ISBN: 978-602-262-267-3
Cetakan ke I, tahun 2014
PENGANTAR
Di sini, di Jogja,
ilmu pengetahuan
tak menjadi berhala
di ruang-ruang pembelajaran1
1 Terinspirasi oleh Nihilisme (Nietsche): saat agama menjadi berhala di tempat-tempat peribadatan
vii
ix
Penulis:
Penyunting:
Arif Abdulrakhim
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
vii
18
JOGJA: KAWAH
CANDRADIMUKA KAUM
MUDA INDONESIA
Oleh Prof. Dr. Bambang Cipto, MA.
Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Fragmen sejarah di atas memberi gambaran tentang menyatunya tiga pilar penting dalam pergulatan
masyarakat Jogja, yakni Kraton sebagai penjaga kebudayaan (Jawa), kampus sebagai penjaga semangat dan
nilai-nilai perjuangan, serta masyarakat Jogja sendiri
yang ingin selalu melakukan perubahan. Maka, ketika
ada tarik-ulur untuk menjadikan Kraton hanya sebagai
ikon kebudayaan dan berusaha mereduksi nilai-nilai
keistimewaan, masyarakat Jogja pun kembali melakukan perlawanan.
Satu hal lagi yang menarik dari model pergerakkan seperti aksi demonstrasi, protes dan bentuk penyaluran aspirasi lain yang dilakukan oleh masyarakat dan mahasiswa Jogja adalah caranya yang atraktif
dan jarang menggunakan kekerasan. Semua aspirasi
disalurkan melalui cara-cara yang kadang amat teatrikal, jenaka, tanpa melupakan sisi konten yang ingin
disampaikan. Inilah barangkali yang membuat demonstrasi di Jogja sangat jarang menimbulkan kerusakan
yang cukup parah seperti yang berlangsung di kota
lain. Seperti yang berlangsung baru-baru ini, sebagai
bentuk protes atas pola pembangunan Kota Jogja yang
dianggap terlalu pro terhadap pedagang, sejumlah
kalangan melakukan demonstrasi dengan cara yang
amat unik. Mereka ramai-ramai mendatangi rumah
Walikota Jogja dan mereka menyanyi untuk menyindir kebijakan-kebijakan sang pemimpin. Tagline dari
gerakan ini adalah Jogja ora Didol Jogja tidak Dijual untuk menyindir kesemrawutan dan kemacetan
serta makin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan di
Jogja. Para demonstran itu terus menyanyi lagu-lagu
4
Miniatur Indonesia
Ada aspek pembelajaran lain yang bisa dialami
oleh para pelajar dan mahasiswa di Jogja. Mereka akan
belajar melakukan relasi lintas etnis dan lintas agama
secara harmonis di Jogjakarta. Jogjakarta adalah Indonesia kecil dimana kaum muda dari berbagai etnis,
agama dan golongan datang dan tumbuh bersama. Sebagian dari mereka ada yang tinggal di asrama-asrama
daerah yang ada di Jogja. Sebagian lagi ada yang tinggal di pesantren, bersama induk semang atau mengontrak rumah secara bersama-sama. Ada satu dua gesekan
dan riak-riak kecil yang pernah terjadi. Namun secara
umum, kehidupan lintas etnis dan agama di Jogjakarta
berlangsung amat baik dan harmonis.
Kaum muda Indonesia akan mendapat penga
laman kultural dan spiritual yang sangat baik di Jogja.
Mereka belajar untuk saling respek satu sama lain,
mendiskusikan masalah-masalah bangsa tidak secara
sektarian, serta merajut mimpi-mimpi tentang proyek
keindonesiaan pada saat mereka kembali ke daerah
masing-masing. Ini adalah modal sosial (social capital)
yang sangat strategis mengingat masalah kebhinekaan
dipastikan akan tetap menjadi problem krusial bagi In-
10
11
dari pemerintah Provinsi DIY untuk selalu menjaga keharmonisan dari keragaman budaya yang ada.
