Pengertian
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit
lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14
g/dl dan Ht < 41 % pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht <37 % pada wanita.
(Arif Mansjoer,dkk. 2001)
Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah hemoglobin
dalam 1mm3 darah atau berkurangnya volume sel yang dipadatkan (packed
red cells volume) dalam 100 ml darah. (Ngastiyah, 1997)
Secara patofisiologi anemia terdiri dari :
a.
Penurunan produksi : anemia defisiensi, anemia aplastik.
b.
Peningkatan penghancuran : anemia karena perdarahan, anemia
hemolitik.
Secara umum anemia dikelompokan menjadi :
a. Anemia Mikrositik Hipokrom
1) Anemia Defisiensi Besi
Untuk membuat sel darah merah diperlukan zat besi (Fe).
Kebutuhan Fe sekitar 20 mg/hari, dan hanya kira-kira 2 mg yang
diserap. Jumlah total Fe dalam tubuh berkisar 2-4 mg, kira-kira 50
mg/kg BB pada pria dan 35 mg/kg BB pada wanita. Anemia ini
umumnya disebabkan oleh perdarahan kronik. Di Indonesia banyak
disebabkan oleh infestasi cacing tambang (ankilostomiasis), inipun
tidak akan menyebabkan anemia bila tidak disertai malnutrisi.
Anemia jenis ini dapat pula disebabkan karena :
Diet yang tidak mencukupi
Absorpsi yang menurun
Kebutuhan yang meningkat pada wanita hamil dan menyusui
Perdarahan pada saluran cerna, menstruasi, donor darah
Hemoglobinuria
Penyimpanan besi yang berkurang, seperti pada hemosiderosis
paru.
2) Anemia Penyakit Kronik
Anemia ini dikenal pula dengan nama sideropenic anemia with
reticuloendothelial siderosis. Penyakit ini banyak dihubungkan
pucat,
b.
tacicardi,
c.
d.
bising karotis,
e.
pembesaran jantung.
Anemia
aplastik:
ptekie,
ekimosis,
c.
hepatosplenomegali.
< sirkulasi nutrisi
Anemia
aplastik
ikterus,
eritrosit
hospitalisasi
anemia
Kurang terpajan informasi
daya tahan tubuh
motilitas usus
Ketidakseimbangan
Risiko infeksi
konstipasi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Komponen pengirim O2
C. Pohon Masalah
Nyeri abdomen
Intoleransi aktivitas
Kebutuhan O2 terganggu
D. Pemeriksaan Diagnostic
1. Kadar Hb.
b.
c.
E. Penatalaksanaan Medis
a.Anemia pasca perdarahan: transfusi darah. Pilihan kedua: plasma
ekspander atau plasma substitute. Pada keadaan darurat bisa diberikan
infus IV apa saja.
b.
c.Anemia
aplastik:
prednison
dan
testosteron,
transfusi
darah,
keletihan,
kelemahan,
malaise
umum.
Kehilangan
keyakinanan
agama/budaya
mempengaruhi
pilihan
pada
radiasi;
baik
terhadap
pengobatan
atau
(pencernaan).
Pemeriksaan panggul - Jika menstruasi berat dapat menyebabkan
anemia ia dapat melaksanakan pemeriksaan panggul. Jika pasien
G. Diagnosa Keperawatan
1. Perfusi jaringan tidak efektif b/d penurunan konsentrasi Hb dan darah,
suplai oksigen berkurang
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake
yang kurang, anoreksia
3. Konstipasi b/d kelemahan otot abdomen
4. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan suplai oksigen dengan
kebutuhan
5. Defisit perawatan diri b/d kelemahan fisik
6. Resiko infeksi b/d penurunan Hb
7. Difisiensi pengetahuan b/d kurang informasi
H. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
1
Peripheral Sensation
Management
(Manajemen sensasi
Status
2. Tissue perfusion: perifer)
Monitor adanya daerah
perifer
Setelah dilaksanakan
terhadap
diharapkan
panas/dingin/tajam/tump
ketidakseimbangan
ul
perfusi jaringan
perifer teratasi
Instruksikan keluarga
untuk proteksi
normal
3. Suhu kulit hangat Batasi gerakan pada
4. Kekuatan fungsi
kepala, leher dan
otot
punggung
5. Nilai
laboratorium Monitor kemampuan
dalam batas
normal
BAB
Kolaborasi pemberian
analgetik
Monitor adanya
tromboplebitis
Diskusikan menganai
penyebab perubahan
sensasi
NIC :
Batasan karakteristik :
v Adanya peningkatan berat
- Berat badan 20 % atau lebih di bawah
badan sesuai dengan
ideal
tujuan
-
v Mampumengidentifikasi
- Membran mukosa dan konjungtiva pucat
kebutuhan nutrisi
-
Perasaan
Nutrition Management
Kaji
adanya
alergi
makanan
Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien.
Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan pasien untuk
meningkatkan
protein
dan vitamin C
tanda
Berikan substansi gula
Yakinkan
diet
yang
v Menunjukkan peningkatan
dimakan mengandung
- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah fungsi pengecapan dari
tinggi
serat
untuk
mengunyah makanan
menelan
mencegah konstipasi
- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan
v Tidak terjadi penurunan
Berikan makanan yang
makanan
berat badan yang berarti
terpilih
(
sudah
- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa
dikonsultasikan dengan
ketidakmampuan
untuk
mengunyah makanan
ahli gizi)
Ajarkan
pasien
Miskonsepsi
bagaimana
membuat
untuk
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas
normal
Monitor
Ketidakmampuan
pemasukan
dengan
adanya
gizi
mendapatkan
(rontok)
zat
kebutuhan nutrisi
faktor
yang
biasa
dilakukan
Monitor interaksi anak
atau
orangtua
selama
makan
Monitor
lingkungan
selama makan
Jadwalkan
dan
pengobatan
tindakan
tidak
kekeringan,
kusam,
dan
mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin,
makanan
kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor
pucat,
kemerahan,
dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat
adanya
hiperemik,
edema,
hipertonik
NOC : Bowel
elimination
Definisi : Penurunan pada frekuensi normal - Buang air besar /
impaction management
a. Monitor tanda dan
BAB dengan
konsistensi lembek
Pasien menyatakan
gejala konstipasi
b. Monitor frekuensi,
banyak
mampu mengontrol
Batasan Karakteristik
1) Nyeri abdomen
2) Nyeri
tekan
abdomen
pola BAB
Mempertahankan pola
warna, dan
konsistensi.
c. Anjurkan pada
pasien untuk makan
buah-buahan dan
ileus
gizi.
d.Mobilisasi bertahap
e.Kolaborasikan dengan
tenaga medis
mengenai pemberian
penyebabnya,
peningkatan
suhu tubuh)
6) Borborigmi
7) Darah merah pada feses
8) Perubahan
pada
pola
defekasi
9) Penurunan frekuensi
10) Penurunan volume feses
11) Distensi abdomen
12) Rasa rektal penuh
13) Rasa tekanan rektal
14) Keletihan umum
15) Feses keras dan berbentuk
16) Sakit kepala
17) Bising usus hiperaktif
18) Bising usus hipoaktif
19) Peningkatan
tekanan
abdomen
20) Tidak dapat makan
21) Mual
22) Rembesan feses cair
23) Nyeri pada saat defekasi
24) Massa abdomen yang dapat
diraba
25) Massa rektal yang dapat
diraba
26) Adanya feses lunak, seperti
pasta di dalam rektum
27) Perkusi abdomen pekak
28) Sering flatus
29) Mengenja pada saat defekasi
30) Tidak dapat mengeluarkan
feses
31) Muntah
Faktor yang Berhubungan
pengobatan
f. Berikan pendidikan
kesehatan tentang :
kebiasaan diet, cairan
dan makanan yang
mengandung gas,
aktivitas dan kebiasaan
BAB
g.Intruksikan agar pasien
tidak mengejan saat
defekasi
Fungsional
1) Kelemahan otot abdomen
2) Kebiasaan
mengabaikan
dorongan defekasi
3) Ketidakadekuatan
toileting
NOC :
NIC :
Energy
Energy Management
conservation
Observasi
Self Care :
adanya pembatasan
ADLs
klien dalam
Kriteria Hasil :
melakukan aktivitas
Dorong anal
Berpartisipasi
untuk
dalam aktivitas
mengungkapkan
fisik tanpa
perasaan terhadap
disertai
keterbatasan
peningkatan
Kaji adanya
b.
tekanan darah,
factor yang
nadi dan RR
menyebabkan
c.
Mampu
kelelahan
melakukan
Monitor nutrisi
d.
aktivitas sehari
hari (ADLs)
tangadekuat
secara mandiri
Monitor pasien
Batasan karakteristik :
a.
akan adanya
Kelemahan menyeluruh
emosi secara
Ketidakseimbangan antara
berlebihan
Monitor respon
kardivaskuler
dipertahankan.
terhadap aktivitas
Monitor pola
tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien
Activity Therapy
Kolaborasikan
dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik
dalammerencanakan
progran terapi yang
tepat.
Bantu klien
untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
mampu dilakukan
Bantu untuk
memilih aktivitas
konsisten
yangsesuai dengan
kemampuan fisik,
psikologi dan social
Bantu untuk
mengidentifikasi
dan mendapatkan
sumber yang
diperlukan untuk
aktivitas yang
diinginkan
Bantu untuk
mendpatkan alat
bantuan aktivitas
seperti kursi roda,
krek
Bantu untu
mengidentifikasi
aktivitas yang
disukai
Bantu klien
untuk membuat
jadwal latihan
diwaktu luang
Bantu
pasien/keluarga
untuk
mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
Sediakan
penguatan positif
bagi yang aktif
beraktivitas
Bantu pasien
untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
Monitor respon
NOC :
NIC :
ADLs
Monitor
mandi,
ketidakmampuan
untuk badan
kemempuan
klien
melakukan
untuk
aktivitas
ketika
tidak
klien
mampu
melakukannya.
