Anda di halaman 1dari 30

PIODERMA

Oleh: Cory Artika J. Manurung


NIM : 0561050143
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin FK UKI
Periode 6 Desember 2010 8 Jan 2011
RS Pelabuhan Jakarta

1. IMPETIGO
Def/:
Pioderma yang bersifat superfisialis
(terbatas pada epidermis)
1. Impetigo Krustosa
2. Impetogo Bulosa
3. Impetigo Neonatorum

IMPETIGO KRUSTOSA

IMPETIGO BULLOSA

Sinonim

Impetigo kontagiosa, impetigo vulgaris, Impetigo vesiko-bulosa,


impetigo Tilbury fox
cacar monyet

Etiologi

Streptokokus B hemolitikus

Staphylococcus aureus

Gambaran
Khas

Krusta khas berwarna kuning


kecoklatan seperti madu, mudah
diangkat.

Lepuh berisi cairan


kekuningan berdidnding
tegang, kadang tampak
hipopion

Os

Anak

Anak, dewasa

Peredileksi

Sekitar lubang hidung, mulut, tangan,


leher, dan ekstremitas

Aksila, dada, punggung,


ekstremitas.

Efloresensi

Eritema vesikel, bulla krusta


kuning kecoklatan, erosi.

Eritema, bula, bula


hipopion koleret.

DD/

Varisella, ektima, impetigenisasi

Pemfigus, Impetigenisasi,
Tinea sirsinata

Penatalaksanaan
Impetigo Krustosa:
Menjaga kebersihan kulit dan
menghilangkan faktor predisposisi.
Bila krusta sedikit, dilepaskan dan
diberi salep antibiotik (mis:
kloramfenikol 2% dan teramisin 3%).
Bila krusta banyak dan disertai gejala
konstitusi beri antibiotik sistemik
(mis: penisilin, kloksasiklin)

Penatalaksanaan
Impetigo Bulosa:
Menjaga kebersihan kulit dan
menghilangkan faktor predisposisi.
Jika bula besar dan banyak,
sebaiknya dipecahkan dan
dibersihkan dengan antibiotik dan
diberi antibiotik salep. Bila ada gejala
konstitusi diberi antibiotik sistemik.

Impetigo Neonatorum
Def/:
Merupakan varian dari impetogo
bulosa pada neonatus, lokasi
menyeluruh, dapat disertai demam.
DD/ : Syphilis kongenital

Gambar (Impetigo Krustosa)

Impetigo Bulosa

2. Folikulitis

Def: Radang pada folikel rambut


E/: Stafilokokus
GK: Rasa gatal dan terbakar pada daerah rambut,
Efloresensi: makula eritematosa, papula, pustula,
krusta miliar sampai lentikular, regional sesuai
dengan pertumbuhan rambut.
Folikulitis Superfisial

Folikulitis profunda

Impetigo Bockhart

Deep Folliculitis/ Sycosis

Epidermis

Sampai sub kutan

Tungkai bawah: papul, pustul


eritematosa, di tengahnya
terdapat rambut, biasanya
multiple.

Infiltrat
Ex: sikosis barbae (lokasi di
bibir atas, dagu, bilateral)

Faktor predisposisi:
Cukur rambut: janggut, axilla dan kaki
Hair extraction: menarik & menggosok
Occlusion dressing (baju ketat)
clothing, adhesive plaster, posisi tubuh,
dll
Tempat intertriginous axilla, infra
mammae, anogenital.
Kortikosteroid topikal imunitas <<
DM & keadaan immunosuppresion
(leukemia, HIV)

Penatalaksanaan (folikulitis)
Hindari dan terapi faktor
predisposisi
Drainage pus dan jaringan
nekrotik
Antibiotik tropikal dan sistemik

3. Furunkel
Def: Peradangan folikrl rambut dan
jaringan subkutan di sekitarnya
Furunkulosis: jika lebih dari sebuah,
Karbunkel: kumpulan furunkel
E/ : Staphylococcus aureus
GK/: nyeri, nodus eritematosa
berbentuk kerucut dengan pustul di
tengah abses fistel
Predileksi: aksila dan bokong

Penatalaksanaan (Furunkel)
Higiene kulit ditingkatkan
Infiltrat: kompres salep iktiol 5% atau
salep antibiotik
Antibiotik sistemik
Jika lesi matang: insisi dan aspirasi,
kompres atau beri salep
kloramfenikol.
Hindari faktor predisposisi (obesitas,
DM, hiperhidrosis)

Gambar

Folikulitis

Furunkel

4. EKTIMA
Def/ : pioderma yang menyerang epidermis dan
dermis, membentuk ulkus superfisial dengan
krusta berlapis di atasnya.
E/ : Streptococcus B hemolyticus
GK/ : Krusta tebal berwarna kuning, lokasi d
tungkai bawah, dengan dasar ulkus yang dangkal.
DD/ : impetigo krustosa
Penatalaksanaan:
o Bila lesi sedikit beri salep kloramfenikol 2%, bila
luas beri AB sistemik.
o Terapi topikal dengan kompres terbuka untuk
melunakkan krusta dan debris.