12
13
-oo0oo-
14
15
17
Way of Learning di
Yogyakarta: Pendidikan
Multikulturalisme
Melahirkan Tokoh
Bangsa
Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec
[Rektor UII dan Ketua Umum APTISI]
19
Ki Hajar Dewantara pernah mengatakan pendidikan yang menekankan pada aspek intelektual belaka
hanya akan menjauhkan peserta didik dari masyarakatnya. Ia pun kemudian menggagas bahwa dalam
mengembangkan kodrat manusia harus sempurna
melalui pengembangan yang terangkai dalam cipta,
karsa, dan karya. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
nampaknya menyadari betul akan konsep pendidikan
tersebut, sehingga di tengah derasnya arus globalisasi
yang menjelma dalam varian bentuk, seperti canggihnya teknologi yang kian memposisikan manusia sebagai makhluk individualis dan kurang humanis, Yogyakarta tetap menjadi kota yang mengajarkan pendidikan
intelektual berbasis budaya. Dilihat dari perspektif sosio-antropologis, pendidikan berbasis budaya yang di
bangun Yogyakarta jelas merupakan upaya untuk terus
mengeksistensikan identitas manusia sebagai makhluk
yang berakal dan berbudi. Karena kekhasan manusia
yang menjadi pembeda dengan makhluk lain adalah
dimilikinya nilai-nilai kebudayaan.
Uraian singkat di atas, nampaknya kemudian
menjadi nilai plus Yogyakarta dan bagi ribuan pelajar
Indonesia memilih Yogyakarta sebagai tempat kuliah.
Dengan beragamnya kultur maupun subkultur yang
dapat berkembang di Yogyakarta baik yang berbasis
etnisitas, golongan, aliran kepercayaan maupun agama
tidak berlebihan Yogyakarta menamakan dirinya se
bagai city of tolerance. Animo masyarakat, baik diinisasi oleh orang tua atau pribadi siswa untuk belajar
di Yogyakarta juga terus meningkat.
20
21
saat ini dinamisasi PT di Yogyakarta kian pesat, sehingga di Yogyakarta hampir tidak ada cabang ilmu
pengetahuan yang tidak diajarkan di kota ini. Hal ini
menandakan Yogyakarta bukan hanya kota yang pemimpinnya peduli terhadap pentingnya pendidikan,
tetapi juga sebagai kota yang komitmen dengan model
pendidikan yang mengedepankan kualitas.
Jumlah PT di DIY sendiri, baik untuk PTS dan
PTN kurang lebih ada 120 PT dengan rincian 116 PTS
dan 4 PTN. Kemudian 8 PTS tersebut masuk dalam 44
PTS besar di seluruh Indonesia. Bahkan apabila dirinci
secara khusus, dari 12 Kopertis yang ada di Indonesia
dengan jumlah PTS sekitar 3.100, DIY menjadi satu-satunya provinsi yang sudah bisa mewakili 7-8 PTS di 44
besar PTS di Indoensia. Kemudian, predikat Yogyakarta sebagai kota pendidikan, berkaitan erat dengan pe
nyelenggaraan proses pendidikannya. Apabila dilihat
dari data Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN PT), dari total PT yang berjumlah sekitar 3.200
yang memperoleh akreditasi A (sangat baik) hanya 9
(sembilan) PT dan 3 (tiga) diantaranya diraih oleh PT di
DIY. Yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Perolehan ini dapat dikatakan
juga bahwa DIY menjadi satu-satunya provinsi yang
memiliki 3 (tiga) PT sekaligus dengan kualitas unggul
dalam sistem pendidikannya.
Berkaca pada hal di atas, reputasi Yogyakarta sebagai kota pendidikan nampaknya telah menarik perhatian masyarakat dari berbagai daerah, tercatat untuk
22
23
Referensi
Magnet Pendidikana DIY Masih Kuat,adalamahttp://
krjogja.com/read/156585/page/tentang_kami,
diakses tanggal 20 Oktober 2013
Pertahankan Indoensia Mini di Yogyakarta, dalam
http://nasional.kompas.com/read/2013/
04/08/03164776/Pertahankan.Indonesia.Mini.
di.Yogyakarta, diakses tanggal 20 Oktober 2013.
Tabel PTS DI DIY, dalam http://kopertis5.
org/?p=listpts, diakses tanggal 20 Oktober 2013.
Membangun Yogyakarta Sebagai Kota Multikultural,
dalam http://dprd-jogjakota.go.id/index.php/berita-dan-artikel/artikel/membangun-yogyakartasebagai-kota-multikultural, diakses 28 Oktober
2013.
Sejarah Berdirinya Kota Yogyakarta, dalam http://madakrama.blogspot.com/2012/07/sejarah-berdiri
nya-kota-yogyakarta.html, diakses 28 Oktober
2013.
Pertaruhan Multi kulturala Jogja, dalam http://mnurulikhsansaleh.blogspot.com/2009/04/pertaruhanmultikultural-jogja.html, diakses 28 Oktober
2013.