Ajarkan klien/ keluarga
untuk
mendorong
kemandirian,
untuk
memberikan
bantuan
untuk
melakukannya.
Berikan
aktivitas
rutin
hari
sesuai
sehari-
kemampuan.
Pertimbangkan usia klien
jika
mendorong
pelaksanaan
aktivitas
sehari-hari.
6
NOC :
NIC :
Infection
organisme patogen
(Kontrol infeksi)
v Risk control
Faktor-faktor resiko :
Ketidakcukupan
Trauma
untuk
leukosit
v Menunjukkan
hidup sehat
Malnutrisi
paparan
lingkungan
dalam
pengunjung
bila perlu
Instruksikan
perilaku
teknik
isolasi
Batasi
batas normal
patogen
mencegah
timbulnya infeksi
v Jumlah
Peningkatan
Bersihkan lingkungan
Kriteria Hasil :
Prosedur Infasif
Control
pengunjung
mencuci
pada
untuk
tangan
saat
sabun
Imonusupresi
utuh,
trauma
jaringan,
sekresi
peristaltik)
Penyakit kronik
tangan
sebelum
dan
setiap
sesudah
tindakan kperawtan
respon inflamasi)
(kulit
Cuci
pH,
perubahan
sebagai
alat
pelindung
Pertahankan
lingkungan
aseptik
kateter
intermiten
untuk
menurunkan
infeksi
kandung kencing
Tingktkan
intake
nutrisi
Berikan
terapi
Protection
(proteksi
terhadap
infeksi)
Monitor
tanda
dan
Monitor
hitung
granulosit, WBC
Monitor
kerentanan
terhadap infeksi
Batasi pengunjung
Saring
pengunjung
terhadap
penyakit
menular
Partahankan
teknik
teknik
isolasi k/p
Berikan
perawatan
kulit
membran
terhadap
dan
mukosa
kemerahan,
panas, drainase
Ispeksi kondisi luka /
insisi bedah
Dorong
masukkan
masukan
cairan
Dorong istirahat
Instruksikan
pasien
sesuai resep
Ajarkan pasien dan
keluarga
tanda
dan
gejala infeksi
Ajarkan
cara
menghindari infeksi
Laporkan kecurigaan
infeksi
Laporkan
positif
kultur
Difisiensi
pengetahuan
b/d
kurang NOC
informasi
Definisi
ketiadaan
atau
difisiensi
NIC
Knowledge
: Teaching
disease proces
Knowledge
health behavior
tingkat
Pasien
Keterbatasan kognitif
Salah intepretasi informasi
Kurang pajanan
Kurang minat dalam belajar
Kurang dapat mengingat
Tidak familier dengan sumber
informasi
Berikan
penilaian tentang
Batasan karakteristik :
Prilaku hiperbola
Ketidakakuratan mengikuti perintah
Ketidakakuratan melakukan tes
Perilaku tidak tepat (misalnya,
disease
proces
Kriteria hasil
dan
pengetahuan
keluarga
pasien
tentang
menyatakan
proses
penyakit
tentang penyakit,
yang spesifik
Jelaskan
kondisi,
prognosis
dan
patofisiologi dari
program
pengobatan
Pasien
dan
penyakit
dan
bagaimana
hal
ini
berhungan
keluarga mampu
dengan anatomi
melaksanakan
dan
prosedur
,dengan
yang
dijelaskan secara
benar.
Pasien
dan
cara
yang tepat.
Gambarkan
tanda dan gejala
keluarga mampu
menjelaskan
kembali
fisiologi
penyakit, dengan
apa
yang dijelaskan
perawat/tim
kemungkinan
kesehatan
penyebab,dengan
lainnya.
informasi
pasien
pada
tentang
kondisi,dengan
yang kosong
Sediakan
bagi
keluarga atau SO
informasi tentang
kemajuan pasien
dengan cara yang
tepat
Diskusikan
perubahan gaya
hidup
yang
mungkin
diperlukan untuk
mencegah
komplikasi yang
akan datang dan
atau
proses
pengontrolan
penyakit.
Diskusikan
pilihan
terapi
atau penanganan.
Dukung pasien
untuk
mengeksplorasi
atau
mendapatkan
second informasi
atau
opinion
atau
diindikasikan.
Rujuk
pasien
di
komunitas
lokal,dengan
cara
tepat.
I. Referensi
yang
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8
vol 3. Jakarta: EGC
Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis,
edisi 6. Jakarta: EGC
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second
Edition. New Jersey:Upper Saddle River
Marlyn E. Doenges, 2002. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification
(NIC) Second Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Patrick Davay, 2002, At A Glance Medicine, Jakarta, EMS
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.
Jakarta: Prima Medika
Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: EGC
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7.
EGC : Jakarta.