Gambar (Ektima)

5. ERISIPELAS dan SELULITIS


Def:
Erisipelas: peradangan akut pada kulit yang disebabkan
oleh streptokokus dengan gejala utama eritema
berwarna merah cerah dan berbatas tegas disertai gejala
konstitusi.

Selulitis: kelainan kulit berupa infiltrat yang difus di sub


kutan dengan tanda-tanda radang akut
Erisipelas

Selulitis

Etiologi

Streptokokus

Streptokokus

Eflorosensi

Merah terang,
eritema, batas
tegas, pinggir
meninggi, tandatanda radang akut,
bisa ada vesikel,
bula.

Infiltrat sub kutan


merah livide
Batas tidak begitu
tegas/difus, ada
tanda-tanda
radang akut, bisa
ada vesikel atau
bula.

Gambar
Erisipelas

Selulitis

6. Abses Multipel Kelenjar


Keringat
Def/ : infeksi pada kelenjar keringat
yang biasanya disebabkan oleh
Staphylococcus aureus, berupa abses
multipel tak nyeri berbentuk kubah.
GK/ : Nodus eritematosa, multipel, tak
nyeri, bebrentuk kubah, lama
memecah, lokasi di daerah yang
banyak keringat.
DD/: Furunkulosis
Penatalaksanaan: AB sitemik dan
topikal, hindari faktor predisposisi.

Gambar (Abses Multipel Kelenjar


Keringat)

7. Ulkus Piogenik
Def:
Ulkus yang gambaran klinisnya tidak
khas disertai pus di atasnya.
Dibedakan dengan ulkus lain yang
disebabkan oleh kuman gram
negatif, oleh karena itu diperlukan
kultur.

8. PIONIKIA
Def/:
Radang di sekitar kuku oleh piokokus.
E/: Streptococcus B hemolyticus dan/atau
Staphylococcus aureus.
GK/: Biasanya diawali dengan trauma
infeksi pada lipat kuku tanda-tanda
radang menjalar ke matriks dan
lempeng kuku abses subungual.
Penatalaksanaan: Kompres dengan larutan
antiseptik dan berikan antibiotik sistemik.
Bila terjadi abses subungual, ekstraksi

9. Hidradenitis Supurativa
Def/:
Infeksi kelenjar apokrin, yang umumnya bersifat
supuratif kronik dan cenderung menimbulkan
sikatriks.
E/: sumbaran kel.apokrin atau infeksi oleh
Staphylococcus aureus
Terdapat pada usia akil balik sampai dewasa
muda
Sering didahului trauma/mikrotrauma (banyak
keringat, pemakaian deodoran, rambut ketiak
digunting)
Gejala konstitusi (demam, malese)
GK/: Ruam berupa nodus (+tanda radang akut)
abses fistel, sinus multipel

Penatalaksanaan:
Umum: hilangkan faktor predisposisi
(trauma pencabutan rambut ketiak,
obat perontok rambut, deodoran,
baju terlalu sempit, dan hiperhidrosis)
Sistemik: AB sistemik (eritromisin,
sefalosporin, penisilin). Steroid
intralesi hanya pada kasus baru. Bila
sudah terbentuk abses, insisi.
O.P: kasus kronik dan residif (eksisi
kel. apokrin).

Gambar (Hidradenitis
Supurativa)

10. Staphylococcal Scalded Skin


Syndrome (S.S.S.S)
Def/: infeksi kulit oleh Staphylococcus
aureus tipe tertentu dengan
gambaran khas epidermolisis.
Sinonim: Penyakit Ritter von
Rittershain (Ritter), dermatitis
eksfoliativa neonatorum
E/ : infeksi Staphylococcus aureus
(dengan sumber infeksi dari mata,
telinga, hidung, tenggorok, telinga)
eksotoksin yang bersifat

S.S.S.S
GK/ : eritema mendadak pada muka,
leher, ketiak, lipat paha
menyeluruh dalam 24 jam Bula
(24- 48 jam) Nikolsky sign (+)
pengeriputan spontan dan
pengelupasan lembaran kulit (2-3
hari) sembuh dalam 1 0 - 1 4hari.
Komplikasi: selulitis, pneumonia,
septikemia
DD/ : Nekrolisis Epidermal toksik

Gambar (Staphylococcal scalded


skin syndrome (S.S.S.S))

Anda mungkin juga menyukai