Anda di halaman 1dari 15

Penyalahgunaan Narkoba

Rommel Yonatan S.
X1
SMA Negeri 1 Pangkalpinang

Pengertian Narkoba
Pengertian dari Narkoba adalah narkotika,
psikotropika,
dan
bahan
adiktif
lainnya.
Sebenarnya narkotika dan psikotropika banyak
digunakan pada bidang kedokteran dan dapat
menyembuhkan banyak penyakit. Contohnya
sebelum dilakukan operasi pasti ada pembiusan.
Padahal, obat bius termasuk narkotika. Selain itu
narkotika juga digunakan untuk mengobati pasien
yang mengalami stres dan gangguan jiwa.Semua
jenis
zat
yang
termasuk
narkoba
akan
meningkatkan kerja otak, menghambat kerja
otak, dan menimbulkan daya khayal tinggi.

Penyalahgunaan Narkoba
Tujuan pelaku pemakai narkoba diantaranya
senang-senang(recreational use), mengatasi
stres, atau sosialisasi(social use). Seseorang
mulai mencoba narkoba karena ditawari
temannya ataupun ingin memenuhi rasa ingin
tahunya. Bahaya
penyalahgunaan narkoba
sangat besar. Bukan hanya merusak organ
tubuh tapi juga merusak masa depan. Penyakit
yang ditimbulkan seperti kanker, hepatitis,
bahkan HIV/AIDS. Masalah ini terjadi di semua
kalangan termasuk anak-anak dan remaja.
Maka dari itu diperlukan pengimbangan dengan
informasi dan bimbingan, sehingga remaja
memiliki tempat konsultasi yang tepat.

Faktor-faktor yang mendorong terjadi


penyalahgunaan Narkoba
1. Pengendalian diri yang lemah dan
cenderung mencari sensasi.
2. Kondisi kehidupan keluarga.
3. Temperamen sulit.
4. Mengalami gangguan perilaku.
5. Suka menyendiri dan berontak.
6. Prestasi sekolah rendah.
7. Tidak diterima kelompok.
8. Berteman dengan pemakai narkoba.
9. Bersikap baik dengan pemakai narkoba.
10.Mengenal narkoba di usia dini.

Jenis-jenis Narkoba

1.Narkotika
2.Psikotropika
3.Zat Psikoaktif lainnya

1. Narkotika
Yaitu obat atau zat yang berasal dari tanaman maupun
sintesis.Narkotika dalam bahasa Yunani disebut narkose
yang artinya beku, lumpuh, dan dungu. Narkotika berasal
dari bahasa Inggris yaitu narcotics yang berarti obat bius.
Zat ini menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran dan menghilangkan atau mengurangi rasa
nyeri.
Narkotika dibagi menjadi beberapa golongan menurut
potensi yang menyebabkan ketergantungan:
1.

2.
3.

Golongan 1: berpotensi sangat tinggi menyebabkan


ketergantungan. Tidak digunakan dalam pengobatan. Contoh:
Heroin, Kokain, Ganja. Putaw adalah heroin tidak murni berupa
bubuk.
Golongan 2: berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan.
Banyak digunakan dalam pengobatan. Contoh: Morfin, Petidin,
dan Metadon.
Golongan 3: berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan.
Banyak digunakan dalam pengobatan. Contoh: Kodein.

Putaw/Heroin
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan
morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling
murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih
sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat
ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada
morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau
dihisap.
Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion ( 30-60
detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian
dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri
untuk menikmatinya.
Denyut nadi melambat.
Tekanan darah menurun.
Otot-otot menjadi lemas/relaks.
Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang
hajat besar, jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar
hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.

Kokain
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free
base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut
dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit.
Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain
menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda
yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan
penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau
yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar
lubang hidung bagian dalam. Gejalanya:
Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).
Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.
Timbul masalah kulit.
Kejang-kejang, kesulitan bernafas.
Sering mengeluarkan dahak atau lendir.
Merokok kokain merusak paru (emfisema).
Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.
Paranoid.
Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).
Gangguan penglihatan (snow light).
Kebingungan (konfusi).
Bicara seperti menelan (slurred speech).

Ganja/Ca
nabis

Efek yang ditimbulkan :


Denyut jantung atau nadi lebih
cepat, Mulut dan tenggorokan
kering,Merasa lebih santai,
banyak bicara dan bergembira,
Sulit mengingat sesuatu
kejadian, Kesulitan kinerja
yang membutuhkan
konsentrasi, reaksi yang cepat
dan koordinasi, Kadang-kadang
menjadi agresif bahkan
kekerasan, Bilamana
pemakaian dihentikan dapat
diikuti dengan sakit kepala,
mual yang berkepanjangan,
rasa letih/capek, Gangguan
kebiasaan tidur, Sensitif dan
gelisah, Berkeringat,
Berfantasi, Selera makan
bertambah.

