TINJAUAN PUSTAKA
A. Puskesmas
1. Pengertian Puskesmas
Keputusan
menteri
kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor:
terhadap
kesehatan,
setidak-tidaknya
terhadap
dampak
lingkungan
5. Fungsi Puskesmas
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelengaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di
samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelengaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan
kesehatan,
upaya
yanag
dilakukan
puskesmas
adalah
termasuk
pembiayaan,
serta
ikut
menetapkan,
bertanggung
tingkat
pertama
jawab
secara
menyelenggarakan
menyeluruh,
pelayanan
terpadu
dan
antara
lain
promosi
kesehatan,
pemberantasan
penyakit
Secara garis besar fungsi manajemen terdiri dari tiga unsur utama yaitu :
a. Perencanaan
Planning atau perencanaan merupakan proses pemikiran dan penentuan
secara jelas dari segala sesuatu yang akan dijelaskan dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi. Karena pada dasarnya setiap proses pemikiran
itu memerlukan suatu keputusan, maka planning atau perencanaan meliputi
serangkaian keputusan-keputusan termasuk keputusan dalam hal tujuan
kebijaksanaan, prosedur, program dan metode serat jadwal waktu pelaksanaan.
Perencanaan merupakan dasar atau arah atau pedoman bagi manajemen dalam
melaksanakan tugas. Oleh karena itu berhasil tidaknya organisasi mencapai
tujuannya sangat ditentukan oleh rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dan apabila rencana itu salah maka dengan sendirinya tujuan organisasi tidak
akan tercapai(Maryah Sukarni. 1994).
b. Pengawasan
Pengawasan atau controlling bertujuan untuk mengetahui apakah
pelaksanaan tugas/pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya. Pengawasan menyangkut kegiatan membandingkan antara basil
nyata yang dicapai dengan standar yang telah ditetapkan dan apabila
pelaksanaannya menyimpang dari rencana maka perlu diadakan koreksi
seperlunya. Organisasi akan berhasil dan akan mencapai sasarannya apabila
pimpinan mampu melaksanakan fungsi pengawasan dengan sebaik-baiknya.
(Maryati Sukarni. 1994).
c. Evaluasi
Proses evaluasi di dalam manajemen adalah sangat penting. Demikian
pula di dalam dunia kesehatan. Pembangunan kesehatan merupakan investasi
social yang cukup berperan usaha-usahanya mencakup sasaran kesejahteraan
manusia (Sukarni, 1994).
Evaluasi sesungguhnya adalah proses kegiatan yang akan menilai segala
sesuatu
yang
akan
diperoleh
dengan
apa
yang
sudah
ditetapkan
organisasi
seperti
halnya
kinerja
Puskesmas
Lakudo
dalam
Tiga unsur kualitas yang perlu dikembangkan dari setiap pegawai yaitu
(Kamalia, 2005):
a. Keahlian. Agar supaya pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan
lebih efektif.
b. Pengetahuan, agar supaya pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional
c. Sikap, agar supaya timbul kemauan kerja sama dengan teman-teman dan
pimpinannya.
Kemampuan SDM meliputi kemampuan teknik, kemampuan hubungan
antar pribadi dan kemampuan konseptual. Kemampuan teknik adalah
kemampuan menggunakan ilmu pengetahuan, metode, teknik dan alat yang
diperoleh melalui pengalaman, pendidikan dan pelatihan untuk melakukan tugastugas khusus. Kemampuan antar pribadi adalah kemampuan menilai orang dan
kemampuan dalam bekerja sama. Sedangkan kemampuan konseptual adalah
kemampuan untuk mengetahui kekompakan organisasi secara keseluruhan
dan peranan dirinya dalam organisasi. Dan bukan sekedar mendasarkan pada
sasaran dan kebutuhan dari kelompoknya.
a. Kemampuan Biaya Kesehatan
kedokteran
adalah
untuk
menyelenggarakan
dan
atau
banyak
dapat
ditempatkan
sebuah
Puskesmas,
tergantung
dari
Penempatan
Puskesmas
juga
harus
dipertimbangkan
permintaan
d. Pembiayaan Puskesmas
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat yang menjadi tanggung jawab puskesmas, perlu ditunjang
dengan tersedianya pembiayaan yang cukup. Beberapa sumber pembiayaan
puskesmas menurut Kemenkes (2004), yakni:
1) Pemerintah
Sesuai dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan yang berasal dari
pemerintah terutama adalah pemerintah kabupaten/kota. Disamping itu puskesmas
masih menerima dana yang berasal dari pemerintah provinsi dan pemerintah
pusat. Dana yang disediakan oleh pemerintah dibedakan atas dua macam, yakni:
a) Dana anggaran pembangunan yang mencakup dana pembangunan gedung,
pengadaan peralatan serta pengadaan obat.
b) Dana anggaran rutin yang mencakup gaji karyawan, pemeliharaan gedung
dan peralatan, pembelian barang habis pakai serta biaya operasional.
Setiap tahun kedua anggaran tersebut disusun oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untukdiajukan dalam Daftar Usulan Kegiatan ke pemerintah
kabupaten/kota untuk seterusnya dibahas bersana DPRD kabupaten/kota.
Puskesmas diberikan kesempatan mengajukan kebutuhan untuk kedua anggaran
tersebut melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Anggaran yang telah disetujui
yang tercantum dalam dokumen keuangan diturunkan secara bertahap ke
puskesmas melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk beberapa mata
anggaran tertentu, misalnya pengadaan obat dan pembangunan gedung serta
diterima
ke
kas
daerah
melalui
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
b) Sebagian dimanfaatkan secara langsung oleh puskesmas
Beberapa daerah tertentu membenarkan puskesmas menggunakan
sebagian dari dana yang diperoleh dari penyelenggaraan upaya kesehatan
perorangan, yang
daerah
tertentu
lainnya
membenarkan
puskesmas
yang
juga
harus
menyelenggarakan
upaya
kesehatan
menjadi
swadana.
