonat yang
kemungkinan berisi CaCO3, SrCO3 dan BaCO3. ketiganya garam berwarna putih
H. Pemisahan Golongan IV
1. Dipanaskan supernatant dari percobaan sebelumnya hingga H2S hilang
2. Ditambahkan larutan NH4Cl dan ammonia
3. Ditambahkan larutan (NH4)2CO3
4. Disentrifugasi. Residu adalah golongan IV dan supernatant untuk analisis selanjutnya
5. Dilarutkan residu dengan asam asetat encer
6. Ditambahkan larutan K-khromat berlebih
7. Dilakukan uji barium jika terbentuk endapan kuning, sebelumnya Disentrifugasi endapan
8. Ditambahkan larutan ammonium sulfat jenuh pada supernatant lalu dipanaskan
9. Dilakukan uji Stronsium jika menghasilkan endapan putih. Disentrifugasi
10. Ditambahkan larutan ammonium oksalat pada supernatant, jika terbentuk endapan putih,
lakukan uji Kalsium
Uji Barium
1. Dilarutkan endapan H.7 dengan HCl pekat
2. Diperiksa dengan uji nyala, jika menghasilkan warna hijau berarti barium positif
Uji Kalsium
1. Dilarutkan endapan H.10 dengan HCl pekat
2. Diperiksa dengan uji nyala, jika menghasilkan warna merah bata berarti kalsium
positif
Golongan V atau golongan sisa adalah golongan yang sangat bagus kelarutannya dalam
bentuk klorida, sulida maupun karbonat. Kation kation yang masuk dalam golongan ini
adalah Kalium. Natrium dan Magnesium. Magnesium dapat dipisahkan dari Kalium dan
Natrium dengan mengendapkannya dalam bentuk magnesiumhidrogenfosfat
I. Pemisahan Golongan V
1. Ditambahkan larutan Na2HPO4 pada separuh supernatant
2. Jika ada endapan putih maka positif Magnesium
3. Dipisahkan endapan dari larutan. Supernatant untuk uji Kalium
Uji Kalium
1. Ditambahkan larutan asam tartarat pada supernatant I. 3
2. Jika terbentuk endapan putih maka positif ada kalium
Uji Natrium
1. Ditambahkan larutan K2H2Sb2O7 pada sebagian larutan pada pemisahan sebelumnya
(uji golongan IV)
2. jika terbentuk endapan putih maka positif ada Natrium
http://info.fuadshifu.com/identifikasi-senyawa-dan-unsur-dari-pengujian-kualitatifanalisis-jenis/
http://staff.unila.ac.id/sonnywidiarto/files/2011/09/bab-5-analisis-kation-anion.pdf