-oo0oo-
25
LITERATUR dan
LABORATORIUM ALAM
ADA DI SEKITARNYA
Prof. Dr. Ir. Sari Bahagiarti K usumayuda, M.Se.
[Rektor Universitas Pembangunan Nasional
Yogyakarta]
Jogja Istimewa
Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari empat
kabupaten, yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon
Progo, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Bantul,
dan satu Kotamadya Yogyakarta. Sesuai dengan nama
provinsinya, Yogyakarta memang dikenal memiliki beberapa kekhususan. Selain ada latar belakang sejarah,
terdapat pula beberapa hal lain, misalnya adiluhung
nya budaya, berbaurnya berbagai suku, agama, dan
etnik masyarakat yang tinggal. Semua itu membuat
Jogja menjadi benar-benar istimewa. Berbaurnya berbagai etnik, suku bangsa dan agama di Jogja, dikarenakan daerah ini menjadi salah satu tujuan belajar dan
menuntut ilmu. Oleh karena itulah Jogja juga dikenal
sebagai kota pelajar dan kota mahasiswa.
Jika menyebut kata Jogja, konotasinya tidak
lagi merupakan Kotamadya Yogyakarta, melainkan
lebih kepada seluruh wilayah DIY. Di DIY, saat ini terdapat lebih dari 100 perguruan tinggi, baik berstatus
negeri maupun swasta. Lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan tinggi tersebut menyediakan banyak
pilihan program-program studi. Di antara sekian ba
nyak yang ditawarkan, terdapat beberapa program
studi yang memiliki kompetensi spesifik di bidang
ilmu dan atau teknologi yang untuk menekuninya diperlukan prasarana penunjang yang khusus, yang tidak dapat digantikan oleh sarana lainnya. Penunjang
tersebut adalah laboratorium atau literatur alam. Dan
ternyata di sekitar Jogja ini berserak lokasi-lokasi yang
27
dapat berfungsi sebagai laboratorium alam atau literatur alam yang cukup bervariasi dan lengkap.
Secara geografik, Jogja berada di posisi sentral
Pulau Jawa, meskipun lebih ke arah Selatan. Jogja dilalui oleh jalan raya dan lintas kereta-api jalur selatan
Jakarta Surabaya, serta jalur Bandung Surabaya.
Pelancong dengan perjalanan darat dari arah Barat ke
Timur maupun sebaliknya, acap kali memerlukan singgah di Jogja.
Di sisi yang berbeda, Jogja juga merupakan pusat kebudayaan Jawa. Hal ini ditandai oleh keberadaan
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang hingga sekarang masih eksis sebagai rujukan budaya Jawa. Ber
bagai warisan mahakarya kunopun mudah ditemui di
sekitar Jogja. Di arah barat laut ada candi agung peninggalan dinasti Syailendra, Borobudur, sementara di
arah Timur terdapat situs elegan landmark dari dinasti
Sanjaya, Candi Prambanan, dan di sebelah Tenggara,
berdiri megah, di atas bukit, kompleks Keraton Boko
yang dikenal lewat legenda Bandung Bondowoso.
Belum lagi candi-candi kecil lain seperti Candi Sewu,
Candi Plaosan, Candi Sambisari, Candi Kalasan, Candi
Sari, serta masih banyak puing-puing yang masih terpendam di bawah bumi Ngayogyakarta Hadiningrat.
Masih terkait dengan budaya, satu sisi daya tarik Jogja
lainnya adalah adanya mitos poros Merapi Keraton
Laut Kidul (Laut Selatan). Mitos tersebut menyimpan
kisah-kisah menarik hubungan antara penjaga Gunung Merapi, dinasti Kasultanan Mataram Islam, dan
28
29
30
Gunung Merapi
Gambar1.1.Peta
PetaFisiografi
FisiografiJawa
Jawa Tengah
Tengah Jawa
1949)
Gambar
JawaTimur
Timur(Van
(VanBemmelen,
Bemmelen,
1949)
studi tertentu.
dan laboratorium alam oleh berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta, yang memiliki program
(setting) geologi yang cukup komplit, yang karenanya acap kali dijadikan sebagai literatur alam
Gunung Merapi
Gunung Merapi dengan ketinggian lebih kurang
2.968 m dari permukaan laut berada di sebelah Utara
Yogyakarta (Gambar 2). Jarak dari puncak gunung ini
ke pusat kota sekitar 30 km. Gunung Merapi menempati titik perpotongan dua jalur deretan vulkanik yang
membentuk salib sumbu di Jawa Tengah, dengan
orientasi relatif Barat Timur dan Utara - Selatan. Poros
Barat Timur terdiri dari gunung-gunung Slamet, Sundoro, Sumbing, Merapi, Lawu, sedangkan poros Utara
Selatan dibangun oleh Ungaran, Telomoyo, Merbabu, Merapi. Di antara deretan gunung-gunung tersebut
terdapat dataran-dataran dan cekungan-cekungan intra
montana. Cekungan Yogyakarta termasuk kategori dataran/cekungan intra Montana tersebut.
