Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Bahan sitotksik adalah zatobat yang merusak danmembunuh sel normal dan sel kanker, serta
digunakan untuk menghambat pertumbuhan tumor malignan.istilah sitotoksik bisa diginakan
untuk setiap zat yang mungkin genotoksik, mutagenik, onkogenik, teratogenik, dan sifat
berbahaya lainnya. Oleh karena itu penggunaan obat sitotoksik membutuhkan penanganan
khusus yang menjamin keamanan , keselamatan penderita, perawa, profesional kesehatan, dan
orang lain yang tidak menderita sakit. Tujuan pelayanan penanganan bahan sitotoksik/berbahaya
adalah untuk menjamin penangannya yang tepat dan aman di rumah sakit.
Tanggung jawab apoteker rumah sakit, antara lain: mengadakan dan menerapkan kebijakan
prosedur penanangan, penyiapan untuk digunakan, dan pemusnahan, yang bertujuan melindungi
penderita, petugas pemberi obat kepada penderita, semua orang yang mungkin dapat terpapar,
dan lingkungan. Di samping itu, apoteker bertanggung jawab memberi pelatihan bagi personel
yang menangani sediaan obat berbahaya tersebut; membuat program jaminan mutu penanganan
menyeluruh; serta menyiapkan informasi tentang bahan berbahaya itu kepada profesional
kesehatan, dan penderita.
Penanganan sediaan sitostatika yang aman perlu dilakukan secara disiplin dan hati-hati untuk
mencegah risiko yang tidak diinginkan, karena sebagian besar sediaan sitostatika bersifat :

Karsinogenik yang berarti dapat menyebabkan kanker.


Mutagenik yang berarti dapat menyebabkan mutasi genetik.
Teratogenik yang berarti dapat membahayakan janin.

Kemungkinan pemaparan yang berulang terhadap sejumlah kecil obat-obat kanker akan
mempunyai efek karsinogenik, mutagenik dan teratogenik yang tertunda lama di terhadap
petugas yang menyiapkan dan memberikan obatobat ini.
Adapun mekanisme cara terpaparnya obat kanker ke dalam tubuh adalah :

Inhalasi Terhirup pada saat rekostitusi


Absorpsi Masuk dalam kulit jika tertumpah
Ingesti Kemungkinan masuk jika tertelan

Risiko yang tidak diinginkan dapat terjadi dalam transportasi, penyimpanan, pendistribusian,
rekonstitusi dan pemberian sediaan sitostatika. Pencampuran sediaan steril memerlukan SDM
yang terlatih, fasilitas dan peralatan serta prosedur penanganan secara khusus maka, Direktorat
Bina Farmasi Komunitas dan Klinik perlu menyusun Pedoman 1. Pedoman Dasar Dispensing
Aseptik, 2. Pencampuran Obat Suntik dan Penanganan Sediaan Sitostatika, dan 3. Pedoman
Penyiapan Nutrisi Parenteral (TPN).

BAB II
ISI
Dispensing sediaan khusus
Dispensing sediaan khusus steril dilakukan di instalasi farmasi rumah sakit dengan
tekhnik aseptik untuk menjamin sterilitas dan stabilitas produk dan melindungi petugas dari
paparan zat berbahaya serta menghindari terjadinya kesalahan pemberian obat. Tujuan dilakukan
dispensing sediaan khusus adalah untuk menjamin sterilitas dan stabilitas produk, melindungi
petugas dari paparan zat berbahaya, dan menghindari terjadinya kesalahan pemberian
obat.Dispensing sediaan khusus terdiri atas pencampuran obat suntik, penyiapan nutrisi
parenteral dan penanganan sediaan sitotoksik.
Faktor yang perlu diperhatikan:

tim yang terdiri dari dokter, apoteker, perawat dan ahli gizi
sarana dan prasarana
ruangan khusus
lemari pencampuran
biological safety cabinet
kantong khusus untuk nutrisi parenteral.

Penanganan obat sitotoksik (kanker) secara aseptis dalam kemasan siap pakai sesuai
kebutuhan pasien oleh tenaga farmasi yang terlatih dengan pengendalian pada keamanan
terhadap lingkungan, petugas maupun sediaan obatnya dari efek toksik dan kontaminasi, dengan
menggunakan alat pelindung diri, mengamankan pada saat pencampuran, distribusi, maupun
pemberian kepada pasien sampai kepada pembuangan limbahnya.

Secara operasional dalam mempersiapkan dan melakukan harus sesuai prosedur yang ditetapkan
dengan alat pelindung diri yang memadai.Kegiatan yang dilakukan meliputi:
i.
ii.
iii.
iv.
v.

Melakukan perhitungan dosis secara akurat.


Melarutkan sediaan obat kanker dengan pelarut yang sesuai.
Mencampur sediaan obat kanker sesuai dengan protokol pengobatan.
Mengemas dalam pengemas tertentu.
Membuang limbah sesuai prosedur yang berlaku.
Faktor yang perlu diperhatikan pada penanganan obat kanker adalah ruangan khusus

yang dirancang dengan kondisi yang sesuai, lemari pencampuran biological safety cabinet,
HEPA filter, alat pelindung diri, sumber daya manusia yang terlatih, dan cara pemberian obat
kanker.

Anda mungkin juga menyukai