Anda di halaman 1dari 2

Tanggapi Krisis Libya, RI Gulirkan Tiga

Sikap
Intinya, RI meminta hindari kekerasan yang menimbulkan korban di kalangan
pihak sipil
ddd
Selasa, 23 Agustus 2011, 11:07 Renne R.A Kawilarang
Menlu Marty Natalegawa (VIVAnews/Ikhwan Yanuar)

Follow us on

VIVAnews - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, mewakili Pemerintah Indonesia, menyampaikan
pernyataan atas perkembangan situasi terakhir di Libya. Sejak awal pekan ini, pasukan pemberontak berhasil
masuk ke Tripoli, ibukota Libya yang menjadi basis rezim Muammar Khadafi. Keberadaan Khadafi belum
diketahui dan pertempuran di Tripoli masih berlangsung.
Bagi Menlu Natalegawa, perkembangan di Libya kini telah memasuki tahap yang penting dan menentukan.
"Pemerintah Indonesia selama ini telah memberi perhatian yang mendalam atas perkembangan di negara
tersebut," kata Natalegawa dalam pernyataan yang dikirim ke VIVAnews, 23 Agustus 2011.
Maka, menurut Natalegawa, pemerintah telah dan ke depan akan senantiasa memajukan tiga prinsip utama.
Prinsip pertama, agar penduduk sipil di Libya diberi perlindungan penuh dan tidak dibiarkan menjadi korban
tindak kekerasan oleh pihak manapun juga.
"Kedua, bahwa situasi di Libya akhirnya hanya dapat diselesaikan melalui proses politik yang memberikan
kesempatan kepada rakyat Libya untuk menentukan sendiri masa depannya," kata Natalegawa.
Dan ketiga, agar masyarakat internasional, khususnya PBB, berperan secara lebih aktif dalam menciptakan
kondisi yang kondusif bagi perlindungan warga sipil di Libya serta digulirkannya proses politik termaksud.
Pemerintah Indonesia juga berharap bahwa perkembangan terkini di Libya akan menjadi awal bagi segera
diakhirinya tindak kekerasan terhadap penduduk sipil dan digulirkannya suatu proses politik yang
memungkinkan seluruh komponen bangsa Libya untuk menentukan masa depan secara demokratis.
Menurut Natalegawa, pemerintah Indonesia senantiasa menghargai dan mendukung pilihan yang diambil oleh
rakyat Libya karena mereka yang "paling mengetahui apa yang terbaik bagi masa depan bangsa dan
negaranya."

http://dunia.news.viva.co.id/news/read/242576-tanggapi-krisis-libya--ri-gulirkan-tigasikap

Anda mungkin juga menyukai