Berdasarkan komposisi material penyusunnya,
Gunung Merapi termasuk gunung api komposit. Ia
tergolong sangat aktif. Setiap sekitar 3 hingga 4 tahun
gunung ini erupsi, biasanya berjuta meter kubik rempah vulkanik dikeluarkannya, berupa lelehan lava,
piroklastika, gas dan uap air, serta lahar, yang kemudian memberikan tanah subur serta kemakmuran bagi
masyarakat di sekitarnya. Bahan rempah vulkanik dari
Merapi, diendapkan di sekitar lubang kepundan, pada
lereng, dan bagian kaki, yang akhirnya membangun tubuh gunung ini sebagai sebuah gunung api strato.
Merapi merupakan salah satu literatur dan la
boratorium alam yang tidak akan ada habisnya untuk
dipelajari dan dipahami. Dalam sejarah aktivitasnya,
gunung ini mengalami perubahan baik karakter erupsi,
Mengapa Kuliah di Jogja; Literatur dan Laboratorium ...
31
maupun sifat batuan yang dihasilkannya. Merapi pernah memiliki tipe erupsi yang efusif (hanya mengeluarkan lava) dengan sifat magma basa (basaltic), pernah
memiliki tipe erupsi ekxplosif (meledak) menghasilkan
endapan abu vulkanik yang tebal, dan erupsi kombinasi antara efusif dan eksplosif, menghasilkan batuan
berkomposisi andesitic (intermediet). Diduga Merapi
pernah mengalami aktivitas besar di masa lalu, yang
turut ambil bagian pada keruntuhan Kerajaan Mataram
kuno pada sekitar abad ke 9 10 yang mengakibatkan
pusat kebudayaan yang semula di Jawa Tengah bergeser ke Jawa Timur. Dahsyatnya erupsi Merapi masa
lampau dibuktikan dengan banyaknya candi-candi terkubur di sekitar DIY, misalnya Candi Sambisari, Candi
Kadisoka, Candi Kedulan, Candi Pustakasala, dan puing-puing situs lain yang hingga kini masih banyak di
ketemukan (Gambar 3).
Merapi dan candi, adalah naskah yang bercerita
tentang sejarah kerajaan serta evolusi vulkanik sebuah
gunung api. Oleh karena itu, Merapi adalah sumber inspirasi bagi para ahli geologi, vulkanologi, dan arkeo
logi. Tentu saja tidak hanya itu, hasil kegiatan Merapi
yang berupa bebatuan, kerikil, pasir dan abu vulkanik
serta tanah yang subur, merupakan referensi tersendiri
bagi studi pertambangan, pertanian, sosial-budaya,
ekonomi kreatif, serta lingkungan.
32
GambarGambar
2. Gunung
Gunung2.Merapi,
Merapi,
sumber
inspirasi
Gunung
Merapi,
sumber
Gambar
2.
sumber
inspirasi
inspirasi
Gambar 3.
3. Candi
Candi Sambisari
Sambisari yang
yang dahulu
dahulu terkubur
terkubur endapan
endapan Gunung
Gunung Merapi
Merapi
Gambar
Cekungan Yogyakarta
Yogyakarta
Cekungan
Cekungan Yogyakarta
Yogyakarta termasuk
termasuk dataran
dataran intra
intra montana,
montana, wilayahnya
wilayahnya mulai
mulai dari
dari b
b
Cekungan
Gunung
Merapi,
ke
Selatan
hingga
di
sekitar
Pantai
Parangtritis.
Batuan
penyusun
m
Gunung Merapi, ke Selatan hingga di sekitar Pantai Parangtritis. Batuan penyusun m
33
Cekungan Yogyakarta
Cekungan Yogyakarta termasuk dataran intra
montana, wilayahnya mulai dari bagian kaki Gunung
Merapi, ke Selatan hingga di sekitar Pantai Parangtritis.