Kanabis adalah nama singkat


untuk tanaman Cannabis
sativa. Semua bagian dari
tanaman mengandung
kanabioid psikoaktif. Tanaman
kanabis biasanya dipotong,
dikeringkan, dipotong kecil kecil dan digulung menjadi
rokok disebut joints. Bentuk
yang paling poten berasal
dari tanaman yang berbunga
atau dari eksudat resin yang
dikeringkan dan berwarna
coklat-hitam yang berasal
dari daun yang disebut
hashish atau hash.

Morf
n

1. perasaan senang dan


bahagia
2. acuh tak acuh (apati)
3. malas bergerak
4. Mengantuk
5. rasa mual
6. bicara cadel
7. pupil mata mengecil (melebar
jika overdosis)
8. gangguan perhatian/daya
ingat
9. Menimbulkan euforia.
10. Mual, muntah, sulit buang
hajat besar (konstipasi).
11. Kebingungan (konfusi).
12. Berkeringat.
13. Dapat menyebabkan pingsan,
jantung berdebar-debar.
14. Gelisah dan perubahan
suasana hati.
15. Mulut kering dan warna muka
berubah.

MORFIN adalah narkotika yang


diolah
dari
pohon
opium
(Papaver somniferum). Morfin
dalam bentuk opium telah
digunakan
selama
berabadabad. Tidak diketahui dengan
pasti siapa, di mana, atau kapan
opium
untuk
pertama
kali
digunakan
atau
ditemukan,
namun diperkirakan sekitar 4000
SM. Morfin adalah hasil olahan
dari
opium/candu
mentah.
Morfin merupaakan alkaloida
utama
dari
opium
( C17H19NO3 ) . Morfin rasanya
pahit, berbentuk tepung halus
berwarna putih atau dalam
bentuk
cairan
berwarna.
Pemakaiannya
dengan
cara
dihisap dan disuntikkan.

Kodein
efek samping seperti
analgesia, sedasi, dan
kemurungan pernafasan

Codein termasuk garam /


turunan dari opium /
candu. Efek codein
lebih lemah daripada
heroin, dan potensinya
untuk menimbulkan
ketergantungaan
rendah. Biasanya dijual
dalam bentuk pil atau
cairan jernih. Cara
pemakaiannya ditelan
dan disuntikkan.

Methadone

Saat ini Methadone banyak


digunakan orang dalam
pengobatan ketergantungan
opioid. Antagonis opioid telah
dibuat untuk mengobati
overdosis opioid dan
ketergantungan opioid. Kelas
obat tersebut adalah nalaxone
(Narcan), naltrxone (Trexan),
nalorphine, levalorphane, dan
apomorphine. Sejumlah senyawa
dengan aktivitas campuran
agonis dan antagonis telah
disintesis, dan senyawa tersebut
adalah pentazocine, butorphanol
(Stadol), dan buprenorphine
(Buprenex). Beberapa penelitian
telah menemukan bahwa
buprenorphine adalah suatu
pengobatan yang efektif untuk
ketergantungan opioid.

Demerol

Nama lainnya adalah


Demerol adalah
pethidina.
Pemakaiannya dapat
ditelan atau dengan
suntikan. Demerol
dijual dalam bentuk
pil dan cairan tidak
berwarna.

2. Psikotropika
Yaitu zat atau obat baik alami maupun
sintesis bukan narkotik, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat. Psikotropika dibagi
menjadi 4 kelompok:
1.Golongan 1: berpotensi sangat tinggi menyebabkan
ketergantungan. Tidak digunakan dalam pengobatan.
Contoh: MDMA(ekstasi), LSD, dan STP.
2.Golongan 2: berpotensi tinggi menyebabkan
ketergantungan. Sangat terbatas digunakan dalam
pengobatan. Contoh:amfetamin, metamfetamin(sabusabu), fensiklidin, dan ritalin.

Zat Psikoaktif lainnya


Yaitu zat/bahan lain bukan narkotika maupun
psikotropika, namun berpengaruh pada sistem
kerja otak, dan tidak tercantum kedalam 2 jenis
narkoba lainnya. Contohnya:
1.Alkohol yang terdapat di berbagai minuman keras
2.Inhalansia gas yang mudah menguap, yang
terdapat pada berbagai keperluan pabrik, rumah
tangga, maupun kantor misal: Lem Aica-Aibon, Lem
UHU
3.Nikotin yang terdapat di tembakau
4.Kafein yang terdapat di kopi, minuman Energy
Drink, dan obat sakit kepala tertentu.

Anda mungkin juga menyukai