Anda di halaman 1dari 3

GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.

id

CARA KERJA PEMUTUS TENAGA (PMT)


DENGAN MEDIA GAS SF6 PADA TEGANGAN
500 KV ( Hasil Kerja Praktek di PT PLN P3B
Jawa Bali UPT Jakarta Timur )
BURHANULLOH (10403173)
AbstractABSTRAKSI BURHANULLOH, 10403173
CARA KERJA PEMUTUS TENAGA (PMT) DENGAN
MEDIA GAS SF6 PADA TEGANGAN 500 KV Di PT.
PLN P3B Jawa Bali UPT Jakarta Timur Penulisan Ilmiah,
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, 2007 Kata kunci : Pemutus tenaga,
Gardu Induk, GAS SF6. ( x + 40 + Lampiran ) Seiring
dengan pesatnya perkembangan teknologi dalam bidang
kelistrikan, dewasa ini dipasang sebuah alat bernama
pemutus tenaga (PMT) di setiap gardu induk.
PMT
adalah saklar yang dapat digunakan untuk menghubungkan
atau memutuskan arus/daya listrik sesuai rantingnya jika
terdapat gangguan pada gardu induk atau alat transmisi
lainnya, PMT digunakan untuk memutuskan hubungan
secara otomatis. Salah satu jenis PMT yang ada sekarang
ini adalah dengan menggunakan media gas SF6 (Sulphur
Hexafloride). Keuntungan dari PMT dengan media gas
SF6 adalah sifat-sifat gas SF6 murni yang tidak berwarna,
tidak berbau, tidak beracun dan tidak mudah terbakar dan
pada temperatur 150 C gas SF6 mempunyai sifat tidak
merusak metal, plastik dan bermacam-macam bahan yang
umumnya digunakan dalam pemutus tegangan tinggi, sebagi isolasi listrik, gas SF6 mempunyai kekuatan dielektrik
yang tinggi (2 - 3 kali dari udara) dan kekuatan dielektrik
ini bertambah dengan pertambahan tekanan.
Dengan
adanya alat ini, diharapkan kita dapat mewujudkan sistem
tenaga listrik yang lebih terjamin dalam hal keamanan dan
kehandalan sehingga tidak membahayakan manusia dan
lingkungannya. Daftar pustaka ( 1978 2007 ) iii

I. Chapter 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan berkembangnya pertumbuhan dibidang
teknologi yang makin pesat serta keberadaan ilmu pengetahuan yang menunjang berbagai fasilitas yang berada dimasyarakat pada saat ini, kita dituntut untuk meningkatkan dan memaksimalkan berbagai usaha
perkembangan teknologi yang sedang berkembang tersebut. Kalau dicermati perkembangan yang terjadi dimasyarakat dewasa ini khususnya yang berada didaerah
perkotaan, tentulah akan sangat meyakinkan bahwa saat
ini telah terjadi banyak perubahan dalam masyarakat.
Banyak sekali bentuk perubahan tersebut dari yang paling
sederhana sampai yang paling kompleks. Yang paling jelas terlihat dalam kehidupan sehari-hari adalah perubahan
dari masyarakat yang sebelumnya bersifat agraris menuju
ke masyarakat industri. Perubahan ini tidak lepas dari
pengaruh titik berat pelaksanaan pembangunan jangka
panjang bangsa ini yang menitik beratkan pada pembangunan bidang ekonomi dengan pengembangan sektor industri
yang kuat dan maju serta didukung oleh sektor pertanian

yang tangguh. Berkaitan dengan pengembangan sektor industri ini, sebagai konsekuensinya tentu dibutuhkan penyediaan sumber energi yang cukup besar. Semakin lama kebutuhan energi listrik semakin meningkat sesuai dengan
pertumbuhan industri yang semakin mengalami pertumbuhan sangat pesat. Kebutuhan listrik bukan saja monopoli daerah perkotaan, tetapi sudah merambah ke desadesa terpencil. Untuk melayani daerah perkotaan dan
pedesaan perlu ditingkatkan pada pembangunan jaringan
distribusi sehingga terjadi pemerataan pemakaian energi
listrik dan ini tentunya akan lebih menyentuh hajat hidup
orang banyak. 1
2 Mengingat pentingnya energi listrik bagi kehidupan
orang banyak dan bagi pembangunan nasional, maka suatu sistem tenaga listrik harus bisa melayani pelanggan secara baik, dalam arti sistem tenaga listrik tersebut aman
dan handal. Saat ini perkembangan yang cukup mengembirakan muncul dari PT PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanan
kepada masyarakat. PT PLN telah menggunakan suatu
alat pada sistem proteksinya yaitu PMT pada tiap-tiap
gardu induk listrik yang mempunyai tegangan diatas 150
KV. Pemutus tenaga.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
II. Chapter 2
BAB II SEJARAH PLN Pada bab ini akan dijelaskan
sejarah dari PLN yang terbagi atas : ruang lingkup, sekilas perusahaan, visi dan misi perusahaan dan philosofi perusahaan. 2.1 Ruang Lingkup Perusahaan Ruang Lingkup
Usaha Pokok P3B : Bidang usaha pokok yang ditangani
oleh P3B sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya sebagai pelaksana monopoli transmisi, pengelola operasi sistem dan transaksi listrik adalah : 1.
Penyaluran Tenaga Listrik, termasuk layanan penyambung
ke sistem penyaluran. 2. Perencanaan Sistem Tenaga
Listrik yang terdiri dari indikasi kebutuhan pembangkit
dan pengembangan sistem penyaluran. 3. Operasi Sistem Tenaga Listrik yang meliputi manajemen energi dan
pengendalian operasi 4. Transaksi Tenaga Listrik yang
meliputi penyediaan informasi sistem tenaga listrik dan
pengelolaan transaksi tenaga listrik, serta. 5. Setelment
Transaksi Tenaga Listrik, yaitu perhitungan dan pengelolaan tagihan transmision charges, sistem sevice charges

GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id

dan transaksi tenaga listrik, termasuk pengelolaan sistem


metering. Ruang Lingkup Diluar Usaha Pokok P3B :
Disamping mengelola bisang usaha yang bersifat monopoli, P3B memiliki peluang mengembangkan usaha lain di
luar usaha lain pokok dengan maksud untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan investasi yang telah
dilakukan agar dapat memberikan kontribusi kepada laba
usaha P3B, yang secara tidak langsung pada akhirnya akan
dapat memberikan manfaat kepada manfaat steak holders.
5
6 Jenis-jenis usaha yang dapat dilakukan antara lain
: jasa operasi dan pemeliharaan instalasi listrik, pelaksana pengujian dan komisioning instalasi dan peralatan
listrik, konstuksi / instalasi gardu induk dan transmisi,
enjiniring instalasi, pelaksana operasi sistem tenaga listrik,
konsultasi dan pelatihan, serta penyewaan peralatan dan
properti. 2.2 Sekilas Perusahaan Pengantar Dengan terbitnya surat keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
257.K/010/DIR/2000 tanggal 2 November 2000, tentang
pembentukan organisasi dan tata kerja Unit Bisnis Strategis Penyaluran dan Pusat PengaturBeban Jawa Bali, maka
PT PLN ( Persero ) P3B yang merupakan unit pusat laba
( Profit Center ) berubah.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
III. Chapter 3
BAB III PEMUTUS TENAGA (PMT) 3.1 Pengertian PMT Setiap sistem tenaga listrik dilengkapi dengan sistem proteksi untuk mencegah terjadinya kerusakan
pada peralatan sistem dan mempertahankan kestabilan sistem ketika terjadi gangguan, sehingga kontinuitas
pelayanan dapat dipertahankan. Salah satu komponen
sistem proteksi adalah pemutus tenaga (PMT). Pemutus
tenaga (PMT) adalah saklar yang dapat digunakan untuk
menghubungkan atau memutuskan arus atau daya listrik
baik secara otomatis maupun manual sesuai dengan rantingnya serta dilengkapi dengan sistem pemadam busur api.
3.2 Peranan PMT Dalam Sistem Tenaga Listrik Peranan
pemutus tenaga (PMT) dalam mempertahankan kontinuitas pelayanan dapat dijelaskan melalui diagram segaris
sistem tenaga listrik yang ditunjukkan pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Diagram Segaris Sistem Tenaga Listrik Interkoneksi 9
10 Misalkan gangguan hubung singkat terjadi di titik
F. Kejadian itu akan menimbulkan arus hubung singkat
mengalir ke titik F, yang bersumber dari generator G1
dan generator G2. Seandainya pemutus tenaga (PMT)
2, 3, 4 dan 5 tidak ada maka untuk mencegah kerusakan
pada generator dan transformator, pemutus tenaga 1 dan
6 harus membuka. Akibatnya aliran daya ke beban terputus. Tetapi dengan adanya pemutus tenaga (PMT) 2 dan
3, maka saat terjadi gangguan di titik F, kedua pemutus
tenaga (PMT) tersebut akan membuka sedangkan pemutus
tenaga (PMT) 1 dan 6 tetap tertutup, dengan demikian
aliran daya ke beban tetap dipertahankan. Dalam hal
ini pemutus tenaga (PMT) 2 dan 3 beraksi melokalisir
jaringan yang terganggu, sehingga jaringan yang tidak ter-