Batuan penyusun mandala ini terdiri dari endapan su
ngai, endapan limpah banjir, serta endapan letusan gunung Merapi berupa tufa (abu vulkanik), pasir, kerikil,
kerakal, kadang-kadang berbongkah, dan endapan lahar. Batuannya bersifat lepas, lolos air. Di bagian pantai atau pesisir Selatan, dapat dijumpai bentang alam
gumuk pasir barkhan. Adapun material penyusun gumuk-gumuk ini sebagian besar dipasok oleh pasir yang
bersumber dari Merapi yang dibawa oleh aliran Kali
Opak.
Karena batuan penyusun Cekungan Yogyakarta
pada umumnya terdiri dari pasir lepas yang lulus air,
maka secara umum daerah ini membentuk sistem akuifer yang baik, yang mampu memberikan air tanah cukup bagi masyarakat yang tinggal di Yogyakarta dan
sekitarnya. Terdapatnya kemiringan lereng akibat kehadiran Gunung Merapi di Utara, menyebabkan air
tanah sering terturap ke permukaan sebagai mata air.
Kondisi ini tentu saja merupakan daya tarik tersendiri
dalam studi hidrogeologi.
Jika kita melintas dari Cekungan Yogyakarta
menuju ke Pegunungan Selatan, sebelum sampai di Piyungan, di dusun Berbah, di sebuah cabang Kali Opak,
dijumpai endapan lava berstruktur bantal di dasar su
ngai tersebut (Gambar 4). Lava ini berbeda dengan
lava dari Merapi karena strukturnya yang membentuk
34
menyebabkan airtanah sering terturap ke permukaan sebagai mata air. Kondisi ini tentu s
merupakan daya tarik tersendiri dalam studi hidrogeologi
Jika kita melintas dari Cekungan Yogyakarta menuju ke Pegunungan Selatan, sebel
sampai di Piyungan, di dusun Berbah, di sebuah cabang Kali Opak, dijumpai endapan la
berstruktur bantal di dasar sungai tersebut (Gambar 4). Lava ini berbeda dengan lava d
Gambar
4.bantal
Lavadibantal
diBrebah,
Kali Opak,
Brebah,
Gambar
4. Lava
Kali Opak,
Kabupaten
Sleman
Kabu-
paten Sleman
Pegunungan Selatan
Pegunungan Selatan terletak di sebelah Selatan
Cekungan Yogyakarta, dimulai dari daerah Piyungan,
Patuk, terus ke Selatan. Di sebelah Barat, dimulai dari
tebing terjal di sebelah Timur Parangtritis, menerus ke
Timur hingga ke Jawa Timur. Pegunungan Selatan yang
berada di DIY, secara fisiografi masih dapat dibagi lagi
menjadi 3 (tiga) subzone, yaitu subzone Pegunungan
Batur Agung Plopoh di bagian Utara yang membentuk punggungan (Gambar 5), Plato Wonosari di bagian
35
tengah berupa dataran, dan Gunungsewu di bagian Selatan, yang membentuk perbukitan karst (Gambar 6).
Pegunungan Selatan
Pegunungan
SelatanBatur
terletakagung
di sebelah
Selatanoleh
Cekungan
Subzona
disusun
batuYogyakarta,
pasir, dimulai dari
daerah
Patuk, terus
ke Selatan.batu
Di sebelah
Barat, dimulai
tebing terjal di sebelah
tufa,Piyungan,
batu apung,
aglomerat,
lempung,
batudari
lanau,
Timur Parangtritis, menerus ke Timur hingga ke Jawa Timur. Pegunungan Selatan yang berada
kalkarenit,
dan
membentuk perbukitan karst (Gambar 6).
batu
pasirBaturagung
napalan-tufaan
(Formasi
batu gamping
Subzona
disusun oleh
batupasir,Oyo),
tufa, batuapung,
aglomerat, batulempung,
(Formasiserpih,
Wonosari)
serta
danKebo
batu gamping
(For-dan Nglanggran)
batulanau,
breksi, dan
lavanapal
(Formasi
Butak, Semilir,
napal,
batulempung,
dan
batupasir
tufaan
(Formasi
Sambipitu).
