Anda di halaman 1dari 3

a.

Gula darah tinggi menghancurkan saraf saraf dan satu lapisan lemak di
sekitar saraf. Saraf yang rusak tidak bisa mengirim sinyal ke otak dan dari
otak dengan baik sehingga akibatnya bisa kehilangan indra perasa,
meningkatnya indra perasa atau nyeri di bagian yang terganggu.
Kerusakan saraf tepi tubuh lebih sering terjadi. Kerusakan dimulai dari
jempol kaki serta berlanjut hingga telapak kaki dan seluruh kaki yang
menimbulkan mati rasa, kesemutan, seperti terbakar, rasa sakit, rasa
tertusuk serta kram pada otot kaki.
b. Kerusakan mata
Retina mata terganggu sehingga terjadi kehilangan sebagian atau seluruh
penglihatan

pasien

dengan retinopati

diabetik

mengalami

gejala

penglihatan kabur sampai kebutaan.


II.8 PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Medis
Tujuan utama penatalaksanan klien dengan DM adalah untuk mengatur glukosa
darah dan mencegah timbulnya komplikasi akut dan kronis.jika klen berhasil
mengatasi DM yang dideritanya ia akan terhindari dari hiperglikemia .
Tiga dasar penatapelaksanaan DM :
1. Memperbaiki nutrisi.
Tiga nutrisional :
1. Mengendalikan kadar gula dan lemak darah
2. Mencapai dan mempertahankan berat tubuh yng diharapkan
.
3. Menetapkan diet yang cukupseimbang
Kemungkinan terkena DM dua kali lebih besar bila BB 20% lebih berat
dari seharusnya .artinya semakin gemuknya seseorang semakin cendrung
menderita DM. Tindakan perawatan yang berhungan dengan pengontrolan
diet.
a. membnatu dan memotivasi pasien untuk makan sesuai dengan rencana
diet.

b. Membantu dan mencapai intake dan outfut makanan.


c. Membantu dan mencari makanan pengganti yang tidak disukai pasien.
d. Mengatur perawtan agar pasien tidak terlambat makan.
2. Aktivitas Dan Olah Raga
Sudah lama kita ketahui bahwa olah raga dapat menurunkan kadar gula
darah. Glukosa dapat masuk kedalam sel-sel otot aktif tanpa bantuan
insulin dan kemudian dioksidasi menjadi kanbondioksida dan air. Jenis
olah raga yang dianjurkan yaitu renang, bersepeda, joging, lompat tali dan
lain-lain.
Tujuan olah raga bagi pasien DM adalah untuk menurunkan atau
mengurangi efek samping DM. Hal yang perlu diperhatikan dalam latihan
jasmani adalah jangan memulai olah raga sebelum makan, memakai
sepatu yang pas, harus ada orang tua cara mengatsi hipoglikemia, harus
selalu membawa permen kalau perlu membawa pengenal sebagai pasein
DM.
3. Obat-Obatan
Jika dua cara diatas belum bisa menurunkan kadar glukosa maka perlu
pertimbangan pemakain obat hipoglikemik.
a. Obat hipoglikemik oral
Yang digunakan Sulfonilurea pada pasien dengan BB normal.
b.

Insulin
Indikator penggunaan pada NIDDM adalah :
1. DM dengan BB yang mmenurun dengan cepat atau kurus.
2. DM yang mengalami stress berat.
3. DM

Gestaksional

yang

tidak

terkenadali

dengan

pencernaan makan.
4. DM yang tidak berhasil dikelola dengan obat hipoglokemik
oral dosis maksimal atau kontra indikasi.
Terapi penggantian insulin diperlukan pada diabetes tipe1 dan pada
sebagian kecil kasus diabetes tipa 2.

Untuk penderita diabetes tipe1, penekanan adalah pada suntikan insulin harian
atau yang berfrekuensi lebih sering yang diseimbangkan secara seksama
dengan olahraga dan diet.

Untuk penderita diabetes tipe 2, penekanan adalah pada diet, pengendalian


berat badan, dan olahraga. Pengobatan seperti agen antidiabetes dan insulin
digunakan seperlunya.

2. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Perawatan kulit, kaki dan tungkai diabetik.
1) gunakan sepatu yang pas dan kaus kaki yang bersih setiap
berjalan.
2) Cuci kaki setiap hari dan bila perlu beri lotion.
3) Jangan mengobati sendiri kalus, tonjolan, jamur pada kaki,
konsultasi pada dokter .

Anda mungkin juga menyukai