Pemerintah
tetap
berkewajiban
masyarakat
miskin,
pemerintah
Kesehatan
Masyarakat
(UKM),
terdiri
dari
UKM
fungsional.
9) Menyusun rancana program dan kebijakan teknis Puskesma.
10) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi program/kegiatan
Puskesmas
11) Memimpin
pelaksanaan
kegiatan
di
Puskesmas
penyelenggaraan
Puskesmas.
4) Melakukan evaluasi hasil kegiatan promosi kesehatan secara keseluruhan.
5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Puskemas.
Petugas Kesehatan Lingkungan:
1) Di dalam gedung
a) Menyusun kegiatan Kesehata Lingkungan berdasarkan data program
Puskesmas.
b) Melakukan kegiatan pembnaaan kesehatan lingkungan yang meliputi
pembinaan dan pengawssan SAB, pengawasan dan pembinaan
JAGA,
pengawasan
dan
pembinaan
TTU
(Tempat-Tempat
lingkungan
sebagai
bahan
informasi
dan
dan
mencatat
nama
penderita
atau
keluarganya,
Melaksanakan ANC (Ante Natal Care), INC (Intra Natal Care), PNC
(Post Natal Care), perawatan neonatus, pelayanan KB, penyuluhan KIAKB dan koordinasi lintas program sesuai dengan prosedur/SOP.
3)
4)
5)
Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik, lengkap serta dapat
dipertanggung jawabkan termasuk memberi kode diagnosa menurut ICD
X.
6)
Melakukan pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan KIAKB sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada kepala
puskesmas.
7)
8)
Petugas Imunisasi :
1)
2)
3)
4)
5)
Petugas Surveilans :
1) Menyusun rencana kegiatan surveilans berdasarkan data program
puskesmas
2) Melakukan pengamatan penyakit yang berkesinambungan, meliputi
pengumpulan data, pengolahan, analisis dan visualisasi data serta
melakukan
penyelidikan
epidemiologi,
penanggulangan
KLB
dan
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
ke
unit
pelayanan
dan
Laboratorium
dengan
penuh
tanggung
jawab
sesuai
upaya
Kesehatan
dan
Keselamatan
Kerja
(K3
Laboratorium).
6) Menyiapkan bahan rujukan spesimen.
7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala puskesmas.
Petugas Kebersihan Puskesmas :
1) Mempunyai program kerja kebersihan lingkungan puskesmas.
2) Melaksanakan kebersihan lingkungan sesuai program kerja.
Petugas Pengelola Barang/Penanggung Jawab Barang Inventaris :
1) Mempunyai arsip daftar inventaris sarana dan peralatan puskesmas yang
digunakan untuk pelayanan maupun untuk penyelenggaraan program.
2) Menerima, menyimpan, memelihara barang/aset puskesmas.
3) Melakukan pencatatan dan pelaporan barang inventaris.
4) Membuat perencanaan penyimpanan barang baru dan lama.
5) Perencana kebutuhan dan pemeliharaan barang unit.
6) Membuat program kerja pemeliharaan sarana dan peralatan puskesmas.
7) Melakukan pemeriksaan standar jumlah, jenis dan kondisi alat.
8) Melakukan pemeliharaan sarana dan peralatan sesuai program kerja.
9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala puskesmas.
Petugas Penanggung Jawab Kendaraan :
1) Mempunyai program kerja perawatan/pemeliharaan kendaraan, baik roda
empat maupun roda dua.
ISO
9001:2008
fokus
pada
effectifitas
prosescontinual
improvement dengan pilar utama pola berpikir PDCA, dimana dalam setiap
process senantiasa melakukan perencanaan yang matang, implementasi yang
terukur dengan jelas, dilakukan evaluasi dan analisis data yang akurat serta
tindakan perbaikan yang sesuai dan monitoring pelaksanaannya agar benar-benar
bisa menuntaskan masalah yang terjadi di organisasi (Setyawan, 2014).
Pilar berikutnya yang digunakan demi menyukseskan proses implementasi
ISO 9001 ini, maka ditetapkanlah Delapan prinsip manajemen mutu yang
bertujuan untuk mengimprovisasi kinerja system agar proses yang berlangsung
sesuai dengan focus utama yaitu effectivitas continual improvement, 8 prinsip
manajemen yang dimaksud adalah :
a)
masing- masing,
hendaknya
senantiasa
bahkan
hingga
office
boy
sekalipun
sangat
ditekankan.
Pola
pengelolaannyabertujuan
9001:2008
g) Pendekatan Fakta sebagai Dasar Pengambilan Keputusan: Setiap
keputusan dalam implementasi system selalu didasarkan pada fakta
dan data. Tidak ada data (bukti implementasi) sama dengan tidak
dilaksanakannya system ISO 9001:2008
h) Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok : Supplier
bukanlah Pembantu, tetapi mitra usaha, business partner karena itu harus
terjadi pola hubungan saling menguntungkan (Setyawan, 2014).
Dengan 8 pilar ini diharapkan pelaksanaan ISO 9001:2008 benar-benar
menjadi sangat produktif dan efektif untuk meningkatkan kinerja perusahaan
dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan (Setyawan, 2014).
ISO 9001:2008 adalah suatu standard internasional untuk sistem
menejemen kualitas. ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan dan rekomendasi
untuk desain dan penilaian dari suatu sistem menejemen dan
kualitas yang
adalah suatu
2.
3.
4.
berhubungan dengan
b.
c.
b.
c.
b.
c.
d.
e.