Subzona
Wonosari terdiri dari
masi Kepek). Sedangkan Subzona Gunung sewu terdiri
batugamping pasiran berlapis, kalkarenit, dan batupasir napalan-tufaan (Formasi Oyo),
dari sebagian besar batu gamping Formasi Wonosari.
batugamping (Formasi Wonosari) serta napal dan batugamping (Formasi Kepek). Sedangkan
Di Gunung sewu, sering dijumpai endapan terrarosa
Subzona Gunungsewu terdiri dari sebagian besar batugamping Formasi Wonosari. Di
yang berwarna kemerahan, biasanya terdapat pada
Gunungsewu, sering dijumpai endapan terrarosa yang berwarna kemerahan, biasanya terdapat
cekungan-cekungan
di antara
bukit-bukit
karst.
pada
cekungan-cekungan di antara
bukit-bukit
karst.
di DIY, secara fisiografi masih dapat dibagi lagi menjadi 3 (tiga) subzone), yaitu subzone
Gambar
5. Subzona
Baturagung,
Pegunungan Selatan
Gambar
5. Subzona
Baturagung,
Pegunungan
Selatan
bung,
dan punggungan
batu gamping.
Di daerah
ini layaknya a
rongga,
bahkan terowongan,
kadang-kadang
seperti
didapatkan
pula
ribuan
dolina,
uvala,
lokva,
polje,
permukaan.
gua-gua, dan sungai bawah tanah. Karena tersusun
Banyaknya
aliran sungai
di bawah
di Gunungse
miliki pesona tersendiri,
dibangun
puluhan
ribu permukaan
bukit
oleh batu karena
gamping
karstik,oleh
maka
mandala
ini memioleh cembung,
Terbukti
dari batugamping.
didapatkannya muara-muara su
ancung, kubah,
danunik.
punggungan
likilensa
sistemmasyarakat.
akifer yang
Sistem
akifer
dibentuk oleh
dengan
debit
aliran
yang
cukup
besar.
Contoh
muara sungai ba
batu
gamping
yang
mengalami
pelarutan,
sehingga
ribuan dolina, uvala, lokva, polje, gua-gua, dan sungai bawah
airtanahnya
ke
antarameluluskan
lain
terdapat
diAir
Pantai
berongga-ronga
danalut
mampu
air.yang
tanahBaron, Pantai
ugamping karstik,
maka mandala
ini
memiliki
sistem
akifer
bergerak
dan
mengalir
melalui
pembuluh,
saluran,Gunungkidul (G
Pantai
Sundak,
serta
Pantai
Ngungap
di Kabupaten
h batugamping yang
mengalami
pelarutan,
sehingga
beronggarongga, bahkan terowongan, kadang-kadang seperti
air. Airtanah bergerak dan mengalir melalui pembuluh, saluran,
layaknya air sungai yang mengalir di permukaan.
kandungan bakteri koli pada air sungai bawah tanah yang ada di m
berupa artefak dan kerangka. Contoh gua yang memendam buktiGambar 6. Gunungsewu yang terdiri dari bukit-bukit
erdiri dari bukit-bukit karst di Kabupaten Gunungkidul
Berhalakarst
di Kecamatan
Tepus.
Uniknya mandala Gunungsewu
di Kabupaten
Gunungkidul
37
Gambar
7. Pantai
Ngobaran,
Kabupaten
Gambar
7. Pantai
Ngobaran,
Kabupaten Gunungkidul
Gunungkidul
38
Bayat
Perbukitan
Bayat
dandan
Perbukitan
Jiwo
Jiwo
39
40
Proses penlenyapan rawa juga dipicu oleh pemanfaatan yang kurang pas, a
digunakan untuk warung makan apung yang turut mempercepat pendangakalan dan
rawa.
Pegunungan Menoreh
Pegunungan Menoreh di Kulonprogo (Gambar
10), atau yang oleh Van Bemmelen disebut the Progo
Dome, dibangun oleh batuan lempungan, baru pasir
kuarsa (Formasi Nanggulan), baru pasir dan breksi
vulkanik (Formasi Dukuh), breksi dan lava andesit
(Formasi Kaligesing), batu gamping terumbu (Formasi
Jonggrangan), serta batu gamping kalkarenit berselangseling napal tufaan (Formasi Sentolo). Pegunungan ini
membentuk morfologi perbukitan dengan beberapa
kerucut terisolasi. Batuan vulkanik yang menyusun Pegunungan Menoreh pada umumnya sudah mengalami
pelapukan dan membentuk tanah dengan ketebalan
solum mencapai 10 m.
Batuan segar di Pegunungan Menoreh yang didominasi oleh endapan vulkanik dan batuan beku, secara umum dirajam oleh rekahan-rekahan dan patahMengapa Kuliah di Jogja; Literatur dan Laboratorium ...
41
disebut the Progo Dome, dibangun oleh batuan lempungan, batupasir kuarsa
Nanggulan), batupasir dan breksi vulkanik (Formasi Dukuh), breksi dan lava andes
Kaligesing), batugamping
terumbu hidrogeologis
(Formasi Jonggrangan),
an-patahan,
sehingga secara
daerah serta
ini batugamping
berselang-seling napal tufaan (Formasi Sentolo). Pegunungan ini membentuk
membentuk sistem akifer celah. Permukaan air tanah
perbukitan dengan beberapa kerucut terisolasi. Batuan vulkanik yang menyusun P
di
daerah ini pada umumnya tidak berhubungan antara
Menoreh pada umumnya sudah mengalami pelapukan dan membentuk tana
satu tempat dengan tempat lainnya. Bila perangkapketebalan solum mencapai 10 m.
perangkap air tanah ini terpotong sesar atau topografi,
segarsebagai
di Pegunungan
didominasi
olehkeendapan vulkanik
akanBatuan
terturap
mata Menoreh
air. Di yang
sisi lain,
variasi
beku,
secara
umum
dirajam
oleh
rekahan-rekahan
dan
patahan-patahan,
sehing
miringan lereng yang berbeda tajam, terdapatnya tuhidrogeologis
daerahtebal,
ini membentuk
sistem oleh
akifer celah.
Permukaan
buh
tanah yang
dan dipicu
air hujan
yang airtanah di daer
umumnya tidak berhubungan antara satu tempat dengan tempat lainnya. Bila
meresap
ke dalam tanah, mengakibatkan daerah Peperangkap airtanah ini terpotong sesar atau topografi, akan terturap sebagai mata
gunungan
Menoreh sering mengalami kejadian longlain, variasi kemiringan lereng yang berbeda tajam, terdapatnya tubuh tanah yang
soran. Itulah sebabnya daerah Progo Dome merupa
dipicu oleh air hujan yang meresap ke dalam tanah, mengakibatkan daerah P
kan literature yang baik bagi para mahasiswa dan ahli
Menoreh sering mengalami kejadian longsoran. Itulah sebabnya daerah Pro
geologi teknik serta geomekanik, khususnya tentang
merupakan literature yang baik bagi para mahasiswa dan ahli geologi teknik serta ge
longsoran.
khususnya tentang longsoran.
Gambar
Perbukitan
Menoreh
di Kabupaten
Gambar
10.10.
Perbukitan
Menoreh
di Kabupaten
Kulonprogo
Kulo-
nprogo
42
Gambar
11. Daerah
Karangsambung,
Kawah
Gambar
11. Daerah
Karangsambung,
Kawah Candradimuka
paraCandrageologiwan
dimuka para geologiwan
Ilmu-teknologi Kebumian
Ilmu-Teknologi Kebumian
Sebagaimana telah disebutkan di atas, di Jogja terdapat lebih dari seratus perguruan tinggi
Sebagaimana
di atas, di Jogja
Beberapa
perguruan tinggi telah
tersebutdisebutkan
menyediakan program-program
studi yang memerlukan
praktek lapangan,
yang berhubungan
dengan
ilmu dan
teknologi kebumian, antara
terdapat
lebihcontohnya
dari seratus
perguruan
tinggi.
Beberapa
lain geologi, geografi, geofisika, pertambangan, perminyakan, dan ilmu lingkungan. Di dalam
perguruan tinggi tersebut menyediakan program-prokurikulum program-program studi tersebut, pada umumnya terdapat mata kuliah geologi dasar
gram studi yang memerlukan praktek lapangan, congeomorfologi, mineralogi, petrologi, paleontology dan geologi struktur. Semua mata kuliah
tohnya
yang berhubungan dengan ilmu dan teknolotersebut di atas tidaklah cukup apabila hanya dipelajari melalui kuliah di dalam klas dan
gi
kebumian,
lain geologi,
geografi,
geofisika,
membaca
textbook. antara
Untuk kompeten
dalam ilmu-ilmu
ini, diperlukan
pengamatan, penyelidikan
dengan melihat langsung
di alam. Itulah sebabnya
diperlukan
laboratorium alam, literature
pertambangan,
perminyakan,
dan ilmu
lingkungan.
alam, atau kampus lapangan.
43
44
================
45
46
NAMA ISNTITUSI
B
PERINGKAT
AKHIR KEP.
16 Januari 2019
313
NILAI
135
16 Januari 2014
NOMOR
KETERANGAN
NAMA PRODI
093/SK/BAN-PT/Ak-X/M/II/2013
21 Februari 2013
025/SK/BAN-PT/Ak-X/M/I/2013
25 Januari 2013
193/SK/BAN-PT/Ak-XI/M/IX/2013
21 September 2013
005/SK/BAN-PT/Akred/M/I/2014
Tanggal 9 Januari 2014
005/BAN-PT/Ak-VIII/S2/VI/2010
Tanggal 24 Juni 2010
011/BAN-PT/Ak-IX/S2/VIII/2011
Tanggal 12 Agustus 2011
247/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/XII/2013
Tanggal 13 Desember 2013
237/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/XI/2013
Tanggal 22 November 2013
025/BAN-PT/Ak-XI/S1/X/2008
Tanggal 17 Oktober 2008
17 Oktober 2013
22 Nopember 2018
13 Desember 2018
A
B
12 Agustus 2016
24 Juni 2015
9 Januari 2019
21 September 2018
25 Januari 2018
21 Februari 2018
AKHIR KEP
KETUA BAN-PT
PERINGKAT
337
356
366
246
3,4
278
323
326
315
NILAI
NOMOR
SERTIFIKAT
(SPM)
1640
21 Feb 2013
1569
25 Jan 2013
1722
21 Spt 2013
1886
9 Januari 2014
755
24 Juni 2010
997
12 Agst 2011
12727
13 Des 2013
12444
22 Nov 2013
2486
17 Okt 2013
Sudah Mengajukan
Reakreditasi ke BANPT dan menunggu
Visitasi
KETERANGAN
DATA AKREDITASI INSTITUT DAN PROGRAM STUDI DI LINGKUNGAN UPN VETERAN YOGYAKARTA
NO.
NO.
47
Manajemen (EM)
Akuntansi (EA)
18
19
20
21
23
22
Agribisnis (PAB)
17
14
Agroteknologi (PAT)
13
16
12
11
15
10
227/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/XI/2013
Tanggal 9 November 2013
174/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/VIII/2013
Tanggal 24 Agustus 2013
257/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/XII/2013
Tanggal 26 Desember 2013
053/BAN-PT/Ak-XIII/S1/III/2011
Tanggal 18 Maret 2011
043/BAN-PT/Ak-XIII/S1/I/2011
Tanggal 28 Januari 2011
140/SK/BAN-PT/Akred/S/V/2014
Tanggal 14 Mei 2014
061/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VI/2012
Tanggal 29 Juni 2012
018/BAN-PT/Ak-XII/S1/VII/2009
Tanggal 10 Juli 2009
237/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/XI/2013
Tanggal 22 November 2013
044/BAN-PT/Ak-XIII/S1/II/2011
Tanggal 4 Februari 2011
042/BAN-PT/Ak-XV/S1/XI/2012
23-Nop-12
012/BAN-PT/Ak-IX/DpI-III/VII/ 2009
Tanggal 17 Juli 2009
024/SK/BAN-PT/Ak-XV/S/I/2013
25 Januari 2013
044/SK/BAN-PT/Ak-XV/S/II/2013
7 Februari 2013
13 Mei 2019
28 Januari 2016
18 Maret 2016
26 Desember 2018
24 Agustus 2018
09 Nopember 2018
07 Februari 2018
25 Januari 2018
17 Juli 2014
23 Nopember 2017
04 Februari 2016
22 Nopember 2018
10 Juli 2014
29 Juni 2017
366
361
353
350
328
366
359
349
247
313
324
331
296
303
12274
9 Nov 2013
11423
24 Agst 2013
12850
26 Des 2013
6455
18 Maret 2011
6200
28 Jan 2011
8368
29 Juni 2012
3726
10 Junli 2009
12445
22 Nov 2013
6259
4 Feb 2011
9684
23 Nov 2012
424
17 Juli 2009
10056
25 Jan 2013
10327
7 Feb 2013
Sudah Mengajukan
Reakreditasi ke BANPT dan menunggu
Visitasi
Alamat:
Kontak:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Yayasan
Nama Yayasan
Pembina
Pembina Harian
Pengawas
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Akreditasi Institusi
Terakreditasi B Berdasarkan Surat Keputusan Ketua BAN PT Nomor: 023/
SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2014
Status Badan Hukum
Pengesahan akta notaris oleh Menkumhan / Dirjen AHU Nomor AHUAh.01.08-21 tanggal 17 Januari 2008
48