ganggu tetap beroperasi. Saat terjadi gangguan hubung


singkat, generator tiba-tiba dipaksa bekerja mengeluarkan
daya yang besar. Perubahan kerja yang tiba-tiba ini dapat
menimbulkan ketidakstabilan sistem. Tetapi jika pemutus
tenaga (PMT) 2 dan 3 membuka sebelum batas waktu pemutusan kritis terlampaui, kestabilan sistem dapat dipertahankan. Peranan Pemutus tenaga (PMT) dalam perawatan komponen sistem tenaga listrik dapat juga dijelaskan dengan gambar 3.1 tersebut. Misalkan Transformator T4 hendak dilakukan perawatan.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
IV. Chapter 4
BAB IV CARA KERJA PEMUTUS TENAGA (PMT)
DENGAN MEDIA GAS SF6 4.1. Pengertian PMT Dengan Media Gas SF6 Media gas yang digunakan pada tipe
PMT ini adalah gas SF6 (Sulphur hexafluoride). Gas SF6
memiliki sifat tidak berwarna, tidak berbau, tidak berracun dan tidak mudah terbakar. Pada temperatur diatas
150o C gas SF6 mempunyai sifat tidak merusak metal,
plastik dan bermacam-macam bahan yang umumnya digunakan dalam pemutus tenaga tegangan tinggi. Sebagai
isolasi listrik, gas SF6 mempunyai kekuatan dielektrik yang
tinggi (2 - 3 kali dari udara) dan kekuatan dielektrik ini
bertambah dengan pertambahan tekanan. Sifat lain dari
gas SF6 ialah mampu mengembalikan kekuatan dielektrik
dengan cepat, setelah arus bunga api listrik melalui titik
nol. PMT SF6 ada 2 tipe,yaitu: Tipe tekanan tunggal
(single pressure type) Tipe tekanan ganda, (double pressure type) dimana pada saat ini sudah tidak diproduksi
lagi. Pada PMT tipe tekanan tunggal, PMT diisi gas
SF6 dengan tekanan kira-kira 5 Kg/cm2. Selama pemisahan kontak-kontak, gas SF6 ditekan kedalam suatu tabung
atau silinder yang menempel pada kontak bergerak. Pada
waktu pemutusan gas SF6 ditekan melalui nozzle dan tiupan ini yang memadamkan busur api. Pada tipe tekanan
ganda, gas dari sistem tekanan tinggi dialirkan melalui nozzle ke gas sistem tekanan rendah selama pemadaman busur
api. Pada tipe tekanan tinggi tekanan gas kurang lebih 12
Kg/cm dan pada sistem gas tekanan rendah tekanan gas
kurang lebih 2 Kg/cm. Gas pada 19
20 sistem tekanan rendah kemudian dipompakan kembali ke sistem tekanan tinggi. Gambar. 4.1. : Satu katup
PMT dengan gas SF6 bertangki ganda dalam tangki tertutup Keterangan Gambar 4.1 1. Sambungan terminalterminal (connection terminals) 2. Isolator-isolator atas
(upper insulators) 3. Jalan masuknya gas SF6 : 14 kg/cm
(SF inlet 14 Kg/cm) 4. Jalan keluarnya gas SF6 : 2 Kg/cm
(SF outlet 2 Kg/cm) 5. Ruang pemadam.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
V. Chapter 5
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dalam Penulisan
Ilmiah ini penulis dapat menyimpulkan antara lain: 1. Pemutus Tenaga (PMT) merupakan saklar yang dapat digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan arus

CARA KERJA PEMUTUS TENAGA (PMT) DENGAN MEDIA GAS SF6 PADA TEGANGAN 500 KV ( HASIL KERJA PRAKTEK DI PT PLN P3B JA

atau daya listrik baik secara otomatis maupun manual


sesuai dengan rantingnya serta dilengkapi dengan sistem
pemadam busur api. 2. Pemadaman busur api listrik
pada waktu pemutusan atau menghubungkan arus atau
daya dapat dilakukan melalui media minyak, udara dan
gas. 3. Gas SF6 mempunyai sifat tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berracun dan tidak mudah terbakar dan
pada saat temperatur diatas 150C gas SF6 tidak merusak
metal, plastik dan bermacam-macam bahan yang umumnya digunakan dalam pemutus tenaga tegangan tinggi. 4.
Sebagai isolasi listrik, gas SF6 mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi (2 - 3 kali dari udara) dan kekuatan
dielektrik ini bertambah dengan pertambahan tekanan dan
sifat lain ialah mampu mengembalikan kekuatan dielektrik dengan cepat, setelah bunga api listrik melalui titik
nol. 5. Prinsip kerja PMT dengan media gas SF6 untuk membuka dan menutup dari PMT ini adalah dengan menaikan dan menurunkan posisi dari kontak bergerak yang terhubung pada batang penggerak yang digerakkan oleh mekanis penggerak. 6. Mekanis penggerak yang
yang berfungsi untuk menggerakkan kontak bergerak untuk pembukaan PMT terdapat 4 macam, yaitu: Mekanis,
Pneumatik, Hidrolis, Elekris. 38
39 5.2. Saran Sebaiknya PT. PLN tidak hanya bergantung pada seseorang atau suatu kelompok saja untuk mengoperasikan PMT, tetapi juga memberikan pengetahuan
kepada karyawan-karyawan yang lain tentang cara pengoperasian PMT itu sendiri. Hal ini dapat memberikan kesempatan pada karyawan lain untuk meningkatkan kualitas
dan kemampuan mereka. Dengan begitu PT. PLN dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik pada pelanggan
.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai