Anda di halaman 1dari 10

PERAN EKONOMI DAN SOSIAL UNTUK AUDIT PERUSAHAAN.

Ekonomi merupakan ilmu yang berkaitan dengan hubungan antar manusia yang biasanya
selalu muncul untuk menjawab kebutuhan yang hadir diantara manusia dalam perkembangannya
jawaban tersebut memerlukan jaminan agar dalam praktiknya dapat memperkecil gesekan
gesekan yang biasanya timbul dalam interaksi tersebut.Tujuan dari audit sepertinya masih untuk
penyediaan bagian terpenting saat ini dengan atestasi dari keandalan informasi sat ini yang di
berikan kepada mereka yang dipercayakan oleh orang lain.
Peran Khusus Sosial Untuk Audit Perusahaan
informasi yang dilaporkan sebagai bagian dari pengelolaan manajerial adalah keuangan,
dan akuntabilitasnya adalah bahwa manajer perusahaan kepada pemegang saham-pemilik
organisasi perusahaan.verifikasi seperti di sektor korporasi berpendapat hal ini menjadi
bermanfaat bagi pemegang saham individu dan masyarakat pada umumnya. informasi yang
dilaporkan dapat dianggap sebagai barang publik. Hal itu tersedia tidak hanya untuk pemegang
saham individu tetapi juga untuk masyarakat luas sebagai masalah catatan public,

dan dapat

menghasilkan berbagai keputusan dan tindakan ekonomi dan sosial oleh individu yang
mengandalkan keputusan itu

untuk tujuan tersebut, tetapi tidak langsung ditentukan oleh

peraturan yang bersangkutan.


Kekuatan dan Peran Sosial dari Audit
Organisasi sebagai pengumpul hubungan kontraktual tidak pernah sepenuhnya dikontrol
karena keberadaan lembaga dalam hubungan tersebut. Mengambil pikiran-pikiran umum dalam
konteks situasi lembaga terkait pelaporan keuangan perusahaan adalah mungkin untuk
menafsirkan fungsi audit dalam hal kepercayaan, kekuasaan, dan kedisiplinan. Bagaimanapun
juga sebagai pihak yang dipercaya untuk kepemilikan perusahaan, auditor juga memiliki posisi

yang kuat untuk melakukan kebijakan. Oleh karena itu, mereka juga harus tunduk pada
kedispilinan, dengan cara menerakan perilaku standar profesional yang diharapkan dari mereka.
Peran Ekonomi Secara Umum Untuk Verifikasi dan Audit
serangkaian hubungan yang dapat dibuat untuk mengamati perilaku manusia dan
organisasi.
1.
2.
3.
4.

Fenomena tertentu yang ada di dunia nyata


Keraguan yang mengangkat tentang kondisi atau situasi yang memprihatinkan.
Keraguan seperti menciptakan ketidakpastian setidaknya untuk satu anggota.
Ketidakpastian ini mnyediakan kebutuhan untuk verifikasi dari fenomena untuk

menghilangkan atau menghapus ketidakpastian dan keraguan.


5. Memverifikasi kondisi atau kualitas dari fenomena memberikan jaminan dan
kenyamanan yang memadai kepada anggota untuk menghilangkan ketidakpastian dan
keraguan.
6. Dalam konteks berbagai pengambilan keputusan, anggota mampu untuk berhubungan
secara lebih rasional dengan tanggung jawab kepada satu yang lain dan kepada fenomena.
Peran Ekonomi Tertentu Untuk Audit
Informasi dalam keraguan biasanya tanggung jawab dari pelaporan entitas manajemen
yang bertindak sebagai agen untuk prinsip-kepemilikannya. Auditor dapat diamati dalam situasi
lembaga kontraktual, melibatkan pemilik perusahaan sebagai ketua, manager sebagai wakilk, dan
kelompok lain dalam hubungan kontrak dengan perusahaan. Peran ekonomi auditor adalah
bertindak sebagai perwakilan untuk para pemilik dalam sebuah situasi di mana kontrak incentive
digunakan untuk pelengkap seperti audit. Audit mempunyai potensi untuk meningkatkan kualitas
dari pelaporan keuangan, dan pelaporan keuangan yang lebih baik mempunyai potensi untuk
menghilangkan konflik kontraktual.
Perlunya mengaudit public adalah untuk menyediakan hasil informasi keuangan dari
keberadaan barang public, relatif bebas dan akses publik terbatas, dan oleh karena itu dibutuhkan
2

standar kualita minimum untuk melindungi konsumen umum. Dengan kata lain, pada dasarnya
peran ekonomi dari oleh auditor dalam sebuah peraturan dapat dirasakan sebagai perwakilan
untuk pemilik, di mana di sana ada sumber informasi publik dan sumber informasi badan swasta,
dan berpotensi terjadi kerusakan konsumen secara ekonomi kecuali mereka patuh pada proses
kontrol kualitas minimum seperti audit.
Peran Ekonomi Khusus Untuk Audit Perusahaan
Informasi keuangan dari organisasi perusahaan, yang tidak diidentifikasi secara relevan
dan/ atau tidak reliable, dapat menyebabkan ketidakberuntungan ekonomi untuk pemegang
saham dan konstituen perusahaan lainnya kalau ketergantungan pada informasi tersebut
menghasilkan keputusn yang salah. Kalau informasinya salah atau menyesatkan berkaitan
dengan kemajuan keuangan perusahaan, posisi atau prospek. Dan tanda tersebuit telah ditindak
lanjuti dengan cara membuat program alternative.
Literatur Untuk Peran Ekonomi dalam Audit
Yang terpenting dari mengaudit informasi keuangan dengan tanggung jawab kepada
pembuatan keputusan ekonomi dalam aktivitas perusahaan yang dapat ditunjukkan dengan
referensi dari literature yang lebih luas dari teori pelaporan keuangan dan praktiknya. Pandangan
dari peran audit didukung dalam berbai pencatatan dalam pelaporan keuangan selama 5 tahun
terakhir. Salahg satu laporan keuangan untuk diaudit yang penuh dengan ketentuan informasi
keuangan sangat berguna untuk keputusan ekonomi dalam pelaporan komite American
Accounting Association.
Kepentingan Ekonomi dan Verifikasi
Peran verifikasi secara umum dan audit khususnya diamati dari posisi individu dan
organisasi yang diverifikasi, daripada dari penerima di mana fungsi ini berlangsung. Teori Audit

tradisional cenderung focus pada keuntungan audit untuk pengguna laporan keuangan. Beberapa
aspek kunci dari peran kepentingan verifikasi adalah :
1.

Menyediakan pesan tersirat untuk pihak yang berkepentingan, bahwa individu yang terverifikasi

2.

bersedia diverifikasi
Verifikasi menyediakan informasi tambahan dalam sebuah situasi yang keputusannya belum

3.

pasti diambil.
Fungsi verifikasi bisa terlihat sebagai bentuk kualitas control atau jaminan dari perindungan
semua orang termasuk keputusan awal, dan pencegahan akibat ketidakberuntungan ekonomi.
Kepentingan Ekonomi dan Audit
Peran fungsi audit itu tidak semata-mata berpendapat dalam hal ekonomi dan bantuan
social untuk individu dan organisasi dengan keraguan dan ketidakpastian tenteang kualitas
pelaporan informasi keuangan. Seharusnya juga dilihat dari prespektif dari penghasil informasi
yang bersedia yang mampu memenuhi kepentingan pribadi. Dengan kata lain, setiap indovodu
membutuhkan sebuah audit sebanyak mungkin untuk konsumen jasa audit.

Peran Jiwa untuk Audit dan Verifikasi


1.

Peran pertama terkait bantuan yang mnyediakan kestabilan yang dibutuhkan dalam hubungan
masyarakat dengan pemberian jasa asuransdan kenyamanan jika terjadi keraguan dalam individu

2.

maupun organisasi.
Peran kedua melibatkan peningkatan keputusan rasionalitas individu dan organisasi dan tindakan
dengan konsekuensi ekonomi.
Menyediakan verifikasi atau audit dengan gambaran yang jelas dari factor yang terkait.
Nilai dari peran ini untuk verifikasi dan audit terlepas dari apakah ada keraguan atau

ketidakpastian bisa diklarifikasi, seperti aktivitas yang berpotensi untuk mencegah kecemasan
individu, dan bisa dibilang dengan demikian dapat membantu dalam mempertahankan hubungan
ekonomi dan social.
Keajaiban Akuntansi dan Ritual
Gambling menyediakan pernyataan yang berhubungan dengan gambaran alternaif dari
peran akuntansi. Esensi dari penjelasan ini adalah bahwa kejaiban peran kinerja akuntan dalam
social, di mana manfaat sama dengan ekonomi. Lebih lanjut bahwa kompleksitas biasa dan
keusangan informasi laporan akuntansi

menyarankan bahwa penerima potensial harus

menggunakan sumber sedikit kompleks dan lebih cepat dari informasi untuk keputusan dan
tindakan.
Peran untuk akuntansi adalah sebuah ritual yang menyediakan kenyamanan dalam
memebrikan situsasi mnelalui persetujuan interpretasi dari pesan akuntansi yang dilaporkan.
Peran Jiwa untuk Verifikasi
Dari pemikiran di atas, hal itu relevan untuk menghubungkannya ke pelaku, verifikasi dan audit.
Peran Jiwa Untuk Audit Perusahaan
Oleh karena itu dimungkinkan untuk berintepretasi bahwa peran dari verifikasi sebagai
ptensi manfaat dari penerima. Audit dari informasi akuntansi secarakhusus dalam konteks
organisasi perusahan.
Gambaran Politik dari Audit Perusahaan
Auditor perusahaan dianggap memiliki kepentingan ekonomi dan social dalam penyajian.
Peran audit di interpretasikan dalam hal keahlian professional, tergantung pada dukungan
ekonomi dari eakil manajer perushaaan, dan mentoleransi praktik akuntansi praktis karene hal itu
menyediakan penghargan ekonomi yang besar untuk mereka.

MEMAHAMI SEBUAH TUJUAN UNTUK PENGAUDITAN PERUSAHAAN


Pengertian audit :
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi,
sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak
memihak, yang disebut auditor.
Ada beberapa pengertian audit yang diberikan oleh beberapa ahli di bidang akuntansi, antara
lain:
Menurut Alvin A.Arens dan James K.Loebbecke :

Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and
report on the degree of correspondence between the information and established criteria.
Auditing should be done by a competent independent person.
Menurut Mulyadi :
Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai
pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk
menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang
telah ditetapkan, serta penyampaian haisl-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Secara umum pengertian di atas dapat diartikan bahwa audit adalah proses sistematis
yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen dengan mengumpulkan dan
mengevaluasi bahan bukti dan bertujuan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan tersebut.
Dalam melaksanakan audit faktor-faktor berikut harus diperhatikan:
1. Dibutuhkan informasi yang dapat diukur dan sejumlah kriteria (standar) yang dapat
digunakan sebagai panduan untuk mengevaluasi informasi tersebut.
2. Penetapan entitas ekonomi dan periode waktu yang diaudit harus jelas untuk menentukan
lingkup tanggungjawab auditor.
3. Bahan bukti harus diperoleh dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk memenuhi tujuan
audit.
4. Kemampuan auditor memahami kriteria yang digunakan serta sikap independen dalam
mengumpulkan bahan bukti yang diperlukan untuk mendukung kesimpulan yang akan
diambilnya.
Pengertian dan jenis-jenis audit
Audit pada umumnya dibagi menjadi tiga golongan, yaitu : audit laporan keuangan, audit
kepatuhan, dan audit operasional.
1. Audit laporan keuangan (financial statement audit).
Audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan suatu entitas (perusahaan atau
organisasi) yang akan menghasilkan pendapat (opini) pihak ketiga mengenai relevansi,
akurasi, dan kelengkapan laporan-laporan tersebut.
7

Audit keuangan umumnya dilaksanakan oleh kantor akuntan publik atau akuntan
publik sebagai auditor independen dengan berpedoman pada standar profesional akuntan
publik.
Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor eksternal terhadap
laporan keuangan kliennya untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan tersebut
disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Hasil audit lalu dibagikan
kepada pihak luar perusahaan seperti kreditor, pemegang saham, dan kantor pelayanan pajak.
2. Audit kepatuhan (compliance audit).
Audit Ketaatan adalah proses kerja yang menentukan apakah pihak yang diaudit telah
mengikuti prosedur, standar, dan aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
Audit ini bertujuan untuk menentukan apakah yang diperiksa sesuai dengan kondisi,
peratuan, dan undang-undang tertentu. Kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam audit
kepatuhan berasal dari sumber-sumber yang berbeda. Contohnya ia mungkin bersumber dari
manajemen dalam bentuk prosedur-prosedur pengendalian internal. Audit kepatuhan
biasanya disebut fungsi audit internal, karena oleh pegawai perusahaan.
3. Audit operasional (operational audit).
Audit operasional merupakan penelahaan secara sistematik aktivitas operasi organisasi dalam
hubungannya dengan tujuan tertentu. Dalam audit operasional, auditor diharapkan
melakukan pengamatan yang obyektif dan analisis yang komprehensif terhadap operasionaloperasional tertentu. Tujuan audit operasional adalah untuk :
1) Menilai kinerja, kinerja dibandingkan dengan kebijakan-kebijakan, standar-standar, dan
sasaran-sasaran yang ditetapkan oleh manajemen.
2) Mengidentifikasikan peluang dan,
3) Memberikan rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut. Pihak-pihak yang
mungkin meminta dilakukannya audit operasional adalah manajemen dan pihak ketiga.
Hasil audit operasional diserahkan kepada pihak yang meminta dilaksanakannya audit
tersebut.
Audit Investigatif adalah:
"Serangkaian kegiatan mengenali (recognize), mengidentifikasi (identify), dan menguji
(examine) secara detail informasi dan fakta-fakta yang ada untuk mengungkap kejadian yang
sebenarnya dalam rangka pembuktian untuk mendukung proses hukum atas dugaan
8

penyimpangan

yang

dapat

merugikan

keuangan

suatu

entitas

(perusahaan/organisasi/negara/daerah).
"a search for the truth, in the interest of justice and in accordance with specification of law" (di
negara common law)
Jadi, audit itu adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut:
o

Proses pengumpulan dan evaluasi bahan bukti Informasi yang dapat diukur.

Informasi yang dievaluasi adalah informasi yang dapat diukur. Hal-hal yang bersifat kualitatif
harus dikelompokkan dalam kelompok yang terukur, sehingga dapat dinilai menurut ukuran yang
jelas, seumpamanya Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang Baik, dan Tidak Baik dengan ukuran
yang jelas kriterianya.
o

Entitas ekonomi.

Untuk menegaskan bahwa yang diaudit itu adalah kesatuan, baik berupa Perusahaan, Divisi, atau
yang lain.
Dilakukan oleh seseorang (atau sejumlah orang) yang kompeten dan independen yang disebut
sebagai Auditor.
o

Menentukan kesesuaian informasi dengan kriteria penyimpangan yang ditemukan.

Penentuan itu harus berdasarkan ukuran yang jelas. Artinya, dengan kriteria apa hal tersebut
dikatakan menyimpang.
o

Melaporkan hasilnya.

Laporan berisi informasi tentang kesesuaian antara informasi yang diuji dan kriterianya, atau
ketidaksesuaian informasi yang diuji dengan kriterianya serta menunjukkan fakta atas
ketidaksesuaian tersebut.
Tujuan dan manfaat audit independen
Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapatatas
kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip- prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
9

Kewajaran laporan keuangan diukur berdasarkanasersi terkandung dalam setiap unsur


yang disajikan dalam laporan keuangan, yangdisebut dengan asersi manajemen.Asersi
manajemen yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi lima kategori:
1) Keberadaan atau kejadian (existency or occurence).
Asersi ini merupakan pernyataanmanajemen aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang tercantum
dalam neraca benar-benar ada pada tanggal neraca serta apakah pendapatan dan beban yang
tercantum dalamlaporan rugi laba benar-benar terjadi selama periode akuntansi.
2) Kelengkapan (completeness).
Kelengkapan berarti semua transaksi dan akun-akunyang seharusnya tercatat dalam laporan
keuangan telah dicatat. Asersi kelengkapan berlawanan dengan asersi keberadaan. Jika asersi
keberadaan tidak benar maka akunakan dinyatakan terlalu tinggi, sementara jika asersi
kelengkapan tidak benar, makaakun akan dinyatakan terlalu rendah. Asersi kelengkapan
berkaitan dengankemungkinan hilangnya hal-hal yang harus dicantumkan dalam laporan
keuangan sedangkan asersi keberadaan berkaitan dengan penyebutan angka yang
seharusnyatidak dimasukkan.
3) Hak dan kewajiban (rights and obligations).
Auditor harus memastikan apakahaktiva memang menjadi hak klien dan apakah kewajiban
merupakan hutang klien pada tanggal tertentu.
4) Penilaian atau alokasi (valluation or allocation).
Asersi ini menyangkut apakahaktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, atau beban telah
dicantumkan dalam laporankeuangan pada jumlah yang tepat.
5) Penyajian dan pengungkapan ( presentation and disclosure).
Asersi ini menyangkutmasalah apakah komponen-komponen laporan keuangan telah
diklasifikasikan,diuraikan, dan diungkapkan secara tepat. Pengungkapan berhubungan
denganapakah informasi dalam laporan keuangan, termasuk catatan yang terkait,
telahmenjelaskan secara gamblang hal-hal yang dapat mempengaruhi penggunaannya

10

Anda mungkin juga menyukai